Anda di halaman 1dari 11

TUGAS GEOGRAFI

KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI DAN ENERGI

Disusun Oleh :
Nama : Rita
Kelas : XI IPS 3
Guru Pembimbing : Eilyanti, S.Pd

SMA NEGERI 2 BATANGHARI


TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam
makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

                                                                                       Ma. Tembesi, Januari 2020

                                                                                               Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................................. iii
BAB I......................................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................................................1
C. TUJUAN................................................................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................................................ 2
A. KETAHANAN PANGAN........................................................................................................................................ 2
B. BAHAN INDUSTRI................................................................................................................................................. 4
C. ENERGI BARU DAN TERBARUKAN.................................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................................................... 9
KESIMPULAN.......................................................................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat mempertahankan hidup dan karenanya
kecukupan pangan bagi setiap orang setiap waktu merupakan hak azasi yang layak dipenuhi.
Dalam hal ketahanan pangan, bukan hanya sebatas pada sesuatu yang dianggap mudah dan ia memiliki pengaruh
besar terhadap pertahahanan keamanan. Pertahanan pangan merupakan salah satu hal yang mendukung dalam
mempertahankan pertahahanan keamanan, bukan hanya sebagai komoditi yang memiliki fungsi ekonomi, akan tetapi
merupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik, baik nasional maupun global. Untuk itulah, ketahahan pangan
dapat mempunyai pengaruh yang penting pula agar pertahanan keamanan dapat diciptakan.
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam. Namun lama kelamaan sumber daya tersebut akan
habis. Penting bagi kita untuk mengetahui pengertian ketahanan pangan, bahan industri, serta energi baru dan terbarukan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ketahanan pangan?.
2. Apa itu bahan industri?
3. Apa itu energi baru dan terbarukan?.

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Apa itu ketahanan pangan?.
2. Untuk mengetahui Apa itu bahan industri?
3. Untuk mengetahui Apa itu energi baru dan terbarukan?.

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. KETAHANAN PANGAN

Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah
tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman
kelaparan. Ketahanan pangan merupakan ukuran kelentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai
pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan
ekonomi, peperangan, dan sebagainya. Penilaian ketahanan pangan dibagi menjadi keswadayaan atau keswasembadaan
perorangan (self-sufficiency) dan ketergantungan eksternal yang membagi serangkaian faktor risiko. Meski berbagai negara
sangat menginginkan keswadayaan secara perorangan untuk menghindari risiko kegagalan transportasi, namun hal ini sulit
dicapai di negara maju karena profesi masyarakat yang sudah sangat beragam dan tingginya biaya produksi bahan pangan
jika tidak diindustrialisasikan.Kebalikannya, keswadayaan perorangan yang tinggi tanpa perekonomian yang memadai akan
membuat suatu negara memiliki kerawanan produksi.
Pengertian pangan menurut UU nomor 18 tahun 2012 adalah segala segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati
produk pertanian, perkebunan, kehutanan perikanan, peternakan baik yang di oleh maupun tidak di oleh yang di peruntukan
sebagai makanan dan minuman bagi konsumsi manusia.
Penegertian ketahanan pangan menurut UU nomor 18 tahun 2012 adalah kondisi terpenuhi nya pangan bagi negara
sampai perorangan, yang mencerminkan dari tersedia nya pangan yang cukup baik jumlah maupun mutu, aman,beragam,
bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup
sehat, aktif dan produktif secara berkelanjutan.
Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan ketahanan pangan sebagai : kondisi terpenuhinya
pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata, dan terjangkau. Pengertian mengenai ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro, yaitu tersedianya pangan
yang cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani hidup
yang sehat dan aktif.
Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa untuk menjamin seluruh
penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan
berbasis pada keragaman sumber daya lokal.

2
1) Ketersediaan pangan Ketersediaan pangan di suatu daerah di tentukan oleh produksi pangan di daerah
tersebut, perdaganga, mekanisme perdagangan, cadangan dari pemerintah, dan faktor faktor yang
mempengaruhi produksi nya iyalah iklim, jenis tanah, curah hujan, irigasi, komponen pertanian dan insentif
petani.
2) Akses pangan Akses pangan masyarakat di pedesaan dan perkotaan di idonesia masih tergolong renah,
kendala akses panga tersebut di pengaruhi beberapa aspek yaitu aspek fisik ( ketersediaan pangan dan
infrastruktur), aspek ekonomis ( daya beli masyarakat terhadap pangan), aspek sosial (tingkat pendidikan).
Selaian itu juga permasalahan permasalahan yang ada septerti distribusi pangan belum merata dan belum
terjangkau oleh konsumen, infrastruktur sarana dan prasarana yang belum memadai serta pengelolaan stok
bahan pangan belum optial.
3) Pemanfaatan pangan Pilar ketiga dari  ketahanan pangan adalah pemanfaatan pangan. Pemanfaatan pangan
meliputi pemanfaatan pangan yang bisa di akses oleh rumah tangga kemampuan individu untuk menyerap
zat gizi, dan pemanfaatan makanan secara efisien oleh tubuh.
4) Faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan
• Lahan
• Iklim dan cuaca
• Teknologi
• Infrastruktur
Semangat itu sejatinya sudah tertuang dalam UU No 12/2012 tentang
Pangan. Bahkan konsep ketahanan pangan telah didefinisikan secara tepat dan
mendetail, mulai makna terpenuhinya pangan dari ketersediaan, jumlah maupun
mutunya yang harus aman, merata, terjangkau, dan berbasis pada keragaman
sumber daya lokal. Definisi itu sangat jelas melibatkan pelaku pertanian.
Selanjutnya, ketahanan pangan juga dimaknai sebagai sistem yang terdiri
atas subsistem ketersediaan, distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan
pangan berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh
penduduk, baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman, maupun keamanannya.
Sementara itu, subsistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem
distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga dapat
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu
dengan harga yang terjangkau.

3
Namun, pada praktiknya sektor pertanian yang menjadi pondasi ketahanan
pangan berjalan terpisah. Petani tidak lagi mendapatkan bimbingan yang baik,
kemajuan teknologi pertanian hanya dinikmati kalangan industri pertanian, bibit
dan pupuk yang mengikuti pola pasar bebas. Akibatnya, tingkat keberhasilan
panen pun menjadi sulit terukur.
Lagi-lagi kunci ketahanan pangan itu berada di tangan petani. Pemerintah
perlu mendekati petani layaknya mendekati kelompok industri. Petani perlu
diasuh, dirawat, dan dilindungi. Tentu beserta infrastruktur yang menunjang
pertanian. Dengan menggandeng perguruan tinggi sebagai pusat inovasi yang
dapat mendukung kebutuhan sektor pertanian.

B. BAHAN INDUSTRI

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Bahan mentah adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan/atau yang diperoleh dari usaha
manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut, misalnya kapas untuk inddustri tekstil, batu kapur untuk industri semen, biji besi
untuk industri besi dan baja.
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana
produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang
telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri
margarine.
Barang setengah jadi adalah bahan mentah atau bahan baku yang telah mengalami satu atau beberapa tahap proses
industri yang dapat diproses lebih lanjut menjadi barang jadi, misalnya kain dibuat untuk industri pakaian, kayu olahan
untuk industri mebel dan kertas untuk barang-barang cetakan.
Barang jadi adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagai alat
produksi, misalnya industri pakaian, mebel, semen, dan bahan bakar.

4
C. ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Semua bentuk energi yang perpotensi untuk menggantikan energi konvensional serta menghindari kerusakan
lingkungan.
Jenis energi terbarukan
1) Angin
Angin merupakan salah satu sumber energi yang tak pernah ada habisnya. Selama bumi ini masih ada, maka
angin akan tetap ada selamanya karena ketersediaannya tidak terbatas. Angin sendiri seringkali
dimanfaatkan dalam teknologi kincir angin, khususnya di negara dengan intensitas angin sangat banyak.
Angin ini nantinya akan mendorong turbun dari kincir angin yang bisa menghasilkan energi listrik.

2) Matahari
Matahari merupakan sumber energi paling penting dalam kehidupan manusia. Sumber energi panas dari
matahari juga banyak digunakan untuk berbagai macam aktivitas, seperti fotosintesis buatan, listrik tenaga
surya, menjemur pakaian dan lain sebagainya.
3) Air Laut Pasang
Pemanfaatan air laut pasang atau gelombang dari air laut ini kian dijadikan sebagai sumber energi
terbarukan untuk menghasilkan listrik.
4) Panas Bumi Sumber
energi panas bumi atau geothermal sendiri merupakan energi panas dari kerak bumi. Energi geothermal in
diperoleh akibat peluruhan radioaktif dan juga pelepasan kalor atau panas secara terus menerus di dalam
bumi.
5) Tumbuhan
Produk yang dihasilkan dari tanaman atau tumbuhan ini sebenarnya bisa diolah untuk kebutuhan produk
yang lain, misalnya kertas, kayu bakar hingga produk lainnya yang bisa dimanfaatkan. Akan tetapi,
kekurangan dari energi terbarukan ini adalah bisa mengakibatkan beragam bencana alam apabila digunakan
secara terus menerus tetapi tidak diimbangi dengan pelestarian tumbuhan tersebut.
6) Biofuel

5
macam-macam sumber energi terbarukan berikutnya adalah biofuel. Biofuel merupakan bahan bakar hayati
yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Sumber dari energi terbarukan ini adalah tanaman yang memiliki
kandungan gula tinggi seperti tebu dan sorgum serta tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati
tinggi seperti kelapa sawit, ganggang dan jarak.
7) Air
Selain air laut pasang, energi air juga energi alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar
fosil. Sumber energi yang satu ini didapatkan dengan memanfaatkan energi potensial dan energi kinetik
yang dimiliki oleh air Di Indonesia sendiri sudah terdapat puluhan PLTA untuk menghemat sumber daya tak
terbarukan.
8) Biomassa
Biomassa merupakan energi terbarukan yang mengacu pada bahan biologis yang berasal dari organisme
yang masih hidup ataupun yang belum lama mati. Sumber utama dari energi biomassa sendiri adalah
limbah, alkohol dan juga bahan bakar kayi. Saat ini di Indonesia juga sudah terdapat pembangkit listrik
biomassa salah satunya yaitu PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol jagung.

Istilah ketahanan energi, kemandirian energi, dan kedaulatan energi


merupakan istilah yang selalu melekat dalam pembahasan energi. Ketiganya pun
kerap terjadi selisih dalam pemaknaannya.

Ketahanan energi dimaknai ketersediaan (availability) dengan indikator sumber


pasokan, kemampuan untuk membeli (affordability), dan adanya akses
(accessibility) bagi pengguna energi, serta bertahan untuk jangka panjang
(sustainability). Sementara itu, kemandirian energi diterjemahkan sebagai
kemampuan memanfaatkan keragaman energi. Kemudian kedaulatan energi ialah
hak negara dan bangsa untuk secara mandiri menentukan kebijakan pengelolaan
energi.

Persoalan energi sejatinya telah menjadi masalah serius sejak 1970-an, ketika
Arab Saudi menghentikan ekspor minyak ke negara Eropa dan Amerika Serikat.
Dampaknya pergerakan ekonomi pada negara tersebut mengalami kendala.
Terlebih ketergantungan pada energi minyak bumi saat itu masih sangat besar.

6
Terkait dengan itulah isu ketahanan energi suatu negara menjadi strategis.
Ancaman hilangnya ketersediaan energi menjadi sumber konflik internal. Bahkan
bisa menjadi persoalan regional. Dalam jangka luas memicu konflik global.

Dalam praktiknya penyediaan energi di Indonesia masih didominasi peran


pemerintah. Padahal, pada Pasal 19 UU No30/2007 tentang Energi telah mengatur
keterlibatan masyarakat dalam pemenuhan energi. Dengan demikian, masyarakat
patut dimotivasi dan dalam pengembang energi, terutama energi baru dan
terbarukan.

Sejumlah daerah yang memiliki bentangan pantai bisa mengembangkan energi


ombak, energi angin, dan energi matahari sebagai sumber energi lokal. Dengan
demikian, berbeda pula dengan daerah yang berada di pegunungan. Tantangan
pengembangan energi terbarukan berbasis masyarakat ialah tidak adanya kesiapan
pengelolaan. Maka dari itu, perlu keterlibatan perguruan tinggi untuk mendukung
kesiapan SDM.

7
BAB III
KESIMPULAN

Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya.
Bahan baku industri adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana
produksi dalam industri, misalnya lembaran besi atau baja untuk industri pipa, kawat, konstruksi jembatan, seng, tiang
telpon, benang adalah kapas yang telah dipintal untuk industri garmen (tekstil), minyak kelapa, bahan baku industri
margarine.
Energi baru dan terbarukan adalah Semua bentuk energi yang perpotensi untuk menggantikan energi konvensional serta
menghindari kerusakan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai