Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH AMAMI

TOTAL DISOLVED SOLID & TOTAL SUSPENDED SOLID

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
IRGI SUNANTA (P07234016010)
M. REZANANDA AM (P07234016017)
NILAM FITRIANA (P07234016021)
PEBRIANA MELINDA (P07234016024)
WIDYA INDRAWATI F.L (P07234016026)
YUNI LIDYA HASTUTI (P07234016029)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN 2016/2017

i
i
KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadirat Allah SWT penggenggam alam semesta, yang


senantiasa memberikan rahmat kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengertian dan Prinsip Kerja TSS dan TDS” sebagai
suatu wujud mengerjakan tugas yang telah diberikan kepada penulis.

Dalam penulisan makalah ini, penulis masih merasa banyak kekurangan-


kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi, mengingat kemampuan
yang dimiliki oleh penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih


kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Akhirnya
penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka
yang telah memberikan bantuan, dan semoga makalah ini dapat membantu dan
memberikan ilmu pada orang-orang yang membanya.

Samarinda, Maret 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.............................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan……………………………………………………………………...3

BAB II ISI................................................................................................................3

A. Parameter Kualitas Air …………………………………………………….4

B. Pengertian TDS.............................................................................................6

C. Metode Pengukuran TDS…………………………………………………..8

D. Pengertian TSS …………………………………………………………….9

E. Metode Pengukuran TSS …………………………………………………10

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………...12

A. Kesimpulan ………………………………………………………………12

B. Saran ……………………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak satupun mahluk
hidup di dunia ini yang tidak memerlukan dan tidak mengandung air. Sel hidup,
baik tumbuhan maupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, seperti di dalam
sel tumbuhan terkandung lebih dari 75% atau di dalam sel hewan terkandung lebih
dari 67%. Dari sejumlah 40 juta mil-kubik air yang berada di permukaan dan di
dalam tanah, ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 juta mil-kubik) yang secara
langsung dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Karena 97% dari sumber
air tersebut terdiri dari air laut, 2,5% berbentuk salju abadi yang dalam keadaan
mencair baru dapat digunakan.
Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi air akan
dapat dengan mudah terkontaminasi oleh aktivitas manusia. Air banyak digunakan
oleh manusia untuk tujuan yang bermacam-macam sehingga dengan mudah dapat
tercemar. Menurut tujuan penggunaannya, kriterianya berbeda-beda. Air yang
sangat kotor untuk diminum mungkin cukup bersih untuk mencuci, untuk
pembangkit tenaga listrik, untuk pendingin mesin dan sebagainya. Air yang terlalu
kotor untuk berenang ternyata cukup baik untuk bersampan maupun memancing
ikan dan sebagainya.
Seluruh peradaban manusia dan makhluk hidup lainnya dapat lenyap
karena kurangnya air yang disebabkan berbagai factor terutama akibat dari
perubahan iklim. Kualitas air yang buruk disebabkan adanya berbagai jenis bakteri
pathogen dan kandungan bahan-bahan kimia berbahaya dengan membunuh berjuta
manusia terutama di negara-negara berkembang. Sebagian besar keperluan air
sehari-hari berasal dari sumber air tanah dan sungai, air yang berasal dari PAM
juga bahan bakunya berasal dari sungai, oleh karena itu kuantitas dan kualitas
sungai sebagai sumber air harus dipelihara.
Pencemaran air merupakan masalah, regional maupun lingkungan global,
dan sangat berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah

1
atau daratan. Pada saat udara yang tercemar jatuh ke bumi bersama air hujan, maka
air tersebut sudah tercemar. Beberapa jenis bahan kimia untuk pupuk dan pestisida
pada lahan pertanian akan terbawa air ke daerah sekitarnya sehingga mencemari
air pada permukaan lokasi yang bersangkutan. Pengolahan tanah yang kurang baik
akan dapat menyebabkan erosi sehingga air permukaan tercemar dengan tanah
endapan.
Air murni tidak berwarna, tapi air dialam sering berwarna oleh zat asing.
Air yang warnanya sebagian disebabkan bahan tersuspensi dikatakan memiliki
warna tampak (apparent color). Warna yang disebabkan oleh padatan terlarut yang
tersisa setelah penghilangan bahan tersuspensi dikenal sebagai warna
sesungguhnya (true color).  Setelah hubungan dengan puing-puing organik seperti
daun, batang pohon, rumput atau kayu, air mengambil tannin dan asam humus dan
berwarna coklat kekuningan. Besi oksida menyebabkan air kemerahan dan mangan
oksida menyebabkan air coklat atau kehitaman.
Air yang berwarna secara estetis tidak dapat diterima masyarakat.
Kenyataannya, bila diberi pilihan masyarakat cenderung memilih air yang jernih
tidak berwarna. Air yang sangat berwarna tidak cocok untuk mencuci, mandi,
minum, produksi dan pengolahan makanan.Oleh karena itu, untuk tetap menjaga
kualitas air tersebut utamanya padatan terlarut dan padatan tersuspensi maka
diadakanlah percobaan pengukuran Total Dissolved Solid dengan menggunakan
metode elektrikal konduktiviti dan pengukuran Total Suspended Solid dengan
menggunakan metode Gravimetri.

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang diperoleh dalam makalah ini yaitu:


1. Apa penjelasan dari Parameter Kualitas Air?
2. Apa pengertian dari TDS?
3. Bagaimana metode pengukuran TDS?
4. Apa pengertian dari TSS?
5. Bagaimana metode pengukuran TSS?

2
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui penjelasan dari Parameter Kualitas Air.
2. Mengetahui pengertian dari TDS.
3. Mengetahui metode pengukuran TDS.
4. Mengetahui pengertian TSS
5. Mengetahui metode pengukuran TSS

3
BAB II
ISI

A. PARAMETER KUALITAS AIR

Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.


Menurut kementrian kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa,
tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung mikroorganisme yang
berbahaya, dan tidak mengandung logam berat. Air minum adalah air yang
melalui proses pengolahan ataupun tanpa proses pengolahan yang memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 907 Tahun 2002). Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya
Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.

Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, namun
banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan dengan
cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara berkembang di
dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak dan pencemaran air.

Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di


dalamnya (TDS) adalah:

> 100 ppm : air minum bermineral

10 – 100 ppm : air minum

1 – 10 ppm : air murni

0 ppm : air organic


Berikut ini adalah Tabel Standar Nilai TDS.

Berikut ini adalah uraian parameter kualitas air yang terdiri dari

1. Parameter Fisik
a. Warna
Air murni tidak memiliki warna. Terganrtung dari sifat-sifat
penyebabnya, warna dibagi menjadi dua jenis yaitu warna sejati dan
warna semu. Warna sejati ditimbulkan oleh koloid-koloid organic,
sedangkan warna semu ditimbulkan oleh suspensi partikel-partikel
penyebab kekeruhan.
b. Temperatur
Temperatur air bersih maksimum dibolehkan sama dengan temperature
udara. Khususnya untuk perairan, temperature mempengaruhi kualitas
kehidupan akuatik. Temperature air yang melebihi 18°C mempunyai
suatu efek yang mengganggu pada beberapa jenis ikan.
c. Parameter Konduktivitas
Besar konduktivitas fluida dinyatakan dalam microsiemens per
centimeter pada 25°C. Besarnya konduktivitas suatu cairan dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya temperature fluida tersebut
d. Bau
Bau biasanya berasal dari proses biologis seperti alga dan penguraian
zat organic
e. Rasa
Parameter rasa umumnya digunakan untuk air yang digunakan untuk
minum. Air minum tidak boleh berasa. Rasa dalam air umumnya
disebabkan oleh khlor, klorida, phenol, dan senyawa organic kompleks
f. Kekeruhan
Kekeruhan adalah berkurangnya kejernihan suatu cairan akibat adanya
partikel-partikel yang tidak terlarut. Kekeruhan atau turbidity dalam air
disebabkan oleh pasir, zat organic dan anorganik yang tersuspensi serta
mikroorganisme

2. Parameter Kimia
a. pH
Parameter pH adalah suatu ukuran konsentrasi ion Hidrogen didalam
air. Pada umumnya air bersih mempunyai ph antara skala 6 sampai
dengan 8. Ph air merupakan parameter yang vital sebab mempengaruhi
ketersediaan dan daya larut
b. Oksigen Terlarut (DO)
Oksigen yang terlarut atau Dissolved Oxygen adalah jumlah oksigen
terlaurt dalam air yang diukur dalam satuan milligram per liter (mg/l).
besarnya oksigen yang terlarut dalam suatu cairan dipengaruhi oleh
temperature air.
c. Biochemical Oxygen Demand
Parameter Biochemical Oxygen Demand adalah suatu ukuran berapa
banyak oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme dalam proses
oksidasi aerobic, atau penguraian bahan organic dalam air.
d. Kesadahan
Kalsium dan magnesium adalah elemen utama penyebab kesadahan
dalam air. Kesadahan mengakibatkan kerak pada boiler dan pemanas
air, serta menyebabkan penggunaan sabun yang lebih banyak pada
proses pencucian.
B. PENGERTIAN TDS
TDS adalah singkatan dari Total Dissolved Solid, dan mewakili jumlah
kandungan zat yang terlarut dalam air. Satuan biasanya miligram per liter 
(mg/l).   Zat yang umum yang dapat ditemukan dalam air termasuk natrium
(garam), kalsium, magnesium, kalium, karbonat, nitrat, bikarbonat, klorida dan
sulfat. Dalam jumlah tertentu zat ini dibutuhkan oleh tubuh manusia.
`Umumnya berdasarkan definisi diatas seharusnya zat yang terlarut dalam air
(larutan) harus dapat melewati saringan yang berdiameter 2 micrometer (2×10-
6 meter). Aplikasi yang umum digunakan adalah untuk mengukur kualitas
cairan biasanya untuk pengairan, pemeliharaan aquarium, kolam renang, proses
kimia, pembuatan air mineral, dll. Setidaknya, kita dapat mengetahui air
minum mana yang baik dikonsumsi tubuh, ataupun air murni untuk keperluan
kimia (misalnya pembuatan kosmetika, obat-obatan, makanan, dll).

Beberapa padatan terlarut ( Dissolved Solids) berasal dari material organik


seperti daun, lumpur, plankton, limbah industri dan kotoran. Sumber-sumber
lain berasal dari limpasan dari daerah perkotaan, garam jalan yang digunakan
di jalan selama musim dingin, dan pupuk dan pestisida yang digunakan pada
rumput dan peternakan. Selain itu Padatan Terlarut (Dissolved Solids) juga
berasal dari bahan anorganik seperti batu dan udara yang mungkin
mengandung kalsium bikarbonat, nitrogen, fosfor besi, sulfur, dan mineral
lainnya. Sebagian besar dari bahan-bahan ini membentuk garam, yang
merupakan senyawa yang mengandung keduanya yaitu logam dan non logam.
Garam biasanya larut dalam air membentuk ion. Ion adalah partikel yang
memiliki muatan positif atau negatif.

Air juga dapat mengambil logam seperti timah atau tembaga saat mereka
melakukan perjalanan melalui pipa yang digunakan untuk mendistribusikan air
kepada konsumen. Perlu diperhatikan bahwa efektivitas sistem pemurnian air
dalam menghilangkan total padatan terlarut / TDS akan berkurang dari waktu
ke waktu, sehingga sangat dianjurkan untuk memantau kualitas filter atau
membran dan menggantinya bila diperlukan.
TDS air yang kita minum sebaiknya adalah dibawah dari 50ppm sesuai
rekomendasi Departemen Kesehatan, dan yang terbaik adalah dibawah 10ppm.
Sebab hal itu akan membantu meringankan fungsi kerja ginjal kita yang
dimana ginjal kita akan minim serta ringan kerjanya dalam menyaring larutan
padat tersebut.
C. METODE PENGUKURAN TDS

Sampai saat ini ada dua metoda yang dapat digunakan untuk mengukur
kualitas suatu larutan. Ada pun dua metoda pengukuran TDS (Total Dissolve
Solid) tersebut adalah :

Gravimetry

Diantara kedua metoda pengukuran TDS tersebut, yang akan dibahas pada
makalah ini adalah metode ke-dua, yaitu menggunakan prinsip Electrical
Conductivity. Namun sebagai informasi, bahwa sebenarnya cara yang paling
baik dan paling akurat untuk mengukur TDS adalah menggunakan metoda
Gravimetry sebab keakuratannya bisa sampai 0.0001 gram. ( Untuk keterangan

lebih jelas tentang metoda Gravimetry 

Electrical Conductivity

EC (Electrical Conductivity) atau konduktansi adalah ukuran kemampuan


suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Konduktansi (G) merupakan
kebalikan (invers) dari resistansi (R).

Adapun untuk Electrical conductivity adalah sebagai berikut

1. Peralatan
EC/TDS meter (Merk: HANNA Instruments)
Beaker glass
Botol semprot
2. Pereaksi
TDS/EC Standard Solution

3. Kaliberasi Alat (TDS/ECmeter Merk:HANNA Instruments)

a. Bilas Elektroda TDS/ECmeter dengan menggunakan aquadest

b. Keringkan elektroda dengan menggunakan tisu.


c. Celupkan Elektrode kedalam Larutan Standard TDS Solution (1413

µS/cm)

d. Tepatkan nilainya hingga 1413 µS/cm dengan cara memutar-mutar

tombol Kaliberasi TDS/ECmeter.

e. Alat siap digunakan

4. Prosedur Kerja
a. Tempatkan sample dalam wadah
b. Cuci elektroda dengan aquadest, keringkan dengan tisu
c. Celupkan elektroda kedalam sample yang akan diukur
d. Tekan tombol ON, tunggu sampai muncul angka
e. Tekan tombol ppm untuk pengukuran TDS
f. Tunggu beberapa menit hingga pembacaan stabil
g. Baca hasil pengukuran (satuan ppm)

D. PENGERTIAN TSS

Material dari darat yang larut dan terbawa oleh aliran sungai, sebagian
akan mengendap di muara sungai dan sisanya akan diteruskan ke laut.
Dominasi pasang surut akan mempengaruhi sirkulasi air di muara sungai, dan
mempengaruhi suplai air sehingga pengadukan sedimen yang timbul akibat
dari arus pasang surut akan berdampak pada fluktasi konsentrasi Total
Suspended Solid (TSS) (Gross,1972; Sulistyorini,2004; Siswanto,2004,2009)

Analisa Total Suspended Solid sebagai metode untuk mengetahui jumlah


dan sebaran material tersuspensi pada suatu daerah perairan. Kisaran Total
Suspended Solid dapat menunjukkan kondisi sedimentasi pada suatu perairan
(Siswanto, 2009). Pada perairan yang mempunyai konsentrasi Total Suspended
Solid (TSS) yang tinggi cenderung mengalami sedimentasi yang tinggi.
Siswanto (2004) menyebutkan bahwa konsentrasi Total Suspended Solid (TSS)
yang tinggi ditemukan pada daerah muara sungai dan sepanjang pantai yang
mengalami sedimentasi yang tinggi. Pola arus pada perairan pantai dan muara
berpengaurh terhadap pola sedimentasi yang terjadi (Solikhin,2004) Kisaran
pasang surut memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap sebaran
Total Suspended Solid (Sulistyorini, 2004). Dengan mengetahui sebaran Total
Suspended Solid (TSS), dapat diperkirakan tingkat sedimentasi pada suatu
daerah. Sehingga dapat meminimalkan dampak pendangkalan yang terjadi.

E. METODE PENGUKURAN TSS

Dalam rangka menyeragamkan teknik pengujian kualitas air dan air


limbah sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan Nomor
37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan
Pengambilan Contoh Air Permukaan, maka dibuatlah Standar Nasional
Indonesia SNI 06-6989.3-2004, Air dan air limbah – Bagian 3: Cara uji
padatan tersuspensi total (Total Suspended Solid, TSS) secara gravimetri. SNI
ini diterapkan untuk pengujian parameter-parameter kualitas air dan air limbah
sebagaimana yang tercantum didalam Keputusan Menteri tersebut.

Metode ini merupakan hasil revisi dari butir 3.6 pada SNI 06-2413-1991,
Metode pengujian kualitas fisika air. SNI ini menggunakan referensi dari
metode standar internasional yaitu Standard Methods for the Examination of
Water and Waste Water.

1. Peralatan
a. Kertas Saring Whatman diameter pori 0.45 µm
b. Pompa Vakum (lengkap dengan corong pemisah)
c. Oven
d. Gelas Ukur 100ml
e. Desikator
f. Pinset
2. Pereaksi
a. Tidak Ada
3. Prosedur Kerja
a. Ambil sample air limbah 100ml
b. Saring sample (menggunakan kertas saring yang telah dikeringkan
dalam oven pada suhu 105 °C selama 15 menit dan diketahui bobot
kosongnya)
c. Ambil kertas saring yang berisi padatan yang tersaring
d. Keringkan dalam oven bersuhu 105 °C selama ±1 jam
e. Dinginkan sample dalam desikator
f. Timbang bobot sample kering
g. Perhitungan:
TSS (mg/L) = x 106

Keterangan:
Berat sample dalam satuan gram
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Analisa zat padat dalam air sangat penting bagi penentuan komponen-
komponen air secara lengkap, juga utnuk perencanaan serta pengawasan
proses-proses pengolahan dalam bidang air minum maupun dalam bidang air
buangan. Dalam metode analisa zat padat pengertian zat padat total adalah
semua zat-zat yang tersisa sebagai residu dalam suatu bejana. Zat padat
tersebut dapat diketahui dengan mengeringkan volume air dalam suatu wadah.
Zat padat total terdiri dari zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang
brsifat organic dan anorganik. Didalam air terkandung bermacam-macam zat
seperti organic, anorganik, baik yang larut maupun yang tidak larut, misalnya
yang bersifat koloid atau merupakan suspense yang tidak larut. Kesemuanya
ini ditetapkan sebagai kadar yang solid.

B. SARAN
Sebagai mahasiswa, kita juga harus lebih banyak mengetahui dan
mempelajari tentang berbagai hal yang menyangkut dengan air, seperti total
dissolved solid, total suspended solid, dan sebagainya sebab ini akan menjadi
acuan kita dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Masbah R. T. (2004). Roadmap Teknologi : Pemantauan Daerah Aliran


Sungai dan Pengolahan Limbah LIPI Press, anggota IKAPI: Jakarta.

Achmad, Dr. Rukaesih, M.Si (2009). Kimia Lingkungan. Penerbit Andi:


Yogyakarta
Jawaban dan Pertanyaan

1. Anis Sa’diyah (Kelompok 2)

Pertanyaan : Bagaimana cara yang mudah untuk menentukan TSS dan


TDS?

Jawaban : TSS (Total Suspended Solid) adalah padatan yang tersaring


dan berada di kertas saring. TDS (Total Dissolved Solid)
adalah padatan yang lolos dari kertas saring dan berada di
cawan.

2. Yolanda Adella Suleman (Kelompok 1)

Pertanyaan : Metode gravimetri seperti apa pada TSS ?

Jawaban : Contoh uji yang telah homogeny disaring dengan kertas saring
yang telah ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan
dikeringkan sampai mencapai berat konstan pada suhu 103°C -
105°C. Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi
total (TSS). Jika padatan tersuspensi menghambat saringan dan
memperlama penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu
diperbesar atau mengurangi volume contoh uji. Untuk
memperoleh estimasi TSS, dihitung dengan menggunakan
rumus TSS = (A-B) x 1000/V.

3. Virly Aprillia (Kelompok 3)

Pertanyaan : Mengapa menimbang TDS menggunakan cawan?

Jawaban : Karena TDS yang merupakan filtrate dari sampel berbentuk


cairan. Dan memang wadahnya menggunakan cawan porselen.
4. Arizha Ramadian (Kelompok 2)

Pertanyaan : Pada saat ingin menimbang, kertas saring yang berisi TSS
apakah kertas saring tersebut harus diganti karena basah?

Jawaban : Pada saat sebelum menimbang kertas saring yang berisi TSS
telah dikeringkan di oven terlebih dahulu. Lalu, ditimbang
menggunakan neraca analitik. Jadi, kertas saring tidak perlu
diganti.

5. Pertanyaan : Bagaimana cara kerja TSS dan TDS?

Jawaban : Cara Kerja TDS :

1. 10 ml sampel disaring menggunakan kertas saring bebas


abu, dan filtratnya dimasukkan ke dalam cawan penguap.

2. Filtrate diuapkan di atas Waterbath sampai kering.

3. Setelah kering, masukkan ke dalam oven 150 derajat


selama 1 jam.

4. Dinginkan. Kemudian masukkan ke dalam desikator selama


30 menit.

5. Timbang sampai konstan dan catat beratnya = F gram.

Cara Kerja TSS :

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Kertas saring yang berisi endapan dimasukkan ke dalam


cawan penguap.
3. Kemudian masukkan ke dalam oven 150 derajat selama 1
jam.

4. Dinginkan. Kemudian masukkan ke dalam desikator


selama 30 menit.

5. Timbang sampai konstan dan catat beratnya = G gram

6. Alden Dalawanda (Kelompok 1)

Pertanyaan : Apakah ada metode lain pada analisa TSS selain metode
gravimetri ?

Jawaban : Metode gravimetric merupakan metode perhitungan bobot /


berat. Jadi, tidak ada metode lain.

7. Widiya Astuti (Kelompok 7)

Pertanyaan : Apakah ada alat khusus untuk pemeriksaan TSS?

Jawaban : Ada, nama alatnya adalah Portable Total Suspended Solid

Anda mungkin juga menyukai