Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
A. Transfusi darah
darah yang hilang akibat perdarahan, luka bakar, mengatasi shock dan
pendistribusian darah dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk
(baik anti-A maupun anti-B). Golongan darah O secara teoritis merupakan donor
Potensi manfaat transfusi sel darah merah harus selalu ditimbang terhadap
potensi risiko setiap bentuk terapi. Tanggapan merugikan transfusi tidak selalu
dapat dihindari, hasilnya jauh lebih mungkin menjadi menguntungkan jika uji
5
http://repository.unimus.ac.id
6
darah yang diberikan benar-benar cocok (Setyati, 2010) dan supaya darah yang
2015). Pemeriksaan yang dilakukan sebelum transfusi bertujuan agar sel- sel
darah yang ditransfusikan dapat hidup di tubuh pasien dan tidak menimbulkan
kerusakan pada sel darah pasien (Setyati, 2010). Uji crossmatch penting bukan
hanya pada transfusi tetapi juga ibu hamil yang kemungkinan terkena penyakit
memeriksa golongan darah pasien, darah donor yang sesuai golongan darah
(Setyati , 2010).
1. Mengetahui ada tidaknya reaksi antara darah donor dan pasien sehingga
2. Mendeteksi antibodi yang tidak diharapkan dalam serum pasien yang dapat
3. Cek akhir setelah uji kecocokan golongan darah ABO (Yuan, 2011).
http://repository.unimus.ac.id
Crossmath menurut urgensi permintaan darah bagi seorang pasien dibagi
coomb’s.
apabila di dalam serum pasien terdapat antibodi yang melawan terhadap sel
maka dapat merusak sel donor tersebut (Setyati, 2010 , Yuan, 2011).
Yuan, 2011).
Golongan darah ABO pasien dan donor jika sesuai, baik mayor maupun
minor test tidak bereaksi. Golongan darah pasien dan donor berlainan umpamanya
donor golongan darah donor O dan pasien golongan darah A maka pada test
hanya pada suhu kamar saja, tidak dapat mengesampingkan aglutinin rhesus yang
dengan serum penerima (mayor crossmatch) dan sel penerima dicampur dengan
serum donor (minor crossmatch) dalam bovine albumin 20% akan terjadi
aglutinasi atau gumpalan dan hemolisis bila golongan darah tidak cocok. Sel dan
antibodi melekat pada permukaan sel, lalu ditambahkan serum antiglobulin dan
bila penderita mengandung antibodi dengan eritrosit donor maka terjadi gumpalan
(Setyati, 2010).
metode gel di Switzerland pada akhir 1985 sebagai metode standar sederhana
yang memberikan reaksi aglutinasi dan dapat dibaca dengan mudah. Metode gel
pertama kali digunakan untuk pemeriksaan rutin pada tahun 1988,saat ini telah
sel dan serum atau plasma dalam microtube yang berisi gel di dalam buffer berisi
tidak terbentuk apabila eritrosit melewati pori-pori gel, dan akan mengendap di
Keterangan gambar :
microtubegel.
E. - : Aglutinasi semua sel darah merah lolos di bagian bawah microtube gel.
Metoda gel merupakan metode untuk mendeteksi reaksi sel darah merah
dengan antibodi. Metode gel akan lebih cepat dan mempunyai akurasi tinggi
menggunakan reagen gel, dimana tehnisi yang melakukan tahap analitik adanya
aglutinasi memberi hasil positif dan tidak adanya aglutinasi dinyatakan negatif.
manipulasi oleh tehnisi, dimana tehnisi hanya terlibat pada tahap preparasi sampel
kemudian selanjutnya mesin yang melakukan tahap analitik. Hasil dibaca adanya
aglutinasi memberi hasil positif, dan tidak adanya aglutinasi dinyatakan negatif.
pasien.
4. Efisiensi biaya.
pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik kepada pasien dan dokter.
dalam jumlah volume kurang dari 1 ml dengan perbandingan sel darah merah dan
serum atau plasma 1:1. Metode otomatis akan jauh lebih mahal bagi BDRS yang
Keterangan :
lagi golongan darah pasien apakah sudah sama dengan donor, apabila
golongan darah sudah sama artinya ada irregular antibody pada serum
didapat hasil cross negatif pada mayor dan minor, apabila tidak ditemukan
hasil crossmatch yang kompatibel meskipun darah donor telah diganti maka
harus dilakukan screening dan identifikasi antibodi pada serum pasien, dalam
coombs test (DCT) pada pasien. Hasil DCT positif pada crossmatch minor
dan AC berasal dari autoantibody. Apabila derajat positif pada minor sama
atau lebih kecil dibandingkan derajat positif pada AC / DCT, darah boleh
derajat positif pada AC / DCT, darah tidak boleh dikeluarkan. Ganti darah
donor, lakukan crossmatch lagi sampai ditemukan positif pada minor sama
baik dengan cell grouping maupun back typing, pastikan tidak ada kesalahan
derajat positif DCT dengan minor, apabila derajat positif minor sama atau
lebih rendah dari DCT, maka positif pada minor dapat diabaikan, artinya
adanya irregular antibody pada serum pasien, ganti dengan darah donor baru
Hasil
semi otomatis crossmatch
otomatis
Interpretasi hasil
Kerangka Konsep
Hasil Crossmatch
Metode Otomatis
Hipotesis
Ada perbedaan antara hasil crossmatch metode otomatis dan semi otomatis.