Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM PT 2

Tingkat kesadaran pasien secara kuntitatif dan kualitatif


Secara Kuantitatif Secara Kualitatif
Mata 1. Composmetis (14-15)
4 : Membuka mata spontan 2. Apatis (12- 13)
3 : Mata terbuka di di panggil atau di ajak 3. Somnolen (10-11)
berbicara 4. Somnolen (7-9)
2 : Mata terbuka jika menerima rangsangan nyeri 5. Soporocoma (4-6)
1 :Tidak membuka mata sama sekali 6. Coma (3)

Verbal
5 :Orientasi penuh, mampu berbicara sepenuhnya.
4 :“Confuse” orientasi tidak penuh
3 : bingung dengan kata-kata yang diucapkan
2 : Berbicara tapi tidak jelas (seperti mengeram)
1 : Tidak ada suara

Motorik
6 :Mampu mengikuti perintah
5 :Mampu menunjuk area nyeri (melokalisasi
nyeri)
4 :Fleksi, menghindari rangsangan nyeri.
3 : Fleksi abnormal
2 : Ekstensi abnormal
1:Tidak bergerak sama sekali.
Analisa Gas Darah

1. Nilai Normal
PH 7,35 – 7,45
PaCO2 35 – 45
HCO3- 22 - 26

2. H+ banyak = asam
H+ sedikit = basa

CO2 maka H+ HCO3- maka H+


CO2 maka H+ HCO3- maka H+

3. PH meningkat = H+ menurun
PH menurun = H+ meningkat

4. Arah karbondioksida dan ion hidrogen sama


Arah ion bikarbonat dan ion hidrogen berbanding terbalik

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

5. Cara membaca interpretasi AGD


a. Nama depan = suasana/kondisi,
Nama tengah = etiologi,
Nama belakang = kompensasi
b. Pertama melihat PH sebagai nama depan kemudian lihat suasana yang
sama dengan PH sebagai nama tengah, etiologinya lihat dari indikator
lain (PCO2 dan HCO3)
Status Cairan

Pengukuran berat badan harian merupakan informasi yang relatif akurat


mengenai status cairan sebab perubahan berat badan menunjukkan adanya
perubahan cairan akut. Penurunan satu kilogram berat badan menunjukkan tubuh
mengalami kekurangan cairan sebanyak satu liter. Apabila kehilangan atau
kelebihan berat badan mencapai 5% - 8% dari total berat badan mengindikasikan
terjadinta kelebihan atau kehilangan cairan sedang hingga berat. Penimbangan
berat badan sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama mislanya sebelum
sarapan atau setelah buang air besar dan dengan mengenakan pakaian yang sama.
Jumlah cairan yang hilang dapat dihitung dengan rumus:

Kehilangan Cairan = Berat Badan Normal – Berat Badan Sekarang

Jika penurunan berat badan turun lebih dari 500g/hari, ini mungkin
menunjukkan telah terjadi kehilangan cairan dari tubuh. Akan tetapi, jika beran
badan turun kurang dari 300 g/hari, mungkin disebabkan oleh hal lain. Begitu
juga, jika berat badan bertambah, mungkin ini menunjukkan retensi cairan.
Perubahan tanda vital dapat mengindikasikan adanya ketidakseimbangan cairan,
elektrolit, dan asam basa, atau sebagai upaya kompensasi dalam mempertahankan
keseimbangan dalam tubuh. Peningkatan suhu tubuh mungkin menandakan
adanya kondisi dehidrasi, sedangkan takikardia merupakan tanda pertama yang
menunjukkan adanya hipovolemia akibat kekurangan cairan. Denyut nadi
cenderung menguat pada saat kondisi kelebihan cairan dan melemah pada
kekurangan cairan. Perubahan laju dan kedalam pernapasan mungkin
menunjukkan adanya gangguan keseimbangan asam basa. Tekanan darah
cendetung menunjukkan kelebihan cairan dan menurun pada kekurangan cairan.

Sumber: Tamsuri, Anas. Klien Gangguan Keseimbangan Cairan &


Elektrolit. Jakarta: EGC
Tanda Gejala Kehilangan Cairan

Kriteria Tanda/Gejala Kehilangan Cairan


Ringan  Haus 1-2 liter (2% BB)
 BB turun
 Tidak ada gejala lain
Sedang  Rasa haus berat 3-4 liter (6% BB)
 Sangat lelah
 Lidah kering
 Oliguria
 Na+ serum meningkat
 Suhu tubuh meningkat
 Hipertonik
Berat  Gejala diatas bertambah 5 – 10 liter (7%-14% BB)
 Koma
 Konsentrasi darah tinggi
 Viskositas plasma meningkat
 Gangguan mental
 Delirium

Status Sirkulasi

Merupakan pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan


pengambilan zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Pengkajian
status sirkulasi klien, meliputi pengukuran denyut nadi, tkanan intraarteri, tekanan
arteri pulmonal dan tekanan distal kapiler pulmonal, tekanan vena sentral, curah
jantung serta volume darah. Tujuan pemeriksaan ini menilai status fungsi jantung
klien.

Sumber: Nurachmah, Elly. 2000. Buku Saku Prosedur Keperawatan


Medikal-Bedah. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai