A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan
yang ditujukan terhadap perorangan, kelompok dan masyarakat. Rumah sakit
merupakan sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan
serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian
(Kemenkes RI, 2019).
Salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai peran sangat penting
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah rumah
sakit. Keberadaan rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan diatur
dalam Undang-Undang No.44 tahun 2009. Rumah sakit berperan penting dalam
sistem pelayanan kesehatan dan merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
memiliki staf profesional medis yang terorganisir, dan fasilitas rawat inap,
dengan memberikan pelayanan medis, keperawatan dan layanan terkait 24 jam
per hari, 7 hari per minggu dan memberikan pelayanan kesehatan lengkap
kepada masyarakat, baik kuratif maupun preventif. Selain itu, rumah sakit juga
berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan tempat penelitian.
Pelayanan kesehatan yang baik memberikan pelayanan yang efektif, aman, dan
berkualitas tinggi kepada mereka yang membutuhkannya dengan didukung oleh
sumber daya yang memadai (Mumu & Doda, 2015).
Sebagai penyedia pelayanan kesehatan rumah sakit memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu, mampu bertahan dalam persaingan, dan
berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit sangat berkaitan dengan mutu pelayanan keperawatan
yang dilakukan perawatnya. Hal ini dikarenakan perawat merupakan jumlah
tenaga dominan dari seluruh tenaga yang ada di rumah sakit. Pelayanan
keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di rumah
sakit yang mempunyai peranan besar terhadap pencapaian efisiensi, mutu dan
citra rumah sakit di mata masyarakat. Perawat merupakan salah satu tenaga
professional yang jumlahnya terbanyak di rumah sakit, sehingga perlu upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui upaya peningkatan pelayanan
keperawatan (Pouragha & Zarei, 2016).
Peranan penting seorang perawat dapat mempengaruhi kualitas
pelayanan rumah sakit karena sebagian besar tindakan pelayanan kesehatan
terdiri dari tindakan keperawatan. Mutu pelayanan rumah sakit merupakan hal
yang menjadi sorotan bagi masyarakat pengguna layanan keperawatan. Hal ini
mengingat dengan adanya peningkatan persaingan serta kondisi pasien yang
semakin selektif dan berpengetahuan, maka mengharuskan pusat pelayanan
kesehatan mampu memberikan pelayanan sebaik-baiknya (Supriyanto, 2018).
Sekitar 30% Rumah Sakit di Indonesia belum menerapkan standar
pelayanan. masih ada sekitar 20% hingga 30% dari 1.000 lebih rumah sakit yang
belum menerapkan standar minimal pelayanan. Kebanyakan adalah rumah sakit
daerah dan kabupaten. Standar minimal itu tak hanya berpatokan pada
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, tapi juga meliputi ketersediaan
sarana dan prasarana. Termasuk, gedung dan peralatan yang dimiliki
(Widyatmoko, 2018).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nahla (2017), dengan BOR
rata-rata 44% dan jumlah tenaga perawat yang cukup sedikit, menyebabkan
munculnya keluhan dari pasien terhadap pelayanan keperawatan di bangsal
rawat inap. Pemberian asuhan keperawatan dirasa kurang memuaskan pasien.
Penelitian lain oleh Xesfingi (2017), yang mana peneliti mengambil kesimpulan
dari wawancara yang pernah dilakukan terhadap beberapa subyek, bahwa
subyek kurang merasa puas terhadap pelayanan asuhan keperawatan yang
telah diberikan oleh pihak Rumah Sakit, misal perawat tidak segera datang
apabila pasien membutuhkan, kurang teratur dalam menjenguk atau melihat
kondisi pasien. Dari penelitian disimpulkan juga bahwa tingkat kualitas
pelayanan asuhan keperawatan tergolong rendah dengan rata-rata 54,66
(Xesfingi, 2017).
Dari beberapa hasil studi lainnya menyatakan bahwa tingkat kepuasan
pasien masih cukup rendah terhadap kualitas layanan kesehatan yang diberikan
rumah sakit. Dimensi mutu dan kualitas layanan (service quality) belum disajikan
secara baik oleh penyelenggara layanan kesehatan. Dalam suatu Studi yang
memakai metode kualitatif malah menemukan betapa sukarnya menjumpai
“secercah senyum pemberi layanan kesehatan. Dari berbagai masalah di atas,
dapat disimpulkan bahwa keluhan pasien sering terjadi oleh karena layanan
yang kurang memuaskan, tingginya biaya layanan kesehatan, sarana dan
prasarana kesehatan masih sangat terbatas serta faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kepuasan pasien terhadap layanan yang diberikan oleh pihak
rumah sakit. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kedokteran dan
kesehatan, maka mutu layanan berkualitas harus pula ditingkatkan. Kepuasan
pelanggan atau pasien adalah hal yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan
oleh para penentu kebijakan di bidang kesehatan. Hal ini berdampak pada
perhatian penyelenggara kesehatan tidak dapat lagi diberikan secara
menyeluruh dan maksimal secara baik pelayanannya terhadap pasien
(Woldeyohanes, 2018).
Pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan yang kita
berikan dan kepuasan pasien adalah suatu modal untuk mendapatkan pasien
lebih banyak dan untuk mendapatkan pasien yang loyal (setia). Pasien yang
loyal akan menggunakan kembali pelayanan kesehatan yang sama bila mereka
membutuhkan kembali. Bahkan pasien loyal akan mengajak orang lain untuk
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang sama. Hasil dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Bori dan Damanhouri (2018) menunjukkan
bahwa ada hubungan tangibles, reliability, responsiveness, safety and empathy
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien. Berdasarkan fenomena
tersebut di atas maka perlu upaya peningkatan mutu pelayanan asuhan
keperawatan yang dapat memuaskan pasien/klien.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Menganalisis pengaruh persepsi mutu pelayanan asuhan keperawatan
terhadap kepuasan klien rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui hubungan persepsi kehandalan perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap kepuasan klien rawat inap di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
b. Mengetahui hubungan persepsi daya tanggap perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap kepuasan klien rawat inap di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
c. Mengetahui hubungan persepsi jaminan yang diberikan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan terhadap kepuasan klien rawat inap di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
d. Mengetahui hubungan persepsi empati perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan terhadap kepuasan klien rawat inap di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
e. Mengetahui hubungan persepsi wujud dari asuhan keperawatan terhadap
kepuasan klien rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
f. Mengetahui secara bersama-sama pengaruh persepsi mutu pelayanan
asuhan keperawatan terhadap kepuasan klien rawat inap di RSUD Dr.
Saiful Anwar Malang
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan metode
penelitian survei dimana penelitian survei ini bersifat deskriptif analitik yaitu suatu
penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena tentang
persepsi mutu pelayanan asuhan keperawatan terhadap kepuasan klien rawat
inap, kemudian dilakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik
antara variabel bebas dan variable terikat sehingga dapat diketahui seberapa
jauh kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.Penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk
mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan terikat dengan cara
pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat.
Prosedur pengambilan sampel menggunakan cara proportionate
stratified random sampling. Dalam hal mengadakan alokasi sampel digunakan
cara membagi sub sampel sama besar untuk masing-masing bangsal rawat inap
dan untuk masing-masing strata kelas perawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Mumu, L.J, Kandou, G.D, Doda, D.V (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
Nahla, A (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap
Di Rumah Sakit Pelamonia Kota Makassar. Universitas Hasanuddin
Pouragha, B. & Zarei, E. (2016). The Effect Of Outpatient Service Quality On Patient
Satisfaction In Teaching Hospitals In Iran. Journal Of The Academy Of
Medical Sciences In Bosnia And Herzegovina
Xesfingi, S., et al. (2017). "Patient Satisfaction at Tertiary Level Healthcare Services
in Greece: Inpatient vs Outpatient Healthcare Services Assessment."
International Journal of Health Economics and Policy 2(3): 125.