Anda di halaman 1dari 6

B.

PENDEKATAN KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN


Pendekatan dapat di artikan sebagai titik tolak atau sudut kita terhadap proses
pendidikan.Istilah pendekatan meruju pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya
masih sangat umum.Berdasarkan kajian terhadap pendapat ini,maka pendekatan merupakan
langkah awal pembentukan suatu ide dalam memandang suatu masalah atau objek
kajian.Pendekatan akan menentukan arah pelaksanaan ide tersebut untuk menggambarkan
perlakuan yang di terapkan terhadap masalah atau objek kajian yang akan di pelajari.
Variable utama dalam kegiatan pendidikan adalah guru dan siswa.Tidak kan terjadi
kegiatan pembelajaran apabila kedua variable ini tidak ada.Berdasarkan hal tersebut,maka
pendekatan dalam karakteristik inovasi pendidikan secara umum dibagi menjadi dua,yaitu1:
1. Pendekatan berorientasi pada guru (teacher centered approaches)
Pendekatan Pendidikan berorientasi pada guru,yaitu pembelajaran yang menempatkan
siswa sebagai objek belajar dan kegiatan belajr bersifat klasik.Dalam pendekatan ini,guru
mendekatkan diri sebagai orang yang serba tahu dan sebagai satu-satunya sumber belajar.
Pendekatan pendidikan yang berpusat sebagai guru memiliki cirri bahwa manajemen
dan pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru.Peran siswa dalam pendekatan
ini hanya melakukan aktivitas sesuai dengan petunjuk guru.Siswa hampir tidak memiliki
kesempatan untuk melakukan aktivitas sesuai dengan minat dan keinginannya.
Selanjutnya,Pendekatan pendidikan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction),pembelajaran deduktif dan pembelajaran
ekspositori.Pada strategi ini peran guru sangat menentukan baik dalam pilihan isi atau materi
pelajaran maupun penentuan proses pendidikan

2. Pendekatan berorientasi pada siswa (student centered approaches)


Pendidikan pendidikan berorientasi pada siswa adalah pendekatan pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek belajar dan kegiatan belajar bersifat modern.Pendekatan
pendidikan yang berorientasi pada siswa,manajemen dan pengelolaannya ditentukan oleh
siswa.Pada pendekatan ini,siswa memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakuka kretivitas

1
Rusman, Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan ( Jakarta :
PT.Kharisma Putra Utama ) hal : 209-211
dan mengembangkan potensinya melalui aktivitas secara langsung sesuai dengan minat dan
keinginannya.
Pada strategi ini,peran guru lebih menempatkan diri sebagai ,pembimbing sehingga
kegiatan belajar siswa menjadi lebih terarah.

C. PENGARUH KEBERHASILAN KARAKTERISTIK INOVASI PENDIDIKAN


Keberhasilan adalah titik puncak dari segala usaha yang telah dilakukan dengan
melibatkan beberapa faktor yang saling mendekung.
Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan inovasi pendidikan adalah2:
1. Pandangan terhadap pendidikan
Pada hakekatnya usia pendidikan seajajar dengan usia manusia sendi.Manusia sebagai
makhluk yang dapat dididik dan harus di didik akan tumbuh menjadi manusia dewasa dengan
proses penididikan yang di alaminya.Sejak kelahiran manusia telah memiliki potensi
dasar,berupa:
 Kemampuan untuk membedakan antara baik dan buruk (moral identity)
 Kemampuan dan kebebasan untuk memperkembangkan diri sesuai dengan pembawaan
dan cita-citanya (individual identity)
 Kemampuan untuk berhubungan dan kerjasama dengan oranglain (social identity)
 Adanya ciri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain
Usaha dan tujuan pendidikan di landasi oleh pandangan hidup orang tua,lembaga-
lembaga penyelenggaraan pendidikan,masyarakat dan bangsanya.Manusia individu,warga
masyarakat dan warganegara yang lengkap dan utuh harus di persiapkan sejak anak masih kecil
dengan upaya pendidikan.Tujuan pendidikan diabdikan untuk kebahagiaan individu,keselamatan
masyarakat,dan kepentingan Negara.Pandangan hidup bangsa menjadi norma pendidikan
nasional.Seperti telah kita ketahui,bahwa kehidupan ini selalu mengalami perubahan,tujuan
bangsa mengalami pergeseran dan peningkatan serta perubahan sesuaidengan waktu,keadaan dan
kondisinya.Dengan demikian pandangan dan pandangan orang terhadap pendidikan masa lampau
atau waktu yang akan datang.Perbedaan pandangan ini erat hubungannya kalau tidak justru harus

2
Tim Dosen Fip-Ikip Malang,Pengantar Dasar-Dasar Kependidikan,(Surabaya:USANA OFFSET,1988)
hal 191-200
di sebut berdasar atas falsafah mengenai manusia dan kemanusiaan pada jamannya masing-
masing

2. Pertambahan Penduduk
Pertambahan penduduk berarti pula pertambahan tenaga usia kerja.Pendidikan harus
mampu mengembangkan sistem pendidikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan
tenaga kerja.Tanggung jawab ini bukan saja pada pendidikan,namun pendidikan tidak dapat
melepas salah satu tugasnya untuk mempersiapkan anak muda menjelang kehidupannya dalam
masyarakat secara mandiri dan bertanggung jawab.
Dengan kata lain dapat di katakana,bahwa pertumuhan penduduk yang cepat
mengharuskan kita semua untuk bekerja lebih keras agar kebutuhan pendidikan anak usia
sekolah dan pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dapat di
laksanakan.Bahkan kita harus bekerja lebih keras lagi kalau kita tidak mau ketinggalan zaman.
Cara pemecahan masalah pendidikan yang telah biasa dilakukan (conventional) ,
Misalnya :
 Menambah jumlah sekolah
 meningkatkan fasilitas yang perlu di perlukan untuk mempertinggi mutu sistem
pendidikan yang di lakukan
 Mengutamakan pendidikan keterampilan yang telah ada yang paling sesuai dengan
kebutuhan tenaga kerja
 Pelayanan administrasi dan supervise pendidikan
 Dll

Beberapa cara pemecahan masalah pendidikan yang baru (innovate) misalnya :


 Pendidikan PAMONG yaitu Pendidikan Anak oleh Masyarakat,Orangtua dan Guru
 Sekolah Menengah Pertama terbuka
 Pengajaran dengan modula
 Sistem Kejar (Kelompok Belajar) dalam Kursus Pendidikan Dasar
 Sekolah Kecil
 Dll
3. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan dan teknik selalu berkembang.Perkembangan ilmu secara akumulatif
dan makin cepat jalannya.Tanggapan yang biasa di lakukan dalam kependidikan terhadap
perkembangan ilmu ialah dengan memasukkan penemuan dan teori baru kedalam kurikulum
sekolah.
Kenyataan timbulnya perkembangan ilmu yang cepat ini tidak harus diikuti dengan
penambahan kurikulum sekolah di luar kemampuan.Anak didik pun tidak mungkin mampu
mengikuti dan menguasai segenap penemuan baru dalam dunia ilmu.Pertimbangan-
pertimbangan ini mengingatkan kembali akan fungsi sekolah yang semestinya di
lakukan.Praktek kependidikan telah menunjukkan,bahwa sekolah tidak mengajarkan segenap
ilmu,melainkan mempersiapkan anak mampu mempelajari dunia mereka sendiri dan
memecahkan masalah yang akan di hadapi
Implikasi dari fungsi sekolah seperti tersebut dahulu,maka sekolah tidak harus
memasukkan penemuan dan teori-teori baru dalam kehidupan yang kompleks ini ke dalam
kurikulumnya,melainkan harus mengajar siswa-siswa bagaimana belajar dan memecahkan
masalah dalam kehidupan mereka.Antara belajar di sekolah dengan latihan menghadapi dan
memecahkan masalah dalam hidup seseorang tidak perlu di batasi dengan tegas,melainkan
justru keduanya harus dihubungkan secara tepat.

4. Tuntutan adanya proses pendidikan yang relevan


Pendidikan dapat di peroleh di sekolah maupun di luar sekolah.Banyak pendidikan yang
sangat berarti tidak dapat di peroleh di sekolah.Banyak lagi hal-hal penting untuk hidup kita
yang tidak di ajarkan di sekolah,misalnya bagaimana mengembangkan karir kita,bagaimana
cara kita memilih tunangan,calon suami/istri,menahan rasa sedih secara baik dan
bermanfaat,dan lain-lain.Beberapa contoh ini memperkuat keyakinan kita,bahwa banyak cara
yang dapat di tempuh dalam usaha pendidikan dalam mempersiapkan siswa maupun
menghadapi dunia mereka sendiri yang penuh dnegan tantangan tidak pasti
Masalah pendidikan yang di hadapi sangat kompleks.adanya proses pendidikan yang
relevan dengan kebutuhan dan masalah yang di hadapi sangat di perlukan mengingat akan
keterbatasan dana pendidikan.Hal itu penting Karena sistem sekolah dengan segala
kekurangannya ternyata memerlukan biaya yang amat besar.Untuk membayar para guru saja
meliputi 80%,dan yang lain seperti gedung,buku,alat pengajaran,dan fasilitas lain di bebankan
kepada orang tua.
Untuk memahami perlunya perubahan pendidikan atau kebutuhan adanya inovasi
pendidikan,ada tiga hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap kegiatan sekolah,yaitu:
a) Faktor kegiatan belajar mengajar
Kunci keberhasilan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar adalah kemampuan
guru sebagai tenaga yang telah di pandang memiliki keahlian tertentu dalam bidang
pendidikan,diserahi tugas dan wewenang untuk mengelola kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujun tertentu, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku siswa sesuai dengan tujuan
pendidikan nasional dan tujuan instutional yang telah di rumuskan.
Kelemahan dalam pelaksanaan pengelolaan kegiatan belajar mengajar dapat menjadi
sumber motivasi perlunya adanya inovasi pendidikan untuk mengatasi kelemahan
tersebut.Berdasarkan sudut pandang yang lain dapat juga di katakan bahwa dengan adanya
kelemahan itu,penerapan inovasi pendidikan secara efektif menjadi sukar dilakukan
b) Faktor internal dan eksternal
Faktor internal yang mempengaruhi pelaksanaan sistem pendidikan dan inovasi
pendidikan adalah siswa.siswa sangat besar pengaruhnya terhadap proes inovasi karena tujuan
pendidikan untuk mencapai perubahan tingkah laku siswa.jadi,siswa sebagai pusat perhatian
dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan berbagai macam kebijakan pendidikan.
Faktor eksternal yang mempunyai pengaruh dalam proses inovasi pendidikan adalah
orangtua.orangtua murid ikut mempunyai pernanan dalam menunjang kelancaran proses inovasi
pendidikan,baik sebagai penunjang yang secara moral membantu dan mendorong kegiatan
siswa untuk melakukan kegiatan belajar sesuai dengan yng di harapkan sekolah,maupun sebagai
penunjang pengadaan dana
c) Sistem pendidikan (pengelolaan dan pengawasan)
Penyelenggaraan pendidikan di sekolah diatur dengan aturan yang dibuat oleh
pemerintah.Penanggung jawaban sistem pendidikan di Indonesia adalah Departemen
Pendidikan Nasional yang mengatur seluruh sistem berdasarkan ketentuan-ketentuan yang di
berlakukan.
Dalam kaitan dengan berbagai macam aturan dari pemerintah tersebut,timbul
permasalahan sejauh mana batas kewenangan guru untuk mengambil kebijakan dalam
melakukan tugasnya dalam rangka menyesuaikan dengan kondisi dan situasi
setempat.Demikian pula sejauh mana kesempatan yang di berikan kepada guru untuk
meningkatkan kemampuanprofesionalnya guna menghadapi tantangan kemajuan
zaman.Dampak dari keterbatasan kesempatan meningkatkan kemampuan professional sera
keterbatasan kewenangan mengambil kebijakan dalam melaksanakan tugas bagi guru,dapat
menyebabkan timbulnya siklus otoritas yang negatif

Anda mungkin juga menyukai