Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

KELAS UPMB RUANG 402

“Pada Kondisi Tertentu, Masihkah Mahasiswa


Terampil Menyimak Materi ?”

OLEH :
FIKRI HAYKAL
05311840000006
082257573840
SEKSI PENGELOLAAN KULIAH BERSAMA
TAHUN AJARAN 2018/2019
Pada Kondisi Tertentu, Masihkan Mahasiswa
Terampil Menyimak Materi ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang disingkat KBBI,


menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan atau memperhatikan baik-baik
apa yang diucapkan atau dibaca orang. Menyimak itu bukanlah suatu kegiatan
yang mudah, hal ini dikarenakan pada saat menyimak, kita perlu mendapatkan
data juga informasi yang benar-benar valid sesuai apa yang disampaikan oleh
pembicara. Oleh karena itu, jika seseorang tidak mempunyai keterampilan
menyimak yang baik, bisa saja terjadi gagalnya sebuah proses komunikasi.

Dikarenakan kegiatan berkomunikasi selalu terjadi saat proses


perkuliahan, maka seorang mahasiswa harus memiliki keterampilan yang baik.
Jika saja seorang mahasiswa memiliki keterampilan menyimak yang baik, pasti
tingkat produktivitasnya akan berkembang. Merekan juga dapat menghindari
konflik dan salah paham pada saat berinteraksi sosial dengan masyarakat yang
lain. Dapat disimpulkan bahwa menyimak mempunyai peran yang sangat besar
dalam kehidupan sehari-hari.

Tentu saja setiap mahasiswa memiliki keterampilan menyimak yang


berbeda-beda setiap satu orang dengan mahasiswa yang lainnya. Ada
mahasiswa yang sangat terampil menyimak, sekali saja dijelaskan sudah bisa
memahami seluruh materi yang diberikan. Namun ada mahasiswa yang kurang
terampil dalam menyimak. Sudah dijelaskan berkali-kali tetapi terkadang masih
bingung dengan materi yang sudah disampaikan oleh pembicara. Hal ini terjadi
karena keterampilan menyimak dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Faktor yang pertama adalah faktor fisik. Kondisi fisik mahasiswa


merupakan salah satu faktor yang paling utama terhadadap keefektifan serta
kualitas dalam menyimak. Tidak selalu mahasiswa itu dalam kondisi primanya.
Misalkan mahasiswa itu sedang dalam keadaan yang sangat lelah, seperti
setelah mengerjakan laporan praktikum. Selain itu, terkadang mahasiswa juga
belum sarapan atau makan siang karena tidak ada waktu. Hal itu juga dapat
berpengaruh terhadap keterampilan menyimak seorang mahasiswa pada saat
itu. Selain fisik mahasiswa, kondisi lingkungan juga menentukan keterampilan
mahasiswa saat menyimak. Misalkan saja saat ruangan yang terlalu panas,
lembab maupun terlalu dingin. Lingkungan yang berisik juga membuat
mahasiswa terganggu fokusnya dalam menyimak. Meskipun terlihat sepele,
namun faktor-faktor fisik tersebut sangatlah berpengaruh. Sehingga mahasiswa
seharusnya dapat mengantisipasi dan meminimalisir terjadinya hal tersebut,
karena kondisi fisik yang prima merupakan modal utama bagi penyimak.

Selain itu, terdapat faktor psikologis. Faktor ini melibatkan sikap dan
sifat pribadi atau mungkin faktor psikologis mahasiswa. Banyak sekali contoh
faktor psikologis yang terjadi pada mahasiswa. Contohnya adalah kurangnya
simpati terhadap dosen atau pembicara. Mahasiswa terkadang juga
mementingkan diri sendiri sehingga tidak memperhatikan materi yang
disampaikan pembicara. Selain itu, perasaan bosan dan jenuh juga
menyebabkan para mahasiswa tidak memahami materi dengan baik.

Faktor yang ketiga adalah faktor pengalaman. Faktor ini merupakan


faktor yang tumbuh, berkembang tergantung dengan pengalaman pembicara.
Contohnya adalah ketika pemateri sudah sangat berpengalaman
menyampaikan materi, maka para penyimak pun mudah untuk memahami apa
yang sedang dijelaskan oleh pemateri. Sebaliknya, jika seorang pemateri kurang
terampil dalam penyampaian bahan ajaran, tentu saja para mahasiswa atau
penyimak akan susah memahami materi dengan baik. Selain itu, pemilihan kosa
kata dan penggunaan kata asing juga berpengaruh pada berhasil atau tidaknya
mahasiswa dalam menyimak.

Faktor selanjutnya adalah faktor sikap. Banyak faktor sikap yang


berpengaruh terhadap kegiatan menyimak. Contohnya adalah pembicara harus
paham akan sikap para penyimak, karena ini adalah modal utama bagi pemberi
materi untuk menarik perhatian para mahasiswa yang akan menyimak. Selain
itu, penampilan pembicara juga berpengaruh terhadap minat menyimak. Jika
penampilan pembicara mengasyikkan dan mengagumkan, tentu para
mahasiswa akan sangat antusias untuk menyimak.

Faktor yang terakhir adalah motivasi untuk menyimak. Motivasi


merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu dalam kegiatan menyimak.
Jika saja motivasi yang dimiliki mahasiswa sangat kuat, maka akan sangat
mudah bagi mahasiswa untuk menerim materi yang disampaikan. Sebaliknya,
jika tidak ada motivasi atau minat untuk menyimak, maka pendengar bisa saja
tidak mendapat apa-apa setelah pembicara selesai menyampaikan materi.

Sebagai mahasiswa, sudah seharusnya bagi kita untuk benar-benar


menyimak materi yang disampaikan dosen atau pemateri lain dengan baik. Kita
harus meminimalisir berbagai faktor yang dapat menurunkan keterampilan
menyimak kita. Selain itu, pembelajaran tidak dapat dikatakan berhasil apabila
dalam proses pembelajaran itu para mahasiswa gagal dalam menyimak. Tentu
kita juga mendapatkan hasil materi yang sangat bermanfaat bagi perkuliahan
jika kita berhasil dalam menyimak.

Anda mungkin juga menyukai