SEECONS
5.1.
5.2. PERENCANAAN K3
A. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO BAHAYA
IDENTIFIKASI JENIS
JENIS/TIPE PENGENDALIAN RESIKO
No. BAHAYA DAN
PEKERJAAN K3
RESIKO K3
1 2 3 4
1. Survey Jenis Bahaya : - Memasang Rambu
Pengukuran - Tertabrak Secukupnya
Topografi Kendaraan - Memakai Sepatu Boot
- Jatuh - Memakai APD
- Digigit Ular
Resiko :
- Luka Berat
- Meninggal
2. Pekerjaan Jenis Bahaya : - Memakai APD
Pengaspalan - Terkena Aspal - Memakai Helm
- Terlindas Alat Berat - Memakai Sepatu Boot
Resiko : - Memasang Rambu
- Luka Berat Secukupnya
- Meninggal
3. Pekerjaan Galian Jenis Bahaya : - Memasang Sheet pile
- Tertimbun Tanah - Memasang Rambu
Resiko : Secukupnya
- Luka Berat - Memakai APD
- Meninggal
4. Pekerjaan Jenis Bahaya : - Memasang Safetybelt
drainase - Hanyut - Memakai APD
- Jatuh
Resiko :
- Luka Berat
- Meninggal
orang lainnya, dan juga masyarakat pada umumnya. Tujuan keselamatan kerja adalah
sebagai berikut :
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.
3. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
Dalam hubungan kondisi-kondisi dan situasi di Indonesia, keselamatan kerja dinilai
sebagai berikut :
1. Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat dan
kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah
pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja;
2. Analisa kecelakaan secara nasional berdasarkan angka-angka yang masuk atas
dasar wajib lapor kecelakaan dan data kompensasinya dewasa ini seolah-olah
relatif rendah dibandingkan banyaknya jam kerja tenaga kerja;
3. Potensi-potensi bahaya yang mengancam keselamatan pada berbagai sektor
kegiatan ekonomi jelas dapat diobservasikan, misalnya sektor industri disertai
bahaya-bahaya potensial seperti keracunan-keracunan bahan kimia, kecelakaan-
kecelakaan oleh karena mesin, kebakaran, ledakan-ledakan, dan lain-lain;
4. Menurut observasi, angka frekwensi untuk kecelakaan-kecelakaan ringan yang
tidak menyebabkan hilangnya hari kerja tetapi hanya jam kerja masih terlalu tinggi;
5. Analisa kecelakaan memperlihatkan bahwa untuk setiap kecelakaan ada faktor
penyebabnya. Sebab-sebab tersebut bersumber kepada alat-alat mekanik dan
lingkungan serta kepada manusianya sendiri. Sebanyak 85 % dari sebab-sebab
kecelakaan adalah faktor manusia.
Didalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, Konsultan selalu melakukan monitoring
terkait dengan keselamatan kerja bagi semua pihak yang terlibat langsung maupun
tidak langsung dilapangan, adapun pelaksanaan monitoring tersebut meliputi :
1. Ketersediaan Peralatan K3 antara lain :
Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti
a. Kepala : Helm (Helmet)
b. Mata : Kacamata (Safety Glasses)
c. Wajah : Face shield
d. Tangan : Sarung Tangan (Safety Gloves)
e. Kulit : Cream pelindung
f. Kaki : Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
g. Pernapasan : Masker, Pengatur Pernapasan (respirator)
h. Telinga : Penutup Telinga (Ear Plug)