Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328

Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

Analisis Kelengkapan Pengisian Rekam Medis Rawat Inap Kebidanan


RSIA Bunda Aliyah Jakarta Tahun 2019

Mustika Rini, Yanuar Jak, Teguh Wiyono


Universitas Respati Indonesia
mustikawadoyo@gmail.com

ABSTRAK
Kelengkapan pengisian rekam medis memegang peran penting dalam meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit. Tesis ini membahas mengenai kelengkapan pengisian rekam medis rawat
inap kebidanan RSIA Bunda Aliyah Jakarta tahun 2019. Penelitian menggunakan metode pendekatan
kualitatif dengan desain studi deskriptif analitik. Metode pengumpulan data dilakukan dengan
observasi, telusur dokumen, dan wawancara mendalam terhadap kelengkapan berkas rekam medis
bulan Januari sampai April tahun 2019. Hasil penelitian rekam medis dari 100 rekam medis yaitu
form lembar pengkajian awal pasien, dimana tandatangan dokter yang lengkap sejumlah 74%. Form
lembar masuk dan keluar, dimana indikator nama tindakan yang lengkap sejumlah 74% dan indikator
tanggal keluar yang lengkap sejumlah 69%. Form resume medis, dimana nama dan tanda tangan
dokter yang lengkap sejumlah 93%. Selain itu, terdapat ketidaksesuaian penerapan Standar
Operasional Prosedur kelengkapan pengisian catatan medis. Faktor penyebab yang memiliki peran
dalam ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat inap kebidanan adalah rendahnya tingkat
kesadaran dan pemahaman mengenai rekam medis, beban kerja dokter yang tinggi, kurangnya
sosialisasi Standar Operasional Prosedur rekam medis, dan program kerja dari panitia rekam medis
tidak berjalan dengan tepat. Saran dari penelitian ini yaitu menyediakan perubahan dari form
pengisian manual menjadi rekam medis elektronik, meningkatkan sosialisasi Standar Operasional
Prosedur secara menyeluruh, menerapkan sanksi guna meningkatkan motivasi pegawai, dan
mengevaluasi kegiatan monitoring secara rutin untuk meningkatkan kualitas rumah sakit.
Kata kunci : kelengkapan, rekam medis, analisis

ABSTRACT
The completeness of medical record fulfilling has an important role in enhancing the hospital service
quality. This research discussed on the completeness of medical record fulfilling in the maternity
inpatient unit at Bunda Aliyah Women and Children Hospital Jakarta in 2019. This research is a
qualitative study with a descriptive-analytic research design. Observation, an in-depth interview of
the completeness of medical record from January until April 2019, and document analysis are used
in this research. The result of this research was from 100 medical records can be found the name of
the doctor 74% complete in preliminary assessment sheet. Inpatient and outpatient claim forms 74%
complete and discharge date 69% complete in inpatient and outpatient claim forms. Name and
signature of the doctor 93% complete in medical resume. Besides, there is no matching of the
Standard Operating Procedure in fulfilling medical record. Causal factors that held an important role
of the incompleteness of medical record filling in maternity inpatient unit are unawareness and lack
of understanding of medical record, doctors high workloads, Standard Operating Procedure of the
medical record which is less socialized, and work programs of the medical record committee do not
work precisely. Suggestions on this research include replace the filling manual system with an
electronic medical record, enhance the socialization of the Standard Operating Procedure
completely, apply punishment to increase motivation to all staff, and evaluate monitoring regularly
to improve the hospital service quality.
Keywords : completeness, medical record, analysis

131

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

form lembar masuk dan keluar serta resume


PENDAHULUAN
medis.
Pada era globalisasi yang diikuti oleh persaingan
Data checklist analisis kelengkapan rekam medis
bebas, rumah sakit dituntut untuk dapat
pasien rawat inap bulan Januari 2017 dari total
mewujudkan visi dan misi dalam mencapai tujuan
150 pasien, diantaranya yang terkumpul dengan
organisasi serta mampu bersaing agar dapat
pengisian lengkap pada formulir nama dan tanda
memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
tangan dokter sejumlah 105 pasien (70%) serta
pasien. Salah satu cara dalam mewujudkan
formulir prosedur ICD IX sejumlah 120 pasien
kepuasan pelanggan yakni dengan menjaga mutu
(80%). Data bulan Februari 2017 dari total 154
pelayanan secara berkelanjutan yang dapat
pasien diantaranya yang terkumpul dengan
dipantau dan berlandaskan pada catatan rekam
pengisian lengkap pada formulir ringkasan masuk
medis di rumah sakit, yakni dengan menjaga
keluar pasien sejumlah 108 pasien (70%). Data
ketertiban, keakuratan, dan ketertiban
bulan Maret 2017 dari total 155 pasien,
administrasi rumah sakit. Rumah sakit sebagai
diantaranya yang terkumpul dengan pengisian
sarana pelayanan kesehatan dituntut untuk
lengkap pada formulir asuhan keperawatan/
meningkatkan mutu pelayanan yang akan
kebidanan sejumlah 140 pasien (90%). Data
diberikan kepada pasien, searah dengan tingginya
checklist analisis kelengkapan rekam medis pasien
keinginan masyarakat akan pelayanan yang lebih
rawat inap bulan Januari 2018 dari total 712
baik dan sejalan dengan pesatnya teknologi. Hal
pasien, diantaranya yag terkumpul dengan
ini menjadi tolak ukur masyarakat untuk
pengisian lengkap pada formulir nama dan tanda
memperoleh rasa nyaman, bermutu, dan efektif
tangan dokter sejumlah 498 pasien (70%) serta
yang disampaikan oleh pihak pelayanan
formulir prosedur ICD IX sejumlah 569 pasien
kesehatan (Kemenkes, 2012).
(80%). Data bulan Februari 2018 dari total 657
Berdasarkan telaah dokumen terhadap 120
pasien, diantaranya yang terkumpul dengan
berkas rekam medis dari seluruh pasien rawat
pengisian lengkap pada formulir asuhan
inap pada periode bulan Januari sampai
keperawatan/ kebidanan sejumlah 640 pasien
Desember tahun 2017 dan 2018, menunjukkan
(90%). Data bulan Juli 2018 dari total 797 pasien
bahwa masih terdapat pengisian rekam medis
diantaranya yang terkumpul dengan pengisian
yang tidak lengkap. Wawancara pendahuluan
lengkap pada formulir ringkasan masuk keluar
dengan koordinator unit rekam medis RSIA Bunda
pasien sejumlah 398 pasien (50%). Data rerata
Aliyah menyatakan bahwa angka
evaluasi kelengkapan pengisian form resume
ketidaklengkapan rekam medis mayoritas
medis pasien rawat inap di RSIA Bunda Aliyah
ditangani oleh tenaga kesehatan yaitu dokter
periode bulan Januari sampai April 2019 diperoleh
penanggung jawab pelayanan, khususnya pada
97%. Kelengkapan pengisian rekam medis dalam

132

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

waktu 24 jam setelah selesai pelayanan rawat kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap
inap standar Permenkes didapatkan dari total kebidanan. Penelitian kualitatif berupa observasi
target sebesar 100%, namun realisasi angka dan penelusuran berkas rekam medis, yang
kelengkapan pengisian rekam medis dari bulan dilanjutkan dengan pedoman wawancara
Januari sampai April 2019 masih berada di bawah mendalam mengenai faktor yang mengakibatkan
target. Kelengkapan rekam medis merupakan hal ketidaklengkapan pengisian rekam medis.
yang penting karena memiliki pengaruh terhadap Penelitian dilakukan di unit rekam medis RSIA
kualitas pelayanan rumah sakit, akan tetapi masih Bunda Aliyah pada bulan Mei sampai Juni tahun
terdapat berkas rekam medis rawat inap 2019.
kebidanan RSIA Bunda Aliyah yang belum terisi Dasar penentuan jumlah sampel rekam medis
lengkap sesuai prosedur. Berdasarkan hal pada penelitian adalah menurut teori Gay dan
tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian Diehl (Notoadmodjo, 2010) menyatakan bahwa
untuk menganalisa kelengkapan pengisian rekam penelitian korelasi minimal berjumlah 30 sampel.
medis rawat inap kebidanan RSIA Bunda Aliyah Sampel informan dipilih secara purposive
sehingga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi sampling, dimana setiap subjek informan telah
dan perencanaan. ditentukan berdasarkan strata, tugas pokok dan
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka fungsi, serta pengetahuan yang sama sehingga
rumusan masalah pada penelitian ini adalah dapat memberikan gambaran penerapan
adanya ketidaklengkapan dalam pengisian rekam kelengkapan pengisian rekam medis rawat inap
medis rawat inap kebidanan RSIA Bunda Aliyah kebidanan. Informan yang terpilih dalam
bulan Januari sampai April tahun 2019. Adapun penelitian ini berjumlah 8, terdiri dari 3 orang
tujuan dari penelitian ini antara lain untuk dokter penanggung jawab pelayanan, 1 orang
mengetahui angka kelengkapan pengisian rekam kepala ruang keperawatan rawat inap kebidanan,
medis rawat inap kebidanan, proses Standar 1 orang penanggung jawab perawat pelaksana
Operasional Prosedur (SOP) rekam medis rawat rawat inap kebidanan, 1 orang koordinator unit
inap kebidanan, dan faktor-faktor penyebab rekam medis, 1 orang staf rekam medis, dan 1
ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat orang Manajer Pelayanan Medis. Teknik
inap kebidanan RSIA Bunda Aliyah bulan Januari pengumpulan data pada penelitian ini
sampai April tahun 2019. menggunakan observasi, telusur berkas rekam
medis, dan wawancara mendalam. Untuk
METODE menentukan keabsahan data penelitian, maka
Desain penelitian yang digunakan merupakan peneliti menggunakan instrumen data yaitu
penelitian kualitatif dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur, berkas rekam
pendekatan studi deskriptif analitik untuk melihat medis, dan checklist kelengkapan rekam medis.

133

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

HASIL
Tabel 1. Karakteristik Informan Penelitian
No. Usia Jenis Jabatan Pendidikan Lama
(tahun) Kelamin Terakhir Bekerja
(L/P) (tahun)
1. 48 P DPJP fulltimer S2 Spesialis 11
2. 63 L DPJP parttimer S2 Spesialis 11
3. 42 P DPJP parttimer S2 Spesialis 4
4. 56 L Manajer Pelayanan Medis S1 Pendidikan Dokter 10
5. 35 P Kepala ruang keperawatan rawat D3 Keperawatan 10
inap kebidanan
6. 29 P Penanggung jawab perawat D3 Keperawatan 7
pelaksana rawat inap kebidanan
7. 25 P Koordinator unit rekam medis D3 Rekam Medis 2
8. 24 P Staf rekam medis D3 Rekam Medis 2

Tabel di atas menunjukkan 8 orang informan RSIA Tabel 2. Hasil Analisis Kelengkapan
Pengkajian Awal Pasien Rawat Inap
Bunda Aliyah, terdiri dari 6 orang perempuan dan
Kebidanan
2 orang laki-laki, kisaran usia 24 tahun sampai 63 Bulan Januari – April 2019
Indikator Jumlah Lengkap Tidak
tahun, pendidikan terakhir dari jenjang D3 hingga Rekam (%) lengkap
Medis (%)
S2, serta lama bekerja dari 2 tahun sampai 11 Riwayat 100 81 19
penyakit
tahun. Berdasarkan telusur kelengkapan pengisian
sekarang
rekam medis pasien, diperoleh beberapa indikator Diagnosis 100 97 3
primer
yang tidak lengkap diisi oleh dokter penanggung Pengkajian 100 80 20
nyeri
jawab pelayanan (DPJP) status fulltimer dan status Tanggal masuk 100 82 18
Tanggal pulang 100 84 16
parttimer.
Nama DPJP 100 79 21
Peneliti mengambil rekam medis pasien rawat Tandatangan 100 74 26
DPJP
inap kebidanan bulan Januari sampai April tahun Nama perawat 100 98 2
Tandatangan 100 97 3
2019 berjumlah 100 rekam medis. Selanjutnya
perawat
dilakukan analisis kualitatif kelengkapan rekam Tabel tersebut menunjukkan penilaian
medis yang dibatasi oleh peneliti yaitu form kelengkapan pengkajian awal pasien rawat inap
pengkajian awal pasien rawat inap, form lembar kebidanan yang merupakan salah satu form
masuk dan keluar, serta form resume medis. terintegrasi dengan rerata indikator di atas 50%.
Ditemukan persentase rerata terendah yaitu
indikator tandatangan DPJP sebesar 74% dan
diikuti indikator nama DPJP sebesar 79%. Hal ini
sesuai dengan data sekunder ketidaklengkapan
pengisian catatan medis di unit rekam medis,
dimana indikator tersebut berada pada nilai
134

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

minimal. Menurut tiga informan yang 2x24 jam, terkadang dokter yang bersangkutan
bersangkutan, ketidaklengkapan rekam medis tidak ada jadwal praktik atau pelayanan dalam 2
dikarenakan beban kerja dan jumlah pasien yang hingga 3 hari setelah tindakan operasi dilakukan.
bertambah sehingga sering lupa dan tidak
Tabel 4. Hasil Analisis Kelengkapan
memperhatikan pengisian nama dan
Resume Medis Rawat Inap Kebidanan
tandatangan. Bulan Januari – April 2019
Indikator Jumlah Lengkap Tidak
Rekam (%) lengkap
Tabel 3. Hasil Analisis Kelengkapan Lembar Medis (%)
Masuk dan Keluar Rawat Inap Kebidanan Diagnosa 100 95 5
Bulan Januari – April 2019 masuk
Indikator Jumlah Lengka Tidak Keluhan 100 95 5
Rekam p (%) lengkap utama
Medis (%) Pemeriksaan 100 94 6
Tanggal masuk 100 100 100 fisik
Tanggal keluar 100 69 31 Nama DPJP 100 93 7
Diagnosis 100 86 14 Tandatangan 100 93 7
Nama 100 74 26 DPJP
tindakan
Nama DPJP 100 87 13 Tabel di atas menunjukkan penilaian terhadap
Tandatangan 100 87 13
DPJP kelengkapan resume medis rawat inap
kebidanan, termasuk salah satu berkas rekam
Tabel tersebut menunjukkan penilaian terhadap
medis terintegrasi RSIA Bunda Aliyah dengan
kelengkapan lembar masuk dan keluar rawat
presentase rerata indikator di atas 90%.
inap kebidanan, termasuk salah satu berkas
Presentase rerata indikator nama dan
rekam medis terintegrasi RSIA Bunda Aliyah
tandatangan DPJP masuk menempati posisi
dengan presentase rerata indikator di atas 50%-
terendah yaitu 93%, diikuti dengan indikator
100%. Presentase rerata indikator tanggal keluar
pemeriksaan fisik sejumlah 94%. Pengisian hasil
menempati posisi terendah yaitu 69%, diikuti
kelengkapan resume medis di rawat inap
indikator nama tindakan sejumlah 74%, dan
kebidanan RSIA Bunda Aliyah berada di atas 90%,
indikator diagnosis sejumlah 86%. Berdasarkan
lebih baik dibandingkan rerata angka
hasil wawancara mendalam dengan informan,
kelengkapan pengisian pada form pengkajian
hal tersebut dikarenakan berkas rekam medis
awal pasien rawat inap dan lembar masuk keluar
dibawa ke ruang operasi bersamaan dengan
pasien. Pada bulan Januari 2019 didapatkan
form informed consent persetujuan tindakan
ketidaklengkapan pengisian nama dan
sehingga dokter tidak terlalu memperhatikan ada
tandatangan DPJP parttimer sejumlah 2 rekam
form lembar masuk dan keluar yang perlu
medis. Bulan Februari 2019 didapatkan
dilengkapi. Disamping itu tanggal keluar yang
ketidaklengkapan pengisian nama dan
tidak diisi lengkap karena telah melewati batas
tandatangan DPJP parttimer sejumlah 2 rekam
waktu kelengkapan pengisian rekam medis yaitu
135

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

medis, bulan Maret 2019 didapatkan kembali. Selain itu, informan dokter penanggung
ketidaklengkapan pengisian nama dan jawab pelayanan berpendapat bahwa bilamana
tandatangan DPJP parttimer sebanyak 1 rekam ada form yang tidak lengkap dapat
medis dan DPJP fulltimer sebanyak 1 rekam mengandalkan perawat untuk mengingatkan
medis. Bulan April 2019 didapatkan melengkapi rekam medis. Hal ini menunjukkan
ketidaklengkapan pengisian nama dan bahwa peran perawat cukup penting dalam
tandatangan DPJP parttimer sebanyak 1 rekam kelengkapan rekam medis sehingga dibutuhkan
medis. Mayoritas kedua indikator pada form koordinasi yang baik antar tenaga kesehatan.
resume medis tidak dilengkapi oleh DPJP Berdasarkan penelitan yang relevan dengan judul
parttimer. penelitian “Analisis Kelengkapan Rekam Medis di
Peneliti menyimpulkan faktor penyebab dari segi Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Family Medical
sumber daya manusia yang menyebabkan Center Tahun 2009” oleh Vania Russendra,
keterbatasan dalam kelengkapan pengisian Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
rekam medis adalah rendahnya tingkat Indonesia, 2009 disampaikan bahwa hampir
kesadaran dan pemahaman dari dokter seluruh perawat di ruangan rawat inap aktif
penanggung jawab pelayanan akan pentingnya mengingatkan dokter spesialis untuk melengkapi
rekam medis dalam pelayanan rumah sakit rekam medis karena keberadaan rekam medis
sehingga memerlukan peningkatan sosialisasi merupakan hal penting.
mengenai SOP dan kebijakan terkait rekam Selain itu, beban kerja bertambah seiring
medis kepada setiap unit pelayanan secara meningkatnya jumlah pasien juga mempengaruhi
terpadu dan menyeluruh di RSIA Bunda Aliyah. kelengkapan pengisian rekam medis. Faktor
Kegiatan pelatihan atau sosialisasi tersebut dapat keterbatasan waktu dan kesibukan dari dokter
dilaksanakan dalam bentuk seminar atau penanggung jawab pelayanan (DPJP), dimana
workshop dari pihak manajemen rumah sakit dari hasil penelusuran dokumen didapatkan yang
dengan melibatkan narasumber khusus unit sering tidak melengkapi pengisian rekam medis
rekam medis. adalah dokter penanggung jawab pelayanan
Hal tersebut dilihat berdasarkan hasil wawancara dengan status parttimer. Berdasarkan penelitan
mendalam, dimana sebagian besar informan yang relevan dengan judul penelitian “Analisis
dokter penanggung jawab pelayanan Kelengkapan Rekam Medis di Instalasi Rawat
menyampaikan tidak mengetahui adanya Inap Rumah Sakit Family Medical Center Tahun
landasan Permenkes mengenai rekam medis dan 2009” oleh Vania Russendra, Fakultas Kesehatan
terdapat penambahan form rekam medis dengan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
beberapa pertanyaan berulang sehingga didapatkan kesimpulan salah satu faktor yang
dianggap isinya sama dan tidak perlu ditulis berkaitan dengan kelengkapan rekam medis di

136

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

RS Family Medical Center, terutama pada bagian sebaiknya diadakan kembali sosialisasi terpadu
tandatangan dokter dilakukan oleh dokter menyeluruh tidak hanya sebatas internal dengan
dengan status tidak tetap. Dari uraian tersebut berkoordinasi langsung kepada pihak tenaga
peneliti juga menganalisa bahwa terdapat kesehatan terkait, terutama dokter penanggung
hubungan antara latar belakang status dokter jawab pelayanan dan perawat pelaksana
tetap (fullitmer) dan dokter tidak tetap mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP),
(parttimer), dimana dokter fulltimer memiliki prosedur pengisian form terbaru dengan
kontrak kerja yang jelas sehingga lebih membuat buku pedoman petunjuk teknis
bertanggungjawab dalam pelayanan di rumah pengisian rekam medis dan kebijakan Surat
sakit, maka pengisian rekam medis akan lengkap Keputusan Direktur agar dapat meminimalisir
terisi. Dokter parttimer memiliki jam pelayanan ketidakabsahan penulisan rekam medis.
praktik yang tidak sepenuhnya atau terbagi di Sehubungan dengan struktural panitia rekam
RSIA Bunda Aliyah sehingga tidak fokus pada satu medis RSIA Bunda Aliyah yang dikoordinasi oleh
pelayanan, sewajarnya dapat mengatur waktu dokter spesialis fulltimer, dengan anggota komite
atau jam pelayanannya lebih baik dibandingkan medik, koordinator unit rawat jalan, koordinator
dokter fulltimer yang lebih padat walaupun unit rawat inap, dan kooordinator unit rekam
frekuensi jumlah pasien rawat inap bertambah. medis. Informan menyampaikan bahwa salah
Salah satu informan menyampaikan terkadang satu program kerja dari panitia rekam medis
dokter penanggung jawab pelayanan parttimer yaitu monitoring dan evaluasi dalam
memiliki kesan terburu-buru dan dikejar waktu kelengkapan pengisian rekam medis tidak
pelayanan di rumah sakit lain sehingga menunda berjalan aktif dikarenakan keterbatasan waktu
isi nama dan tandatangan, nama tindakan di masing-masing anggota kepanitiaan sehingga
form rekam medis, terutama setelah tindakan jarang dilaksanakan rapat koordinasi internal dan
operasi. Oleh karena itu diperlukan diskusi dan menjadi tanggung jawab unit rekam medis.
koordinasi lebih lanjut dari manajemen Monitoring dan evaluasi catatan medis
pelayanan medis terkait pembagian waktu merupakan pelayanan terhadap pasien secara
praktik pelayanan beberapa dokter penanggung akurat dan sesuai dengan waktu pemeriksaan.
jawab pelayanan parttimer dengan jumlah Hal ini merupakan salah satu faktor pendukung
pasien yang berkunjung agar beban kerja dengan ketidaklengkapan pengisian rekam medis.
kinerja dari dokter tersebut seimbang. Selain itu, Koordinator panitia rekam medis diharapkan
tampak kurangnya sosialisasi SOP mengenai melakukan rapat internal rutin untuk monitoring
rekam medis di tiap unit pelayanan rumah sakit. terhadap kelengkapan pengisian rekam medis
Walaupun sebelumnya telah dilakukan sosialisasi setiap unit dan menyampaikan hasilnya agar
internal kepada tiap koordinator unit pelayanan, dapat ditindaklanjuti oleh direktur rumah sakit.

137

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

Panitia rekam medis perlu menentukan bentuk ketidaklengkapan pengisian catatan medis.
sanksi tegas yang diterapkan terkait Prosedur yang dapat dilaksanakan yaitu setiap
ketidaklengkapan pengisian rekam medis, rekam medis dari tiap unit (rawat jalan dan rawat
melakukan evaluasi program kerja, dan inap) terkumpul oleh unit rekam medis, maka
merancang rencana strategi yang akan dilakukan seluruh form tersebut untuk diperiksa dahulu
selanjutnya untuk meningkatkan angka kelengkapan pengisiannya dan ditandai bilamana
kelengkapan pengisian rekam medis. ada berkas rekam medis yang belum lengkap lalu
Berkenaan dengan sanksi, sesuai Permenkes dikembalikan pada masing-masing unit yang
No.269/MENKES/PER/III/2008 Pasal 17 ayat 2 berkaitan sebelum dipinjamkan kepada pihak
menyebutkan bahwa dokter yang tidak menaati manajerial case mix agar masalah
peraturan mengenai rekam medis, ada sanksi ketidaklengkapan pengisian tersebut tidak
yang akan diberikan berupa tindakan berlanjut sampai assembling, input data, dan
administratif, yaitu teguran lisan, teguran masuk dalam rak penyimpanan rekam medis.
tertulis, dan pencabutan izin praktik. Penerapan
sanksi di RSIA Bunda Aliyah adalah lisan atau SIMPULAN
teguran. Bentuk sanksi yang dapat diaplikasikan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di
bagi tenaga kesehatan dan tenaga non RSIA Bunda Aliyah Jakarta, dapat disimpulkan
kesehatan selain secara lisan atau teguran terkait sebagai berikut:
kelengkapan pengisian rekam medis yaitu jasa 1. Hasil kelengkapan pengisian rekam medis
medis tidak diberikan kepada dokter yang rawat inap kebidanan RSIA Bunda Aliyah
berkaitan. Disamping itu, RSIA Bunda Aliyah Jakarta bulan Januari sampai April tahun
dapat menerapkan kebijakan bilamana dokter 2019 dilihat berdasarkan tiga formulir rekam
spesialis yang bertanggungjawab merawat medis yang saling terintegrasi. Pada form
pasien tidak mengisi rekam medis dengan pengkajian awal pasien rawat inap,
lengkap, dapat diambil alih oleh dokter jaga didapatkan angka kelengkapan 74% (74
(dokter umum) yang dinas di ruangan rawat inap rekam medis) dan tidak lengkap 26% (26
sesuai kompetensinya, dan jasa medis dokter rekam medis) dengan indikator tandatangan
spesialis yang tidak mengisi lengkap akan dokter penanggung jawab pelayanan. Pada
dikenakan potongan. form lembar masuk dan keluar, didapatkan
Sehubungan dengan SOP peminjaman rekam angka kelengkapan 69% (69 rekam medis)
medis, sebaiknya dilakukan monitoring terlebih dan tidak lengkap 31% (31 rekam medis)
dahulu terhadap kelengkapan pengisian rekam pada indikator tanggal keluar. Selain itu
medis sebelum dipinjam pada manajerial case diperoleh angka kelengkapan 74% (74 rekam
mix agar dapat mengurangi insidens medis) dan tidak lengkap 26% (26 rekam

138

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

medis) pada indikator nama tindakan. Untuk


form resume medis, diperoleh angka Dalam rangka mengurangi angka
kelengkapan 93% (93 rekam medis) dan ketidaklengkapan pengisian rekam medis rawat
tidak lengkap 7% (7 rekam medis) pada inap kebidanan, peneliti memberikan saran
indikator nama serta tandatangan dokter untuk mengembangkan koordinasi dan kinerja
penanggung jawab pelayanan. yang baik antara unit rekam medis dengan
2. Unit rekam medis RSIA Bunda Aliyah Jakarta dokter, perawat, manajer pelayanan medis
memiliki Standar Operasional Prosedur terutama dalam hal kelengkapan pengisian
(SOP), pedoman pelayanan rekam medis, rekam medis, serta mengadakan perencanaan
dan pedoman penyelenggaraan rekam rekam medis elektronik dengan menyediakan
medis. Berdasarkan hasil observasi, telusur format khusus untuk mengisi gambar untuk
dokumen, dan wawancara mendalam efisiensi waktu dan beban kerja.
dengan informan diperoleh data Berkenaan dengan penerapan SOP, pihak rumah
kelengkapan pengisian rekam medis rawat sakit dapat meningkatkan sosialisasi secara
inap kebidanan RSIA Bunda Aliyah Jakarta menyeluruh mengenai rekam medis (SOP,
belum memenuhi kebijakan SOP yang kebijakan, buku pedoman petunjuk teknis
ditetapkan oleh rumah sakit. Hal ini dapat pengisian rekam medis kebijakan Surat
dilihat dari ketidaksesuaian penerapan SOP Keputusan Direktur, dan sanksi tegas) guna
dengan ketidaklengkapan pengisian catatan meningkatkan kesadaran dan motivasi tenaga
medis. kesehatan terkait, serta mengevaluasi program
3. Faktor-faktor penyebab ketidaklengkapan kerja dan rencana strategi dari panitia rekam
pengisian rekam medis RSIA Bunda Aliyah medis, salah satunya dengan monitoring
Jakarta antara lain rendahnya tingkat kelengkapan pengisian rekam medis secara rutin
kesadaran dan pemahaman dokter akan sebagai upaya meningkatkan mutu rumah sakit.
pentingnya rekam medis, beban kerja yang
bertambah seiring meningkatnya jumlah DAFTAR PUSTAKA
pasien, kurangnya sosialisasi standar 1. Buku Pedoman Penulisan Tesis Program
operasional prosedur tentang rekam medis Pascasarjana Program Studi Administrasi
di setiap unit pelayanan RSIA Bunda Aliyah Rumah Sakit. Jakarta: Universitas Respati
Jakarta, tidak terdapat penerapan sanksi Indonesia; 2018
terkait kelengkapan rekam medis, dan tidak 2. Bungin, B. Analisis Penelitian Data
berfungsinya monitoring yang dibentuk oleh Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo; 2009
panitia rekam medis sehingga perlu 3. Bustami. Penjaminan Mutu Pelayanan
dievaluasi kembali. Kesehatan dan Akseptabilitasnya.

139

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

Jakarta: Erlangga; 2011 11. Indriwanto. Analisis kelengkapan


4. Departemen Kesehatan Republik catatan rekam medis pada
Indonesia. Buku Pedoman implementasi INACBG’s: Studi kasus
Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam tentang Tetralogi of Fallot di unit
Medis Rumah Sakit di Indonesia. pediatric kardiologi dan penyakit
Jakarta: Depkes Republik Indonesia; jantung bawaan RS Jantung Harapan
2006 Kita tahun 2014. Depok: Fakultas
5. Departemen Kesehatan Republik Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia. Peraturan Menteri Indonesia; 2014
Kesehatan 2008 Nomor 12. Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu
269/MENKES/PER/III/2008. Jakarta Kesehatan Perilaku. Jakarta: Rineka
6. Dessler, Gary. Manajemen Sumber Cipta; 2010
Daya Manusia. Jakarta: Index; 2009 13. Peraturan Menteri Kesehatan
7. Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Republik Indonesia Nomor
Medik. Petunjuk Teknis 337/Menkes/SK/III/2007 Tentang
Penyelenggaraan Rekam Medis Standar Profesi Perekam Medis dan
Rumah Sakit. Jakarta: Kementerian Informasi Kesehatan
Kesehatan Republik Indonesia; 2007 14. Peraturan Menteri Kesehatan
8. Direktorat Jenderal Bina Upaya Republik Indonesia Nomor
Kesehatan. Pedoman 512/Menkes/PER/IV/2007 Tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik
Sakit. Jakarta: Kementerian Kesehatan Kedokteran
Republik Indonesia; 2012 15. Peraturan Menteri Kesehatan
9. Hatta G.R. Pedoman Manajemen Republik Indonesia Nomor
Informasi Kesehatan Di Sarana 129/Menkes/II/2008 Tentang Standar
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pelayanan Minimal
Universitas Indonesia; 2011 16. Peraturan Menteri Kesehatan
10. Giyana, Frenti. Analisis Sistem Republik Indonesia Nomor 269 Tahun
Pengelolaan Rekam medis Rawat Inap 2008 Tentang Pencatatan Rekam
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Medis
Semarang. Vol 1. No. 2. Semarang: 17. Peraturan Menteri Kesehatan
Jurnal Kesehatan Masyarakat; 2012 Republik Indonesia Nomor
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang
Klasifikasi Rumah Sakit

140

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

18. Peraturan Menteri Kesehatan 24. Sugiyono. Metode Penelitian


Republik Indonesia Nomor 55 Tahun Kuantitatif, Kualitatif & RND. Bandung
2013 Tentang Pekerjaan Perekam : Alfabeta; 2010
Medis 25. Undang-Undang Republik Indonesia
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Republik Indonesia Nomor 56 Tahun Rumah Sakit
2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan 26. Undang – Undang Kesehatan Republik
Rumah Sakit Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
20. Peraturan Menteri Pendayagunaan Tentang Membuat, Melaksanakan,
Aparatur Negara dan Reformasi dan Menjaga Standar Mutu Pelayanan
Birokrasi Republik Indonesia Nomor Kesehatan Di Rumah Sakit sebagai
35 Tahun 2012 Tentang Pedoman Acuan Dalam Melayani Pasien
Penyusunan Standar Operasional 27. Undang-Undang Praktek Kedokteran
Prosedur Administrasi Pemerintahan Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
21. Rustiyanto, E. Etika Profesi Perekam 2004 Pasal 46 Ayat 1
Medis dan Informasi Kesehatan. 28. Yuniati. Analisis hasil koding yang
Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012 dihasilkan oleh coder di RSUP Dr.
22. Sarjunani, Nina. Rancangan RPJMN Kariadi Semarang Tahun 2012. Depok:
2010-2014 Kesehatan, Proses Fakultas Kesehatan Masyarakat
Penyusunan dan Materi Kebijakan. Universitas Indonesia; 2012
Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia; 2009
23. Sarwanti. Analisis hubungan perilaku
dokter spesialis surgical dalam
pengisian kelengkapan resume medik
pasien rawat inap di RSUP Fatmawati
tahun 2014. Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas
Indonesia; 2014

141

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) E-ISSN: 2685-6328
Volume 3 no 2 Oktober 2019 P-ISSN: 2685-6298

142

http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI

Anda mungkin juga menyukai