Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH ANALISA MAKANAN DAN

MINUMAN

DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 Tingkat II B

1. Alden dala wanda P07234016042


2. Dusturuna Tihta A.W P07234016051
3. Gessy Silvia Putri Permatasari P07234016055
4. Ghina Sakhiya P07234016056
5. Suci Indah Astuti P07234016074
6. Yolanda Adella Suleman P07234016080

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN


KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2016-2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena kasih dan karunianya telah
memberikan kesehatan dan kekompakan kepada kita semua,untuk menjalankan aktifitas
dengan tidak kurang satu apapun. Bukan hanya itu, tetapi kemampuan untuk berfikir
yang baik sehingga menjadi individu yang bertanggung jawab terhadap orang lain dan
diri sendiri.
Sehingga dengan penuh tanggungjawab dan dewasa kami dapat mengembangkan
tugas yang diberikan, dengan tujuan untuk menjadi analis kesehatan yang berkompeten,
berkualitas dan bermutu. Dengan tugas ini kami dapat memberikan pengertian dan
penjelasan kepada orang lain untuk dapat menghindarkan segala jenis tindakan yang
merugikan diri sendiri pada khususnya dan orang lain umumnya.
Kami berharap bukan hanya diketahui, tetapi hindarkan diri dari hal-hal yang tak
bermanfaat secara positif.
Samarinda, 30 Agustus 2017

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk
kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain dalam
Sistem Tata Surya dan menutupi hamper 71% permukaan bumi. Wujudnya bias
berupa cairan, es (padat) dan uap/gas. Dengan kata lain karena air, maka Bumi
menjadi satu-satunya planet dalam Tata Surya yang memiliki kehidapan.
Semua organisme yang hidup tersusun dari sel-sel yang berisi air sedikitnya
60% dan aktivitas metaboliknya mengambil tempat di larutan air. Dapat
disimpulkan bahwa untuk kepentingan manusia dan kepentingan komersial
lainnya, ketersedian air dari segi kualitas maupun kuantitas mutlak diperlukan.
Untuk tanaman kebutuhan air juga mutlak. Pada kondisi tidak ada air terutama
pada musim kemarau tanaman akan segera mati. Sehingga dalam pertanian
disebutkan bahwa kekeringan merupakan bencana terparah dibandingan bencana
lainnya. Bila kebanjiran, tanaman masih bias hidup, kekurangan pupuk masih bias
diupayakan.
Air juga merupakan bagian penting dari sumber alam yang mempunyai
karakteristik unik dibandingkan dengan sumer daya lainnya. Air bersifat sumber
daya yang terbarukan dan dinamis. Artinya sumber utama air yang berupa hujan
akan selalu dating sesuai dengan waktu dan musimnya sepanjang tahun. Namun
pada kondisi tertentu air bisa bersifat tak terbarukan, misalnya pada kondisi
geologi tertentu dimana proses perjalanan air tanah membutuhkan waktu ribuan
tahun, sehingga bilamana pengambilan air tanah secara berlebihan, air akan habis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana siklus hidrologi air?
2. Apa yang dimaksud dengan air minum,air badan air , dan air buangan?
3. Bagaimanakah standar kualitas air?
4. Bagaimanakah Peraturan menurut Permenkes tentang Pengawasan Kualitas Air?
5. Bagaimanakah penyimpangan kualitas air?

3
C. Tujuan
Mahasiswa mampu memahami siklus hidrologi air, pengertian air,peraturan
perundang-undangan tentang kualitas air, dan penyimpangan kualitas air.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Perjalanan Air


Air secara alami mengalir dari hulu ke hilir, dari daerah yang lebih tinggi
ke daerah yang lebih rendah. Air mengalir diatas permukaan tanah namun air
juga mengalir didalam tanah. Air juga dapat berubah ujud: dapat berupa zat cair
sesuai dengan nama atau sebutannya “air”, dapat berupa benda padat yang
disebut “es”, dan dapat pula berupa gas yang dikenal dengan nama “uap air”.
Perubahan fisik bentuk air ini tergantung dari lokasi dan kondisi alam. Ketika
dipanaskan sampai 100ºC maka air berubah menjadi uap dan pada suhu tertentu
uap air berubah kembali menjadi air.
Pada suhu yang dingin dibawah 0ºC air berubah menjadi benda padat
yang disebut es atau salju. Air dapat juga berupa air tawar (fresh water) dan
dapat pula berupa air asin (air laut) yang merupakan bagian terbesar di bumi ini.
Didalam lingkungan alam proses, perubahan ujud, gerakan aliran air,
(dipermukaan tanah , di dalam tanah, dan diudara) dan jenis air mengikuti suatu
siklus keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi. Proses
perjalanan air secara umum dilukiskan dalam gambar 2.1.

Gambar 2.1. Proses perjalanan air jalan Siklus Hidrologi (Mays,


2001;Maidment,1993;Grigg,1996;Viessman & Lewis, 2003;
Kodoatie & Sjarief,2007 dengan modifikasi)

5
Proses perjalanan air dijelaskan sebagai berikut.
1. Penguapan/evaporasi: Terjadi pada air laut karena panas matahari yang
merupakan sumber air terbesar. Evaporasi juga terjadi pada sungai, danau,
rawa, tambak, embung, situ-situ, waduk, dll.
2. Evapotranspirasi: Air diambil oleh tanaman melalui akar-akarnya yang
dipakai untuk kebutuhan hidup dari tanaman tersebut disebut transpirasi, lalu
air didalam tanaman juga keluar berupa uap akibat energy panas matahari
(evaporasi). Proses pengambilan air oleh akar tanaman kemudian terjadinya
penguapan dari tanaman disebut sebagai evapo-transpirasi.
3. Hujan turun: Uap air akibat dari evaporasi dan evapo-transpirasi bergerak di
atmosfir (udara) kemudia akibat perbedaan temperature di atmosfir dari
panas menjadi dingin maka air akan terbentuk akibat kondensasi dari uap
menjadi keadaan cairan (from air to liquid state). Bila temperatur berada di
bawah titik beku (freezing point) kristal-kristal es terbentuk. Tetesan air kecil
(tiny droplet) tumbuh oleh kondensasi dan berbenturan dengan tetesan air
lainnya dan terbawa oleh gerakan udara turbulen sampai pada kondisi yang
cukuo besar menjadi butir-butir air. Apabila jumlah butir air sudah cukup
banyak dan akibat berat sendiri (secara gravitasi) butir-butir air itu akan
turun ke bumi dan proses turunnya butiran air ini disebut dengan hujan. Bila
temperatur udara turun sampai dibawah 0º Celcius, maka butiran air akan
berubah menjadi salju (Chow dkk, 1988)
4. Air hujan tanaman: Air hujan jatuh atau mengalir melalui tanaman. Bila
tanaman cukup rimbun maka perlu waktu yang relatif lama untuk air
mencapai tanah. Waktu air mengalir melalui tanaman berbeda-beda untuk
setiap jenis tanaman.
5. Aliran permukaan (run-off): Secara gravitasi (alami) air mengalir dari daerah
yang tinggi ke daerah yang rendah, dari gunung-gunung, pegunungan ke
lembah, lalu ke daerah yang lebih rendah, sampai ke daerah pantai dan
akhirnya akan bermuara ke laut ( dapat juga bermuara ke danau). Aliran air
ini disebut aliran permukaan tanah karena bergerak diatas muka tanah.

6
6. Banjir/genangan: Terjadi banjir dan genangan akibat luapan sungai atau
drainase yang tak mampu mengalirkan air. Banjir atau genangan juga terjadi
di daerah rendah berupa cekungan atau retensi.
7. Aliran sungai: Aliran permukaan iasanya akan memasuki daerah tangkapan
air (catchment area) atau daerah aliran sungai (DAS) menuju ke system
sungai yang besar dan akhirnya akan menuju mulut sungai atau sering
disebut estuari yaitu tempat bertemunya sungai dan laut. Dapat juaga
berakhirnya system sungai di danau.
8. Transpirasi: Seperti telah diuraikan di nomor 2, air dalam tanah diambil oleh
tanaman melalui akar-akarnya yang dipakai untuk kebutuhan hidup dari
tanaman tersebut.
9. Kapiler: Air dalam tanah mengalir dari aliran air tanah karena mempunyai
daya kapiler untuk menaikkan air ke vadose zone menjadi butiran air tanah
(soil moisture), demikian juga butiran air tanah ini naik secara kapiler ke
permukaan tanah.
10. Infiltrasi: Sebagian dari air permukaan tanah akan meresap kedalam tanah
dalam bentuk infiltrasi.
11. Aliran antara (interflow): Yaitu air didaerah vadose zone yang mengalir
menuju jaringan sungai, waduk, situ-situ, danau.
12. Aliran dasar (base flow): Yaitu aliran air tanah yang mengisi sistem jaringan
sungai, wasuk, situ-situ, rawa, dan danau.
13. Aliran run-out: Yaitu aliran air tanah yang mengisi system jaringan sungai
langsung menuju ke laut.
14. Perkolasi: Air dari soil moisture didaerah vadose zone yang mengisi aliran
air tanah.
15. Kapiler: Yaitu aliran air dari air tanah yang mengisi soil moisture.

Perjalanan air tersebut berada dalam ruang baik; ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi. Dalam wujud struktur ruang, air
mengalir pada/dalam susunan pusat-pusat permukiman dan system jaringan
prasarana dan sara (infrastruktur). Dalam wujud pola ruang, perjalanan air
melalui dan berinteraksi dengan distribusi peruntukan ruang dalam suatu

7
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan
ruang untuk fungsi budi daya.
B. Siklus Hidrologi
1. Siklus tertutup
Siklus hidrologi merupakan konsep dasar tentang keseimbangan air
secara global dibumi. Siklus hidrologi juga menunjukkan semua hal yang
berhubungan dengan air. Bila dilihat keseimbangan air secara menyeluruh maka
air tanah (dalam confined dan unconfined acuifers) dan aliran permukaan:
sungai, danau, penguapan, dll. Merupakanbagian-bagian dari beberapa aspek
yang menjadikan siklus hidrologi menjadi seimbang sehingga disebut dengan
siklus hidrologi yang terututp (closed system diagram of the global hydrological
cycle).
Secara diagram siklus hidrologi ditunjukkan dalam Gambar 2.1

Gambar 2.2. Siklus hidrologi tertutup (Toth,1990;Chow dkk.,1988)


2. Siklus terbuka
Pada lokasi tertentu, aliran air permukaan dapat merupakan satu atau
lebih sub-sistem dan tidak lagi tertutup, karena sistem tertutup itu dipotong pada
suatu bagian tertentu dari seluruh system aliran permukaan. Transportasi aliran
di luar bagian aliran air permukaan merupakan masukan dan keluaran dari sub
system aliran air permukaan tersebut.

8
Demikian juga untuk aliran air tanah bias merupakan satu atau lebi sub-
sistem dan tidak lagi tertutup, karena sistem tertutup itu dipotong pada suatu
bagian tertentu dari seluruh system aliran. Transportasi aliran diluar bagian air
tanah merupakan masukan dan keluaran dari sub sistem aliran air tanah tersebut.
Gambar 2.3 menunjukkan gabungan sub-sistem aliran air tanah, aliran
permukaan dan hidrologi yang merupakan sub-sitem terbuka.

Gambar 2.3. Aliran permukaan dan aliran air tanah dalam sitem terbuka pada
suatu okasi tertentu ( Lewin,1985 dalam Toth, 1990)

Air mulai dari hujan yang turun (precipitation) lalu mendekati muka
tanah, jumlahnya terdistribusi menjadi intersepsi (lewat vegetasi), hujan
disaluran (channel precipitation/pptn), tampungan depresi (depression storage),
aliran permukaan (surface run-off) dan infiltrasi kedalam tanah. Dari distribusi
tersebut terlihat bahwa besaran air yang terinfiltrasi adalah yang paling besar
dibandingkan dengan yang lainnya. Infiltrasi ini terjadi di DAS. Oleh karena itu
untuk memanen air hujan (rainfall haversting), factor DAS tersebut menjadi
penting.

9
C. Pengertian Air
1. Pengertian Air Minum
Air minum adalah air yang diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga,
yang meliputi air untuk masak dan minum, air mandi, air cuci, dan air untuk
membersihkan rumah.Agar air minum tidak mengganggu kesehatan manusia, air
minum yang di konsumsi harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, bakteriologis
yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan.
Air minum yang kotor dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat
menyebabkan rendahnya taraf kesehatan jasmani dan rohani, sehingga mudah
terjangkit penyakit dan mengurangi daya kerja serta daya produksi
seseorang.Mengingat hal tersebut, perlu di dicariupaya untuk menangani air,
terutama air yang keruh agar menjadi air yang layak diminum dan memenuhi
persyaratan kesehatan.
Persyaratan kimia air minum adalah persyaratan yang menyangkut kadar
atau kandungan zat kimia dalam air. Air minum tidak boleh mengandung zat-zat
yang dapat mengganggu kesehatan manusia atau zat korosif yang dapat merusak
pipa air minum.Persyaratan lain dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

10
Kadar yang
NO Nama Senyawa diijinkan Keterangan

1 KarbonDioksida 0 (Tidak boleh ada) Sifatnya agresif merusak pipa


(CO2)

2 Asamnitrit (NO2) 0 (Tidak boleh ada) Adanya pengotoran


(kontaminasi) bahan organik.

3 Amoniak (NH4) 0 (tidak boleh ada) Adanya pengotoran bahan


organik.

4 Timah (Pb) 0 (tidak boleh ada) Sifatnya beracun. Oleh sebab


itu, pipa timah dilarang.

5 Besi (Fe) Kurang dari 0.2 Menyebabkan rasa


mg/liter air. kurangenakpada air minum:
untuk mencuci dapat merusak
warna.

6 Kadar Seng (Zn) Kurangdari 5 mg/


liter air

7 Tembaga (Cu) Kurangdari 1


mg/liter
8
Klorit (Cl) Maksimal 250
mg/liter air

9 Sulfat (SO4) Maksimal 250


mg/liter air

10 Nitrat (NO3) Maksimal 45


mg/liter air

11 Kalsium (Ca) 50-100 mg/liter air Menyebabkan air menjadi


keras sifatnya (air sadah) dan
menimbulkan kerak-kerak
dalam ketel; jika untuk
mencuci dengan
11 sabun,busanya berkurang
A

A
dAdapun persyaratan biologis air minum yaitu persyaratan yang
menyangkut kandungan mikroorganisme atau jasad renik yang terdapat dalam
air minum. Persyaratan yang dimaksud antara lain:
a. Jumlah kuman yang terdapat dalam 1 cc air minum harus kurang dari
100 kuman.
b. Dalam 100 cc air minum tidak boleh mengandung bakteri coli. Bakteri
coli dapat dipakai sebagai penunjuk untuk mengetahui tingkat
pencemaran faeces.
c. Bakteri-bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit cholera, thypus,
dysentri, dan gastroenteritis tidak boleh ada dalam air minum.

2. Pengertian Air Badan Air


Air badan air adalah air yang berasal dari sumber badan air seperti PDAM,
sungai yang dipakai sebagai sumber baku air minum, danau dan sebagainya. Air
pada suatu badan air baru dikatakan mengalami pencemaran manakala bebas

12
akan bahan bahan pembuangan (kontaminasi) sampai pada suatu tingkatan atau
keadaan tertentu yang dapat membahayakan fungsi air dari badan air tersebut.
Masing-masing badan air memiliki batasan sampai tingkat bagaimana dikatakan
terjadi pencemaran.
Masing-masing badan air memiliki standard kualitas bagi badan airnya
sendiri-sendiri yang akan digunakan untuk penilaian lebih atau belum terjadinya
pencemaran air atau belum.
Masing-masing standard kualitas tersebut masih perlu ditentukan lagi,
apakah bersifat untuk lokal, nasional atau secara universal.
Dari berbagai kaidah diatas, maka dapat ditetapkan berbagai standard
kualitas dari ragam badan air. Misalnya untuk :
a) Standar kualitas air minum, nasional maupun internasional
b) Standar kualitas air untuk rekreasi dan atau tempat-tempat pemandian umum
c) Standar kualitas air untuk sistem perbenihan biota air (Ikan, udang dan lain-
lain)
d) Standar kualitas air untuk pertanian
e) Standar kualitas air untuk pertanian
Semua standard kualitas mulai nomor b sampai dengan e diatas, kita sebut
sebagai stream standard. Masing-masing standard kualitas diatas ditentukan oleh
empat persyaratan, yang meliputi :
1. Persyaratan fisik (pada umumnya untuk tujuan astetik)
2. Persyaratan kemis
3. Persyaratan biologis
4. Persyaratan radiologis
Pertimbangan persyaratan ini ditetapkan karena bahan buangan yang
mengontaminasi badan badan air sudah sedemikian luas aneka ragamnya.

Tabel 2.2 Kadar Bahan-bahan Toksik (Racun) Utama dalam air yang perlu
Ditolak sebagai Air Minum (Di USA)
Unsur Kadar diatas aman air Keterangan
tidak harus digunakan

13
Racun, berefek kronis, karsinogen, terdapat
Arsen 0,05 dalam makanan
Barium 1,0 Racun, efek: hati, saluran darahdan saraf

Keracunan akut pada manusia melalui


Cadmium 1.01 makanan, kadar 0,1 – 10 mg/liter

Berbeda dengan tabel berikut ini yang menyatakan beberapan bahan-bahan


kimia didalam air di Amerika yang amsih boleh digunakan asal tidak melebihi
kadar maksimum yang ditentukan pada kolom diatas
Tabel 2.3 Berbagai Konsentrasi Bahan Kimia yang masih diperbolehkan
dibawah kadar Maksimum (Berdasarkanketentuan standard air minum di
Amerika pada tahun 1962)
Bahan Kimia Kadar Keterangan
(mg/L)
AlkilBensen 0,5 Suatu komponen dalam detergen yang bersifat “non-
Sulfonat (ABS) biogradable” dan tidak berubah setelah perkolasi dan
proses pengolahan biologis,pembusaanbiasanya pada 1
mg/liter
Arsen 0,01 Merupakan konsentrasi batas yang diperbolehkan
Chlor 250 Mendekati Nilai Ambang Rasa (Threhold Taste)
Tembaga 1 Dibutuhkan dalam metabolisme, Nilai Ambang Rasa
berkisardari 1-5 mg/liter,merupakan konsentrasibatas
mencegah rasa tidak enak
Koban 0,2 Merupakanbagian daritotal organik dalam air,penyebab
chiloroform rasa, racun,karsinogendan bahan buangan, airdengan
extract kadar ini sudah merupakan kualitas yang buruk

Cyanida 0,01 Merupakan batas yang diperbolehkan


Besi 0,3 Dibutuhkan dalam metabolisme, tetapi air tidak dapat
memenuhi kebutuhan 7-35 mg/hari, Nilai Ambang Rasa
2 mg/liter

14
Mangan 0,05 Flek pada benda-benda putih, rasa dan warna tidak
boleh ada dalam minuman, mungkin suatu bahan yang
dibutuhkan dalam makanan: 10 mg/hari, bersifat toksik
pada inhalasi

Nitrat 45 Air sumur dengan kandungan 67-1.100 mg/liter


menunjukkan methemoglobinemia pada bayi yang
memformulasisusu dengan air ini. Hati-hati terhadap
penyediaan minum bayi bila kadar nitrat lebih dari 45
mg/liter
Fenol 0,001 Hasil reaksi senyawa fenolat dengan
Chlormenyebabkan rasa dan bau yang menggangu
Sulfat 250 Rasa dan efek laxative pada kadar 100-600 mg/liter bila
Mg dan Na sebagai kation
Total Dissolved 500 Rasa dan efek laxative
Solids

3. Pengertian Air Limbah


Berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 16 Tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, air limbah adalah air buangan yang
berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman.
Air limbah dosmetik adalah air limbah yang berasal dari kegiatan
permukiman,rumah sakit,perkantoran,dan lain-lain. Jumlah air limbah yang dibuang
akan selalu bertambah dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatannya.
Untuk mengurangi permasalahan ini, perlu diterapkan system penanganan air limbah
yang baik dan terpadu, baik itu dalam system penyaluran maupun pengolahannya.
Sistem pengolahan dan penyaluran air limbah pada umumnya terdiri dari 2 macam
yaitu system pengolahan on-site (setempat) dan system pengolahan off-site
(terpusat). Sistem on-site digunakan untuk individu dan komunal. Sedangkan off site
biasanya untuk skala kota.
D. Standar Kualitas Air

15
Dalam pelaksanaan kebijakan lingkungan diperlukan perangkat keras
maupun lunak.Pencegahan merupakan kata kunci dalam penetapan perangkat/alat
peraturan dalam mencapai tujuan akhirnya.Upaya pencegahan, pengendalian serta
perlindungan lingkungan;diperlukan penerapan peraturan yang menyangkut
kriteria,norma dan standar lingkungan .Untuk mengendalikan tingkat pencemaran
lebih efektif diperlukan suatu system pemantauan kualitas air yang handal ,akurat
dan tepat waktu serta dapat memberikan petunjuk tentang adanya pelepasan atau
pembuangan pencemar di luar batas yang diijinkan.Pemantauan(monitoring)
merupakan alat dalam mengukur keberhasilan system pengelolaan
lingkungan.Pemantauan kualitas air ini diperlukan untuk melakukan pengendalian
pencemaran air melalui upaya penegakan hukum.Sistem pemantauan kualitas air
ini dapat dilakukan secara off-line dan online.
Tujuan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air adalah
menjamin kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukkannya agar tetap dalam
kondisi alamiahnya dan menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air
melalui upaya pencegahan dan penanggulangan air serta pemulihan kualitas air.
Yang dimaksud dengan mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan
atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Standar kualitas air atau
baku mutu air didefinisikan sebagai ukuran batas atau kadar makhluk
hidup,zat,energy,atau komponen yang ada dan atau unsur pencemar yang
ditenggang keberadaannya di dalam air,sedangkan status mutu air adalah tingkat
kondisi mutu air yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu
sumber air dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air
yang ditetapkan. Perlunya dibuat standar kualitas air adalah untuk mencegah
terjadinya bahaya bagi kesehatan masyarakat karena didalam air mungkin terdapat
unsur-unsur yang berbahaya bagi manusia jika kadarnya melebihi standar.
Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001,dikenal empat kriteria mutu air sebagai
berikut :
Kelas I

16
Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
Kelas II
Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar,peternakan,air untuk mengairi pertanian dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
Kelas III
Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air
tawar,peternakan,air untuk mengairi tanaman dan atau peruntukan lain yang
mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
Kelas IV
Air yang diperuntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau
peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan
tersebut.
Unsur-unsur yang terdepat dalam air yang perlu dipantau kadarnya dapat
dikelompokkan menjadi empat komponen utama,yaitu :
a) Komponen fisik.
b) Komponen kimia.
c) Komponen bakteriologis.
d) Komponen radioaktif.

1. Parameter Kualitas Air


Beberapa parameter kualitas air perlu disampling secara periodik dan
dicatat datanya oleh petugas yang terlatih.Ini meliputi pH, oksigen
terlarut(DO), BOD, temperatur, daya hantar listrik atau konduktivitas,
kekeruhan (turbidity), TOC, COD, Toxity, Nitrogen, Fosfor, logam seperti
Fecal Coliform juga perlu dikumpulkan oleh petugas yang terlatih,dan diuji
oleh laboratorium yang tersertifikasi.Secara umum parameter kualitas air dapat
dibagi 4 bagian yaitu : parameter fisik, kimia, biologi dan radioaktif.
2. Uraian Parameter Kualitas Air

17
a. Parameter Fisik
1) Warna
Air murni tidak memiliki warna.Tergantung dari sifat-sifat penyebabnya
penyebabnya,warna dibagi dua jenis yaitu warna sejati dan warna
semu.Warna sejati ditimbulkan oleh koloid-koloid organic atau zat-zat
terlarut,sedangkan warna semu ditimbulkan oleh suspense partikel-partikel
penyebab kekeruhan. Satuan warna adalah TCU(True Colour Unit)
2) Temperur
Temperatur air bersih maksimum dibolehkan sama dengan temperature
udara.Khususnya untuk perairan,temperature mempengaruhi kualitas
kehidupan akuatik.Temperatur adalah suatu ukuran bagaimana dingin atau
bagaimana panasnya air,dinyatakan derajat Celcius.
Temperatur merupakan suatu parameter kualitas air yang kritis,karena
temperatur secara langsung mempengaruhi jumlah oksigen terlarut (DO)
yang ada di dalam air,dimana oksigen ini dibutuhkan oleh mikroorganisme
yang hidup didalam air.Temperatur air yang melebihi 18 derajat celcius
mempunyai suatu efek yang mengganggu pada beberapa jenis ikan.Sebagai
contoh ikan salmon menyukai perairan dengan temperature kira-kira 12
derajat celcius sampai dengan 14 derajat celcius.
3) Parameter Konduktivitas
Konduktivitas air adalah kemampuan untuk menghantarkan arus listrik,dan
secara tidak langsung untuk mengukur konsentrasi ion.Semakin banyak ion-
ion yang terdapat didalam air maka semakin banyak juga arus listrik yang
dapat dihantarkan oleh air itu.Besar konduktivitas fluida dinyatakan dalam
microspesimens per centimeter(µS/cm)pada 25 derajat celcius.Besarnya
konduktivitas suatu cairan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya temperatur
fluida tersebut.
4) Bau
Bau biasanya berasal dari proses biologis seperti alga dan penguraian zat
organic oleh mikroorganisme.Bau telur busuk (H2S) dapat berasal dari bahan
pereduksi sifat.
5) Rasa

18
Parameter rasa umumnya digunakan untuk air yang digunakan untuk
minum.Air minum tidak boleh berasa.Rasa dalam air umumnya disebabkan
disebabkan oleh khlor,khlorida,phenol,dan senyawa organik kompleks.
6) Kekeruhan
Kekeruhan aau turbidity dalam air disebabkan oleh pasir,zat organic dan
anorganik yang tersuspensi,serta mikroorganisme.Kekeruhan adalah
berkurangnya kejernihan suatu cairan akibat adanya partikel-partikel yang
tidak terlarut.Partikel-partikel tersebut dapat berwujud mineral atau senyawa
organik.Kekeruhan diukur dengan memasukkan cahaya ke dalam air,apabila
di dalam cairan tersebut terdapat banyak untur atau butir padat yang tidak
terlarut maka akan membuat cahaya tersebut berhamburan atau mengurangi
jumlah cahaya yang diteruskan.Semakin banyak partikel yang tidak terlarut
dalam air maka air tersebut terlihat tidak jernih atau
berlumpur(muddy).Kekeruhan dinyatakan dalam Nephelometric Turbidity
Unit (NTU) dan mg/l SiO2
7) Total Solid
Total solid atau zat padat yang tinggi dapat mengandung mikroorganisme,zat
organic,dan dapat mengakibatkan kerak pada proses industri.Total padatan
yang terlarut atau Total Dissolved Solids(TDS) adalah suatu ukuran jumlah
partikel padat yang terlarut didalam suatu cairan.Ini adalah suatu indicator
permasalahan sumber polusi air yang berhubungan dengan berbagai praktik
penggunuan tanah atau daratan.Pengukuran total padatan yang terlarut(TDS)
diperoleh dengan menggunakan conductivity meter dan dinyatakan dalam
(mg/L).

b. Parameter Kimia
1) pH
Parameter pH adalah suatu ukuran konsentrasi ion Hidrogen di dalam
air.Pengukuran ini menandai besarnya kadar alkali atau kadar keasaman
air.Besarnya pH dinyatakan pada skala 0 sampai dengan 14, pembacaan pada

19
skala 7 dianggap sebagai pH netral.Pembacaan dibawah 7 menandai(adanya)
kondisi-kondisi asam(acidic),sedangkan pembacaan di atas 7 menandai air
tersebut adalah bersifat alkali atau basa.Pada umumnya air bersih
mempunyai pH antara skala 6 sampai dengan 8.pH air merupakan parameter
yang vital sebab mempengaruhi ketersediaan dan daya larut(solubility)
nutrient dan bagaimana mereka dapat digunakan oleh organisme yang hidup
di air.
2) Oksigen Terlarut (DO)
Oksigen yang terlarut atau Dissolved Oxygen (DO) adalah jumlah oksigen
terlarut di dalam air yang diukur dalam satuan milligram per liter (mg/l).
komponen ini merupakan parameter yang sangat penting (kritis) bagi
berbagai organisme yang ada dalam air, seperti ikan. Besarnya oksigen yang
terlarut dalam suatu cairan dipengaruhi oleh temperature air. Sebagai contoh,
pada air yang temperaturnya lebih dingin , jumlah oksigen yang terlarut
didalamnya lebih besar dibandingkan dengan air temperaturenya lebih
panas/tinggi.
3) Biochemical Oxygen Demand(BOD)
Parameter Biochemical Oxygen Demand(BOD) adalah suatu ukuran berapa
banyak oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme dalam proses oksidasi
aerobic,atau penguraian bahan organic di dalam air.Pada umumnya,lebih
tinggi jumlah material organic ditemukan di air maka semakin besar oksigen
digunakan untuk oksidasi aerobic.Hal ini menghabiskan jumlah oksigen
terlarut yang tersedia untuk organisme yang terdapat dalam air.Pengukuran
ini diperoleh diatas atau setelah lima hari,dan dinyatakan dalam mg/l.

4) Sulfat dalam
Sulfat dalam air bersih umumnya berasal dari buangan industry.Ion-ion
sulfat dalam air dapat bersenyawa dengan kalsium membentuk kerak
kalsium sulfat.Sulfat bersenyawa dengan magnesium membentuk senyawa
magnesium sulfat yang mempunyai efek laxative (mencret).

20
5) Khlorida
Kadar ion Cl- yang tinggi menimbulkan rasa asin pada air minum.Kehadiran
ion Cl- yang tinggi secara mendadak dapat merupakan indikasi masuknya air
kotor dari saluran pembuangan(sewerage).
6) Flourida
Kada F- yang tinggi dapat menyebabkan kondisi yang disebut dental fluorisi
atau warna coklat pada tinggi(dikenal dengan nama mottling of the
enamel).Namun F- dibutuhkan dalam kadar tertentu untuk mencegah
kerusakan gigi pada anak-anak.
7) Kesadahan(Hardness)
Kalsium dan magnesium adalah elemen utama penyebab kesadahan dalam
air.Kesadahan mengakibatkan kerak pada boiler dan pemanas air,serta
menyebabkan penggunaan sabun yang lebih banyak pada proses pencucian.
8) Besi dan Mangan
Kadar besi yang tinggi dalam air menimbulkan noda-noda coklat pada tekstil
dan perlengkapan plambing,dan menimbulkan korosi pada logam.Kadar besi
yang tinggi mempercepat pertumbuhan bakteri besi yang menimbulkan rasa
dan bau serta penyumbatan pada pipa distribusi.
9) Timah Hitam
Timah hitam (Pb) sangat berbahaya bagi kesehatan karena sifatnya yang
toksik (beracun) dan dapat terakumulasi dalam tubuh.Pb berasal dari kontak
dengan tanah,buangan industry,dan dari sambungan pipa sendiri.
10) Tembaga
Tembaga(Cu) dalam perairan dapat bersifat toksik bagi ikan.
11) Hidrogen Sulfida
H2S bersifat sangat korosif dan menimbulkan bau seperti telur busuk.

c. Parameter Biologis
Kontaminan-kontaminan biologis dalam air dapat menimbulkan berbagai
penyakit yang dikenal dengan nama water-borne disease seperti
thypus,cholera,dysntrie,dan lain sebagainya.Parameter yang digunakan untuk
menentukan kualitas air adalah Fecal Coliform dan Coliform Total.Bakteri

21
Fecal Coliform adalah mikroorganisme yang tinggal di isi perut dari semua
binatang yang berdarah panas,dan di dalam tinja binatang.Bakteri Fecal
Coliform merupakan indikasi kehadiran mikroorganisme pembawa penyakit
bagi organisme lain yang tinggal di lingkungan yang sama dengan bakteri
Fecal Coliform.Pengukuran dinyatakan seperti banyaknya organisme per 100
mL sampel(#/100mL).
d. Parameter Radioaktif
Radioaktivitas dalam air dapat berasal dari kebocoran instalasi nuklir.Zat
radioaktif sangat berbahaya karena memiliki sifat mutagenik yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
3. Baku Mutu Air Sasaran
Baku Mutu Air yang diterapkan untuk perairan di Indonesia tercantum
dalam Lampiran PP No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.Baku mutu ini mencakup 46 parameter yang
dibedakan menjadi parameter fisika,kimia,biologi,radioaktivitas,dan kimia
organik.
4. Parameter Kuantitas Air
Kuantitas dan kualitas air amat bergantung pada tingkat pengelolaan
sumber daya air, keragaman penggunaan air yang bervariasi(pertanian,air baku
domestic dan industry,pembangkit listrik,perikanan dan pemeliharaan
lingkungan) selain muslim serta sifat ragawi alam (topografidan geologi) dan
kondisi penduduknya.
Manfaat dari pengelolaan kuantitas air adalah untuk pengendalian
banjir,penyediaan air untuk irigasi,pembangkit energy listrik,suplai air untuk
domestic dan industry,tambak,wisata air dan sebagainya.
Parameteryang umum untuk kuantitas air adalah tinggi rendahnya curah
hujan yang dinyatakan dalam(mm/jam) dan tingginya muka air (water level)
yang diukur dari permukaan laut ( above sea level),dinyatakan dalam satuan
meter,serta debit air.Debit air adalah jumlah volume air yang lewat pada suatu
titik darii suatu aliran terhadap waktu.Hal ini diukur dengan cara menentukan
luas daerah cross-section yang dilewati,kecepatan dan arah air yang

22
mengalir.Pengukuran pada umumnya dinyatakan dalam cubic feet per
second(cfs) atau m3/detik.
Stasiun pengukuran kuantitas air dapat dibedakan menjadi :
 Stasiun primer(rujukan,data >50 tahun)
 Stasiun sekunder (proyek,data 5-10 tahun).
5. Sistem Pemantauan Off-line
Sistem monitoring off-line dipasang dengan tujuan untuk mendapatkan
informasi dalam rangka pengendalian pencemaran.Informasi ini rutin
dikirimkan kepada instansi terkait dalam rangka mendukung terciptanya
kualitas air yang memadai dan penegakan hokum bagi pencemaran.
Pengembalian sampel dilakukan ada lokasi yang sudah ditentukan secara
off-line dengan periode pemantauan 2 minggu,bulan,2 bulanan, dan 3
bulanan.Lokasi pengambilan sampel adalah di segmen sungai dan diharapkan
data yang diperoleh dapat mencerminkan kondisi kualitas air disepanjang
sungai tersebut.Untuk pengujian kualitas air sungai dari pengambilan sampel
secara off-line,perlu dilakukan analisis di laboratorium kualitas air yang telah
terakreditasi.
6. On-line Monitoring Sistem Untuk DAS Gambaran Umum Sistem
Monitoring
Monitoring kualitas dan kualitas air sungai adalah merupakan salah satu
kegiatan didalam managemen sumber daya air sungai(DAS).Sungai sebagai
salah satu sumber daya air memerlukan pengelolaan yang baik sehingga suatu
manfaat yang maksimal dapat kita rasakan.Hasil yang sangat diharapkan dari
engelolaan sumber DAS adalah :
Ketersediaan air dengan kualitas yang sesuai dengan baku mutu serta
jumlah yang cukup untuk semua jenis pemakaian.Gambar skematik konsep
system pemantauan on-line untuk mendukung managemen DAS.
Mengingatbahwa penggunaan dan jumlah kebutuhan air berbeda antara
satu pihak dengan pihak lain maka diperlukan suatu managemen yang baik agar
kebutuhsn tersebut dapat terpenuhi.Untuk itu diperlukan dukungan sarana dan
prasarana yang memadai agar pengelolaan dapat dilakukan dengan baik.

23
Pada dasarnya, system monitoring yang diperlukan dalam memantau
kondisi DAS adalah system monitoring yang mampu melakukan pemantauan
secara kontinu.Sehingga data-data yang dihasilkan dapat bersifat real time
data.Untuk itu hubungan antara stasiun pemantauan dengan stasiun pengolah
data seharusnya bersifat on-line system .
E. Permenkes tentang Pengawasan Kualitas Air
Permenkes tentang Pengawasan Kualitas Air :
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 907/MENKES/SK/VII/2002
TENTANG
SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR MINUM

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,


Menimbang:
a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu
dilaksanakan berbagai upaya kesehatan termasuk pengawasan kualitas air minum
yang dikonsumsi oleh masyarakat;
b. bahwa agar air minum yang di konsumsi masyarakat tidak menimbulkan
gangguan kesehatan perlu menetapkan persyaratan kesehatan kualitas air minum;
c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut diatas, perlu ditetapkan
Keputusan Menteri Kesehatan tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas
Air Minum;

Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3273);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
(Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3469);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

24
4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3821);
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 Tentang Tata Pengaturan Air
(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3225);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3838);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintan
dan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun
2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara 4190);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4161);
11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen
Kesehatan;

MEMUTUSKAN:

25
Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR
MINUM.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :


1. Air Minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung di minum.
2. Sampel Air adalah air yang diambil sebagai contoh yang digunakan untuk keperluan
pemeriksaan laboratorium.
3. Pengelola Penyediaan Air Minum adalah Badan Usaha yang mengelola air minum
untuk
keperluan masyarakat.
4. Dinas Kesehatan adalah Diras Kesehatan Kabupaten/Kota.

BAB II
RUANG LINGKUP DAN PERSYARATAN

(1) Jenis air minum meliputi :


a. Air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga;
b. Air yang didistribusikan melalui tangki air;
c. Air kemasan;
d. Air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan
kepada masyarakat; harus memenuhi syarat kualitas air minum.
(2) Persyaratan kualitas air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
persyaratan bakteriologis, kimiawi, radioaktif dan fisik.
(3) Persyaratan kualitas air minum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran I Keputusan ini
BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

26
Pasal 3

Menteri Kesehatan melakukan pembinaan teknis terhadap segala kegiatan yang


berhubungan dengan penyelenggaraan persyaratan kualitas air minum.

Pasal 4

(1) Pengawasan kualitas air minum dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota melalui kegiatan:
a. Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel air termasuk air pada sumber air
baku, prose produksi, jaringan distribusi, dan air minum isi ulang dan air
minum dalam kemasan.
b. Pemeriksaan air dilakukan di tempat/di lapangan dan atau di laboratorium.
c. Analisis hasil pemeriksaan laboratorium dan pengamatan lapangan.
d. Memberi rekomendasi untuk mengatasi masalah yang ditemui dari hasil
kegiatan a, b, c yang ditujukan kepada pengelola penyediaan air minum.
e. Tindak lanjut upaya penanggulangan/perbaikan dilakukan oleh pengelola
penyediaan air minum.
f. Penyuluhan kepada masyarakat.
(2) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib dilaporkan secara berkala
oleh Kepala Dinas kepada Bupati/Wali Kota.
(3) Tata cara penyelenggara pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan
ayat (2) sebagaimana tercantum pada Lampiran II Keputusan ini.

Pasal 5

(1) Dalam pelaksanaan pengawasan kualitas air minum, Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota dapat menentukan parameter kualitas air yang akan diperiksa, sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi daerah tangkapan air, instalasi pengolahan air dan
jaringan perpipaan.

27
(2) Pemilihan parameter sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah
dilakukan pemeriksaan kondisi awal kualitas air minum dengan mengacu pada
Lampiran II Keputusan ini.

Pasal 6

Pemeriksaan sampel air minum dilaksanakan di laboratorium pemeriksaan kualitas air


yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.

Pasal 7

(1) Dalam keadaan khusus/darurat dibawah pengawasan Pemerintah Kabupaten/Kota,


apabila terjadi penyimpangan dari syarat-syarat kualitas air minum yang ditetapkan
dibolehkan sepanjang tidak membahayakan kesehatan.
(2) Keadaan khusus/darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yaitu suatu kondisi
yang tidak seperti keadaan biasanya, dimana telah terjadi sesuatu diluar keadaan normal
misalnya banjir, gempa bumi, kekeringan dan sejenisnya.

Pasal 8

Pemerintah Kabupaten/Kota daiam melakukan pengawasan dapat mengikut sertakan


instansi terkait, asosiasi pengelola air minum, lembaga swadaya masyarakat dan
organisasi profesi yang terkait.

Pasal 9

(1) Pengelola penyediaan air minum harus :


(a) menjamin air minum yang diproduksinya memenuhi syarat kesehatan, dengan
melaksanakan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air yang diproduksi
mulai dari :
- pemeriksaan instalasi pengolahan air;

28
- pemeriksaan pada jaringan pipa distribusi;
- pemeriksaan pada pipa sambungan ke konsumen;
- pemeriksaan pada proses isi ulang dan kemasan.
(b) melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelolanya dari segala
bentuk pencemaran peraturan perundangan yang berlaku.
(2) Kegiatan pengawasan oleh pengelola sebagaimana di maksuokan pada ayat (1) di
laksanakan sesuai pedoman sebagaimana terlampir dalam Lampiran III Keputusan ini.

BAB IV
PEMBIYAAAN
Pasal 10

Pembiayaan pemeriksaan sampel air minum sebagaimana dimaksudkan dalam


Keputusan ini dibebankan kepada pihak pengelola air minum, pemerintah maupun
swasta dan masyarakat, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V
SANKSI
Pasal 11

Setiap Pengelola Penyediaan Air Minum yang melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dalam Keputusan ini yang dapat mengakibatkan gangguan
kesehatan masyarakat dan merugikan kepentingan umum dapat dikenakan sanksi
administratif dan/ atau sanksi pidana berdasarkan peraturan yang berlaku.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12

Semua pengelola Penyediaan Air Minum yang telah ada harus menyesuaikan dengan
ketentuan yang diatur dalam Keputusan ini selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua)
tahun setelah ditetapkannya Keputusan ini.

29
Pasal 13

Ketentuan pelaksanaan Keputusan Menteri Kesehatan ini, ditetapkan lebih lanjut


dengan Peraturan Daerah.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
416/MENKES/Per/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air,
sepanjang menyangkut air minum dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 15

Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.


Ditetapkan di J A K A R T A
Pada Tanggal 29 Juli 2002
MENTERI KESEHATAN RI,

ttd.

Dr. ACHMAD SUJUDI

F. Penyimpangan Kualitas Air


Air merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup yang sangat penting. Setiap
makhluk hidup memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya.
Jumlah air di alam relatif tetap karena dipertahankan melalui siklus air, tetapi
kualitas air yang ada semakin menurun. Hal tersebut dikarenakan semakin
meningkatnya kegiatan manusia dan berkembangnya industri yang menyebabkan
pencemaran air.
Pencemaran air atau polusi air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari
keadaan yang seharusnya karena masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

30
energi, atau komponen lain ke dalam air, atau berubahnya tatanan/komposisi air
oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya. (Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No.02/MENKLH/1/1998).
Air menurut kegunaanya dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu
a) Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung tanpa harus diolah lebih dulu
b) Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah
sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga
c) Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan peternakan dan
perikanan
d) Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,
perkotaan, industri, dan listrik tenaga air
Air bersih yang digunakan untuk aktivitas kehidupan bukan merupakan air
murni karena didalamnya terlarut berbagai komponen.Persyaratan air yang dapat
digunakan melalui baku mutu air.Baku mutu air adalah batas kadar yang
diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar dalam air, tetapi air tersebut tetap
dapat digunakan sesuai kriterianya. Penetapan baku mutu air di Indonesia oleh
Departemen Kesehatan RI meliputi persyaratan fisika, persyaratan biologi, dan
persyaratan kimia.
Persyaratan fisika meliputi suhu, warna, bau, dan rasa. Suhu normal air
minum lebih rendah dari suhu lingkungan. Jika suhunya lebih tinggi maka ada
kemungkinan air telah tercemar. Bahan pencemaran air dapat meningkatkan
aktivitas kimia atau biologi yang menyebabkan peningkatkan suhu. Air buangan
industri memiliki suhu yang lebih tinggi kerena digunakan sebagai pendingin untuk
menyerap panas. Kenaikan suhu air mengakibatkan turunnya oksigen terlarut,
meningkatnya kecepatan reaksi kimia, kehidupan ikan, dan hewan air terganggu.
Jika suhunya mencapai batas yang mematikan ikan dan hewan air akan mati.
Air bersih normal tidak berwarna tidak berbau, dan tidak berasa. Warna air
disebabkan adaya komponen yang terlarut atau tersuspensi. Warna air dibedakan
menjadi warna sejati ( true color ) dan warna semu (apparent color). Contoh warna

31
sejati, seperti air yang mengandung asam humat (di rawa-rawa) berwarna kuning,
coklat atau kehijauan, air buangan yang mengandung senyawa besi berwana
kecoklatan, dan air yang tercemar zat- zat warna yang terlarut, sedangkan warna
semu. Misalya air sungai berwarna coklat karena mengandung lumpur. Jika
diendapkan airnya akan jerni.
Bau air disebabkan bahan- bahan kimia, ganggang, plankton, dan hewan air
baik yang masih hidup atau telah mati. Bau menyengat ( busuk ) disebabkan karena
proses anaerob, yaitu penguraian atau pembusukan bahan organic oleh
mikroorganisme anaerob, kondisi ini mjdaah terjadi jika oksigen terlarut dalam air
yang tidak cukup untuk menguraikan bahan organic sehingga kandungan oksigen
yang terlarut kecil atau jumlah buangan bahan organic dalam air terlalu banyak.
Penguraian bahan organic secara anaerob menghasilakn gas-gas H2s dan NH3 yang
berbau menyengat/busuk. Contohnya, sisa- sisa tumbuhan, bangkai hewan, kotoran
hewan atau manusia, dan sisa makanan.
Air normal sebenarnya tidak mempunyai rasa. Timbulnya rasa yang
menyimpang sering dihubungkan dengan baunya karena pengujian rasa jarang
dilakukan. Jika mendapatkan air berbau maka tidak perlu mencicipi rasanya yang
tidak normal juga.
Persyaratan biologi air bersih, yaitu air tidak mengandung mikroorganisme
yang berbahaya bagi kesehatan. Air merupakan salah satu medium pembawa
mikroorganisme yang berbahaya bagi kesehatan. Bakter – bakteri pathogen yang
sering ditemukan dalam air merupakan penyebab ingeksi saluran pencernaan,
seperti vibrio cholera penyebab kolera, shigella dysenteriepenyebab disentri
basilus, salmonella typosa penyebab tifus, dan entamoeba histolytica penyebab
disentri amoeba.
Departemen kesehatan menetapkan persyaratab biologi air dengan parameter
mikroorganisme tertentu untuk melindungi kesehatan masyarakat. Persyaratan kimi
air ditentukan dengan baku mutu air untuk bermacam- macam parameter kimi
sesuai dengan klasifikasi penggunaan air, setiap golongan air memiliki batas
maksimal kandungan zat- zat kimia yang diperbolehkan. Misalnya, air minum tidak
boleh mengandung senyawa raksa dan timbal yang merupakan ion logam berat
paling berbahaya. Persyaratan kimia tersebut secara garis besar berkaitan dengan

32
nilai ph, keasaman dan alkalinitas, nilai BOD dan COD, jumlah padatan,
kandungan senyawa anorganik sintetis, dan kandungan bahan radioaktif.
Nilai pH air normal antara pH sampai dengan pH 8,sedangkan pH air yang
terpolusi (seperti air buangan) tergantung dari jenis buangannya. Contoh, pada
umumnya air buangan pabrik susu dan produk- produk yang terbuat dari susu
mempunyai pH 5,3 sampai 7,8 sedangkan air buangan pabrik kertas mempunyai
pH 7,6 sampai 9,5. Air dengan nilai keasaman tinggi tidak enak untuk diminum,
kecuali keasamaan air yang disebabkan asam- asam organic bahan maknan atau
kelarutan CO2 misalnya, air sari buah, seperti jeruk, tomat ataupun soft drink.
Untuk mengetahui ambang batas masing- masing zat kimia dalam air dapat
dibandingkan pada tabel 2.4 di bawah ini :
Kadar di atas mana air
Unsur keterangan
harus tidak digunakan
Racun, berefek kronis,
Arsen 0,05 karsinogen, terdapat dalam
makanan
Racun, efek : hati,saluran darah,
Barium 1,0
dan saraf
Keracunan akut pada manusia
melalui makanan, kadar 0.1 – 10
Cadnium 1,01
mg/liter akumulasi di ginjal dan
hati dari tikus percobaan.
Kasrinogen pada inhalasi melalui
Chrom Valensi
0,05 makanan, kadar dalam air minum
Enam
5 mg/L
Cyanida 0,2 50-60 mg fatal pada desis single
Racun terkandung dalam air,
makanan dan asap rokok.
Timah Hitam 0,05
Keseimbangan dapat dijaga
paintake 0,3- 0,4 per hari.
Selenium 0,01 Racun
Retensi perak menyebabkan
argyria dan “blue gray
Perak 0,05
discoloration of skin, eyes, and
mous membranes.

33
Tabel tersebut mencantumkan kehadiran bahan- bahan yang bersifat toksik
bila kadarnya di atas tertera harus absolut ditolak sebagai air minum karena akan
berakibat fatal bagi kesehatan.
Berikut ialah Standar umum kualitas air untuk industri makanan dan
minuman :
N0 Sifat Air Tolaransi Pengaruh spesifik
(PPM) kelebihan
1 Kekeruhan 1- 10 Pengendapan pada produk
dan alat, kekeruhan produk.
Penyimpangan warna,
2 Warna 5-10 masalah bahan orgnik.

3 Rasa dan Bau Noticeable Mempengaruhi rasa dan bau


produk.
4 Besi dan Mangan 0,2- 0,3 Noda, penyimpangan warna
dan rasa.
5 Alkalinitas 30- 250 Netralisasi asam,
mengurangi daya simpan
(keawetan)
6 Kesadahan 10- 250 Pengendapan dan adsorpsi
oleh beberapa produk.
7 Padatan Terlarut 850 Penyimpangan rasa.

8 Bahan Organik - Penyimpangan rasa,


pembusukan,sedimen, dan
reaksi
9 Fluor 1,7 Pembusukan enamel pada
gigi anak

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

34
Perjalanan air tersebut berada dalam ruang baik; ruang darat, ruang laut,
dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi. Dalam wujud struktur ruang, air
mengalir pada/dalam susunan pusat-pusat permukiman dan system jaringan
prasarana dan sara (infrastruktur). Dalam wujud pola ruang, perjalanan air melalui
dan berinteraksi dengan distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi
budi daya.
Air minum adalah air yang diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga, yang
meliputi air untuk masak dan minum, air mandi, air cuci, dan air untuk
membersihkan rumah.Agar air minum tidak mengganggu kesehatan manusia, air
minum yang di konsumsi harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, bakteriologis
yang ditentukan oleh Dinas Kesehatan.
Air badan air adalah air yang berasal dari sumber badan air seperti PDAM,
sungai yang dipakai sebagai sumber baku air minum, danau dan sebagainya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintahan No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum, air limbah adalah air buangan yang berasal dari
rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman.
Dari berbagai kaidah,maka dapat ditetapkan berbagai standard kualitas dari
ragam badan air. Misalnya untuk :
a) Standar kualitas air minum, nasional maupun internasional
b) Standar kualitas air untuk rekreasi dan atau tempat-tempat pemandian umum
c) Standar kualitas air untuk sistem perbenihan biota air (Ikan, udang dan lain-lain)
d) Standar kualitas air untuk pertanian
e) Standar kualitas air untuk pertanian
B. Saran
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan untuk itu kami dari penulis sangat mengharapkan dan membutuhkan
saran yang membangun dari para pembaca makalah ini, agar penyusunan makalah
kami menjadi lebih baik di masa mendatang.

35
DAFTAR PUSTAKA

Suyatno,dkk.Kimia.Penerbit Grasindo

L.Widarto.Membuat Alat Penjernih Air.Penerbit Teknologi Tepat Guna

36
Kodotie J.Robert & Syarief,Roestam.2010.Tata Ruang Air.
Yogyakarta:Penerbit ANDI

Alexander Lucas Slamet Ryadi.2016.Ilmu Kesehatan Masyarakat.


Yogyakarta:Penerbit ANDI

Masbah R.T Siregar,dkk.2004.Roadmap Teknologi:Pemantauan Daerah Aliran Sungai


(DAS) dan Pengolahan Limbah.Jakarta:LIPI PRESS

PERTANYAAN

1. (Tyas Drastyana Kelompok 7)


Apakah unsur tersebut ada didalam air atau terpapar nuklir?
Jawab :

37
Menurut pendapat kami air tersebut terpapar radiasi nuklir.Jadi, Misalkan
jika nuklir itu pecah/kebocoran maka radiasi nuklir tersebut akan mencemari air
dengan kata lain air disekitar kita akan terpapar nuklir.Jika dalam jangkaunnya
yang berada disekitar nuklir.

2. M.Rezananda Kelompok 4
Apa bedanya standar kualitas air kelas II dan Kelas III
Jawab :
Kelas II lebih pada sarana dan prasarana air seperti air mancur,air kolam
rekreasi,air taman,dll.Sedangkan untuk kelas III lebih pada ke perairan atau peternakan.
3. Kurnia Widiani Kelompok 7
Bagaimana jika suatu sungai tercemar limbah bagaimanakah kita memberitahu pada
masyarakat untuk menanggulanginya agar air atau sungai tersebut dapat dikonsumsi
kembali?
Jawab :

(1) Pengawasan kualitas air minum dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota melalui kegiatan:
a. Inspeksi sanitasi dan pengambilan sampel air termasuk air pada sumber air
baku, prose produksi, jaringan distribusi, dan air minum isi ulang dan air
minum dalam kemasan.
b. Pemeriksaan air dilakukan di tempat/di lapangan dan atau di laboratorium.
c. Analisis hasil pemeriksaan laboratorium dan pengamatan lapangan.
d. Memberi rekomendasi untuk mengatasi masalah yang ditemui dari hasil
kegiatan a, b, c yang ditujukan kepada pengelola penyediaan air minum.
e. Tindak lanjut upaya penanggulangan/perbaikan dilakukan oleh pengelola
penyediaan air minum.
f. Penyuluhan kepada masyarakat.( Sumber : ROAD MAP TEKNOLOGI,

4. Nevanda
Apa yang dimaksud dosis single ?
Jawab :

38
Dosis single adalah dosis tunggal yang artinya jika di dalam air
terkandung sianida apabila sekali terminum akan langsung menyebabkan
kematian.

5. Anis Sa’diyah Kelompok 2


Apakah parameter pH termasuk dalam parameter fisik atau parameter kimiawi ?
Jawab :
Menurut sumber buku yang kami dapat (Widyarani,dkk. 2004. Road
Map Teknologi. : LIPI.), parameter Ph terdapat didalam parameter kimia

39

Anda mungkin juga menyukai