I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan sebagian atau seluruh
hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan salinitas kurang dari
0,05%. Dalam banyak hal, lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan
perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya. Untuk
menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. Habitat ikan air tawar
meliputi danau, sungai, rawa, serta danau atau sawah yang tergenang air.
Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung
dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme ber-sel tunggal maupun ber-sel
banyak, termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semua komunikasi
Darah adalah cairan yang terdiri atas sel-sel darah merah, putih, cairan plasma
dan keeping darah. Berfungsi mengirimkan zat-zat oksigen yang dibutuhkan oleh
menyebar. Apabila sel darah merah di masukkan kedalam larutan yang hipotonis,
maka sael darah merah akan mengembang dan pecah. Namun bila darah
dimasukkan kedalam larutan yang hipertonis, maka air dalam sel akan mengalir
pengetahuan tentang peristiwa apa yang terjadi terhadap sel darah merah ikan
Ikan Lele adalah salah satu ikan air tawar yang memiliki bentuk badan
pipih memanjang dan kepala picak atau mendatar, keras dan licin. Mulut inferior
dan tidak dapat disembulkan, bibir tipis dan bergerigi, moncong berukuran pendek
dan tumpul, mempunyai 4 pasang sungut. Sirip ekor, sirip punggung dan sirip
dubur tidak bersatu, kepala relative besar, jari-jari sirip punggung dan sirip dubur
relative sedikit. Batas melalui bagian tengah mata atau bagian depan mata, jarak
antara sirip punggung dan kepala 4,5-5,5 kali lebih pendek dari jarak antara
moncong dan tonjolan keras di kepala. Mempunyai labirin sebagai alat pernafasan
tambahan, 60-70 jari-jari lemah pada sirip punggung dan 47-58 jari-jari lemah
Ikan lele lokal (Clarias bathracus) dikenali dari tubuhnya yang licin
memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang,
sidat yang pendek. Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang
kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat
pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang
gelap. Lele juga memiliki alat pernapasan tambahan berupa modifikasi dari busur
insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip
dadanya. Ada yang mengatakan,bahwa patil ini tidak hanya tajam tetapi juga
beracun dan mengakibatkan panas tinggi jika orang tak sengaja terkena patil
tersebut. Ikan lele lokal memiliki sistem peredaran darah seperti pada ikan tawar
4
pada umumnya. Darah pada ikan terdiri atas sel darah merah, sel darah putih dan
pecahnya membran sel darah merah.Membran sel darah termasuk membran yang
permeabel selektif. Membran sel darah merah mudah dilalui atau ditembus oleh
ion-ion H+, OH-, NH4+, PO4, HCO3-, Cl-, dan substansi seperti glukosa, asam
amino, urea, dan asam urat. Sebaliknya sel darah merah tidak dapat ditembus oleh
Na+, K+, Ca2+, Mg2+, fosfat organik, hemoglobin dan protein plasma. (Cahyono,
2008).
fisiologis yang sangat penting. Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal
artinya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Mulai dari jantung ,darah
kecil .Selain itu ,sebagian darah dari insang. Pertama, sebelum dihubungkan ke
sistem vena,peranan kedua organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah
diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima
Didalam darah mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel darah dan
plasma darah. Sel-sel darah terbagi lagi menjadi sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan sel pembeku darah atau bitir-butir darah (trombosit),
sedangkan plasma darah disebut juga sebagai cairan darah (Pulungan et al, 2010)
haemoglobin pada darah sel merah. Tetapi pada sebagian ikan tidak memerlukan
sangat pada respirasi ikan. Ketika darah mencapai jaringan, dimana CO2 tinggi,
afinitas dan kejenuhan menurun dan demikian O2 akan dilepaskan dari Hb dan
Dan Sesudah Haemolisis” dilaksanakan pada hari kamis, 5 maret 2020 pada pukul
Universitas Riau.
Alat yang digunakan pada saat pratikum adalah mikroskop, tabung reaksi,
Sedangkan bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah darah ikan lele
(Clarias gariepinus), aquades, NaCl 3%, EDTA, ethanol murni, pewarna dan
pewarna giemsa.
3.3.Metode Praktikum
3.4.Prosedur Praktikum
Ikan yang akan dijadikan bahan praktikum dibius dengan minyak cengkeh
dengan cara ember diisi air dan tetesi minyak cengkeh. Kemudian tunggu
beberapa menit sampai ikan tersebut pingsan. Kemudian jarum suntik dibasahi
Ikan yang sudah pingsan diletakkan dalam nampan plastik. Tubuh ikan
ditutup dengan kain basah supaya tidak licin saat dipegang. Jarum suntik
tulang dan vena caudalis sudah tertusuk. Tunggu sebentar sampai darah mengalir
ke spuit. Tarik spuit perlahan sampai mendapatkan volume darah yang diinginkan.
Kemudian darah dimasukkan ke dalam tabung yang sudah dibasahi EDTA 10%
atau heparin.
Yang pertama ambil 3 buah tabung reaksi dan diberi label A,B dan C.
Lalu preparat ulas dibuat dari darah yang sudah diperlakukan tersebut. Dari
setiap tabung, ambil 1 tetes darah, teteskan pada bagian ujung dari objek glass.
Kemudian, objek glass yang lain diambil, sentuhkan salah satu ujungnya pada
tetesan darah tersebut dan geser sepanjang objek glass pada posisi sudut 45o.
Kemudian, angkat objek glass dengan ulasan darah tersebut dan terawang
pada cahaya dating (dasar hitam) dan cahaya tembus (dasar putih ada huruf). Dan
Buatlah preparat ulas darah dari darah ikan murni, preparat dikeringkan
selama 5 menit. Kemudian preparat dicelup pada ethanol murni dan dikeringkan
8
sekitar 5 menit. Preparat dicelup dalam larutan giemsa dan dikeringkan selama 5
menit. Lalu, preparat dicuci dengan air bersih sampai pewarna giemsa bersih dan
4.1.Hasil
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Ordo : Actinopterygii
Family : Clariade
Genus : Clarias
4.2.Pembahasan
Darah merupakan cairan intraseluler yang terdapat dalam tubuh, darah biasa
tidak tembus cahaya, ini dikarenakan sifat-sifat optik eritrosit yang terdapat dalam
darah. Jika sel-sel darah dilarutkan dalam suatu cairan yang berbeda konsentrasi
garamnya, atau jika sel-sel ini membengkak karena proses difusi/osmosa, maka
haemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus cahaya. Darah mengalami
hemolisis yaitu kerusakan sel darah akibat dari perbedaan konsentrasi garam
Darah biasa tidak tembus cahaya, hal ini disebabkan karena sifat-sifat optic
eritrosit yang terdapat dalam darah. Jika sel-sel ini dilarutkan dalam suatu cairan
yang berbeda konsentrasi garamnya, atau jika sel-sel ini membengkak karena
proses difusi/osmosis, maka haemoglobin akan lepas dan darah menjadi tembus
cahaya. Darah yang tidak tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat penutup,
sedangkan darah yang tembus cahaya mempunyai sifat seperti cat pernis.
merahnya mengembang, tembus cahaya dan tidak ada endapan yang artinya darah
NaCl 3% darah tidak tembus cahaya dan darah mempunyai endapan dibawah dan
sel-sel darahnya mengkerut. Hal ini dikarenakan NaCl 3% bersifat hipotonik dan
menyebabkan sel eritrosit keluar dari darah menuju medium sekitarnya dan
Apabila darah ditambahkan aquades dan NaCl 3% maka darah akan tembus
cahaya dan ada endapan diatas yang artinya darah dengan larutan garamnya
bersifat hipotonis. Berbeda dengan darah yang ditambahkan NaCl terlebih dahulu
13
lalu ditambahkan aquades darah memiliki sifat tidak tembus cahaya dan tidak ada
endapan atau darah dan larutan garamnya memiliki konsentrasi yang isotonis.
Pada sampel C merupakan darah control yang tidak diberi perlakuan apapun
terhadap sampel.
tengah, hal ini terjadi karena adanya dominan larutan hipertonis diatas laritan
5.1.Kesimpulan
darah ikan lele berwarna merah pekat namun setelah ditambahkan larutan NaCl
3% dan Aquades maka terjadi perubahan warna larutan menjadi semakin encer da
nada endapan. Hal ini disebabkan oleh proses difusi dan osmosis.
5.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, D.G. 2008. Percobaan Sel Darah Merah Pada Ikan Air Tawar Pada
Perairan Aceh. Journal of fisheries science and technology, 4 (1).