Anda di halaman 1dari 7

RESUME JURNAL

“Hair Growth Promoting Activity of Cedrol Isolated From The Leaves of


Platycladus orientalis”

Oleh:
Yesi Anita Rini Firdaos 172210101078
Rosalina Ambar Kusuma 172210101082
Dian Ayu Rachmawati 172210101092

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER


2018
1. LATAR BELAKANG
Kerontokan rambut adalah penyakit dermatologis yang disebabkan oleh kondisi psikologi
pasien dan kualitas hidup. Tidak hanya wanita tetapi pria juga seringkali mengalami rambut
rontok, yang disebabkan oleh faktor lingkungan yang tercemar dan efek samping dari obat.
Sebelumnya telah ada produk yang telah digunakan untuk mengatasi rambut rontok yaitu
dengan bahan dasar minoxidil dan hasilnya masih belum bisa diprediksi dan adanya efek
samping yang membahayakan bila digunakan dalam jangka waktu lama.
Ekstrak dari Platycladus orientalis merupakan obat alami yang digunakan untuk
kerontokan rambut, dan merangsang pertumbuhan rambut, cara kerja senyawa ini akan
meningkatkan aliran darah di sekitar jaringan rambut sehingga suplai oksigen meningkat.
Setelah diselidiki lebih lanjut terdapat senyawa aktif pada ekstrak ini yaitu senyawa cedrol.
Cedrol merupakan jenis sesquiterpineol pada titik didih tingkat tinggi.
Ada 3 fase pertumbuhan rambut yaitu fase anagen yang merupakan fase awal atau disebut
regenerasi, fase ke-2 adalah fase katagen, dan fase terakhir adalah fase telogen atau fase
istirahat, peneliti menyelidiki pemicu pertumbuhan rambut dari efek cedrol pada 3 fase
tersebut.

2. MATERIAL DAN METODE


2.1 Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan yaitu daun Platycladus orientalis yang diambil dari Provinsi
Hebei, Cina pada Agustus 2014 dan Larutan minoxidil 2%. Alat yang digunakan adalah
Gas Chromatigraphic System-FID detector (GC-FID) Agilent 7890B yang dilengkapi
dengan HP-5 column (5% Phenyl-Methylpolysiloxine, 30 m × 0.320 mm × 0.25 µm).

2.2 Ekstraksi dan Isolasi Cedrol

Daun P. orientalis (10,0 kg) diekstraksi dengan distilasi uap menghasilkan 54,82 g
minyak atsiri. Setelah menghasilkan minyak atsiri, konstituen volatil dipisahkan menurut
titik didihnya. Hasil cedrol yang didapat mencapai 85% dan isi cedrol sebesar 56%.
Cedrol dianalisis dengan GC-FID menggunakan 1:10 split ratio injection pada suhu
250°C menggunakan gas pembawa nitrogen. Data menunjukkan bahwa kemurnian cedrol
adalah 98,91%.
2.3 Hewan Percobaan
Tikus sehat C57BL/6 berusia enam minggu dengan berat badan 18-20 g dan
dipelihara sesuai kondisi standar yaitu 12 jam terang/gelap, suhu 23°C ± 2°C dan
kelembapan 35 - 60%.

2.4 Evaluasi Pertumbuhan Rambut In Vivo


50 tikus dalam 5 kelompok acak (n = 10, termasuk jantan dan betina) digunakan
untuk penelitian ini. Tikus dalam kelompok 1, 2 dan 3 menerima dosis cedrol yang
berbeda (10, 20, 30 mg/mL). Tikus dalam kelompok 4 berfungsi sebagai kontrol (alkohol
85%), dan kelompok 5 menerima minoxidil 2% sebagai kontrol positif. Obat dioleskan
secara topikal ke area uji sebanyak 100 µL satu kali sehari selama 21 hari.

2.5 Penentuan Panjang Dan Berat Rambut


Dipilih 10 rambut terpanjang dari daerah yang sudah dicukur pada semua tikus saat
12, 16, dan 21 hari setelah memulai perlakuan dan dihitung rata-ratanya. Pada setiap
kelompok dipilih luas 0,4 cm2 dari kulit dorsal pada posisi yang sama. Dengan mengukur
kulit dengan rambut dan kulit tanpa rambut, berat rambut dapat dihitung.

2.6 Pengamatan Histologis Folikel Rambut


Setelah diberi perlakuan selama 21 hari, bagian kulit dorsal diberikan larutan
formalin 4%, dicuci dengan air, dan ditanam dalam parafin. Kulit yang tertanam dipotong
hingga tebalnya 6 µm, dan jaringan yang diiris diwarnai menggunakan hematoksilin dan
eosin. Panjang folikel rambut diukur dengan optik mikroskop Nikon.

2.7 Analisis statistik Data


Analisis statistik yang dilakukan dengan uji t-test Student untuk menghasilkan data
yang sangat signifikan (P <0,05, 0,01, atau 0,001).

3. Hasil
3.1 Evaluasi Pertumbuhan Rambut in vivo
Untuk tikus jantan dan betina, rambut kelompok kontrol hanya menunjukkan
penampilan samar setelah pengamatan selama 5 hari. Namun, kelompok cedrol (30
mg/mL) dan kelompok minoxidil 2% mengalami pertumbuhan rambut kembali dan
menjadi abu-abu terang, terutama pada tikus betina. Efektivitas cedrol (30 mg/mL) dalam
menumbuhkan rambut kembali pada tikus betina paling luar biasa terjadi pada hari ke 10.
Inisiasi pertumbuhan rambut dan waktu penyelesaian juga dicatat untuk setiap
kelompok tikus. Setelah aplikasi pertama, pada tikus jantan kelompok kontrol berubah
menjadi hitam dalam 6-9 hari, kelompok minoxidil 2% mencapai kulit hitam dalam 5-7
hari, dan kelompok cedrol mulai menjadi gelap dalam 4-6 hari. Perubahan kulit dari
merah muda ke abu-abu pada tikus betina, kelompok cedrol 30 mg/mL (4.2 ± 0,7 hari)
membutuhkan waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan yang kelompok kontrol
(6.6 ± 0,5 hari) dan minoxidil 2% (5,8 ± 0,8 hari).
Gambar di atas menunjukkan efek topikal cedrol pada regenerasi rambut pada tikus
C57BL/6 (a: jantan; b: betina). Foto diambil pada 0, 5, 10 hari sesudah pemberian cedrol
atau minoxidil pada kulit punggung yang dicukur.

3.2 Penentuan panjang dan berat rambut


Tikus yang diberi cedrol 30 mg/mL menghasilkan efek yang lebih besar pada
pertumbuhan rambut jika dibandingkan dengan kelompok kontrol dan minoxidil 2%,
terutama tikus betina pada hari ke-16 dan 21. Data juga menunjukkan bahwa efek dari
dosis yang sama dari cedrol lebih baik pada tikus betina dari pada tikus jantan. Untuk
tikus betina yang diberi cedrol 30 mg/mL, panjang rambut pada hari 21 (11.07 ± 0,78
mm) jauh lebih panjang daripada kelompok kontrol dan minoxidil 2% dengan nilai
masing-masing 8,87 ± 0,49 dan 9,94 ± 0,62 mm.
Berat rambut tikus yang diuji dengan cedrol 30 mg/mL adalah yang tertinggi dengan
nilai masing-masing 42,6 ± 2,4 mg (tikus laki-laki) dan 45.2 ± 7,8 mg (tikus betina).
Beratnya rambut tikus jantan untuk kelompok kontrol, minoxidil 2% dan cedrol 30
mg/mL masing-masing diukur menjadi 28,4 ± 1.2, 38.2 ± 4.8 dan 42,6 ± 2,4 mg / (0,4
cm2) area kulit dorsal. Dibandingkan dengan tikus betina kelompok kontrol (26,5 ± 3,4
mg) dan minoxidil 2% (35,9 ± 6,3 mg), kelompok cedrol 30 mg/mL menunjukkan efek
yang luar biasa, dengan peningkatan hampir dua kali lipat.
3.3 Pengamatan histologis folikel rambut
Data menunjukkan bahwa cedrol dapat merangsang pertumbuhan folikel rambut dan
menghasilkan respon yang sama di antara tikus jantan dan betina. Dalam kelompok
kontrol, sebagian besar folikel rambut berada di tahap telogen. Hanya beberapa folikel
berada di fase katagen, dan peneliti hampir tidak bisa melihat folikel rambut di fase
anagen. Namun, pada kelompok cedrol dosis rendah (10 mg/mL), sebagian besar folikel
rambut berada di fase katagen. Sedangkan pada kelompok yang diuji dengan cedrol dosis
tinggi (30 mg/mL), sebagian besar folikel rambut berada di fase anagen.
Tikus yang diberi cedrol 30 mg/mL memberikan lebih banyak efek luar biasa pada
panjang folikel rambut dibandingkan dengan kelompok kontrol dan minoxidil 2%.
Kelompok cedrol (20 dan 30 mg/mL) masing-masing mencapai rata-rata panjang 112,54
dan 222,18 mm pada tikus betina, sedangkan panjang folikel rambut dalam kelompok
kontrol hanya menghasilkan 28,77 mm. Efek yang sama juga terjadi pada tikus jantan.
3.4 Penilaian Keamanan
Saat diterapkan dalam konsentrasi hingga 72 mg/mL, cedrol tidak menunjukkan efek
samping beracun atau eritema pada permukaan kulit. Dengan demikian, cedrol dianggap
aman untuk pemberian topikal.

4. Diskusi
Penelitian senyawa alami yang diduga dapat mengatasi kerontokan rambut digunakan
tikus jantan dan betina dengan memberikan 5 perlakuan berbeda pada 5 tikus selama 21 hari.
Setelah dilakukan percobaan dengan berbeda perlakuan diperoleh data sebagai berikut:

Dari ke
5 perlakuan tersebut diperoleh bahwa senyawa cedrol dengan kadar paling tinggi yaitu 30
mg/mL berhasil menginisiasi penebalan rambut lebih baik dari minoxidil 2% yang merupakan
bahan kimia bahaya.
Gambar tersebut menunjukan efek pemberian cedrol pada folikel rambut pada tikus jantan
(a) dan betina (b).

Photomicrograph I : Cedrol 10 mg/mL menunjukan tidak ada efek untuk pertumbuhan


folikel, karena kadar cedrol terlalu kecil. Photomicrograph II : cedrol 20 mg/mL dapat
menstimulasi pertumbuhan rambut walaupun dalam efek yang sangat kecil. Photomicrograph
III : cedrol 30 mg/mL menimbulkan efek pertumbuhan folikel yang baik jika dibandingkan
dengan perlakuan pada ke 4 tikus lainnya. Photomicrograph IV : tikus yang dikontrol yaitu
tanpa diberi perlakuan apapun. Photomicrograph V : tikus diberi senyawa kimia yaitu
minoxidil 2% dapat merangsang pertumbuhan folikel rambut tetapi hasilnya kurang baik jika
dibandinkan pemberian cedrol kadar 30 mg/mL.

5. Kesimpulan
Cedrol meningkatkan pertumbuhan rambut secara signifikan bergantung pada dosis yang
diberikan. Dibandingkan dengan kontrol dan kelompok minoxidil, kelompok cedrol 30 mg /
mL menunjukkan aktivitas yang lebih kuat untuk meningkatkan pertumbuhan rambut. Data
juga menunjukkan cedrol memiliki efektifitas pertumbuhan rambut yang tinggi di tikus betina.
Menurut hasil yang telah didapat bahwa bahan aktif cedrol yang terkandung pada Platycladus
orientalis memiliki potensi menjadi promotor pertumbuhan rambut baru.

Anda mungkin juga menyukai