Makalah Egoverment Susepti Eliyanti
Makalah Egoverment Susepti Eliyanti
Disusun Oleh :
Susepti Eli Yanti
NPM: 1711100133509132
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah E-
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
ii
dosen Mata Kuliah E-Goverment kami yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN....................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan....................................................................................................22
iv
3.2 Saran...............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
DAFTAR TABLE......................................................................................................
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................
Timur...........................................................................................................21
v
BAB I
PENDAHULUAN
Good Governance (tata pemerintahan yang baik) sudah lama menjadi mimpi
dari mereka membayangkan bahwa dengan good governance mereka akan dapat
memiliki kualitas pemerintahan yang lebih baik, angka korupsi menjadi semakin
keadaan yang baik dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat
peralatan/piranti/sistem, dll.
1
reformasi birokrasi, perubahan struktur organisasi, penyusunan SOTK (Struktur
sumber daya yang dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
jelas, tidak ada rekam jejaknya, bahkan yang lebih mengecewakan masyarakat
2
adalah aplikasi perencanaan berbasis website untuk mendukung pelaksanaan
http://musrenbang.kutaitimur.go.id.
dan kemampuan berpikir mengenai penerapan teori yang telah didapat dari mata
3
BAB II
PEMBAHASAN
kelompok masyrakat untuk menjadikan kota Surabaya lebih baik, sesuai dengan
untuk melakukan pembangunan dan lebih peduli terhadap kondisi sekitar, serta
yaitu :
5. Menciptakan lingkungan masyrakat baru yang dapat dengan cepat dan tepat
ada
4
2005:4)
daya manusianya masih relatif rendah. Ada beberapa tantangan yang kerap
teknologi;
pendapat tidak resmi yang kerap diperoleh sebagai balas jasa dari orang –
antaranya yaitu:
login terlebih dahulu dengan meminta username dan pasword dari desa/
5
rumit sekali, jika tidak mendapatkan username dan pasword dari instansi
usulan non fisiknya tidak di jelaskan seecara terperinci . uussulan non fisik
masyarakat.
musrenbang dan rembuk RW di Kutai Timur sudah sesuai dengan konsep good
analisis, yaitu:
prinsip utama good governance adalah menjadi fokus kajian dan digunakan
1.) Akuntabilitas
2.) Transparansi/keterbukaan
3.) Partisipatif
6
5.) Efisiensi dan Efektivitas
6.) Profesionalitas
7
Tabel 1.1. Penerapan e-Musrenbang Sebagai Perwujudan Konsep Good Governance di Kutai Timur
dalam sebagai e- menurut Seifert dan (Pemerintah ke Masyarakat) utama pembangunan yaitu: masyarakat, swasta dan pemerintah
government Bonham (2003) 2. Government to Business menjadi lebih baik. Sebelum adanya aplikasi ini, masyarakat
(Pemerintah ke Pelaku Usaha) mempunyai persepsi dan pandangan yang buruk terhadap pemerintah,
(Pemerintah ke Pemerintah) formalitas dan seremonial saja. Demikian pula dengan swasta yang
4. Government to Employees sebelumnya jarang dilibatkan dalam proses dan kegiatan ini. Tetapi
(Pemerintah ke Aparatnya) setelah adanya e-musrenbang peran swasta menjadi prioritas, karena
8
musrenbang dapat diketahui pembagian job describe yang jelas sesuai
itu, hal ini dapat dijadikan acuan/arahan bagi aparat (staf) dalam
interaksi 3 (tiga) pilar transformasi sosial dalam masyarakat dan pemerintah, yaitu dengan
2. Perubahan/transformasi sosial terhadap musrenbang, menjadi lebih antusias dan pro aktif dalam
3. Meningkatkan kualitas mengikuti dan memantau setiap tahap Musrenbang. Demikian pula
9
pelayanan publik di sisi pemerintah, terjadi perubahan sikap menjadi lebih peduli dan
4. Mengefisienkan biaya sigap dalam merespon usulan dan aspirasi masyarakat. hasil respon
5. Peluang investasi dari terhadap aspirasi masyarakat juga dapat langsung dilakukan melalui
6. Pengambilan keputusan lebih 2.Dengan fasilitas e-musrenbang, ada kemudahan distribusi informasi
10
kegiatan dan rencana anggarannya lebih efisien dan lebih
applicable.
No VARIABEL INDIKATOR URAIAN INDIKATOR PELAKSANAAN
4.Dengan adanya pelibatan aktif dari masyrarakat dan swasta dalam
2. e-musrenbang 1.Akuntabilitas Akuntabilitas dalam e-musrenbang merupakan aplikasi dan piranti yang kompleks dan
dalam kaitannya penyelenggaraan pemerintahan smart yang dilengkapi dengan tools-tools yang membantu user-nya
dengan prinsip dituntut di semua tahap mulai dari untuk mengaplikasinnya. e-musrenbang dilengkapi dengan pilihan
good governance penyusunan program kegiatan mengenai jenis kegiatan yang bias dipilih oleh masyarakat dalam
dalam rangka pelayanan publik, mengusulkan aspirasinya disesuaikan dengan jenis permasalahan
11
pembiayaan, pelaksanaan, dan yang akan dikemukakan oleh masyarakat. Setiap jenis kegiatan sudah
evaluasinya maupun hasil dan dilengkapi dengan definisi yang menjelaskan tentang kegiatan, satuan
12
governance tentang akuntabilitas telah disediakan dalam e-
musrenbang.
2.Transparansi / Transparansi harus dibangun dalam e-musrenbang memungkinkan semua masyarakat Kutai Timur dapat
Keterbukaan kerangka kebebasan aliran mengaksesnya dengan mudah walaupun tanpa harus login, sehingga
informasi. Berbagai proses, semua informasi mulai dari informasi pembangunan (tahun berjalan)
kelembagaan, dan informasi harus dan informasi mengenai usulan/aspirasi masyarakat dapat diketahui
dapat diakses secara bebas oleh secara umum, demikian pula dengan rekapitulasi usulan dan anggaran
mereka yang membutuhkannya, dalam setiap tahapan perencanaan, mulai dari Rembuk RW,
dari informasinya harus dapat Musrenbang Kelurahan, Kecamatan, Kota bahkan sampai
disediakan secara memadai dan Musrenbang Provinsi dapat diakses dan diketahui oleh seluruh
mudah dimengerti, sehingga dapat masyarakat Kutai Timur. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
13
Dari hasil pelaksanan pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
serta outcomenya sudah menunjukkan prinsip-prinsip good governance. Tetapi masih perlu
peningkatan lagi dalam kaitannya dengan kecepatan, dan keakuratan informasi dan data
dan musrenbang seringkali tidak sesuai dengan ekspektasi masyarakat sehingga outputnya
sikap apatis masyarakat dalam mengikuti Rembuk RW dan Musrenbang pada tahun-tahun
seremonial saja yang output dan outcomenya tidak jelas serta tidak ada rekam jejak/histori
setiap usulan aspirasi masyarakat. Demikian pula dengan pihak swasta yang dalam
pelaksanaan Musrenbang tidak ada peduli dan tidak ikut berperanserta sama sekali.
Sedangkan dari pihak pemerintah, masalah yang dihadapi adalah banyaknya protes dan
kecamatan dari masyarakat terkait pelaksanaan musrenbang yang dianggap hanya formalitas
dan menjalankan agenda tahunan saja. Selain itu, ada kesulitan dari sisi aparat pemerintah
karena usulan yang disampaikan tidak dilengkapi dengan kejelasan permasalahan, alamat
lokasi usulan, volume yang tidak tepat (yang berdampak pada kesalahan perhitungan
anggaran) dan keterangan pelangkap usulan lainnya, bahkan ada usulan yang salah SKPD
Kalimantan Timur, karena masyarakat tidak memperoleh sarana air bersih padahal dalam
14
pembangunan PNPM sendiri menghabiskan dana sebesar Rp 153 juta lebih di tahun 2011
sampai sekarang tidak berfungsi. Dan akhirnya pembangunan sarana air bersih pun
terbengkalai dan tidak efektif dan efisien. Sekretaris Kecamatan Teluk Pandan Drs H Amir
membenarkan adanya proyek pembangunan sarana air bersih PNPM di Desa Martadinata,
tapi tidak mengetahui proses pekerjaannya, karena memang ada penanggung jawabnya dan
ada pengawasnya, seperti penanggung jawab operasional kegiatan (PJOK). Dimana antara
lempar tanggung jawab. Menurut penanggung jawab operasional kegiatan (PJOK) ia hanya
memfasilitasi sebagai perantara saja. Hal inilah yang menyebabkan tidak efektifnya
kajian lebih lanjut untuk menemukan jenis intervensi yang tepat dan merumuskan kebijakan
publik yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan ini. Berbekal pada Instruksi Presiden
nomor 6 tahun 2001 tentang Telematika, yang menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia
telah menggunakan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk mendukung good
governance; dan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
efektif dan efisien, maka Bappeda Provinsi Kabupaten Kutai Timur membangun suatu
diharapkan mampu membuka ruang partisipasi masyarakat dari segala tingkatan untuk
masyarakat.
Kebijakan ini mulai diimplementasikan pada tahun 2020 dan setiap tahun dievaluasi
15
untuk meningkatkan kualitas kebijakan. Aplikasi e-Musrenbang ini menunjukkan rekam
dan perjalanannya dalam setiap fase/tahapan perencanaan dalam Musrenbang Tingkat Ke-
lurahan, Tingkat Kecamatan, Tingkat Kota (Forum SKPD dan Musrenbang Tingkat Kota),
Anggaran Sementara), penetapan RAPBD yang dirapatkan dengan legislatif, sampai pada
masyarakat terekam di sistem, dan setiap usulan mempunyai rekam jejak/historis yang jelas.
teknis atau tidak, selain itu masyarakat dapat mengetahui alasan tidak diakomodirnya
terkait kebijakan ini sangat bagus dan antusiasme masyarakat dalam berpartisipasi dalam
kegiatan Rembuk RW dan Musrenbang dinilai efektif dan berhasil karena dengan adanya
sistem ini antusiasme masyrakat dalam berpartisipasi dalam Rembuk RW dan Musrenbang
semakin meningkat.
penulis paparkan.
perencanaan akan menunjukan arah yang jelas tentang apa yang menjadi kebutuhan warga
dalam periode tertentu. Dengan perencanaan, semua kegiatan pembangunan dalam berbagai
16
sektor memiliki target yang jelas dan terukur. Oleh karena itu perencanaan akan
memudahkan para pelaku pembangunan dalam mencapai target-target yang telah ditentukan.
Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh World Bank bahwa ada 3 (tiga) pilar utama dalam
pembangunan yaitu: pemerintah, swasta dan masyarakat yang selanjutnya bersinergi satu
sama lain untuk mewujudkan konsep good governance (Tamin, 2004:49-53). Dengan
demikian diperlukan partisipatif aktif ke-3 aktor utama ini dalam melaksanakan perencanaan
maupun daerah dilakukan melalui mekanisme forum yang disebut dengan musyawarah
e-Musrenbang Kutai Timur merupakan suatu inovasi dan terobosan dalam sistem
dan komunikasi berupa pembangunan sistem berbasis internet/online yang dapat diakses
oleh seluruh lapisan masyarakat. Dengan aplikasi e-musrenbang ini, seluruh warga Kutai
Timur difasilitasi untuk melaksanakan Rembuk RW dan Musrenbang berbasis online sistem,
sehingga setiap usulan akan terekam dengan jelas dan setiap warga yang menginput
perkembangan usulannya. Dengan aplikasi ini seluruh aspirasi masyarakat hasil pembahasan
dalam Rembuk RW dan Musrenbang diinput melalui internet dengan alamat website
17
Gambar 1.1. Tampilan Home e-Musrenbang
18
Sumber: Bappeda Kab. Kutai Timur, 2020
Kutai Timur
19
Sumber: Bappeda Kab. Kutai Timur, 2020
20
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Kabupaten Kutai Timur menyesuaikan diri dengan kondisi yang ada, salah
aktif dalam penyusunan kebijakannya. Dari hasil kajian teori dan analisis yang
Tetapi masih perlu peningkatan lagi dalam kaitannya dengan kecepatan, dan
keakuratan informasi dan data sehingga perlu dilakukan evaluasi dan upgrade
21
aplikasi dengan maksud memberikan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat.
3.2 Saran
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa
makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta sarannya mengenai
22
DAFTAR PUSTAKA
Mikroelektronika, ITB.
23
8/03/2020
24