Anda di halaman 1dari 3

SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

A. Definisi
SARS disebabkan oleh coronavirus yang berkaitan dengan SARS (SARS-
CoV), yang dapat menginfeksi hewan dan manusia. SARS pertama kali
dilaporkan di Asia pada bulan Februari 2003 dan menular ke manusia di lebih 24
negara di Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa sebelum wabah
tersebut terbendung. SARS sekarang tidak diketahui menular di antara manusia;
namun demikian, penyakit ini masih dapat menular pada pejamu hewan dan
penyakit ini dapat muncul kembali pada manusia (Anonim, 2008).
B. Etiologi
Dua virus yang pertama kali dicurigai sebagai penyebab SARS adalah
Paramyxovirus dan Coronavirus. Dan terakhir hanya Coronavirus yang diduga
sebagai penyebab SARS. Penularan SARS dari manusia ke manusia umumnya
terjadi melalui droplet atau kontak, walaupun penularan melalui aerosol
pernapasan infeksius dengan berbagai ukuran dapat terjadi dalam jarak dekat.
Setelah masuk ke tubuh manusia Coronavirus ini dapat menimbulkan infeksi
saluran pernapasan atas dan juga bawah sehingga mengakibatkan sistem imunitas
pernapasan menjadi turun.
C. Manifestasi Klinis
Karakteristik SARS adalah (Mandal et al., 2008) :
1) Infeksi ditandai dengan demam tinggi dengan onset mendadak, myalgia, kaku
otot, dan batuk kering
2) Tiga sampai empat hari setelah onset gejala, perubahan bercak yang khas
terlihat pada rontgen toraks dengan kondisi yang memburuk
3) 80-90% menunjukkan perbaikan pada hari 6-7
4) Sebagian kecil pasien berlanjut menjadi ARDS dan membutuhkan bantuan
ventilasi.
D. Penatalaksanaan Penyakit
Pemberian pengobatan untuk SARS adalah :
1) Ringan atau sedang
Antibiotik golongan beta lactam + anti beta lactamase (intravena) ditambah
makrolid generasi baru oral atau Sefalosporin G2. Sefalosporin G3
(intravena), ditambah makrolida generasi baru oral atau fluorokuinolon
respirasi (intravena) : Moxifloxacin, Levofloxacin, Gatifloxacin.
2) Berat
Pasien yang tidak ada faktor resiko infeksi pseudomonas, diberikan
sefalosforin G3 non pseudomonas (intravena) ditambah makrolida
generasi baru oral atau fluorokuinolon respirasi (intravena). Antibiotik
untuk pasien dengan faktor resiko infeksi pseudomonas, diberikan
sefalosporin anti pseudomonas (seftazidim, sefoperazon)/karbapenem
(intravena) ditambah (siprofloksasin, levofloxacin) intravena/
aminoglikosida intravena ditambah makrolida generasi baru oral.
Kortikosteroid : Hidrokortison (intravena) 4 mg/kg BB tiap 8 jam
Ribavirin 1,2 g oral tiap 8 jam atau 8 mg/kg BB intravena tiap 8 jam
Anonim 2008. Infection Prevention and Control of Epidemic-and Pandemic-Prone
Acute Respiratory Diseases in Health Care. Janewa: World Health
Organization.

Junawanto, I., Lestari, I., Sylvani, G. 2016. Diagnosis dan Penanganan Terkini
Bronkiolitis pada Anak. CDK-241, 43(16): 427–430.

Mandal, B.K., Wilkins, E.G.L., Dunbar, E.M., White, R.T.. 2008. Lecture Notes
Penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.

Subanada, I.B., Setyanto, D.B., Supriyatno, B., Boedima, I. 2009. Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Bronkiolitis Akut. Sari Pediatri, 10(6): 392–396.

Supriyanto, B. 2006. Infeksi Respiratorik Bawah Akut pada Anak. Sari Pediatri,
8(2): 100–106.

Anda mungkin juga menyukai