Anda di halaman 1dari 30

Kode Etik Dokter, Perawat, dan Tenaga

Kesehatan Lainnya
di RS Tipe A

Oleh
Auliyaa Rahmah
Meyliana Primavita Asharie

Pembimbing
dr. Cort Darby Tombokan, SH, Sp.F
Kode Etik Profesi
• Menurut Undang undang tetang pokok pokok
kepegawaian, Kode etik profesi adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan
dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari.
Tujuan Kode Etik Profesi
1. Menjaga dan meningkatkan kualitas moral
2. Menjaga dan meningkatkan kualitas
keterampilan teknis
3. Melindungi kesejahteraan materiil para
pengemban profesi
KODE ETIK DOKTER

SK PB IDI No. 111/PB/A.4/02/2013


Tanggal 15 Februari 2013
KEWAJIBAN UMUM
Pasal 1
Setiap dokter wajib menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah
dan atau janji dokter.
Pasal 2
Seorang dokter wajib selalu melakukan pengambilan keputusan professional
secara independen, dan mempertahankan perilaku professional dalam ukuran
yang tertinggi.
Pasal 3
Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi.
Pasal 4
Seorang dokter wajib menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Pasal 5
Tiap perbuatan atau nasihat dokter yang mungkin melemahkan daya tahan psikis
maupun fisik, wajib memperoleh persetujuan pasien/keluarganya dan hanya
diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien tersebut.
Pasal 6
Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau
menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji
kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan
masyarakat.
Pasal 7
Seorang dokter wajib hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah
diperiksa sendiri kebenarannya.
Pasal 8
Seorang dokter wajib, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan
secara kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa
kasih sayang (compassion) dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 9
Seorang dokter wajib bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan
sejawatnya, dan berupaya untuk mengingatkan sejawatnya pada saat menangani
pasien dia ketahui memiliki kekurangan dalam karakter atau kompetensi, atau yang
melakukan penipuan atau penggelapan.
Pasal 10
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak pasien, teman sejawatnya,
dan tenaga kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien
Pasal 11
Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi
hidup makhluk insani.
Pasal 12
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter wajib memperhatikan
keseluruhan aspek pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif), baik fisik maupun psiko-sosial-kultural pasiennya serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi sejati masyarakat.
Pasal 13
Setiap dokter dalam bekerjasama dengan para pejabat lintas sektoral di
bidang kesehatan, bidang lainnya dan masyarakat, wajib saling
menghormati
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP
PASIEN
Pasal 14
Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh keilmuan
dan keterampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan
pasien/keluarganya, ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai
keahlian untuk itu.
Pasal 15
Setiap dokter wajib memberikan kesempatan pasiennya agar senantiasa dapat
berinteraksi dengan keluarga dan penasihatnya, termasuk dalam beribadah dan
atau penyelesaian masalah pribadi lainnya.
Pasal 16
Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal 17
Setiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu wujud tugas
perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu
memberikannya.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP
TEMAN SEJAWAT
Pasal 18
Setiap dokter memperlakukan teman
sejawatnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
Pasal 19
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih
pasien dari teman sejawat, kecuali dengan
persetujuan keduanya atau berdasarkan
prosedur yang etis.
KEWAJIBAN DOKTER TERHADAP DIRI
SENDIRI
Pasal 20
Setiap dokter wajib selalu memelihara
kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan
baik.
Pasal 21
Setiap dokter wajib senantiasa mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran/kesehatan.
KODE ETIK KEPERAWATAN
SK PP PPNI No. 023/PP.PPNI/SK/XII/2009
Perawat dan Klien
1. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai
harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak
terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna
kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, dan agama yang dianut
serta kedudukan social.
2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa
memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai
budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien
3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang
membutuhkan asuhan keperawatan
4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hokum
yang berlaku
Perawat dan Praktik
1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang
keperawatan melalui belajar terus menerus.
2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan
yang tinggi disertai kejujuran
3. professional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan
keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.
4. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi
yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi
seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan
memberikan delegasi kepada orang lain
5. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi
keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku professional
Perawat dan Masyarakat
1.Perawat mengemban tanggung jawab
bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam
memenuhi kebutuhan dan kesehatan
masyarakat.
Perawat dan Teman Sejawat
1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik
dengan sesama perawat maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya, dan dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun
dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh.
2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan
illegal.
Perawat dan Profesi
1. Perawat mempunyai peran utama dalam
menentukan standar pendidikan dan pelayanan
keperawatan serta menerapkannya dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan
keperawatan.
2. Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan
pengembangan profesi keperawatan.
3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi
untuk membangun dan memelihara kondisi
kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan
keperawatan yang bermutu tinggi.
KODE ETIK TENAGA MEDIS LAINNYA
I. KODE ETIK BIDAN INDONESIA
a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat
dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada
peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien dan nilai-nilai yang dianut oleh klien.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluaraga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajart kesehatannya secara optimal.
b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya

1. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya


untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling
menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan
lainnya.

c. Kewajiban bidan terhadap profesinya

1. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi
dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat
2. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
d. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

1. Setiap bidan wajib memelihara kesehatannya agar dapat


melaksanakan tugas profesinya dengan baik
2. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
sesuai dengan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
3. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

e. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa dan tanah air

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan


ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayananan Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan
Kesehatan Keluarga.
2. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikiran kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga
II. KODE ETIK AHLI FARMASI
a. Kewajiban terhadap profesi

1) Seorang Asisten Apoteker harus menjunjung tinggi serta memelihara


martabat, kehormatan profesi
menjaga integritas dan kejujuran serta dapat dipercaya.
2) Seorang Asisten Apoteker berkewajiban untuk
meningkatkan keahlian dan pengetahuan sesuai
dengan perkembangan teknologi.
3)Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus
melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan
standar operasional prosedur, standar profesi yang
berlaku dank ode etik profesi.
4)Seorang Asisten Apoteker senantiasa harus menjaga profesionalisme
dalam memenuhi panggilan tugas dan kewajiban profesi
B. Kewajiban Ahli Farmasi terhadap teman sejawat

1)Seorang Ahli Farmasi Indonesia memandang teman sejawat sebagaimana


dirinya dalam memberikan penghargaan.
2)Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa menghindari perbuatan yang
merugkan teman sejawat secara material maupun moral.
3) Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa meningkatkan kerjasama dan
memupuk martabat jabatan kefarmasian, mempertebal rasa saling percaya
di dalam menunaikan tugas.

C. Kewajiban terhadap Pasien/pemakai Jasa

1) Seorang Asisten Apoteker harus bertanggung jawab dan menjaga


kemampuannya dalam memberikan pelayanan kepada pasien/pemakai
jasa secara professional
2)Seorang Asisten Apoteker harus menjaga rahasia kedokteran dan rahasia
kefarmasian, serta hanya memberikan kepada pihak yang berhak
3)Seorang Asisten Apoteker harus berkonsultasi/ merujuk kepada teman
sejawat atau teman sejawat profesi lain untuk
mendapatkan hasil yang akurat atau baik.
D. Kewajiban Terhadap Masyarakat

• 1)Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagi suri teladan ditengah-


tengah masyarakat
• 2)Seorang ahli Farmasi Indonesia dalam pengabdian profesinya memberikan
semaksimal mungkin pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
• 3)Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu aktif mengikuti perkembangan di
bidang
• Kesehatan khususnya di bidang Farmasi.
• 4)Seorang ahli Farmasi Indonesia harus selalu melibatkan diri dalam usaha-
usaha pembangunan nasional khususunya di bidang kesehatan.
• 5)Seorang ahli Farmasi harus mampu sebagai pusat informasi sesuai bidang
profesinya kepada masyarakat dalam pelayanan kesehatan.
• 6)Seorang ahli Farmasi Indonesia harus menghindarkan diri dari usaha-usaha
yang mementingkan diri sendiri serta bertentangan dengan jabatan Farmasian.
e. Kewajiban Ahli Farmasi Indonesia terhadap Profesi Kesehatan Lainnya

1)Seorang Ahli Farmasi Indonesia senantiasa harus


menjalin kerjasama yang baik, saling percaya,
menghargai dan menghormati terhadap profesi
kesehatan lainnya
2)Seorang Ahli Farmasi Indonesia harus mampu
menghindarkan diri dari perbuatan
yang dapat merugikan,menghilangkan kepercayaan,
penghargaan masyarakat terhadap profesi
kesehatan lainnya.
III. KODE ETIK AHLI GIZI
• Ahli Gizi adalah
seseorang professional yang mempunyai kualif
ikasi untuk memikul tanggung jawab
terhadap upaya peningkatan status gizi
secara perorangan atau di rumah sakit.
• Upaya peningkatan status gizi meliputi pence
gahan dan penyembuhan penyakit, serta
penyelenggaraan makanan
pada pelayanan gizi.
• Kode Etik Profesi Gizi dan penjelasannya yg
disusun oleh Tim Penyusun Naskah Kode etik
Profesi Gizi Persagi serta disempurnakan dan
disahkan pada Kongres Persatuan Ahli Gizi
Indonesia yang ditetapkan dalam bentuk Surat
Keputusan Ketua DPP Persatuan Ahli Gizi
Indonesia No. 03/DPP/SK/01/1990 tanggal 5
Januari 1990
Tanggung Jawab Dan Kewajiban Ahli Gizi Terha
dap Pemerintah, Bangsa, Dan Negara

1) Ahli Gizi dalam membantu pemerintah


meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui
upaya perbaikan gizi harus senantiasa
berpedoman pada kebijakan-kebijakan yang telah
digariskan
2) Ahli Gizi harus senantiasa berperan
serta menyumbangkan pikiran dalam upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat melalui
peningkatan pelayanan dan pembinaan
kesehatan masyarakat khususnya di bidang gizi.
Tanggung Jawab Dan Kewajiban Ahli Gizi Terhadap
Profesi:
1) Ahli Gizi wajib menjunjung tinggi nama baik profesi giz
i dengan menunjukan sikap, perilaku, dan budi luhur
serta tidak mementingkan kepentingan pribadi.
2) Ahli Gizi wajib menghargai profesi lain dan menjalin hu
bungan kerjasama yang baik.
3) Ahli Gizi hendaknya senantiasa meningkatkan
kemampuan professionalnya secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama guna perkembangan profesi gizi.
4) Ahli Gizi wajib membina serta memelihara nama baik
dan korps Ahli Gizi.
Tanggung Jawab Dan Kewajiban Ahli Gizi
Terhadap Diri Sendiri
1) Ahli Gizi hendaknya memelihara kesehatan dan keadaan gi
zinya agar dapat bekerja dengan baik.
2) Ahli Gizi hendaknya senantiasa mengikuti perkembanga
n ilmu pengetahuan dan teknologi
serta peka terhadap lingkungan.
3) Ahli Gizi hendaknya senantiasa selalu mengembangkan
kemampuan dan meningkatkan kepercayaan diri
4) Ahli Gizi harus senantiasa menjaga nama baik dirinya s
ebagai korps Ahli Gizi.
5) Ahli Gizi hendaknya memberi kesan baik serta tiDak melak
ukan hal-hal yang merugikan pemerintah, masyarakat,
profesi dan perorangan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai