Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Tentang

RELASI SEKOLAH DAN MASYARAKAT

Oleh :

Nama : Winda J. Mage

NIM : 01.2015.0352

MK : Manajemen Pendidikan

Kelas :H

Semester : VII (Tujuh)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI

KUPANG

2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dilihat dari konsep pendidikan, masyarakat adalah sekumpulan orang dengan berbagai ragam
kualitas diri yang tidak berpendidikan sampai dengan yang berpendidikan. Sementara itu, dilihat
dari lingkungan pendidikan, masyarakat disebut lingkungan nonformal yang memberikan
pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruh anggotanya tetapi tidak sistematis.
Mohammad Noor Syam, dalam bukunya Filsafat Pendidikan dan Dasar Filsafat Pendidikan
Pancasila mengemukakan bahwa hubungan masyarakat dengan pendidikan sangat bersifat
korelatif, bahkan seperti telur dengan ayam.
Masyarakat maju karena pendidikan dan pendidikan yang maju hanya akan ditemukan dalam
masyarakat yang maju. Sekolah juga berfungsi sebagai lembaga sosial yang melayani anggota-
anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat
a. Pengertian
b. Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
c. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
d. Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
e. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pemdidikan
f. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
g. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
h. Teknik-teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)
1.3 Tujuan Masalah
a. Untuk Mengetahui Pengertian Hubungan Sekolah dan Masyarakat
b. Untuk Mengetahui Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
c. Untuk Mengetahui Prinsip-prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
d. Untuk Mengetahui Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
e. Untuk Mengetahui Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pemdidikan
f. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
g. Untuk Mengetahui Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
h. Untuk Mengetahui Teknik-teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1. Pengertian
Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup
mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan pertumbuhan
dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum orang dapat mengatakan apabila terjadi
kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat. Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah
kegiatan yang dilakukan sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya, baik dilihat dari segi edukatif, maupun
dilihat dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan dan lebih terasa
fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan dalam pendidikan yang menekankan
perkembangan pribadi dan sosial anak melalui pengalaman pengalaman anak di bawah bimbingan
guru, baik diluar maupun di dalam sekolah.
Ada tiga faktor yang menyebabkan sekolah harus berhubungan dengan masyarakat:
a. Faktor perubahan sifat, tujuan dan metode mengajar disekolah.
b. Faktor masyarakat, yang menuntut adanya perubahan-perubahan dalam pendidikan di
sekolah dan perlunya bantuan masyarakat terhadap sekolah.
c. Faktor perkembangan ide demokrasi bagi masyarakat terhadap pendidikan.
2. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Elsbree menggariskan tujuan tentang hubungan antara sekolah dan masyarakat adalah sebagai
berikut:
a. Untuk memajukan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
b. Untuk memperkokoh tujuan dan memajukan kualitas penghidupan masyarakat.
c. Untuk mendorong masyarakat dalam membantu program bantuan sekolah masyarakat di
sekolah.
Di dalam masyarakat ada sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Dari kedua
sumber daya itu, sekolah dapat memilih dan memanfaatkan untuk program pendidikan
sekolah. Jika sekolah itu berhasil memanfaatkan secara maksimal, maka hasil belajar anak
akan lebih baik. Dengan demikian potensi anak akan bertumbuh dan berkembang secara
maksimal. Pengaruh yang lebih jauh dari perkembangan anak tersebut adalah tujuan
pendidikan sekolah akan tercapai dalam meyakinkan. Hal ini berarti bahwa tamatan (output)
sekolah secara langsung akan ikut serta dalam memajukan penghidupan dan kehidupan
masyarakat.
3. Prinsip-prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Apabila kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat ingin berhasil mencapai sasaran, baik
dalam arti sasaran, masyarakat atau orang tua yang dapat diajak kerjasama maupun sasaran hasil
yang diinginkan, maka beberapa prinsip-prinsip pelaksanaan di bawah ini harus menjadi
pertimbangan dan perhatian. Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut :
3.1 Integrity
Prinsip ini mengandung arti bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat
harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus
informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat
non akademik.
Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya
menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang tua murid. Oleh sebab itu sekolah
harus sedini mungkin mengantisipasi kemungkinan adanya salah persepsi, salah interpretasi tentang
informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi yang disajikan dengan melengkapi informasi
yang akurat dan data yang lengkap, sehingga dapat terima secara rasional oleh masyarakat.

3.2 Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan
secara terus-menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan
secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu
semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua
atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan
sekolah untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uang. Akibatya mereka cenderung untuk
tidak menghadiri atau sekedar mewakilkan kepada orang lain untuk menghadiri undangan sekolah.
Apabila ini terkondisi, maka sekolah akan sulit mendapat dukungan yang kuat dari semua orang tua
murid dan masyarakat.
Perkembangan informasi, perkembangan kemajuan sekolah, permasalahan-permasalahan
sekolah bahkan permasalahan belajar siswa selalu muncul dan berkembang setiap saat, maka
diperlukan penjelasan informasi yang terus menerus dari sekolah untuk masyarakat atau orang tua
murid, sehingga mereka sadar akan pentingnya keikutsertaan mereka dalam meningkatkan mutu
pendidikan putra-putrinya.

3.3 Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang
dilakukan baik komunikasi kelompok pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan
berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat
melalui pertemuan langsung maupun melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana
sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat).
Prinsip kesederhanaan ini juga mengandung makna bahwa informasi yang disajikan dinyatakan
dengan kata-kata yang penuh persahabatan dan mudah dimengerti. Banyak masyarakat yang tidak
memahami istilah-istilah yang sangat ilmiah. Oleh sebab itu penggunaan istilah sedapat mungkin
disesuaikan dengan tingkat pemehaman masyarakat.

3.4 Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau
substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler,
remedial teaching. Prinsip ini mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya:
a. Lengkap, artinya tidak satu informasipun yang harus ditutupi atau disimpan, padahal
masyarakat atau orang tua murid mempunyai hak untuk mengetahui keberadaan dan
kemajuan sekolah dimana anaknya belajar. Oleh sebab itu informasi kemajuan sekolah,
masalah yang dihadapi sekolah serta prestasi yang dapat dicapai sekolah harus
diinformasikan kepada masyarakat.
b. Akurat, artinya informasi yang diberikan memang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dalam kaitannya ini juga berarti bahwa informasi yang diberikan jangan dibuat-
buat atau informasi yang obyektif.
c. Up to date, berarti informasi yang diberikan adalah informasi perkembangan, kemajuan,
masalah da prestasi sekoah terakhir.
Dengan demikian masyarakat dapat memberikan penilaian sejauh mana sekolah dapat
mencapai visi dan misi yang disusunnya.
3.5 Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti sekolah
memberikan informasi yang kondtruktif kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan
memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah serta mengerti dan memahami secara detail
berbagai masalah yang dihadapi sekolah. Apabila hal tersebut dapat mereka mengerti, akan
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong mereka untuk memberikan bantuan kepada
sekolah sesuai dengan permasalahan sekolah yang perlu mendapat perhatian dan pemecahan
bersama. Hal ini menuntut sekolah untuk membuat daftar maalah yang perlu dikomunikasikan secara
terus-menerus kepada sasaran masyarakat tertentu.
Prinsip ini juga berarti dalam penyajian informasi hendkanya obyektif tanpa emosi dan rekayasa
tertentu, termasuk dalam hal ini memberitahukan kelemahan-kelemahan sekolah dalam memacu
peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

3.6 Adaptability
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di
dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap
aktivitas, kebiasaan, budaya dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan
masyarkat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan
dengan kondisi masyarakat.
Pengertian-pengertian yang benar dan valid tentang opini serta faktor-faktor yang mendukung akan
dapat menumbuhkan kemauan bagi masyarakat untuk berpartisipasi ke dalam pemecahan persoalan-
persoalan yang di hadapi sekolah.

4. Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

a. Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks
ini, berarti keduanya yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang
potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.
b. Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari masyarakat lingkungannya.
Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah memiliki ikatan hubungan rasional
berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.
c. Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
d. Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung
cita-cita dan kebutuhan masyarakat.
e. Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan seperti gedung-gedung museum,
perpustakaan, panggung-panggung kesenian.
f. Masyarakat yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah.
g. Masyarakat sebagai sumber pelajaran atau laboraturium tempat belajar seperti aspek alami,
industri, perumahan, transportasi, perkebunan, pertambangan.

5. Tugas Pokok Hubungan Sekolah dan Masyarakat dalam Pendidikan


a. Memberikan informasi dan menyampaikan idea tau gagasan kepada masyarakat yang
membutuhkannya.
b. Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi
kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
c. Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan
disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
d. Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah
pendidikan.
e. Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
f. Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan
pendidikan.

6. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat


Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
1. Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid antara guru di
sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
2. Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang
memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat
sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah
dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan
perkembangan masyarakat.
3. Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga
atau intansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerjasama antara
sekolah satu dengan sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-
perusahaan negara yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada
umumnya.

7. Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan dengan baik apabila di dukung
oleh beberapa faktor yakni:

1. Adanya program dan perencanaan yang sistematis


2. Tersedia basis dokumentasi yang lengkap
3. Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai
4. Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan
sekolah dengan masyarakat.

8. Teknik-teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Orang Tua Murid)


Kenyataan membuktikan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak selalu berjalan baik.
Berbagai kendala yang sering ditemukan antara lain: komunikasi yang terhambat dan tidak
professional, tindak lanjut program yang tidak lancar dan pengawasan yang tidak terstruktur.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut beberapa hal bisa menjadi alternatif , adanya laporan
berkala mengenai berbagai kegiatan yang mengakrabkan seperti open house kunjungan timbale
balik dan program kegiatan bersama seperti pentas seni.
Ada sejumlah teknik yang kiranya dapat diterapkan lembaga pendidikan, teknik-teknik
tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu teknik tertulis, teknik lisandan teknik peragaan
dan teknik elektronik.

a. Teknik Tertulis
Hubungan antara sekolah dan masyarakat dapat dilakukan secara tertulis, cara tertulis yang
dapat digunakan meliputi : buku kecil pada permulaan tahun ajaran, pamphlet, berita kegiatan
murid, catatan gembira dan buku kecil tentang cara membimbing anak.
b. Teknik Lisan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga lisan, yaitu: kunjungan rumah, panggilan
orang tua, pertemuan.
c. Teknik Peragaan
Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat
melihat peragaan yang diselenggarakan sekolah. Peragaan yang diselenggrakan biasanya
berupa pameran keberhasilan murid. Misalnya di TK menampilkan anak-anakbernyanyi,
membaca puisi dan menari.
d. Teknik Elektronik
Seiring dengan perkembangan teknologi elektronik maka dalam mengakrabkan sekolah
dengan orang tua murid dan masyarakat pihak sekolah dapat menggunakan sarana elektronik,
misalkan dengan telepon, televise ataupun radio sekaligus saranan untuk promosi pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sekolah dan masyarakat merupakan dua jenis lingkungan yang berbeda, namun
keduanya tidak dapat dipisahkan bahkan saling membutuhkan khususnya dalam upaya
mendidik generasi muda. Berbagai persoalan yang dihadapi sekolah juga merupakan
bagian dari persoalan masyarakat. Hal ini membutuhkan team work bidang kehumasan.
Melalui manajemen berbasis sekolah, administrasi hubungan dengan masyarakat
memegang peran penting. Komunikasi yang berkualitas antara sekolah dengan masyarakat
menjadi kunci penentu keberhasilan manajemen humas ini. Jika hubungan sekolah dengan
masyarakat berjalan harmonis dan dinamis maka proses pendidikan dan pengajaran di
sekolah diharapkan mampu mencapai visi dan misi yang dicanangkan. Dengan demikian
output sekolah akan semakin berkualitas dan mampu menjawab kebutuhan dan tuntunan
masyarakat.
Untuk mendukung hal tersebut beberapa saran dapat diajukan seperti kemampuan
manajerial hubungan dengan masyarakat harus ditingkatkan, diperlukan publikasi dan
promosi dalam rangka menarik simpati dan mempublikasikan kelebihan sekolah,
meningkatkan peran public relation untuk mengeratkan hubungan sekolah dengan
masyarakat serta meningkatkan akuntabilitas berupa laporan pertanggungjawaban
berbagai kegiatan kepada masyarakat.
3.2 Saran
Sekolah dan masyarakat harus membangun kerja sama yang baik agar bersama
membangun kualitas belajar anak sehingga hasil belajar anak akan lebih baik.
Dengan demikian potensi anak akan bertumbuh dan berkembang secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai