Usulan Penelitian
Disusun Sebagai Salah Satu syarat Tugas dalam Memenuhi Mata Kuliah
Modeling Konsentrasi yang diampu oleh Dr. Sugeng Setyadi S.E,. M.SI
Disusun Oleh:
Nim : (5553160063)
Kelas : 6B
jumlah angkatan kerja. Menurut Undang- undang No. 14 Tahun 1969, tenaga
kerja adalah tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan, baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat (Pasal 1). Pasar tenaga kerja merupakan tempat
pertemuan antara permintaan akan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja,
dimana perusahaan sebagai peminta dan rumah tangga sebagai penawar jasa
tenaga kerja. Setiap tenaga kerja memiliki karakteristik yang berbeda, sesuai
Gambar 1.1
Grafik jumlah angkatan kerja di indonesia februari
pada tahun 2017-2018
140,000,000
120,000,000
100,000,000
80,000,000 Angkatan Kerja
60,000,000
40,000,000
20,000,000
0
2017 2018
kerja di Indonesia pada februari 2018 sebanyak 133,94 juta orang, naik 2,39 juta
orang dibanding februari 2017. Sejalan dengan itu tingkat partisipasi angkatan
kerja (TPAK) sebesar 69,20 persen, meningkat 0,18 persen. Peningkatan angkatan
penawaran tenaga kerja yang bertambah tidak selalu diiringi dengan permintaan
Tenaga kerja yang mampu menyerap angkatan kerja. Pada Februari 2018,
sebanyak 127,07 juta orang penduduk bekerja sedangkan sebanyak 6,87 juta
bertambah 2,53 juta orang sedangkan pengagguran berkurang 140 ribu orang. Hal
Keadaan pasar tenaga kerja di Indonesia juga hampir sama terjadi di Pulau
Jawa, meskipun dengan proporsi yang berbeda. Hingga saat ini Pulau Jawa masih
Angkatan kerja di Pulau Jawa tahun 2017 mencapai 44.571.944 juta jiwa atau
(TPT) Provinsi-provinsi di pulau jawa masih ada yang tergolong tinggi, ada 2
diantaranya menjadi Provinsi dengan TPT tertinggi di Indonesia tahun 2018, yaitu
meningkatkan upah perkapita pekerja sehingga tingkat upah rata-rata tenaga kerja
dapat meningkat.
memenuhi kebutuhan pekerja agar sampai pada tingkat pendapatan "living wage",
yang berarti bahwa orang yang bekerja akan mendapatkan pendapatan yang layak
untuk hidupnya. Upah minimum dapat mencegah pekerja dalam pasar monopsoni
dari eksploitasi tenaga kerja terutama yang low skilled. Upah minimum dapat
imbalan dari pengusaha terhadap buruh atau pekerja sebagai hasil dari suatu
pekerjaan atau jasa yang telah dilakukan atau yang akan dikerjakan, dinilai dalam
undangan dan dibayarkan sesuai dengan perjanjian kerja antara pengusaha dengan
disebut kinerja atau produktivitas. Semakin baik kinerja maka pekerja akan
mendapat upah yang semakin tinggi, sesuai dengan UU No 13 pasal 92 ayat (2)
investasi dan tingkat upah terhadap kesempatan kerja di Jawa Timur menemukan
Selain upah, ada beberapa hal yang juga mendapat perhatian dari
domestik regional bruto, investasi, inflasi, dan tingkat pendidikan. Faktor Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah atas barang dan jasa
yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi atau sektor di suatu daerah dalam
jangka waktu tertentu. PDRB dapat mempengaruhi jumlah angkatan kerja yang
bekerja dengan asumsi apabila nilai PDRB meningkat, maka jumlah nilai tambah
output atau penjualan dalam seluruh unit ekonomi disuatu wilayah akan
meningkat. Pada tahun 2016, Pulau Jawa masih menjadi kontribusi PDB terbesar
PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa
yang dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB
atas dasar harga konstan menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang
dihitung menggunakan harga barang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai
dasar (Noviyani, 2007). PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat
pergeseran dan struktur ekonomi sedangkan PDRB atas harga konstan digunakan
Gambar 1.2
1400
1200
Banten
1000
Jawa Timur
800 DI Yogyakarta
Jawa Tengah
600 Jawa Barat
400 DKI Jakarta
200
0
2013 2014 2015 2016 2017
penyerapan tenaga kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Dimas dan Nenik (2009)
menyatakan bahwa PDRB memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 1,23%. Budi Utami (2009) dalam
penyerapan tenaga kerja di Provinsi Sumatera Barat. Hal ini menunjukkan bahwa
apabila terjadi penurunan PDRB maka penyerapan tenaga kerja juga akan
besarnya permintaan tenaga kerja. Semakin besar investasi maka semakin besar
perlu adanya investasi yang memadai agar dalam mengembangkan sektor industri
dapat berjalan sesuai yang diinginkan. Investasi di pulau jawa terus mengalami
mencatat porsi realisasi investasi asing dan domestik masih didominasi wilayah
di Pulau jawa, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah.
Jawa Barat sebesar Rp 37,3 triliun, atau 19,1 persen dari total investasi. DKI
Jakarta Rp 24,7 triliun atau 12,7 persen, dan Jawa Tengah Rp 21,4 triliun atau 11
persen. Selain itu, realisasi investasi Jawa Timur Rp 12,6 triliun atau 6,5 persen,
dan Banten Rp 12,5 triliun, 6,4 persen (Jakarta, CNN Indonesia) . Inflasi dapat di
definisikan sebagai kecendrungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan
terus menerus, akan tetapi kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak
dapat disebut sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau
memiliki beberapa dampak dan akibat yang diantaranya adalah inflasi dapat
menambah jumlah output atau produksi karena inflasi yang ringan dapat
mendorong semangat kerja produsen dari naiknya harga yang mana masih dapat
selanjutnya meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang ada dan pada akhirnya
Sebaliknya, apabila inflasi yang terjadi tergolong berat (hyper inflation) maka
produksi dan perusahaan juga akan mengurangi jumlah penggunaan tenaga kerja
bertambah.
untuk dapat bersaing dalam era persaingan global. Pendidikan juga diartikan
sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20 Tahun 2003). Pengertian pendidikan
jika dikaitkan dengan penyiapan tenaga kerja menurut Tirtarahardja dan Sulo
bermutu tinggi, mempunyai pola pikir tinggi yang modern dan mengembangkan
masa depan. Dalam hal ini berarti pendidikan berperan strategis dalam konteks
kemahiran teknikal serta merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
semakin tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut, hal ini
terutama pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja, maka peneliti tertarik
Tabel 1.3
2013-2017.
2013-2017.
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
interaksi antara permintaan tenaga kerja dan penawaran tenaga kerja, dimana
pasar permintaan tenaga kerja dan pasar penawaran tenaga kerja secara bersama
penyerapan tenaga kerja yaitu penduduk yang terserap, tersebar di berbagai sektor
menghasilkan barang dan jasa yang relatif besar. Setiap sektor mengalami laju
perusahaan dan keinginan kosumen di dalam pasar kerja yaitu sebagai berikut :
Adam smith (1729 - 1790) merupakan tokoh utama dari aliran ekonomi
yang kemudian dikenal sebagai aliran klasik. Dalam hal ini teori klasik Adam
Smith juga melihat bahwa alokasi sumber daya manusia yang efektif adalah
baru mulai dibutuhkan untuk menjaga agar ekonomi tumbuh. Dengan kata lain,
alokasi sumber daya manusia yang efektif merupakan syarat perlu (necessary
2. Teori Malthus
berkembang jauh lebih cepat dibandingkan dengan produksi hasil pertanian untuk
adalah dengan menunda usia perkawinan dan mengurangi jumlah anak. Jika hal
ini tidak dilakukan maka pengurangan penduduk akan diselesaikan secara alamiah
antara lain akan timbul perang, epidemi, kekurangan pangan dan sebagainya.
3. Teori Keynes
pasar tenaga kerja tidak bekerja sesuai dengan pandangan klasik. Dimanapun para
pekerja mempunyai semacam serikat kerja (labor union) yang akan berusaha
tingkat upah diturunkan tetapi kemungkinan ini dinilai keynes kecil sekali, tingkat
harga-harga turun, maka kurva nilai produktivitas marjinal labor ( marginal value
mempekerjakan labor akan turun. Jika penurunan harga tidak begitu besar maka
kurva nilai produktivitas hanya turun sedikit. Meskipun demikian jumlah tenaga
kerja yang bertambah tetap saja lebih kecil dari jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan. Lebih parah lagi kalau harga-harga turun drastis, ini menyebabkan
kurva nilai produktivitas marjinal labor turun drastis pula, dan jumlah tenaga kerja
yang tertampung menjadi semakin kecil dan pengangguran menjadi semakin luas.
4. Teori Harrod-domar
teori ini investasi tidak hanya menciptakan permintaan, tapi juga memperbesar
yang lebih besar pula agar produksi tidak menurun. Jika kapasitas yang membesar
tidak diikuti dengan permintaan yang besar, surplus akan muncul dan disusul
Dalam Peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No. 7 tahun 2013
juga menyatakan mengenai upah minimum yaitu upah bulanan terendah yang
ditetapkan oleh gubernur sebagai Demikian pula dengan kemampuan setiap sektor
terjadi perubahan sektoral, baik dalam penyerapan tenaga kerja maupun dalam
upah dan kuantitas tenaga kerja telah menyesuaikan diri guna menyeimbangkan
perusahaan telah merekrut pekerja dalam jumlah dimana nilai produk marjinal
sama dengan upah. Upah merupakan salah satu biaya produksi yang harus
dikeluarkan produsen sebagai balas jasa atas kegiatan produksi yang dilakukan
tenaga kerja. Teori permintaan tenaga kerja menempatkan upah sebagai harga dari
maksimum suatu barang atau jasa yang dikehendaki seorang pembeli untuk
dan Terrel, 2006) yang sejalan dengan teori upah. Sementara itu penelitian lain
menunjukkan adanya hubungan positif antara upah dan penyerapan tenaga kerja
(Akmal, 2010; Fridhowati, 2011; Indradewa dan Natha, 2014), dimana kenaikkan
penelitian ini fokus pada pengaruh UMP terhadap penyerapan tenaga kerja.
adanya kekakuan upah (wage rigidity) yaitu tidak mampunya upah dalam
kerja sama dengan permintaan tenaga kerja. rendahnya penyerapan tenaga kerja
yang disebabkan kekakuan upah akibat penyesuaian antara jumlah pekerja yang
kerja.
2.1.3 PDRB
PDB. Indikator ekonomi ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
Penyerapan Tenaga Kerja dan memiliki tingkat dari nasional hingga daerah. Pada
tingkat nasional, disebut Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara untuk tingkat
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB adalah nilai dari seluruh
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai aktivitas ekonomi dalam
suatu daerah, dalam kurun waktu tertentu, biasanya tiap tahun (Soebagiyo, 2007).
penyerapan tenaga kerja, begitu juga sebaliknya penurunan jumlah PDRB akan
berpengaruh pada penurunan penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut didukung oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dimas dan Nenik (2009) yang menyatakan
bahwa PDRB memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja di DKI Jakarta, dimana apabila PDRB meningkat satu persen maka
penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 1,23 persen. Rakhmasari (2006) juga
salah satunya adalah PDRB dan memiliki hubungan positif yang selanjutnya
diperkuat oleh hasil penelitian Ferdinan (2011) yang mengatakan bahwa besarnya
Menurut pendekatan produksi, PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa
akhir yang diproduksi oleh suatu kegiatan ekonomi di daerah tersebut dikurangi
biaya antara masing-masing total produksi bruto tiap kegiatan subsektor atau
diantaranya:
a) Kompensasi untuk pekerja terdiri dari upah (wages) dan gaji (salaries)
ditambah faktor lain terhadap upah dan gaji (misalnya rencana dari
e) Bunga netto atau net interest terdiri dari bunga yang dibayarkan
bunga netto yang diterima dari luar negeri, bunga yang dibayar pemerintah
jasajasa. Jadi yang dijumlahkan adalah: upah dan gaji, surplus usaha, penyusutan,
diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi dalam suatu
wilayah dalam jangka waktu tertentu. Balas jasa faktor produksi yang dimaksud
adalah upah dan gaji, sewa rumah, bunga modal dan keuntungan. Semua hitungan
tersebut sebelum dipotong pajak penghasilah dan pajak lainnya. Menurut Arsyad
(1992) PDRB adalah sejumlah nilai tambah produksi yang ditimbulkan oleh
berbagai sector atau lapangan usaha yang melakukan kegiata usahanya di suatu
daerah atau regional. Menurut Sukirno (2003:164) PDRB memiliki perbedaan atas
dasar yaitu :
2.1.4 Investasi
digunting melalui investasi atau pembentukan modal Nurkse (1996). Lebih rinci
dan Yasin (2003 : 63). Sedangkan menurut Dumairy (1996: 81) investasi adalah
penambahan barang modal secara netto positif. Seseorang yang membeli barang
modal tetapi ditujukan untuk mengganti barang modal yang aus dalam proses
investasi yang akan datang. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat
pengeluaran atau pembelanjaan yang dapat berupa beberapa jenis barang modal,
tenaga kerja. Untuk perkembangan sektor industri perlu adanya investasi yang
memadai agar dalam mengembangkan sektor industri dapat berjalan sesuai yang
diinginkan. Usaha akumulasi modal dapat melalui kegiatan investasi yang akan
akan meningkatkan usaha produksi dan pada akhimya akan mampu meningkatkan
2.1.5 Inflasi
yang berbeda dari satu periode ke periode lainnya dan berbeda pula dari satu
barang saja tidak dapat disebut sebagai inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut
barang lainnya.
suatu daerah memiliki beberapa dampak dan akibat yang diantaranya adalah
cara memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah
menambah jumlah output atau produksi karena inflasi yang ringan dapat
mendorong semangat kerja produsen dari naiknya harga yang mana masih dapat
juga dibarengi oleh pertambahan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja. Pada
meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang ada dan pada akhirnya mendorong
inflasi yang terjadi tergolong berat (hyper inflation) maka perusahaan akan
Inflasi dalam arti sempit atau relatif didefinisikan sebagai suatu periode
Jika kenaikan barang dan jasa hanya satu atau beberapa macam makatidak dapat
dikatakan telah terjadi inflasi, begitu juga kenaikan barang dan jasa yang bersifat
kejutan (sekali waktu musiman) pada hari raya islam dan natal juga tidak dapat
Inflasi dalam arti luas didefinisikan sebagai suatu kenaikan relatif dan
dapat timbul bila jumlah uang atau uang deposito (deposite Currency) dalam
ditawarkan atau bila karena hilangnya kepercayaan terhadap mata uang nasional,
terdapat adanya gejala yang meluas untuk menukar dengan barang-barang. Suatu
kenaikan normal dalam tingkat harga setelah suatu periode depresi umumnya
tidak dianggap sebagai keadaan inflasi. Ada dua teori yang membahas tentang
inflasi, yaitu :
1. Teori Kuantitas
Teori ini dikenal teori Kaum Monetaris (monetaris models) yang menekankan
pada peranan jumlah uang yang beredar dan harapan masyarakat mengenai
2. Teori Keynes
Menurut teori ini inflasi terjadi karena masyarakat memiliki permintaan melebihi
tersedia, mengakibatkan harga secara umum naik. Jika hal ini terus terjadi maka
Dalam teori ekonomi, inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dalam
pengelompokan tertentu :
dua, yaitu :
turunnya produksi.
menerus Nopirin (2006). Definisi inflasi tersebut tercakup tiga aspek Sukirno
(1994) yaitu:
berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi aktual pada waktu tertentu
berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja, yakni akibat adanya kenaikan
untuk dapat bersaing dalam era persaingan global. Pendidikan juga diartikan
sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20 Tahun 2003). Pengertian
dan Sulo (1994), pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai
kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja.
kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dalam
karena itu, tentunya pendidik dapat melihat kondisi peserta didiknya sehingga
untuk dapat meghasilkan para peserta didik yang dapat bersaing dalam dunia
dalam dunia kerja. Dalam dunia pendidikan kualitas sumber daya manusia juga
pada kenyataannya apabila dilihat dari segi kualitas, pendidikan saat ini masih
jauh dari yang diharapkan, karena belum meratanya mutu pendidikan yang baik di
tamatan pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan kerja (the
kesempatan kerja. Semakin tinggi tingkat upah maka semakin tinggi pula
asumsi tersedianya lapangan pekerjaan formal. Hal ini dikarenakan semakin tinggi
kualitas seseorang (tenaga kerja) maka peluang untuk bekerja semakin luas. Pada
manusia pada daerah tersebut. Semakin tinggi tamatan pendidikan maka semakin
tinggi pula keinginan untuk bekerja. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat
pendidikan maka akan semakin tinggi pula Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
(TPAK).
1. Teori Konstruktivisme
bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi kita sendiri dan banyak
2008: 14). Bagi aliran konstruktivisme, guru tidak lagi menduduki tempat sebagai
pemberi ilmu. Tidak lagi sebagai satu-satunya sumber belajar. Namun guru lebih
diposisikan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa untuk dapat belajar dan
dan memotivasi siswa. Teori ini mencerminkan siswa memiliki kebebasan berfikir
yang bersifat elektrik, artinya siswa dapat memanfaatkan teknik belajar apapun
2. Teori Humanistik
Teori psikologi humanistik sangat memperhatikan tentang dimensi
menentukan pilihannya, nilai- nilai, tanggung jawab personal, otonomi, tujuan dan
pemaknaan. Dalam hal ini, James Bugental mengemukakan tentang lima dalil
utama dari psikologi humanistik, yaitu keberadaan manusia tidak dapat direduksi
pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan- pilihannya, manusia memiliki
kesadaran sengaja untuk mencari makna, nilai dan kreativitas (Hasbulloh, 2006:
konsep yang jauh lebih positif mengenai hakekat manusia, yakni memandang
kejam dan mementingkan diri sendiri dipandang sebagai tingkah laku patologik
yang disebabkan oleh penolakan dan frustasi dari sifat yang pada dasarnya baik.
Seorang manusia tidak dipandang sebagai mesin otomatis yang pasif, tetapi
3. Aliran Konvergensi
yang dibawa anak pada waktu lahir tidak akan bisa berkembangan dengan baik
Tabel 2.1
Pengaruh Upah
Y : Penyerapan X1 = Berpengaruh
Minimum
Tenaga Kerja Signifikan
Provinsi, Pdrb
Febryana Dan Investasi X1 : Upah
X2 = Berpengaruh
Rizqi Terhadap Minimum
1. Analisis Panel Positif
Wasilaputri Penyerapan Provinsi
(2016) Tenaga Kerja
X3 = Berpengaruh
Di Pulau Jawa X2 : PDRB
Tidak Signifikan
Tahun 2010-
2014 X3 : Investasi
X2 : Tingkat Upah
X1 = Tidak
Y : Penyerapan
Berpengaruh
Tenaga Kerja
Pengaruh Signifikan
I Gusti
Inflasi, Pdrb
Agung X2 = Berpengaruh
Dan Upah X1 : Inflasi
Indradewa Analisis Signifikan
Minimum
3. & Ketut Regresi Linear
Terhadap X3 = Berpengaruh
Suardhika X2 : PDRB Berganda
Penyerapan Signifikan
Natha
Tenaga Kerja
(2015)
Di Provinsi Bali X3 : Upah
Minimum
Provinsi
Y : Pendapatan Variabel
Tenaga Kerja independen
Kontribusi
tersebut
Tingkat X1 : Umur
Ratna berpengaruh positif
Pendidikan
Juwita & X2 : Jam Kerja Analisis terhadap variabel
Terhadap
4. Retno Budi Regresi Linear dependen yaitu
Pendapatan
Lestari X3 : Jenis Kelamin Berganda pendapatan
Sektoral Di
(2017) pekerja, kecuali
Kota
jenis kelamin dan
Palembang jam kerja memiliki
konstanta negatif.
5 Analisis Analisis
Pengaruh Regresi Linear
Upah, Tingkat Berganda
Pendidikan, X1 = Berpengaruh
Y : Pendapatan
Djupiansyah Jumlah Negatif tidak
Tenaga Kerja
Ganie Penduduk Dan Signifikan
(2013) Pdrb Terhadap
Penyerapan X1 : Upah X2 = Berpengaruh
Tenaga Kerja Negatif tidak
Signifikan
X3 = Berpengaruh
X2 : Tingkat
Positif tidak
Pendidikan
Signifikan
X4 = Berpengaruh
X3 : Jumlah
Negatif tidak
Di Kabupaten Penduduk
Signifikan
Berau
Kalimantan X4 : PDRB
Timur
Y : Penyerapan X1 = Berpengaruh
Upah
Tenaga Kerja Negatif
Latri Minimum
Wihastuti & Provinsi (Ump) Analisis X2 = Berpengaruh
X1 : PDRB
6. Henny Dan Regresi Data Positif Signifikan
Rahmatulla Penyerapan Panel (FEM)
X2 : Upah
h (2018) Tenaga Kerja
Minimum
Di Pulau Jawa
Provinsi
Analisis Faktor-
faktor yang Y : Penyerapan X1 = Berpengaruh
Mempengaruhi Tenaga Kerja Analisi Negatif Signifikan
penyerapan Regresi Data
Cahyono, X1 : Upah X2 = Berpengaruh
9. Tenaga Kerja di Panel dengan
Apri. (2015) Minimum Positif Signifikan
Eks Karesiden Metode
Surakarta (FEM) X3 = Berpengaruh
X2 : PDRB
Tahun 2006- Negatif Signifikan
2013
X3 : Inflasi
Pengaruh
Tingkat
Pendidikan dan Menggunakan
PDRB Terhadap Y : Penyerapan pendekatan X1 = Berpengaruh
Penyerapan Tenaga Kerja statistik Positif Signifikan
Sandi, Debi
10. Tenaga Kerja kuantitatif
Ruli. (2013) X1 : Tingkat X2 = Berpengaruh
Pada Usaha dengan uji
Pendidikan regresi linear Positif Signifikan
Sektor
Pertanian Di X2 : PDRB berganda
Kabupaten
Jombang
Pendekatan
The Impact of
eksperimental X1 = tidak
Bhorat, Sectoral Y : Lapangan
dengan Berpengaruh
Haroon, Minimum Kerja
menerapkan Signifikan
Ravi Kanbur Wage Laws on
12. dua
and Natasha Employment, X1 : Hukum Upah X2 = Berpengaruh
spesifikasi
Mayet. Wages, and Minimum Signifikan
alternatif
(2013) Hours of Work
perbedaan
in South Africa X2 : Jam Kerja model
Y : Kesempatan X1 = Berpengaruh
Produk
Kerja Negatif Signifikan
Domestik
Regional Bruto X2 = Berpengaruh
(Pdrb), Inflasi X1 : PDRB Regresi Negatig tidak
Dan Belanja Berganda Signifikan
Siestri
Daerah dengan
Pristina X3 = Berpengaruh
14 Pengaruhnya X2 : Inflasi Metode
Kairupan Positif Signifikan
Terhadap Ordinary
(2013),”
Kesempatan X3 : Belanja Least Square
Kerja Di (OLS
Daerah
Sulawesi Utara
Tahun 2000-
2012
2.3 Kerangka Pemiran
2.3.1 Uraian
Pulau Jawa tercatat sebagai pulau dengan penyerapan tenaga kerja terbesar
di Indonesia. Hal ini terjadi karena wilayah Pulau Jawa memiliki kepadatan
penduduk yang relatif tinggi dibandingkan dengan wilayah di luar Jawa.
Kepadatan penduduk di Pulau Jawa disebabkan karena perkembangan ekonomi
yang pesat serta sebagai pusat pemerintahan yang dianggap mampu memberikan
segala kemudahan dalam pemenuhan kebutuhan. Pulau Jawa telah menjadi tempat
tujuan perpindahan penduduk yang secara tidak langsung memberikan dampak
terhadap meningkatnya jumlah angkatan kerja.
I Gusti Agung
Dasri
Indradewa & Djupiansyah Ganie
Lokiman,
Ketut Suardhika (2017),
Debby Ch.
Natha, (2015) IGusti Agung
Rotinsulu &
gindling dan terrel Indradewa & Ketut
Antonius Y.
(2006). Suardhika Natha
Luntungan
(2015)
(2015)
yang selanjutnya akan meningkatkan pula harga per unit barang yang diproduksi.
terhadap penyerapan tenaga kerja (Buchari, 2015; Gindling dan Terrel, 2006)
yang sejalan dengan teori upah. Sementara itu penelitian lain menunjukkan
adanya hubungan positif antara upah dan penyerapan tenaga kerja (Akmal, 2010;
Fridhowati, 2011; Indradewa dan Natha, 2014), dimana kenaikkan upah dianggap
kerja dengan asumsi apabila nilai PDRB meningkat maka jumlah nilai output atau
penjualan dalam seluruh unit ekonomi di suatu daerah akan meningkat. Semakin
besar output atau penjualan yang dilakukan perusahaan maka akan mendorong
penyerapan tenaga kerja, begitu juga sebaliknya penurunan jumlah PDRB akan
berpengaruh pada penurunan penyerapan tenaga kerja. Hal tersebut didukung oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh Dimas dan Nenik (2009) yang menyatakan
bahwa PDRB memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja di DKI Jakarta, dimana apabila PDRB meningkat satu persen maka
penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 1,23 persen. Rakhmasari (2006) juga
salah satunya adalah PDRB dan memiliki hubungan positif yang selanjutnya
diperkuat oleh hasil penelitian Ferdinan (2011) yang mengatakan bahwa besarnya
untuk menambah faktor produksi tenaga kerja maka penyerapan tenaga kerja akan
tenaga kerja. Untuk perkembangan sektor industri perlu adanya investasi yang
memadai agar dalam mengembangkan sektor industri dapat berjalan sesuai yang
diinginkan. Usaha akumulasi modal dapat melalui kegiatan investasi yang akan
akan meningkatkan usaha produksi dan pada akhimya akan mampu meningkatkan
dibandingkan dengan inflasi luar Jawa. artinya pengendalian harga di Pulau Jawa
ini cukup terkendali di seluruh kota, sedangkan di luar Jawa tingkat inflasi masih
cukup tinggi artinya pengendalian harga di luar pulau Jawa ini masih perlu
kemampuan sektor usaha dalam penyerapan tenaga kerja. Begitu juga sebaliknya,
semakin kecilnya tingkat inflasi maka semakin besar kemampuan sektor usaha
suatu daerah memiliki beberapa dampak dan akibat yang diantaranya adalah
cara memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah
menambah jumlah output atau produksi karena inflasi yang ringan dapat
mendorong semangat kerja produsen dari naiknya harga yang mana masih dapat
juga dibarengi oleh pertambahan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja. Pada
meningkatkan penyerapan tenaga kerja yang ada dan pada akhirnya mendorong
sebaliknya.
manusia yang bermutu tinggi, mempunyai pola pikir tinggi yang modern dan
kompetensi professional dan kemahiran teknikal serta merupakan salah satu faktor
pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja
tenaga kerja tersebut, hal ini sesuai dengan teori human capital bahwa seseorang
PDRB
Inflasi
Tingkat Pendidikan
2.3.5 Hipotesis Penelitian
menjadi objek penelitian, yang kebenarannya harus dikaji dan diteliti melalui data
perumusan masalah diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
post facto adalah model penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi
bersifat asosiatif kausal, yaitu penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
kuantitatif dan analisis data panel. Data yang digunakan adalah data panel enam
Provinsi di Pulau Jawa dari tahun 2013-2017. Pengamatan dan pengambilan data
tenaga kerja dan faktor-faktor yang berkaitan erat dengan penyerapan tenaga kerja
Objek yang menjadi ruang lungkup dalam penelitian ini meliputi Upah
Penyerapan Tenaga Kerja pada 6 provinsi di pulau jawa. Data yang digunakan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder (cross
section dan time series) yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS).
bahan-bahan yang relevan dan akurat. Data yang digunakan dalam analisis
penelitian ini adalah data sekunder cross section. Adapun data yang digunakan
adalah data dengan jangka waktu dari tahun 2013 sampai 2017 yang dihitung
secara tahunan.
Tabel 2.3
penelitian
Penyerapan Penduduk berumur 15 tahun PTK Juta Ribu
lalu, 2008-2018
Upah Minimum Upah minimum regional/provinsi, UMP Ribu Rupiah
I
Tingkat Angka partisipasi sekolah (APS) TP Persen
penelitian ini adalah metode analisis panel . Regresi Data Panel adalah gabungan
antara data cross section dan data time series, dimana unit cross section yang sama
diukur pada waktu yang berbeda. Maka dengan kata lain, data panel merupakan
data dari beberapa individu sama yang diamati dalam kurun waktu tertentu.
sehingga dalam data panel jumlah observasi merupakan hasil kali observasi deret
waktu (T>1) dengan observasi kerat lintang (N>1). Menurut (Gujarati, 2012:
238) Dalam melakukan analisis, data panel dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Balance panel data adalah data terjadi jika panjangnya waktu untuk
data time series. Oleh karena itu, data panel dapat menjelaskan dua macam
informasi yaitu informasi cross section pada perbedaan antar subyek dan
informasi time series yang merefleksikan perubahan pada subyek waktu. Menurut
sebagai berikut:
1. Teknik estimasi data panel dapat mengatasi heterogenitas.
yang secara sederhana tidak bisa dilihat pada cross section murni
rumit.
1. Common Effect
menggabungkan kedua jenis data tersebut maka dapat digunakan metode OLS
bahwa perilaku data antar kabupaten/kota sama dalam berbagai rentang waktu.
Asumsi ini jelas sangat jauh dari realita sebenarnya, karena karakteristik antar
2. Fixed Effect
namun sama antar waktu (time invariant). Namun metode ini membawa
3. Random Effect
menambahkan variabel gangguan (error terms) yang mungkin saja akan muncul
pada hubungan antar waktu dan antar kabupaten/kota. Teknik metode OLS tidak
dapat digunakan untuk mendapatkan estimator yang efisien, sehingga lebih tepat
untuk menggunakan Metode Generalized Least Square (GLS). Model analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan
metode OLS (Ordinary Least Square), yaitu metode yang digunakan untuk
Inflasi : Inflasi
TK : Tingkat pendidikan
Sebelum melakukan analisis regresi maka pada data dilakukan uji asumsi
klasik agar diketahui data sudah BLUE atau belum. Jika terjadi penyimpangan
model regresi yang baik, model regresi tersebut harus terbebas dari uji normalitas,
1. Uji Normalitas
tidaknya data yang dianalisis. Model regresi yang baik memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Nilai residual yang berdistribusi normal dapat
diketahui dari bentuk kurva yang membentuk gambar lonceng yang kedua sisinya
melebar sampai tak terhingga. Selain menggunakan grafik, uji normalitas juga
dapat dilakukan dengan metode Jarque-Bera (uji JB). Uji JB dilakukan dengan
Sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.
2. Uji Multikolinearitas
korelasi antar masing-masing variabel bebas. Salah satu metode yang dapat
dari nilai korelasi antar dua variabel bebas tersebut. Apabila nilai korelasi kurang
dari 0,8 maka variabel bebas tersebut tidak memiliki persoalan multikolinieritas,
3. Heterokedastisitas
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual dari satu pengamatan
terhadap nilai absolut residual (Winarno, 2015: 5.16). Jika nilai probabilitas
variabel bebas < 0,05 (taraf signifikan atau α = 0,05) maka terjadi heteroskedastis,
4. Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang
diurutkan menurut deret waktu. Menurut Gujarati (2006: 37), pengujian paling
Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang
diperoleh dari tabel Durbin-Watson, yaitu nilai dL dan Du, dengan K = jumlah
variabel bebas dan n = ukuran sampel. Pengujian dilakukan dengan melihat nilai
Durbin Watson.
signifikan terhadap variabel dependen. Bila t hitung > t tabel pada tingkat
kepercayaan 5% atau nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (taraf nyata 5%) maka
H0 ditolak dengan kata lain variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat.
signifikan terhadap variabel dependennya. Bila F hitung > F tabel pada tingkat
anggapan atau suatu dugaan mengenai populasi. Sebelum menolak atau menerima
tersebut utnuk menentukan apakah hipotesis itu benar atau salah denga nilai
probabilitas.
1. Parsial
Kerja
Kerja
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
d. Pengaruh Inflasi terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Kerja
Kerja
Kerja
Kerja
2. Simultan
3.5.4 Determinasi
1. Korelasi
koefisien korelasi akan berkisar antara -1 (negatif satu) sampai +1 (positif satu).
Apabila koefisien korelasi mendekati -1 atau +1, berarti hubungan antar variabel
2. Determinasi (R2 )
determinasi karena R2 x 100% daripada variasi yang terjadi dalam variabel terikat
adalah berkisar 0 < R2 < 1. Artinya jika R2 mendekati 1 maka dapat dikatakan
pengaruh variabel bebas tehadap variabel terikat adalah besar. Berarti model yang