Anda di halaman 1dari 18

Nama : Liana Dewi

Nim : A1D118072

Ruang/ Semester :002/04

Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah

RESUME PENDEKATAN, METODE DAN JENIS TES MENYIMAK,


BERBICARA, MEMBACA DAN MENULIS

A. Menyimak
1. Pendekatan pembelajaran menyimak
a)  Pendekatan komunikatif
Pendekatan ini menekankan pada alat komunikasi yang dimiliki oleh
pemberi atau pengajar kepada penerima atau siswa.
b) Pendekatan Integratif
Pendekatan ini mengacu kepada anak yang harus menguasai semua
keterampilan Bahasa dan lebih mengutamakan proses dan hasil.
c) Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif
Pendelatan ini menekankan siswa aktif dalam pelaksanaan kegiatan ajar
mengajar.
d) Pendekatan Belajar Kooperatif
Pembelajarn ini menekankan kepada siswa yang di bagi dalam
kelompok kecil dan mereka menggunakannya sebagi kelompok diskusi
e) Pendekatan Tujuan
Pendekatan ini berlandaskan pada tujuan dan bagaimana tujuan itu akan
dicapai.
f) Pendekatan Struktural
Pendekatan ini berstruktur dan membuat siswa menyusun kalimat
dengan kaidah – kaidah yang sesuai.
g) Pendekatan Kontekstual
Pendekatan ini dimana guru mengaitkan materi yang akan di ajarkan
kepada anak dengan lingkungan nyata atau lingkungan yang ada di

1
sekitarnya. Karena hal ini di yakini dapat mempermudah anak untuk
mudah dalam memahami pembelajaran.
2. Metode Menyimak

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara


yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

a) Metode Langsung
Metode pengajaran langsung dirancang dengan cara melakukan
kegiatan belajar mengajar tatap muka atau lansung antara guru dan
siswa agar tejadi pembelajaran yang sesuai dan berstruktur.
b) Metode Komunikatif
Metode ini mengandalkan menyimak sebagai alat komunikasi yang
baik dalam pembelajaran bahasa.
c) Metode Integratif
Metode ini menekankan pengabungan dari beberapa metode yang
ada dan dijadikan menjadi satu. Sehingga dapat mempengaruhi hasil
yang lebih efektif.
d) Metode Tematik
Dalam metode tematik, semua komponen materi pembelajaran
diintegrasikan ke dalam tema yang sama dalam satu unit pertemuan.
Yang perlu dipahami adalah tema bukanlah tujuan tetapi alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tema tersebut
harus diolah dan disajikan secara kontekstualitas, kontemporer,
kongkret, dan konseptual. Tema yang telah ditentukan harus diolah
sesuai dengan perkembangan dan lingkungan siswa. Semua siswa
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan logika yang
dipunyainya. Siswa berangkat dari konsep ke analisis atau dari
analisis ke konsep kebahasaan, penggunaan, dan pemahaman.
e) Metode Konstruktivitas
Meskipun guru menyampaikan sesuatu kepada siswa, mereka
melakukan proses mental atau kerja otak atas informasi itu agar
informasi tersebut masuk ke dalam pemahaman mereka yang
menekankan pada pembelajaran kooperatif

2
f) Metode Kontekstual
Menghubungkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan
pembelajaran yang memotivasi siswa agar menghubungkan
pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari dan
Siswa dapat belajar dalam situasi dunia nyata.
3. Jenis – Jenis dalam Tes Menyimak

Tes untuk kemampuan mendengarkan/menyimak, atau lebih  tepatnya


komprehensi  lisan, bahan  tes yang diujikan harus disampaikan secara  lisan
dan diterima siswa melalui sarana pendengaran. Masalah yang  kerap
muncul adalah  sarana apa yang harus dipergunakan dan bagaimana cara
menyampaikan penilaian yang efektif, perlukah  kita mempergunakan
media  rekaman  atau  langsung  disampaikan  (dibacakan) lisan oleh guru
sewaktu tes itu berlangsung.

Kemampuan  menyimak  diartikan  sebagai  kemampuan  menangkap  d
an  memahami bahasa  lisan.
Oleh  karena  itulah,  bahan  yang  sesuai  tentulah  berupa wacana yang
memuat sejumlah informasi.  Baik wacana yang bersifat monolog ataupun
dialog dapat digunakan untuk tes menyimak.

Untuk  kepentingan kepraktisan dan alokasi waktu yang tersedia


diperlukan  pembatasan  panjang  wacana  yang diteskan tetapi
dari  segi  validitas  tes  itu tetap
terpenuhi.  Bentuk  wacana  yang  sering  dipergunakan dalam tes antara
lain: (a) pertanyaan atau pernyataan singkat , (b) dialog, (c) ceramah/pidato,
(d) pembacaan berita, dan (e) pembacaan sastra.

Berikut  ini  beberapa  bentuk  tes  menyimak.

1) Menuliskan  kata  baku  yang disimakkan,
2) Menuliskan kata yang mirip bunyi dan berbeda maknanya dalam
kalimat. Contoh  syarat  –  sarat, 
3) Memahami  pernyataan  atau  pertanyaan, 
4) Mengemukakan  kembali isi wacana, dan

3
5) Menentukan pokok-pokok informasi
B. Berbicara
1. Pendekatan Berbicara
a. Pendekatan Tujuan
Pendekatan tujuan ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam setiap
kegiatan belajar mengajar, yang harus dipikirkan dan ditetapkan
lebih dahulu ialah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
memperhatikan tujuan yang telah ditetapkan itu dapat ditentukan
metode mana yang akan digunakan dan teknik pengajaran yang
bagaimana yang diterapkan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat
dicapai. Jadi, proses belajar mengajar ditentukan oleh tujuan yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan itu sendiri.
b. Pendekatan Struktural
Pendekatan struktural merupakan salah satu pendekatan dalam
pembelajaran bahasa, yang dilandasi oleh asumsi bahwa bahasa
sebagai seperangkat kaidah, norma, dan aturan. Atas dasar anggapan
tersebut timbul pemikiran bahwa pembelajaran bahasa harus
mengutamakan penguasaan kaidah-kaidah bahasa atau tata bahasa.
c. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang dilandasi oleh
pemikiran bahwa kemampuan menggunakan bahasa dalam
komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai dalam
pembelajaran bahasa.
2. Metode Berbicara
a) Metode Teks
Metode ini adalah metode berbicara dengan membaca teks yang
sudah dipersiapkan sebelumnya. Kita bicara apa yang kita tulis di
kertas yang telah disiapkan.
b) Metode Hafalan
Sama seperti metode teks, kita berbicara apa yang kita tulis di kertas
yang sudah disiapkan sebelumnya, hanya cara menyampaikan
pidato/isi pembicaraan bukan dengan cara membaca, melainkan

4
dengan menghafal apa yang sudah ditulis, kemudian disampaikan
secara langsung kepada pendengar.
c) Metode Point
Metode ini sebenarnya pengembangan dari metode teks, hanya tidak
kata per kata yang harus ditulis, tetapi cukup point-point atau intinya
saja.
Kita bisa memakai metode ini di acara apa saja, formal/informal.
Biasanya, orang yg sudah ahli sekalipun, sering memakai metode ini
untuk mencegah pembicaraannya menjadi out of topic.
d) Metode Serta Merta
Metode ini adalah metode berbicara secara spontan atau serta merta,
yaitu berbicara di depan umum tanpa waktu persiapan sebelumnya..
3. Jenis tes dalam berbicara
a) Pembicaraan Berdasarkan Gambar
Untuk mengungkapkan kemampuan berbicara siswa dalam suatu
bahasa, gambar dapat dijadikan rangsangan pembicaraan yang baik.
Rangsangan yang berupa gambar sangat baik untuk dipergunakan
pada anak-anak usia sekolah dasar ataupun pemelajaran bahasa asing
tahap awal.

b) Berbicara Berdasarkan Rangsang Suara


Tes berbicara berdasarkan rangsang suara yang lazim dipergunakan
adalah suara yang berasal dari siaran radio atau rekaman yang
sengaja dibuat untuk maksud itu.
c) Berbicara Berdasarkan Rangsang Visual dan Suara
Berbicara berdasarkan rangsang visual dan suara merupakan
gabungan antara berbicara berdasarkan gambar dan suara
d) Wawancara
Wawancara (oral interview) merupakan teknik yang paling banyak
dipergunakan untuk menilai kemampuan berbicara sesorang dalam
suatu bahasa,
e) Bercerita

5
Pemberian tugas untuk bercerita kepada siswa juga merupakan salah
satu cara untuk mengungkap kemampuan berbicara yang bersifat
pragmatis. Untuk dapat bercerita, paling tidak ada dua hal yang
dituntut untuk dikuasai oleh siswa, yaitu unsur linguistik (bagaimana
cara bercerita, bagaimana memilih bahasa) dan unsur “apa” yang
diceritakan. Ketepatan, kelancaran, dan kejelasan cerita akan
menunjukkan kemampuan berbicara siswa.
f) Berpidato
Siswa dapat memilih bahasa yaang tepat untuk mengungkapkan
gagasan, berpidato mempunyai persamaan dengan tugas bercerita.
g) Diskusi
Tugas diskusi baik dilakukan para siswa di sekolah dan terlebih lagi
para mahasiswa. Tugas ini tidak saja baik untuk menguji
kemampuan berbicara siswa (mahasiswa), melainkan juga sebagai
latihan beradu argumentasi.
C. Membaca
1. Pendekatan Membaca
a) Pendekatan Kontekstual
Sistem kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang
bertujuan membantu peserta didik melihat makna dalam bahan
yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan
konteks kehidupannya sehari-hari.
b) Pendekatan komunikatif
Pendekatan yang berlandaskan pada pemikiran bahwa
kemampuan menggunakan bahasa dalam berkomunikasi
merupakan tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran
c) Pendekatan tujuan
Ini dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam seproses belajar
mengajar ditentukan oleh tujuan yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan itu sendiri.
d) Pendekatan struktural

6
Salah satu pendekatan dalam pembelajaran bahasa, yang
dilandasi oleh asumsi bahwa bahasa sebagai seperangkat kaidah,
norma, dan aturan.
e) Pendekatan Keterampilan
Proses Dalam proses belajar atau belajar bagaimana belajar
diperlukan keterampilan intelektual, keterampilan sosial, dan
keterampilan fisik
f) Pendekatan Whole Language Whole language
Dapat dinyatakan sebagai perangkat wawasan yang
mengarahkan kerangka pikir praktisi dalam menentukan bahasa
sebagai meteri pelajaran, isi pembelajaran, dan proses
pembelajaran.
g) Pendekatan Terpadu
Pendekatan terpadu dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
berarti pendekatan yang pelaksanaannya memadukan aspek-
aspek bahasa.
2. Metode membaca.
a) Metode Abjad (Alphabet)
Pembelajaran membaca permulaan dengan metode abjad dimulai
dengan mengenalkan huruf-huruf secara alphabetis. Huruf-huruf
tersebut dihafalkan dan dilafalkan sesuai dengan bunyinya menurut
abjad.
b) Metode Eja (Spelling Method)
Metode Eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja
huruf demi huruf. Pendekatan yang dipaki dalam Metode Eja adalah
pendekatan harfian. Siswa mulai diperkenalkan dengan lambang-
lambag huruf. Pembelajaran Metode Eja terdiri dari pengenalan
huruf A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau fonem.
c) Metode Suku Kata (Syllabic Method)
Metode ini diawali dengan pengenalan suku kata seperti ba, bi, bu,
be, bo, ca, ci, cu, ce, co, da, di, du, de, do, dan seterusnya. Kemudia

7
suku-suku kata tersebut dirangkaikan menjadi kata-kata yang
bermakna.
d) Metode Kata (Whole Word Method)
Metode ini diawali dengan pengenenalan kata yang bermakna,
fungsional, dan kontekstual.
Sebaiknya dikenalkan dengan kata yang terdiri dari dua suku kata
terlebih dahulu.
e) Metode Kalimat/ Global (Syntaxis Method)Metode Global adalah
cara belajar membaca kelimat secara utuh. Metode Global ini
didasarkan pada pendekatan kalimat. Caranya ialah
guru mengajarkan membaca dan menulis dengan menampilkan
kalimat di bawah gambar. Metode Global dapat juga diterapkan
degan kalimat, tanpa bantuan gambar.
f) Metode SAS (Structural, Analytic, Syntatic)
Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa
digunakan untuk proses pembelajaran menulis membaca permulaan
bagi siswa pemula.
3. Tes membaca
a) Tes Kemampuan Membaca Tingkat Ingatan
Tes kemampuan membaca pada tingkat ingatan (C1) sekedar
menghendaki siswa untuk menyebutkan kembali fakta, definisi,
atau konsep yang terdapat di dalam wacana yang diujikan.
b) Tes Kemampuan Membaca Tingkat Pemahaman
Tes kemampuan membaca pada tingkat pemahaman (C2)
menuntut siswa untuk dapat memahami wacana yang dibacanya.
Pemahaman yang dilakukan pun dimaksudkan untuk memahami
isi bacaan, mencari hubungan antarhal, dan sebagainya.
c) Tes Kemampuan Membaca Tingkat Penerapan
Tes tingkat penerapan (C3) menghendaki siswa untuk mampu
menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal yang lain yang
ada kaitannya. Demikian pula halnya dengan tes kemampuan

8
membaca. Siswa dituntut untuk mampu menerapkan atau
memberikan contoh baru.
d) Tes Kemampuan Membaca Tingkat Analisis
Tes kemampuan membaca pada tingkat analisis (C4) menuntut
siswa untuk mampu menganalisis informasi tertentu dalam
wacana, mengenali, mengidentifikasi, atau membedakan pesan
dan atau informasi, dan sebagainya yang sejenis
e) Tes Kemampuan Membaca Tingkat Sintesis
Tes kemampuan membaca pada tingkat sintesis (C5) menuntut
siswa untuk mampu menghubungkan dan atau
menggeneralisasikan antara hal-hal, konsep, masalah, atau
pendapat yang terdapat di dalam wacana
f) Tes Kemampuan Membaca Tingkat Evaluasi
Tes kemampuan membaca pada tingkat evaluasi (C6) menuntut
siswa untuk mampu memberikan penilaian yang berkaitan
dengan wacana yang dibacanya, baik yang menyangkut isi atau
permasalahan yang dikemukakan maupun cara penuturan
wacana itu sendiri.
D. Menulis
1. Pendekatan Menulis
a) Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang memfokuskan
pada keterampilan peserta didik yang mengimplementasikan fungsi
bahasa untuk berkomunikasi dalam pembelajaran.
b) Pendekatan Integratif
Pendekatan yang menekankan pada keterpaduan empat aspek
keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca dan
menulis) dalam pembelajaran
c) Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan ini memfokuskan keterampilan peserta didik dalam
mengamati, mengkalsifikasi, menginterpretasi dan
mengkomunikasikan.

9
d) Pendekatan Tematis
Pendekatan yang menekankan pada tema pembelajaran sebagai
payung/pemandu dalam pembelajaran.
2. Metode Menulis
a) Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah
penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan
melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah
pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk
dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
b) Picture and Picture
Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi
urutan logis.
c) Model Examples Non Examples
Examples non examples adalah metode belajar yang
menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/
gambar yang relevan dengan KD.
d) Metode Langsung
Metode pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural
dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan
dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Metode tersebut
didasari anggapan bahwa pada umumnya pengetahuan dibagi dua,
yakni pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural.
Deklaratif berarti pengetahuan tentang bagaimana melakukan
sesuatu.
e) Metode Sugesti-Imajinasi
Pada prinsipnya, metode sugesti-imajinasi adalah metode
pembelajaran menulis dengan cara memberikan sugesti lewat lagu
untuk merangsang imajinasi siswa. Dalam hal ini, lagu digunakan
sebagai pencipta suasana sugestif, stimulus, dan sekaligus

10
menjadi jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau
menciptakan gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu.
Respons yang diharapkan muncul dari para siswa berupa
kemampuan melihat gambaran-gambaran kejadian tersebut
dengan imajinasi-imajinasi dan logika yang dimiliki lalu
mengungkapkan kembali dengan menggunakan simbol-simbol
verbal.
3. Tes menulis
a) Tugas menyusun Alinea (Tes Objektif)
Tes kemampuan menulis bentuk objektif yang mampu menuntut
siswa untuk mempertimbangkan unsur bahasa dan gagasan adalah
tugas menyusun alinea berdasarkan kalimat-kalimat (biasanya empat
buah)yang disediakan. Tugas tersebut menuntut siswa untuk
menyusun gagasan secara tepat, menentukan kalimat yang berisi
gagasan pokok dan pikiran-pikiran penjelas, dan menemukan urutan
kalimat secara logis. Untuk mengerjakan tugas itu, siswa harus
mempertimbangkan ide tiap kalimat sekaligus bahasanya.
b)  Menulis Berdasarkan Rangsang Visual
Bentuk-bentuk visual sebagai rangsang untuk menghasilkan bahasa
dapat berupa gambar atau film. Gambar yang dimaksud adalah
gambar-gambar yang membentuk rangkaian cerita, bisa berupa
gambar yang disengaja dibuat untuk tugas tes, gambar kartun,
ataupun komik yang dapat diambil dari buku, majalah atau surat
kabar. Gambar tersebut hatuslah tidak mengandung tulisan yang
menjelaskan.
c) Menulis Berdasarkan Rangsang Suara
Bentuk-bentuk suara yang dapat disajikan rangsang  tugas menulis
bisa berupa suara langsung maupun suara tidak langsung (melalui
media tertentu).
Suara tak langsung adalah bentuk bahasa yang dihasilkan dalam
komunikasi konkret sepert percakapan, diskusi, ceramah, dll. Tugas
yang diberikan kepada siswa adalah menulis berdasarkan masalah

11
yang dibicarakan dalam percakapan, diskusi, ceramah yang
diikutinya.
d) Menulis dengan Rangsang Buku
Buku sebagai bahan atau rangsang untuk tugas menulis sudah lazim
dan banyak dilakukan di sekolah dan perguruan tinggi. Pada tingkat
yang sekolah yang ledih rendah (dasar,menengah petama ,dan atas)
untuk melatih siswa secara produktif menghasilkan bahasa. Hal ini
disebabkan isi karangan telah secara pasti ditetapkan di buku,
sehingga tugas menulis itu sebenarnya berupa latihan membahasaan
sendiri gagasan yang telah ditemukan. Pada tingkat sekolah yang
lebih tinggi, tidak lagi sebagai latihan tetapi tugas menulis berupa
laporan, misalnya laporan telah membaca buku, seperti rangkuman.
e) Menulis Laporan
Dalam kaitannya dengan pengajaran bahasa, menulis laporan pun
dapat dimanfaatkan untuk melatih siswa dan mengungkap
kemampuan menulis siswa. Ada banyak hal bisa dijadikan bahan
penulisan laporan, misalnya laporan kegiatan perjalanan,
darmawisata, laporan penelitian, laporan mengikuti pelajaran
tertentu seperti seminar, dsb.
f) Menulis Surat
Mengingat pentingnya peranan surat untuk berbagai keperluan,
menulis surat hendaklah telah dilatih dan ditugaskan kepada siswa di
sekolah. Sebagian guru mungkin kurang memperhatikan tugas
tersebut. Tetapi menulis surat dapat dipakai sebagai salah satu sarana
untuk melatih dan mengungkap kemampuan menulis siswa.
g) Menulis Berdasarkan Tema Tertentu
Tes kemampuan menulis yang paling sering diberikan kepada siswa
adalah dengan menyediakan tema atau sejumlah tema, ada kalanya
bisa berupa judul-judul harus dipilih salah satu di antaranya.

KUMPULAN CONTOH SOAL SOAL

Tes pilihan ganda berbasis HOTS ( Tingkat kognitif C4 – C6 )

12
A. Keterampilan Menyimak
1. Nina mempunyai hewan peliharaan kucing dan hamster.
Hamter lebih ...... dari kucing.
a. Kecil
b. Besar
c. Bagus
2. Aku adalah sebuah buah buahan aku berwarna kuning, akau
berukuran Panjang, monyet senang sekali memakanku. Aku
adalah .....
a. Pisang
b. Tomat
c. Apel
3. Ibu sedang membacakan dongeng “ Malin Kundang “ kamu
harus .......
a. Berbicara sendiri
b. Mendengarkan
c. Makan
4. Tara mengantuk, Adi pergi ke ...... untuk tidur .
a. Dapur
b. Kamar tidur
c. Teras
5. Tara suka melihat binatang dan ia pergi bersama ibu ke….
a. Pasar
b. Mall
c. Kebun Binatang
B. Keterampilan Berbicara
1. Ica : Halo, selamat sore! Bisa bicara dengan Ela ?

Ela : Selamat sore! Saya Ela, ini siapa ya?

Ica : …..

Ela : Oh Ica, ada apa El?

Kalimat yang tepat untuk melengkapi percakapan telepon diatas adalah ….

13
a. Dia Ela, ya?

b. Saya Ela, ya?

c. Saya Ica, nih?

d. Saya Ica, El.

e. Saya mau kerumah ini.

2. Ani boleh kah ku meminjam penamu()

Kalimat di atas seharusnya diakhiri dengan tanda …..

a. Titik (.)

b. Koma (,)

c. Tanya (?)

d. Seru (!)

e. Sama dengan (=)

3. 1) Ibu suka ikan

2) Ibu, makan ikan

3) Ibu mau makan

4) Ibu makan ikan.

Kalimat yang tepat sebagai kalimat yang benar adalah ….

a. (1)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (4)

d. (4)

e. (3)

14
4. Rio tidak membawa pensil, Adi meminjamkan Rio sebuah pensil, apa
yang Rio ucapkan setelah dipinjamkan pensil oleh Adi ......
a. Sama – sama
b. Terima kasih
c. Maaf
d. Iya
e. Tidak
5. Rio tidak sengaja mematahkan pensilnya Adi, Rio kemudian
mengucapkan ...... kepada Adi
a. Minta maaf
b. Tolong
c. Terima kasih
d. Iya
e. Tidak
C. Keterampilan Membaca
Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaan dibawahnya !
Pada hari senin Tata berangkat sekolah. Ia pergi dengan berjalan
kaki. Kemudian tata bertemu teman temannya. Kemudian
mereka menuju kelas bersama dengan riang.
1. Kemana tujuan Tata?
a. Ke taman
b. Ke rumah paman
c. Kantin
d. Ke sekolah
e. Rumah
2. Pada hari apa Tata berangkat kesekolah ?
a. Hari minggu
b. Hari libur
c. Hari sabtu
d. Hari senin
e. Hari selasa
3. Dengan apa Tata pergi ke sekolah?

15
a. Berjalan Kaki
b. Motor
c. Mobil
d. Sepeda
e. Bis
4. Pergi bersama siapakah rina ke kelas?
a. Sendiri
b. Teman – teman
c. Ayah dan ibu
d. Guru
e. Ita
5. Bagaimana perasaan rina bisa pergi kerumah nenek ?
a. Riang
b. Ngantuk
c. Senang
d. Takut
e. Sedih
D. Keterampilan Menulis

1. suka – masak- ikan- Ibu


Kata acak tersebut bila disusun akan menjadi kalimat ….
a. Suka masak ibu ikan
b. Ikan suka ibu masak
c. Masak ibu suka ikan
d. Ibu masak suka ikan
e. Ibu suka masak ikan
2. Penggunaan huruf kapital yang tepat terdapat pada kalimat ….
a. Epril beli baju di Jambi
b. epril Beli Baju di Jambi
c. Epril Beli Baju di Jambi
d. Epril Beli Baju Di Jambi
e. EPRIL BELI BAJU DI JAMBI

16
3. Dalam kalimat menulis jam yang benar adalah ….
a. Lian bangun pukul 05.15 pm.
b. Lian bangun pukul 05,15 am.
c. Lian bangun pukul 05:15 pagi
d. Lian bangun pukul 05;15 sore.
e. Lian bangun pukul 8-00 malam
4. Aku dan kamu bermain
Dari kalimat tersebut susunan per-suku kata yang tepat adalah ….
a. A-ku dan ka-mu ber-ma-in
b. Ak-u d-an kam-u berm-ain
c. A-ku da-n k-Amu ber-ma-in
d. Aku dan kamu bermain
e. Aku dan ka-mu ber-main
5. Sebelum memulai pembelajaran ibu nani selalu menyiapkan siswa
siswa nya. Ibu nani selalu memperhatikan cara memegang pensil siswa
nya serta selalu memperhatikan kesiapan motorik siswa nya untuk
memulai pembelajaran.hal yang dilakukan oleh ibu nani termasuk
kedalam kegiatan….
a. Menulis permulaan
b. Pra – menulis
c. Pendahuluan
d. Pemberian motovasi
e. Apersepsi

LEMBAR PENILAIAN

No Ketrampilan Skor/ soal Benar Jumlah


. Bahasa
1. Menyimak 20 100
2. Berbicara 25 125

17
3. Membaca 25 125
4. Menulis 30 150
100 300
REFERENSI

Kuntarto, E., (2017). Buku pembelajaran calistung.repository unja, with the URL
https://repository.unja.ac.id/634/

Bogor, S. M. (1970). Strategi pembelajaran keterampilan menyimak, (106),


1–34.

Drs, O., Hamid, H. A., & Ag, M. (n.d.). Strategi Pembelajaran Menyimak,
1–27.

18

Anda mungkin juga menyukai