Anda di halaman 1dari 2

Ada 4 kelompok antiangina yang utama, yakni antiangina golongan nitrat organik, antiangina golongan

beta bloker, antiangina golongan antagonis kalsium dan antiangina golongan antiplatelet.

Antiangina golongan Beta-blocker

Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine dan norepinephrine pada jantung dan organ lainnya.

Beta blocker mengurangi denyut jantung pada saat istirahat. Selama melakukan aktivitas, beta-blocker
membatasi peningkatan denyut jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan oksigen.

Beta-blocker dan nitrat telah terbukti mampu mengurangi kejadian serangan jantung dan kematian
mendadak.

Antiangina golongan Nitrat (contohnya nitroglycerin).

Nitrat menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh darah, terdapat dalam bentuk short-acting dan
long-acting.

Sebuah tablet nitroglycerin yang diletakkan di bawah lidah (sublingual) biasanya akan menghilangkan
gejala angina dalam waktu 1-3 menit, dan efeknya berlangsung selama 30 menit.

Penderita stable angina kronik harus selalu membawa tablet atau semprotan nitroglycerin setiap saat.

Menelan sebuah tablet sesaat sebelum melakukan kegiatan yang diketahui penderita dapat memicu
terjadinya angina, akan sangat membantu penderita.

Nitroglycerin tablet juga bisa diselipkan diantara gusi dan pipi bagian dalam atau penderita bisa
menghirup nitroglycerin yang disemprotkan ke dalam mulut; tetapi yang banyak digunakan adalah
pemakaian nitroglycerin tablet sublingual.

Nitrat long-acting diminum sebanyak 1-4 kali/hari. Nitrat juga terdapat dalam bentuk plester dan
perekat kulit, dimana obat ini diserap melalui kulit selama beberapa jam.

Nitrat long-acting yang dikonsumsi secara rutin bisa segera kehilangan kemampuannya untuk
mengurangi gejala.Oleh karena itu sebagian besar ahli menganjurkan selang waktu selama 8-12 jam
bebas obat untuk mempertahankan efektivitas jangka panjangnya.

Antiangina golongan Antagonis kalsium

Obat ini mencegah pengkerutan pembuluh darah dan bisa mengatasi kejang arteri koroner.

Antagonis kalsium juga efektif untuk mengobati variant angina. Beberapa antagonis kalsium (misalnya
verapamil dan diltiazem) bisa memperlambat denyut jantung.

Obat ini juga bisa digabungkan bersama beta-blocker untuk mencegah terjadinya episode takikardi
(denyut jantung yang sangat cepat).
Antiangina golongan Antiplatelet (contohnya aspirin)

Platelet adalah suatu faktor yang diperlukan untuk terjadinya pembekuan darah bila terjadi perdarahan.
Tetapi jika platelet terkumpul pada ateroma di dinding arteri, maka pembentukan bekuan ini
(trombosis) bisa mempersempit atau menyumbat arteri sehingga terjadi serangan jantung.

Aspirin terikat pada platelet dan mencegahnya membentuk gumpalan dalam dinding pembuluh darah,
jadi aspirin mengurangi resiko kematian karena penyakit arteri koroner.

Penderita yang alergi terhadap aspirin, bisa menggunakan triklopidin.

Anda mungkin juga menyukai