PENGANTAR
Selain itu, menurutnya, seorang penulis harus memperhatikan tata bahasa dan
pemberian tanda baca yang tepat dalam tulisan akademisnya. Selanjutnya, untuk
menghindari kesalahan dalam tata bahasan dan pemberian tanda baca, seorang
penulis dapat memperbaikinya secara berulang atau dapat meminta bantuan dari
orang lain sebelum artikel dipublikasikan kepada khalayak ramai. Dan yang
terpenting, David (2019) secara lebih lanjut mengungkap seringnya ditemukan tulisan
yang tidak saling berhubungan antara pengantar, isi, dan kesimpulan. Untuk
menyeselesaikan masalah ini, perencanaan yang baik sebelum proses menulis
haruslah dilakukan demi menghasilkan tulisan yang baik dan menarik.
Sayangnya, dalam beberapa kasus, makalah akhir milik siswa tidak sebaik apa
yang diharapkan (Al Murshidi, 2014). Oleh karenanyalah mengapa sebagian besar
guru dan dosen menghadapi berbagai kesulitan dalam proses mengajar keahlian
menulis. Penelitian tentang topik ini telah dilakukan oleh banyak peneliti. Pertama,
Belkhir dan Benyelles (2017) dalam makalah mereka yang berjudul
”Mengidentifikasi Kesulitan Siswa EFL dalam Menulis Esai dan Menemukan
Sumber”, mengungkapkan bahwa siswa menemui berbagai kesulitan dalam koherensi
dan kohesi disebabkan oleh kurangnya membaca, transfer bahasa pertama dan
rendahnya kebiasaan menulis. Kedua, Arianti dan Fitriana (2017) dalam tulisannya
di “Kesulitan dan Kebutuhan siswa EFL dalam Menulis Esai” memperlihatkan
bahwa kesulitan utama yang dimiliki oleh siswa adalah dalam tata bahasa, kohesi dan
koherensi. Selain itu, aspek tambahan yang juga telah diungkap sehubungan dengan
tulisan siswa, yaitu sistematika paragrap, pemilihan kata, dan kesalahan dalam ejaan
kosa kata. Terakhir, Mallia (2017) dalam artikelnya yang berjudul “Strategi dalam
Pengembangan Kemampuan Penulisan Akademis Bahasa Inggris” menyatakan jika
terdapat banyak unsur penting yang harus dilakukan oleh penulis sebelum mulai
menulis. Hal tersebut termasuk struktur paragrap atau penulisan, komponen tulisan,
dan sebagainya. Masalah lain yang juga dibahas dalam makalanya adalah aspek
kebahasaan seperti formalitas, susunan dalam penulisan, plagiat, dan lain sebagainya.
Menimbang kerumitan dalam menyelesaikan tugas menulis, para siswa diharapkan
untuk lebih intensif dalam mendapat bimbingan dari dosen, seperti konsultasi
berkelanjutan mengenai masukan atau saran dari dosen pada rancangan esai mereka.