Anda di halaman 1dari 6

Kriminalitas

A. PENGERTIAN

SECARA UMUM :
Kriminalitas berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan. Berbagai
sarjana telah berusaha memberikan pengertian kejahatan secara yuridis berarti
segala tingkah laku manusia yang dapat dipidana ,yang diatur dalam hukum
pidana. Kriminalitas atautindak kriminal segala sesuatu yang
melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.

MENURUT PARA AHLI :


1. Menurut M.v.T 
Kejahatan (rechtdeliten) yaitu perbuatan yang meskipun tidak ditentukan dalam
undang-undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagi onrecht
sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum.

2. R. Susilo
Secara yuridis mengartikan kejahatan adalah sebagai suatu perbuatan atau
tingkah laku yang bertentangan dengan undang-undang.
Secara sosiologis mengartikan kejahatan adalah sebagai perbuatan atau tingkah
laku yang selain merugikan penderita atau korban juga sangat merugikan
masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman dan ketertiban.

3. M. A. Elliat
Kejahatan adalah problem dalam masyarakat modern atau tingkah laku yang
gagal dan melanggar hukum dan dapat dijatuhi hukuman yang bisa berupa
hukuman penjara, hukuman mati, hukuman denda dan lain-lain.

4. Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro 


Kejahatan adalah setiap perbuatan (termasuk kelalaian) yang dilarang oleh
hukum publik untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana
oleh Negara. Perbuatan tersebut dihukum karena melanggar norma-norma sosial
masyarakat, yaitu adanya tingkah laku yang patut dari seorang warga negaranya

5. Mr. W. A. Bonge
Kejahatan adalah perbuatan yang sangat antisosial yang memperoleh tantangan
dengan sadar dari Negara berupa pemberian penderitaan.
B. BENTUK-BENTUK KEJAHATAN

Menurut Light, Keller dan Calhoun, tipe kejahatan ada empat, yaitu:
1) White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Kejahatan ini mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang yang
terpandang atau berstatus tinggi dalam hal pekerjaannya. Contohnya
penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, manipulasi data keuangan
sebuah perusahaan (korupsi), dan lain sebagainya.

2) Crime Without Victim (Kejahatan Tanpa Korban)


Kejahatan tidak menimbulkan penderitaan pada korban secara langsung
akibat tindak pidana yang dilakukan. Contohnya berjudi, mabuk, dan hubungan
seks yang tidak sah tetapi dilakukan secara sukarela.

3) Organized Crime (Kejahatan Terorganisir)


Kejahatan ini dilakukan secara terorganisir dan berkesinambungan
dengan menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan sesuatu yang
diinginkan (biasaya lebih ke materiil) dengan jalan menghindari hukum.
Contohnya penyedia jasa pelacuran, penadah barang curian, perdagangan
perempuan ke luar negeri untuk komoditas seksual, dan lain sebagainya.

4) Corporate Crime (Kejahatan Korporasi)


Kejahatan ini dilakukan atas nama organisasi formal dengan tujuan
menaikkan keuntungan dan menekan kerugian. Lebih lanjut Light, Keller, dan
Callhoun membagi tipe kejahatan korporasi ini menjadi empat, yaitu kejahatan
terhadap konsumen, kejahatan terhadap publik, kejahatan terhadap pemilik
perusahaan, dan kejahatan terhadap karyawan.

C. JENIS-JENIS KEJAHATAN

1. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Dampaknya


Kejahatan berdampak luas
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan berat yang
berdampak pada skala luas (berdampak pada orang banyak). Misalnya: bom
Bali, USA menyerang Irak, penyebaran susu bermelamin
Kejahatan berdampak local
Kejahatan dalam klasifikasi ini merupakan kejahatan yang dampaknya
dalam skala kecil yaitu berdampak perorangan dan keluarga. Misalnya:
perampokan, pembunuhan, pemerkosaan.
Kejahatan korbannya diri sendiri
Kejahatan dalam klasifikasi ini, korbannya adalah pelaku itu sendiri.
Misalnya: bunuh diri dan masokis (menyiksa diri sendiri)
Kejahatan yang tidak ada korbannya
Kejahatan dalam klasifikasi ini misalnya adalah prostitusi, togel,
mencontek.

2. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Jenis Objek Sasaran


Kejahatan kemanusiaan
Kejahatan kemanusiaan adalah istilah di dalam hukum internasional yang
mengacu pada tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan terhadap tubuh
dari orang-orang, sebagai suatu kejahatan penyerangan terhadap yang lain yang
mana objek sasarannya adalah manusia. Misalnya: pembunuhan, pembasmian,
perbudakan, pemerkosaan, penganiayaan terhadap kelompok lain.
Kejahatan perang
Kejahatan perang, objek sasarannya adalah lawan perang yang
merupakan suatu tindakan pelanggaran, dalam cakupan hukum internasional,
terhadap hukum perang oleh satu atau beberapa orang, baik militer maupun
sipil, meliputi semua pelanggaran terhadap perlindungan yang telah ditentukan
oleh hukum perang, dan juga mencakup kegagalan untuk tunduk pada norma
prosedur dan aturan pertempuran, seperti menyerang pihak yang telah
mengibarkan bendera putih, atau sebaliknya, menggunakan bendera perdamaian
itu sebagai taktik perang untuk mengecoh pihak lawan sebelum menyerang
Kejahatan politik
Kejahatan politik itu meliputi state crime dan yang bukan state crime,
sedangkan dalam berbagai definisi dijelaskan bahwa kejahatan negara dikatakan
identik dengan kejahatan politik yakni berupa tindakan/perbuatan yang
melawan negara seperti melanggar ketertiban umum, terorisme, subversive
(menggulingkan ideologi negara), mengganggu keamanan negara dan lainnya.
Objek sasaran politik adalah Negara.
Kejahatan harta benda
Kejahatan harta benda objek sasarannya adalah harta benda. Misalnya
perampokan dan pencurian.

3. Klasifikasi Kejahatan Berdasarkan Cara yang digunakan


Kejahatan yang menyakiti orang lain
Kejahatan dengan menggunakan cara yang menyakiti orang lain.
Misalnya pembunuhan
Kejahatan dengan kekerasan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara kekerasan. Misalnya
merampok tas dengan kasar.
Kejahatan dengan kelembutan
Kejahatan dengan menggunakan cara-cara yang halus tanpa menyakiti.
Misalnya mencuri menggunkan gendam (hipnotis)
Kejahatan dengan Media
Kejahatan dengan menggunakan media informasi sebagai cara untuk
melakukan kejahatan dengan menggunakan media informasi yang lagi marak
saat ini. Misalnya kejahatan pembobolan ATM dengan menggunakan internet
dan adanya layanan primbon sms dengan cara ketik REG (spasi) Primbon, hal
ini secara tidak langsung merupakan penipuan karena biaya mahal yaitu 2000
rupiah setiap info yang diberikan operator.

D. SEBAB AKIBAT DARI TINDAK KEJAHATAN

Pada umumnya penyebab kejahatan terdapat tiga kelompok pendapat


yaitu:
A Pendapat bahwa kriminalitas itu disebabkan karena pengaruh yang terdapat di
luar diri pelaku
B Pendapat bahwa kriminalitas merupakan akibat dari bakat jahat yang terdapat
di dalam diri pelaku sendiri
C Pendapat yang menggabungkan, bahwa kriminalitas itu disebabkan baik
karena pengaruh di luar pelaku maupun karena sifat atau bakat si pelaku.

Adapun Penyebab Kriminalitas menurut beberapa para ahli dapat


disimpulkan sebagai berikut :
1.     Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas (Aristoteles)
2.    Kesempatan untuk menjadi pencuri (Sir Francis Bacon, 1600-an)
3.    Kehendak bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan
kontrak sosial (Voltaire & Rousseau, 1700-an)
4.    Atavistic trait atau  Sifat-sifat antisosial bawaan sebagai penyebab perilaku
kriminal ( Cesare  Lombroso, 1835-1909)
5.    Hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional (Teoritisi Klasik
Lain)

Tindak kriminal juga dapat terjadi karena :


1.    Pertentangan dan persaingan kebudayaan
2.    Perbedaan ideologi politik
3.    Kepadatan dan komposisi penduduk
4.    Perbedaan distribusi kebudayaan
5.    Perbedaan kekayaan dan pendapatan
6.    Mentalitas yang labil

Akibat dari tindakan kriminalitas


1.     Kerugian materi : Hal ini bisa terjadi jika tindakan kriminalitas masih dalam
tahap agak berat. Seperti pencopetan,penipuan penjambretan, pencurian dll,
yang tanpa di sertai dengan tindak kekerasan
2.    Trauma :Trauma bisa terjadi pada seseorang yang mengalami tindakan
criminal yang biasanya di sertai dengan ancaman seperti dengan membawa
benda-benda tajam seprti pisau, clurit, pistol dll.
3.    Cacat tubuh dan tekanan mental : Hal ini bisa saja terjadi jika suatu tindakan
criminal di sertai dengan tindakan criminal yang lainnya atau jika seseorang
melakukan tindakan criminal itu sudah memasuki tahap tindakan criminal yang
berat. Contohnya jika suatu tindakan pencurian disertai dengan penganiayaan,
atau pemerkosaan dan lain sebagainya.
4.    Kematian : Kematian terjadi jika tindakan criminal yang di lakukan oleh
seseorang kelompok sudah memasuki tingkat sangat berat seperti pembunuhan,
mutilasi dan lain-lain. Biasanya hal ini didasari oleh beberapa motif.

E. CARA PENANGANAN TINDAK KEJAHATAN

Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Yang bisa hanya
dikurangi melalui tindakan-tindakan pencegahan.
1.    Hukuman. Selama ini hukuman (punishment) menjadi sarana utama untuk
membuat jera pelaku kriminal. Dan pendekatan behavioristik ini tampaknya
masih cocok untuk dijalankan dalam mengatasi masalah kriminal. Hanya saja,
perlu kondisi tertentu, misalnya konsisten, fairness, terbuka, dan tepat
waktunya.
2.    Penghilang Model melalui tayangan media massa itu ibarat dua sisi mata pisau
. Ditayangkan nanti penjahat tambah ahli, tidak ditayangkan masyarakat tidak
bersiap-siap.
3.    Membatasi Kesempatan Seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal
dengan membatasi munculnya kesempatan untuk mencuri. Kalau pencuri akan
lewat pintu masuk dan kita sudah menguncinya, tentunya cara itu termasuk
mengurangi kesempatan untuk mencuri.   
4.    Jaga diri Jaga diri dengan ketrampilan beladiri dan beberapa persiapan lain
sebelum terjadinya tindak kriminal bisa dilakukan oleh warga masyarakat.Cara-
cara di atas memang tidak merupakan cara yang paling efektif, hanya saja akan
tepat bila diterapkan kasus per kasus.
5.    Dengan membuka layanan masyarakat , dengan adanya hal ini polisi atau
pihak – pihak yang brtanggung jawab bisa lebih tau apa keluhan masyarakat
secara langsung dari masyarakat itu sendiri dan bisa membuat pihak yang
bertanggung jawab tersebut lebih mengenal daerah yang rawan akan tindakan
criminal.Misalnya bersedia bertindak atau melapor pada yang berwajib apabila
menjadi korban suatu tindakan kriminal atau melihat langsung suatu
kriminalitas
6.    Kesadaran untuk ikut membantu mencegah tindakan kriminal dengan ikut
meronda, melakukan pengawasan pengadaan dana untuk kegiatan pada anak
dan pemuda agar tidak terjadinya satu tindakan yang tidak di ingin kan oleh
masyarakat.

Dan ada cara lain yang dapat dilakukan guna menangani tindakan kriminal
yaitu:
1.     Mengenakan sanksi hukum yang tegas dan adil kepada para pelaku
kriminalitas tanpa pandang bulu atau derajat.
2.    Mengaktifkan peran serta orang tua dan lembaga pendidikan dalam mendidik
anak.
3.    Selektif terhadap budaya asing yang masuk agar tidak merusak nilai busaya
bangsa sendiri.
4.    Menjaga kelestarian dan kelangsungan nilai norma dalam masyarakat dimulai
sejak dini melalui pendidikan multi kultural; seperti sekolah, pengajian, dan
organisasi masyarakat.

F. MANFAAT DARI TERJADINYA KEJAHATAN


1.     menegaskan nilai-nilai kultural dan norma-norma yang ada di masyarakat,
2.    menciptakan kesatuan sosial dengan menciptakan dikotomi ‘kami’ dan
‘mereka’
3.    mengklarifikasi batasan-batasan moral,
4.    perilaku menyimpang boleh jadi merupakan pernyataan sikap individu yang
menentang terhadap tujuan dan norma dalam kelompok.

http://palingbar.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-kriminalitas-kelas.html

Anda mungkin juga menyukai