SKRIPSI
Oleh :
Dwi Endah Wahyuni
NIM : 3104002
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2009
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Km. 1 (Kampus II) Telp. (024) 7606405 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama
ini saya kirim naskah skripsi saudari :
Nama : Dwi Endah Wahyuni
NIM : 3104002
Judul Skripsi : STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR IPA
ANTARA SISWA BELAJAR DENGAN METODE
PRAKTIKUM DI LABORATORIUM DAN
METODE CERAMAH MATERI POKOK
GERAK PADA TUMBUHAN DI MTS AL-IMAN
PURWOREJO
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera
dimunaqasyahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
ii
DEPARTEMEN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAH
Jl. Prof. Dr. Hamka Km. 1 (Kampus II) Telp. (024) 7606405 Semarang
PENGESAHAN PENGUJI
iii
DEKLARASI
iv
ABSTRAKSI
Dwi EndahWahyuni, 3104002, 2009, ”Studi Komparasi Hasil Belajar IPA Antara
Siswa Belajar Dengan Metode Praktikum Di Laboratorium Dan Metode Ceramah
Materi Pokok Gerak Pada Tumbuhan Di MTs Al-Iman Purworejo.
Rumusan masalah penelitian ini adakah perbedaan hasil belajar siswa yang
diajarkan dengan metode praktikum dan metode ceramah pada pelajaran IPA
materi pokok gerak pada tumbuhan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan
rata-rata hasil belajar materi pokok gerak pada tumbuhan antara siswa yang
pembelajarannya menggunakan metode praktikum dibanding dengan
pembelajaran menggunakan metode ceramah, dan untuk mengetahui mana yang
lebih tinggi rata-rata hasil belajar materi pokok gerak pada tumbuhan yang
pembelajarannya menggunakan metode praktikum di Laboratorium dibandingkan
dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah.
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester 1 MTs Al-Iman
Purworejo yang terdiri dari empat kelas yang berjumlah 163 siswa.
Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan cara undian,
dimana diperoleh kelas VIII C yang berjumlah 40 siswa sebagai kelompok yang
mendapat pengajaran dengan metode praktikum di Laboratorium dan kelas VIII A
yang berjumlah 40 sebagai kelompok yang mendapat pengajaran dengan metode
ceramah.
Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel bebas atau perlakuan
adalah pengajaran dengan metode praktikum di Laboratorium (X1) dan pengajaran
dengan metode ceramah (X2) dan variabel respon dalam penelitian ini adalah hasil
belajar, yaitu hasil belajar kelas metode praktikum (Y1) dan hasil belajar
kelompok menggunakan pengajaran metode ceramah (Y2).
Metode pengumpulan data menggunakan teknik tes, dan dokumentasi.
Analisis data terdiri atas: uji normalitas, uji kesamaan dua varian, dan uji
homogenitas serta uji-t.
Dari analisis hasil hipotesa terbukti bahwa ada perbedaan rata-rata hasil
belajar materi pokok gerak pada tumbuhan antara siswa yang pengajarannya
menggunakan metode praktikum di Laboratorium dengan menggunakan metode
ceramah. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil perhitungan diperoleh harga t-hitung
12,808. Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan harga t-tabel dengan
taraf signifikan 5% dengan dk= 78 sebesar 1,66. Ternyata harga t-hitung tidak
terdapat pada -t<t<t (1− 1 α ) . Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian
2
yang diajukan diterima yaitu ada perbedaan rata-rata hasil belajar materi pokok
gerak pada tumbuhan antara siswa yang pengajarannya menggunakan metode
praktikum di Laboratorium dengan yang menggunakan metode ceramah.
Dari nilai rata-rata belajar kedua kelompok diperoleh bahwa Mp= 78,18
dan Mc = 62,88. Oleh karena Me>Mk, maka rata-rata hasil belajar IPA dengan
metode pengajaran dengan metode praktikum di Laboratorium lebih baik daripada
rata-rata hasil belajar IPA yang menggunakan metode ceramah.
v
Saran yang perlu disampaikan adalah untuk meningkatkan hasil belajar
IPA materi pokok gerak pada tumbuhan pada siswa kelas VIII, tidak salahnya jika
guru menerapkan metode praktikum di Laboratorium. Hal ini dibuktikan dengan
perolehan yang didapat dari perhitungan uji-t di atas, siswa hendaknya selalu aktif
dalam mengikuti pembelajaran dan dianjurkan dapat menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari, dan untuk lebih meyakinkan tentang hasil yang diperoleh
melalui penelitian ini, perlu diadakan penelitian lanjutan pada populasi atau
sampel yang lebih luas.
vi
MOTTO
uθèδ y7−/u‘ ¨βÎ) 4 ß⎯|¡ômr& }‘Ïδ ©ÉL©9$$Î/ Οßγø9ω≈y_uρ ( ÏπuΖ|¡ptø:$# ÏπsàÏãöθyϑø9$#uρ Ïπyϑõ3Ïtø:$$Î/ y7În/u‘ È≅‹Î6y™ 4’n<Î) äí÷Š$#
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.*
*
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahanya, (Bandung: CV. Diponegoro, 2005),
hlm. 560
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
ix
7. Para santri di Pesantren Mahasiswa (PESMA) Al-Izzah, Al-Qudwah, Al-
Kautsar, Isybillah, Al-Firdaus dan Darus Salam, semoga Allah mempererat
tali persaudaraan yang telah kita jalin bersama.
8. Teman-teman SGC ’04 (Fitri, Ika, Ririn, Siti, Titi, Eva, Nurul, Yahya, Hadi,
Ulin dan Mukhtar) semoga ikatan ukhuwah akan selalu terjaga.
9. Teman-teman BIOLOGI’04, semoga kebersamaan akan selalu menjadi
kenangan yang terindah.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa hanya
untaian terima kasih dengan tulus serta iringan doa, semoga Allah membalas
semua amal kebaikan mereka dan selalu melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya dan semoga skripsi yang berjudul “Studi Komparasi Hasil Belajar Ipa Antara
Siswa Belajar Dengan Metode Praktikum Di Laboratorium Dan Metode Ceramah
Materi Pokok Gerak Pada Tumbuhan Di Mts Al-Iman Purworejo” ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang berkesempatan membacanya.
Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan
skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya
dan para pembaca pada umumnya. Amin.
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul........................................................................................ i
Persetujuan Pembimbing........................................................................ ii
Pengesahan Penguji................................................................................ iii
Deklarasi ................................................................................................ iv
Abstrak ................................................................................................... v
Motto ...................................................................................................... vii
Persembahan .......................................................................................... viii
Kata Pengantar ....................................................................................... ix
Daftar Isi ................................................................................................ xii
Daftar Tabel ........................................................................................... xiv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................... 3
C. Pembatasan Masalah......................................................... 4
D. Perumusan Masalah.......................................................... 4
E. Manfaat penelitian ............................................................ 4
BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Metode Pembelajaran Praktikum Di Laboratorium ......... 5
1. Metode Pembelajaran ................................................ 5
2. Pengertian Metode Praktikum Di Laboratorium........ 5
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Praktikum ......... 9
4. Langkah-langkah dalam Pembelajaran Dengan
Metode Praktikum...................................................... 10
B. Metode Ceramah............................................................... 11
1. Pengertian Metode Ceramah ...................................... 11
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Praktikum.......... 12
3. Langkah-langkah/ Teknik dalam Pembelajaran Dengan
Metode Ceramah ........................................................ 13
C. Hasil Belajar IPA.............................................................. 14
xi
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................. 14
2. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ........................... 16
3. Standar Kompetensi dan kompetensi Dasar ............... 18
4. Integrasi IPA dalam Konsep Islam............................. 19
D. Kajian Materi.................................................................... 21
E. Pengajuan Hipotesis ......................................................... 26
F. Kajian Penelitian Yang Relevan ..................................... 27
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian.............................................................. 29
B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................... 29
C. Variabel Penelitian ........................................................... 29
D. Metode Penelitian............................................................. 30
E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ........ 31
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 32
G. Teknik Analisis Data ........................................................ 37
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ........................................ 41
B. Pengujian Hipotesis .......................................................... 45
C. Pembahasan Hasil Penelitian............................................ 50
D. Keterbatasan Penelitian .................................................... 53
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan ....................................................................... 54
B. Saran ............................................................................. 54
C. Penutup ......................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Daftar distribusi Frekuensi dari nilai pros test kelas praktikum ... 41
Tabel 4.2. Daftar distribusi Frekuensi dari nilai pros test kelas ceramah ....... 42
Tabel 4.3. Uji homogenitas ............................................................................ 45
Tabel 4.4. Uji normalitas kelas praktikum ..................................................... 46
Tabel 4.5. Uji normalitas kelas ceramah ........................................................ 47
Tabel 4.6. Uji t ............................................................................................... 49
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Udin S. Winataputra, Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2001), hlm. 90.
2
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007), hlm. 97.
1
2
alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan
berbuat sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang
lebih mendalam tentang alam sekitar.
Untuk mencapai hal-hal tersebut dengan memanfaatkan sumber-
sumber belajar yang ada. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat
memberikan kemudahan siswa dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman,
dan ketrampilan. Laboratorium merupakan salah satu sumber belajar.
Pendayagunaan sumber belajar memiliki arti yang sangat penting karena di
samping melengkapi, memelihara, dan memperkaya pengetahuan juga dapat
meningkatkan aktivitas dan kreativitas belajar.
Ciri model pembelajaran dalam IPA adalah adanya kegiatan
laboratorium atau praktikum.3 Waktu melakukan praktek di laboratorium
menggambarkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan
salah satu dasar penentuan kompetensi kelulusan. Pada waktu melakukan
praktek siswa dapat menemukan suatu masalah, mengumpulkan informasi,
menyusun hipotesis dan merumuskan kesimpulan sebagai jawaban atas
masalah berdasarkan pada hasil eksperimennya sendiri.
Namun kecenderungan pembelajaran IPA pada masa kini adalah
siswa hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafal konsep, teori dan
hukum. Akibatnya IPA sebagai proses, sikap, dan aplikasi tidak tersentuh
dalam pembelajaran. Pengalaman belajar yang diperoleh di kelas tidak utuh
dan tidak berorientasi tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Pembelajaran lebih bersifat guru hanya menyampaikan IPA sebagai produk
dan siswa menghafal informasi faktual.
Dalam belajar IPA siswa diarahkan untuk membandingkan hasil
prediksi siswa dengan teori melalui eksperimen dengan menggunakan metode
ilmiah. Pembelajaran IPA menekankan pada pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar siswa mampu memahami alam sekitar
melalui proses “mencari tahu” dan “berbuat”, hal ini akan membantu siswa
3
Nuryani Y. Rustaman, dkk, Strategi Belajar Mengajar Biologi, (Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia: 2003), hlm.152.
3
4
Ibid., hlm. 103.
4
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jawaban dari permasalahan-
permasalahan pada identifikasi masalah dengan pembatasan masalah pada:
1. Subyek Penelitian
Adapun responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII, dimana
didalamnya ada empat kelas yaitu VIII A, VIII B, VIII C, VIII D.
2. Obyek Penelitian
Ini dibatasi pada masalah-masalah:
a. Hasil belajar IPA dengan menggunakan metode praktikum di
laboratorium pada materi pokok gerak pada tumbuhan.
b. Hasil belajar IPA dengan menggunakan metode ceramah pada materi
pokok gerak pada tumbuhan.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, peneliti
berusaha merumuskan pokok-pokok permasalahan yang relevan dengan judul
skripsi. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: Adakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
metode praktikum dan metode ceramah pada pelajaran IPA materi pokok
gerak pada tumbuhan?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk:
1. Sebagai masukan bagi guru dalam menerapkan metode pengajaran
khususnya yang berhubungan dengan ketrampilan proses
2. Penelitian ini berguna untuk mengetahui tentang perbedaan hasil belajar
siswa yang diajarkan dengan metode praktikum dan metode ceramah
3. Sebagai bahan pustaka bagi fakultas Tarbiyah berupa penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
5
Trianto, op.cit., hlm. 3.
5
6
6
Slameto, Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Semesteran (SKS), (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), hlm. 115-116.
7
Wijayanto, Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan kompetensi Laboratorium,
(Semarang: UNNES PRESS, 2008), hlm. 29.
8
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2007), hlm. 75.
7
9
Nuryani Y.Rustaman, loc. cit.
8
10
Udin S. Winataputra, op.cit., hlm. 246-247.
9
11
. Nuryani Rustaman, op. cit., hlm. 160-161.
10
12
Udin S. Winataputra, op.cit., hlm. 221.
11
B. Metode Ceramah
1. Pengertian Metode Ceramah
Metode ceramah adalah sebuah metode mengajar dengan
menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah
peserta didik yang pada umumnya mengikuti secara pasif.13 Menurut B.
Suryosubroto, ceramah sebagai metode mengajar ialah penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap kelasnya.14
Pengertian metode ceramah yang dikemukakan oleh Muhammad
Muzammil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Said:15
13
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002), hlm.203.
14
B. Suryosubroto, op. cit., hlm.165.
15
Muhammad Muzammil Basyir dan Muhammad Malik Muhammad Sa’id, Madkhol
Ilalmanhaji Waturuquttadris, (Makkah:Darullaui,1995), hlm. 120.
12
16
Ibid., hlm. 165-166.
17
Slameto, op.cit., hlm.100.
13
18
Martinis Yamin, op.cit., hlm.65.
19
Suryosubroto, op.cit., hlm. 169.
14
20
Sukarno, dll, Dasar-dasar Pendidikan Science, (Jakarta: Bhatara, 1973), hlm. 46.
21
W.S Winkell, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1999), hlm. 153.
15
24
Soedargo,”Pengertian-pengertian IPA”, http://char27.chudadi.com/22082008/.hlm.5
25
Baskuri, “Natural Science”, http:///en,wilkipedia.org/wiki/15102008
17
Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
26
Udin S. Winataputra, op.cit., hlm. 122.
18
pengetahuan. Oleh karena itu mulai banyak pula orang yang mempelajari
atau mengkhususkan pada bidang-bidang ilmu yang lebih sempit.
3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Secara garis besar, standar kompetensi dan kompetensi dasar IPA
kelas VIII semester ganjil (semester I) yaitu27:
No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami berbagai 1.1. Menganalisis pentingnya pertumbuhan dan
sistem dalam perkembangan
kehidupan 1.2. Mendeskripsikan tahapan manusia
1.3. mendeskripsikan sistem pencerahan pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.4. Mendeskripsikan sistem pencernaan pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.5. Mendeskripsikan sistem pernapasan pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
1.6. Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada
manusia dan hubungannya dengan kesehatan
2. Memahami sistem 2.1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan
dalam kehidupan tumbuhan
tumbuhan 2.2 Mendiskripsikan proses perolehan nutrisi dan
transformasi energi pada tumbuhan hijau
2.3.Mengidentifikasi macam-macam gerak pada
tumbuhan
2.4. Mengidentifikasi hama dan penyakit pada organ
tumbuhan yang dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari
3. Menjelaskan konsep 3.1. Menjelaskan konsep atom , ion, dan molekul
partikel materi 3.2. Menghubungkan konsep atom, ion dan molekul
dengan produk kimia sehari-hari
27
Bambang Soehendro, Model Silabus dan Rewncana Pelaksanaan Pembelajaran,
Depdiknas, , (Jakarta: BNSP, 2006).
19
28
Sukarno, dll, op. cit., hlm. 27.
20
(اﻟﻠﻬﻢ إﻧﻰ اﺳﺌﻠﻚ ﻋﻠﻤﺎ ﻧﺎ ﻓﻌﺎورزﻗﺎ ﻃﻴﺒﺎ وﻋﻤﻼ ﻣﺘﻘﺒﻼ ) اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ
“ Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada Mu ilmu yang bermanfaat,
rizki yang baik dan amal yang diterima.”
29
Ibid.
30
Syeikh Sa’id Bin Wahf Al Qahthani Alih H. Mahrus Ali, Kumpulan Do’a Dari Al Qur’an
dan Hadits, (Saudi Arabia: Depaq, 1426), hlm. 94.
21
31
Istamar Syamsuri, dkk, IPA Biologi Untuk SMP Kelas VIII, (Jakarta: Erlangga, 2007),
hlm. 160.
32
Mikrajuddin Abdullah, dkk, IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2 A, (Jakarta: Esis, 2007)
hlm. 200.
33
Istamar Syamsuri, dkk, op. cit., hlm. 161.
34
Ibid., hlm. 162.
35
Mikrajuddin Abdullah, dkk, op.cit., hlm. 202.
22
Contoh:
a) Gerak tumbuhan batang menjauhi tanah disebut geotropi
negatif
b) Gerakan akar menuju tanah (mendekati gravitasi) disebut
geotropi positif
2) Fototropisme
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan cahaya. Gerakan bagian tumbuhan yang menuju ke
arah cahaya disebut fototropisme positif. Jika bagian tumbuhan
bergerak menjauhi disebut fototropisme negatif.38
Contoh:
a) Gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arh
datangnya cahaya.
b) Gerak tumbuh ujung akar menjauhi cahaya
3) Hidrotropisme
Hidrotropisme adalah gerak bagian tubuh tumbuhan yang
disebabkan rangsangan yang berupa air.39 Jika gerakan itu
36
Istamar Syamsuri, dkk, op.cit., hlm. 162.
37
Tim Penyusun, PR Biologi Kelas 2 SMU Tengah Tahun Pertama, (Klaten: Intan Pariwara,
2002), hlm. 60.
38
Istamar Syamsuri, dkk, op. cit., hlm. 162-163.
39
Ibid., hlm. 163.
23
40
Ibid., hlm. 164.
41
Tim Penyusun, op. cit., hlm. 60.
42
Mikrajuddin Abdullah, dkk, op.cit., hlm.203.
43
Istamar syamsuri, dkk, op. cit., hlm. 165.
24
44
Ibid.
45
Tim Penyusun, op. cit., hlm. 5.
46
Istamar Syamsuri, dkk, op. cit., hlm. 166.
47
Tim Penyusun, loc. cit.
25
48
Mikrajuddin, dkk, op. cit., hlm. 202.
49
Istamar Syamsuri, dkk, loc. cit.
50
Istamar Syamsuri, dkk, op. cit., hlm. 167.
51
Tim Penyusun, loc.cit.,
26
E. Pengajuan Hipotesis
Setelah peneliti mengadakan telaah yang mendalam tentang landasan
teori dari berbagai sumber yang ada, maka untuk mengupayakan agar
penelitian lebih terarah dan memberikan tujuan yang tegas, perlu adanya suatu
hipotesis, yaitu suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.54
Berdasarkan hal di atas, sampailah pada dugaan sementara yang akan
diuji kebenarannya melalui analisis yaitu bahwa: ”ada perbedaan hasil belajar
IPA antara siswa yang belajar dengan metode praktikum di Laboratorium dan
metode ceramah materi pokok gerak pada tumbuhan kelas VIII di MTs Al-
Iman Purworejo”.
52
Istamar Syamsuri, op. cit.,hlm. 168.
53
Mikrajuddin, dkk, op. cit., hlm. 200
54
Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu pendekatan Praktik, (Jakarta: Rhineka
Cipta, 2006), hlm. 71.
27
55
Ari Murti Anggraeni, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran
Praktikum”, Skripsi, (Semarang: Perpustakaan IKIP PGRI Semarang, 2007), hlm. Ii.
28
56
Anik Sulistyowati, “Studi Komparasi sikap Ilmiah Siswa Antara Pembelajaran
Pendekatan Inkuiri Dengan Pendekatan Ketrampilan Proses”, Skripsi, (Semarang: Perpustakaan
IKIP PGRI Semarang, 2007), hlm. ii
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diterapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Mengetahui perbandingan antara siswa yang diajarkan dengan metode
praktikum dan dengan metode ceramah pada pelajaran IPA materi pokok
gerak pada tumbuhan
C. Variabel Penelitian
Menurut S. Margono, variabel diartikan sebagai pengelompokan yang
logis dari dua atribut atau lebih.57 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto,
variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penelitian.58 Dalam penelitian ini hanya terdapat dua variabel, yaitu variabel
bebas atau perlakuan adalah pengajaran dengan metode praktikum di
Laboratorium (X 1 ) dan pengajaran dengan metode ceramah (X 2 ) dan
variabel respon adalah hasil belajar kelas praktikum (Y 1 ) dan hasil belajar
kelas ceramah (Y 2 ), dari variabel X dan Y tersebut kemudian peneliti
bandingkan (komparasikan) antara siswa yang belajar dengan metode
praktikum dan metode ceramah.
57
S. Margono, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2000), hlm.
133.
58
Suharsimi Arikunto, op. cit, hlm. 118.
29
30
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
eksperimen semu yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat
(hubungan kausal).59 Penelitian ini menggunakan design dengan perluasan
rancangan randomized control-groups post test design, seperti pada rancangan
eksperimen berikut:
Ceramah (kontrol) X2 Y2
59
Ibid., hlm. 3.
31
60
Ibid., hlm. 108.
61
Ibid., hlm. 109.
32
65
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarata: Bumi Aksara, 2002),
hlm. 59.
66
Ibid., hlm. 58.
35
⎡ n ⎤ ⎡ s − ∑ pq ⎤
2
r11 = ⎢ ⎢ ⎥
⎣ n − 1⎥⎦ ⎢⎣ s2 ⎥⎦
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi jawaban benar
q = proporsi jawaban salah (q = 1- p)
n = banyaknya item
s2 = standar deviasi dari tes.70
c. Taraf kesukaran
Yaitu bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya
sesuatu soal.
B
Rumusnya: P =
JS
Keterangan: B = Banyaknya teste yang dapat menjawab dengan
betul
JS = Banyaknya siswa 71
67
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996),
hlm. 189.
68
Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 86.
69
Ibid., hlm. 60.
70
Anas Sudijono, op cit., hlm. 254.
71
Ibid, hlm. 372.
36
Kriteria
Interval IK Kriteria
IK = 0,00 Terlalu sukar
0,00 < IK ≤ 0,30 Sukar
0,30 < IK ≤ 0,70 Sedang
d. Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).72
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah :
JBA JBB
D= −
JS A JS B
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
JB A = Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas
72
Ibid., hlm. 385-386.
37
⎛x − x⎞
menggunakan rumus: Z i = ⎜⎜ i ⎟
⎟
⎝ S ⎠
Σfi xi
Dengan x =
fi
Σfi ( xi − x) 2
s=
n −1
Keterangan:
x = rata-rata hitung
Σf = jumlah frekuensi
S = simpangan baku
n = jumlah data
2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi
normal baku, kemudian dihitung peluang: F ( z i ) = P (z ≤ z i )
1 n1 − 1 1 / (n1 − 1) s1
2
log s1
2
(n1 − 1) log s1 2
2 n2 − 1 1 / (n2 − 1) s2
2
log s 2
2
(n2 − 1) log s 22
.... .... .... .... .... ....
k nk − 1 1 / (nk − 1) sk
2
log s k
2
(nk − 1) log sk
2
⎝ 1 ⎠
73
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 2002), hlm 467.
39
{
x 2 = (ln 10) B − ∑ (ni − 1) log S i
2
}. Dengan taraf nyata α , tolak
hipotesa H o jika x ≥ x (1−α )(k −1) dimana x (1−α )(k −1) didapat dari daftar
2 2 2
74
Ibid, hlm. 262-263.
75
Ibid., hlm. 239-240.
40
2. Analisis Akhir
Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar dari penggunaan
metode praktikum dan metode ceramah melalui uji t. Rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
X1 − X 2
t=
1 1
s +
n1 n2
2 2
(n1 − 1) S1 + (n2 − 1) S 2
Dengan S 2 =
n1 + n 2 − 2
Keterangan :
X1 = rata-rata kelas eksperimen
X2 = rata-rata kelas kontrol
N1 = Banyaknya siswa kelas eksperimen
N2 = Banyaknya siswa kelas kontrol
Kriteria pengujian adalah H0 diterima jika –t < t hitung < t tabel
dengan derajat kebebasan dk = n1 + n2 – 2 dengan peluang (1 – α).
Melalui harga-harga t lainnya H0 ditolak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
∑ 40 100
Nilai tes akhir yang dilakukan pada kelas VIII A, setelah siswa
diajar dengan metode praktikum mencapai nilai tertinggi 73 dan nilai
terendah 52. Rentang nilai (R) adalah 21, banyaknya kelas interval diambil
6 kelas, panjang kelas interval diambil 4, dari penghitungan pada uji
41
42
∑ 40 100
M p − Mt p
rpbi =
SDt q
Contoh item no.1 adalah
567
Mp = = 21,00
27
43
787
Mt = = 19,68
40
27
p= = 0,68
40
q = 1 − 0,68 = 0,33
17091 −
(787 )2
St = 40 = 6,34
40
⎛ k ⎞⎛⎜ S − ∑ pq ⎞⎟
2
r11 = ⎜ ⎟⎜
⎝ k − 1 ⎠⎝ S2 ⎟
⎠
⎛ 40 ⎞⎛ 40,169 − 8,824 ⎞
=⎜ ⎟⎜ ⎟
⎝ 40 − 1 ⎠⎝ 40,169 ⎠
= 0,800
Pada α = 5 0 0 dengan n = 40 diperoleh r tabel= 0,312.
Karena r11 > rtabel , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
tersebut reliabel.
3. Taraf kesukaran
Taraf kesukaran soal ditunjukkan dengan indeks kesulitan
yang nantinya dapat membedakan antara soal mudah, sedang dan
sulit. Dari perhitungan indeks kesulitan yang peneliti lakukan, soal
yang tergolong sukar adalah soal no. 3, 6, 13, 16, 19, 32, 38. Soal
yang tergolong sedang adalah soal dengan no: 1, 2, 4, 5, 7, 8, 9,
44
10, 11, 12, 15, 17, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 33, 34,
35, 36, 37, 39, 40.Dan soal yang tergolong mudah adalah soal no:
14, 20, 21, 28.
Perhitungan indek kesulitan soal dapat dilihat pada lampiran
JB A +JBB
IK =
JS
Contoh soal no.1 adalah sebagai berikut:
JB A +JBB
IK =
JS
17 + 10
=
40
= 0,68
Berdasarkan kriteria, maka soal no. 1 mempunyai tingkat
kesukaran yang sedang.
4. Daya beda soal
Perhitungan daya beda soal dapat dilihat pada lampiran.
Dari perhitungan daya beda soal tersebut didapatkan 8 butir soal
yang mempunyai daya beda yang jelek, sehingga soal tersebut
tidak digunakan sebagai instrumen penelitian.
JBA JBB
D= −
JS A JS B
Contoh soal no. 1 adalah sebagai berikut:
JBA JBB
D= −
JS A JS B
17 10
= −
20 20
= 0,35
Berdasarkan kriteria, maka soal no. 1 mempunyai daya
pembeda cukup.
45
B. Pengujian Hipotesa
1. Data nilai tes
a. Uji homogenitas data hasil belajar kelas praktikum dan kelas ceramah
Setelah diperoleh data posttest kedua sample juga dikenakan
analisis homogenitas dengan penggunaan uji bartlet.
Tabel 4.3 Uji Homogenitas
Sampel N dk 1/dk Si
2
Log S i
2
(dk ) log S i 2
1. 40 39 0,025 33,11 1,5199 59,2761
2. 40 39 0,025 25,17 1,4008 54,6312
∑ 80 78 - - - 113,9073
2 39 (31,94) + 39 (25,24)
Si = = 28,12
78
2
LogS i = 1,449015316
B = 1,449015316 X 78
= 113,0231947
{
X 2 = (ln 10) β − ∑ (n − 1) log S i
2
}
= (2,3026 ){113,0231947 − 113,9073}
= 2,035740864
= 2,036
Dengan α = 0,05,dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan dk =
(k-1) adalah 1,maka didapat X tabel = 3,84 dan ternyata X hitung =
2,036 < 3,84 sehingga hipotesis diterima dan berarti kedua sampel
bersifat homogen.
b. Uji normalitas data hasil belajar kelas eksperimen
Berdasarkan data nilai siswa, maka diperoleh X = 78,18 dan S
= 5,64. Perhitungan selanjutnya sebagai berikut:
46
∑ 3127 2515
n 40 40
x 78,18 62,88
S2 31,4301 25,2404
s 5,64 5,02
=
(40 − 1)31,4301 + (40 − 1)25,2404
78
1225,7739 + 984,3756
=
78
= 28,33525
= 5,3231
X1 − X 2
t=
1 1
s +
n1 n 2
50
78,175 − 62,875
=
1 1
5,3231 +
40 40
= 12,808
Berdasarkan perhitungan diatas, pada α = 5% dengan dk = 40 +
40 – 2 = 78 diperoleh ttabel = 166. Karena t hitung = 12,808 ≥ ttabel =
1,66 maka dapat disimpulkan kelas praktikum lebih baik dari kelas
ceramah.
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis uji coba instrumen, ternyata soal uji coba
telah memenuhi kriteria valid, reliabel, tingkat kesukaran, dan daya pembeda
yang baik. Oleh karena itu, instrumen tersebut dapat dijadikan sebagai
instrumen penelitian. Berdasarkan hasil tes awal pada kelas praktikum mean
pre-test 49,9 sedangkan pada kelompok ceramah mean pre-test 50,8. Uji-t pre-
test diketahui bahwa t hitung sebesar 0,78. Setelah dikonsultasikan dengan t tabel
α = 5% dan dk=78 diperoleh t (0,975 )(78 ) = 1,66 , karena t berada pada daerah
pre-test dari kedua kelompok. Sedangkan hasil tes akhir kelas praktikum mean
post-test 78,18 sedangkan pada kelas ceramah mean post-test 62,88. Uji-t
post-test diketahui bahwa t hitung sebesar 12,808. Setelah dikonsultasikan
dengan t tabel α = 5% dengan dk=78 diperoleh t (0,95 )(78 ) = 1,66 .Berarti nilai
t hitung = 12,808 > t tabel = 1,66, hal ini berarti Ho ditolak, Dengan hipotesa nihil
(Ho) yang berbunyi: ”tidak ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
belajar dengan metode praktikum dan metode ceramah” ditolak. Pada hipotesa
kerja (Hi) yang berbunyi: ”ada perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang
belajar dengan metode praktikum dan metode ceramah” diterima. Jadi dapat
disimpulkan ada perbedaan hasil belajar IPA signifikan antara siswa yang
mendapat pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan yang
51
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti secara optimal sangat
disadari adanya kendala atau hambatan. Hal tersebut karena adanya
keterbatasan yang dialami oleh peneliti. Keterbatasan tersebut misalnya
pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti masih sedikit, selain itu ada beberapa
hal misalnya:
Pada proses belajar mengajar masih belum lancar. Siswa masih
bersikap gaduh dan masih sangat memerlukan bimbingan dari guru. Tempat
penelitian yang hanya terbatas pada MTs Al-Iman Purworejo, sehingga
apabila dilakukan di sekolah yang lain, hasil penelitiannya juga dimungkinkan
akan berbeda. Namun demikian penelitian sudah dapat mewakili siswa kelas
VIII MTs Al-Iman Purworejo.
Waktu yang tersedia untuk mengadakan penelitian masih kurang atau
singkat. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya penulis harus bisa melakukan
efektifitas dan efisiensi waktu mengoptimalkan pengumpulan data.
Demikianlah beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Untuk itu
perlu adanya penelitian yang lebih lanjut yang membahas model pembelajaran
dengan metode praktikum di laboratorium sebagai sarana untuk
menyampaikan materi dalam kegiatan belajar mengajar. Karena pembelajaran
dengan metode praktikum dapat memudahkan siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan pada analisis data
pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Ada perbedaan antara hasil belajar IPA dengan metode praktikum dan
metode ceramah yaitu dalam metode praktikum siswa berperan aktif dalam
pembelajaran sedangkan dalam metode ceramah siswa tidak aktif karena
hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa metode praktikum dapat dijadikan
alternatif pilihan dalam pembelajaran IPA selain metode yang sudah ada
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai ”Studi Komparasi Hasil Belajar
IPA Antara Siswa Belajar Dengan Metode Praktikum Di Laboratorium Dan
Metode Ceramah Materi Pokok Gerak Pada Tumbuhan Di MTs Al-Iman
Purworejo ” maka peneliti mengemukakan beberapa saran:
1. Saran untuk Guru
a. Guru IPA hendaknya menggunakan sistem pengajaran dengan
pengajaran dengan menggunakan metode praktikum di laboratorium
dalam menyampaikan materi IPA materi pokok gerak pada tumbuhan
b. Guru IPA hendaknya menggunakan metode praktikum diluar jam
pelajaran, sehingga semua materi dapat tersampaikan, mengingat
metode praktikum ini memerlukan waktu yang banyak
2. Saran untuk Siswa
a. Siswa hendaknya mengamati dengan seksama hal-hal yang
berhubungan dengan gerak pada tumbuhan yang belum dimengerti
sehingga diperoleh persepsi yang jelas tentang gerak pada tumbuhan
54
55
C. Penutup
Alhamdulillah atas segala puji dan limpahan anugerah-Nya sehingga
skripsi ini dapat selesai. Di dunia ini jelas tidak yang sempurna karena
kesempurnaan hanya milik Allah semata. Untuk itu bahwa jelas skripsi ini
sangat jauh dari namanya kesempurnaan, oleh sebab itu peneliti sangat
berharap ada kritikan yang mengarah pada kebaikan. Akhir kata semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca secara umumnya, Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin dll, IPA Terpadu SMP dan MTs Jilid 2A, Jakarta: Esis,
2007
Shaleh Abdul Azizi dan Abdul Aziz Abdul Majid, At- tarbiyah Wa Thuruqut
Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, t. th
Syamsuru, Istamar dkk, IPA Biologi Untuk SMP Kelas VIII, Jakarta: Erlangga,
2007
Syeikh Sa’id Bin Wahf Al Qahthani Alih H. Mahrus Ali, Kumpulan Do’a Dari Al
Qur’an dan Hadits, Saudi Arabia: Depaq, 1426
Tim Penyusun, PR Biologi Kelas 2 SMU Tengah Tahun Pertama, Klaten: Intan
Pariwara, 2002
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007
Melakukan Melakukan
observasi dan percobaan:
membuat laporan 1. membuktikan gera Laporan
gerak tropisme hidrotropisme Pretes praktikum
dan nasti 2. Membuktikan 2x45’
tumbuhan di adanya gerak Laporan
lingkungan kemotropisme pad praktikum
tumbuhan Pretes
3. Mengenali gerak Laporan
otonom dan 2x45’ praktikum
membedakannya
dengan gerak Pretes
etionom dengan
menggunakn daun
hydrilla 2x45’
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Standar Kompetensi :
2. Memahami sistem dala kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar:
2.3. Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Indikator
Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Membedakan macam-macam gerak pada tumbuhan
2. Membuktikan gerak tumbuhan karena pengaruh cahaya melalui
percobaan
3. Melakukan dan melaporkan hasil percobaan gerak pada tumbuhan
B. Materi Pembelajaran : Gerak pada Tumbuhan
C. Metode Pembelajaran : Praktikum
D. Langkah-langkah kegiatan :
a. Kegiatan Pendahuluan
Motivasi : Gejala-gejala makhluk hidup
Prasyarat pengetahuan : Apakah tumbuhan makhluk hidup
b. Kegiatan Inti
1. Siswa berkelompok membuat percobaan bahwa tumbuhan peka
terhadap rangsangan mekanis
2. Siswa menjawab pertanyaan:
Jenis rangsangan apa yang direspon paling cepat oleh si kejut
sebutkan bagian yang paling cepat dan lambat responnya
3. Pembahasan hasil praktikum
c. Kegiatan Penutup
Siswa diberi kesempatan untuk mencatat kesimpulan
Siswa mengumpulkan laporan kegiatan
E. Sumber Belajar
a) LKS
b) Buku referensi
c) Alat-alat praktikum
F. Penilaian Hasil Belajar: Postes, Laporan praktikum
Cara Kerja:
1. Tentukan tumbuhan putri malu
2. Catat kecepatan menutupnya daun pada saat lidi disentuhkan pada bagian
tumbuhan putri malu berikut ini:
a. Ujung anak
b. Pangkal anak daun
c. Tangkai anak daun
d. Tangkai daun
e. Ranting batang
3. Lakukan cara yang sama dengan mengganti lidi dengan lilin yang menyala
4. Isilah tabel berikut ini
Sentuhan a. Ujung anak daun
b. Pangkal anak daun
c. Tangkai anak daun
d. Tangkai daun
e. Ranting batang
Panas a Ujung anak daun
b. Pangkal daun
c. Tangkai anak daun
d. Tangkai daun
e. Ranting daun
Standar Kompetensi :
2. Memahami sistem dala kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar :
2.3. Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Indikator
Menjelaskan perbedaan gerak gerak tropisme dengan gerak nasti
Melakukan observasi dan membuat laporan gerak tropisme dan nasti tumbuhan di
lingkungan sekolah
2. Pertemuan Kedua
a) Kegiatan Pendahuluan
Motivasi : Bagaimana cara tumbuhan bergerak
Prasyarat pengetahuan : Apakah perbedaan gerak pada tumbuhan
b) Kegiatan Inti
1. Siswa berkelompok membuat percobaan tentang gerak fototropisme
2. Siswa menjawab pertanyaan:
Bagaimana arah pertumbuhan akar dan tunas?
c) Kegiatan Penutup
Siswa diberi kesempatan untuk mencatat kesimpulan
Siswa mengumpulkan laporan kegiatan
E. Sumber Belajar
a) LKS
b) Buku referensi
c) Alat-alat praktikum
Langkah Kerja :
1. Untuk mendapatkan biji yang sedang berkecambah, letakkan beberapa biji
kecambah di atas kapas yang telah dibasahi kapas diletakkan di dalam cawan
petri
2. Setelah tampak muncul calon akar dari biji, mabil lima biji
3. dengan bantuan jarum, tancapkan kelima biji tersebut di atas gabus dengan
berbagai posisi
4. Beri akuarium sedikit air kemudian letakkan gabus ke dalam akuarium.
Tutuplah akuarium dengan selembar tutup kaca
5. Masukkan akuarium ke dalam kardus untuk menjaga biji dalam keadaan gelap
6. Setelah satu minggu, amati pertumbuhan biji tersebut dan gambarlah
Pertanyaan :
1. Setelah melakukan percobaan dan pengamatan. Jelaskan mengapa perlu
ditambahkan air pada akuarium
2. Apa kesimpulan kalian mengenai cara batang dan akar merespon gravitasi
bumi?
Gerak Fototropisme
Tujuan :
Memahami gerak fototropisme
Cara Kerja :
1. Letakkan kapas lembab pada cawan petri
2. Letakkan tiga biji kedelai pada cawan petri
3. Tutuplah cawan petri dan diselotip. Letakkan di tempat gelap.
4. Amati setelah dua hari
Pertanyaan :
Bagaimana arah pertumbuhan akar dan tunas?
Standar Kompetensi :
2. Memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan
Kompetensi Dasar :
2.3. mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
Indikator :
Mengidentifikasi macam-macam gerak pada tumbuhan
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat:
1. Membedakan macam-macam gerak pada tumbuhan
2. Membuktikan gerak tumbuhan karena pengaruh cahaya melalui percobaan
3. Melakukan dan melaporkan hasil percobaan gerak pada tumbuhan
B. Materi Pembelajaran : Gerak pada Tumbuhan
C. Metode Pembelajaran : Praktikum
D. Langkah-langkah kegiatan :
a) Kegiatan Pendahuluan
Motivasi : gejala-gejala makhluk hidup
Prasyarat pengetahuan : apakah tumbuhan makhluk hidup
b) Kegiatan Inti
1 Siswa berkelompok membuat percobaan bahwa tumbuhan peka
terhadap rangsangan mekanis
2 Siswa menjawab pertanyaan:
Jenis rangsangan apa yang direspon paling cepat oleh si kejut
Sebutkan bagian yang paling cepat dan lambat responnya
3 Pembahasan hasil praktikum
c) Kegiatan Penutup
Siswa diberi kesempatan untuk mencatat kesimpulan
Siswa mengumpulkan laporan kegiatan
Postes
Gerak Kemotropisme
Tujuan :
Membuktikan adanya gerak kemotropismepada tumbuha
Cara Kerja:
1. Siapkan tiga pot dan beri tanda A, B, dan C. Setiap pot dibagi menjadi dua
bagian, kiri dan kanan, yang diberi batas dengan kawat kasa ke dalam tiap-tiap
bagian itu dimasukkan kapas kering
2. Tetesilah bagian kiri pot A dengna air hingga basah, bagian kiri pot B ditetesi
dengan air garam, dan bagian kiri pot C ditetesi dengan asam cuka. Larutan
garam dibuat dengan melarutkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air.
Larutan asam cuka dibuat dengan melarutkan satu sendok makan asam cuka
untuk memask, kedalam segelas air. Upayakan agar larutan agar terlarut tidak
mengalir ke bagian lain. Jaga agar kapas tetap basah
3. Bagian kana pot A,B, dan C masing-masing ditetesi dengan air hingga basah
4. Beri beberapa biji kacang hijau di atas kapas di bagian kanan pot A, B, C. jaga
agar kapas tetap basah
5. Simpan pot di tempat terlindung dan aman selam beberapa hari, hingga
kecambah tumbuh panjang
6. Periksalah arah gerakan akar kecambah tersebut. Pot manakah yang berisi akar
kecambah dengan gerak kemotropisme positif, dan man yang negatif?
7. Lakukanlah percobaan kalian menggunakan bahan kimia lain yang tidak terlalu
berbahaya misalnya larutan detergen, gula, kopi, teh atau lainnya
8. Buatlah laporan hasil pengamtan kalian
Lampiran 4
DAFTAR NAMA SISWA MTs Al- IMAN
2008-2009
No. Nama
1. Abdul Muklis
2. Adi Masykuri Anam
3. Ahmad Ansor
4. Ahmad Mu’iz
5. Akhmad Khaerul Imam
6. Anan Kurnia Ramadhan
7. Aruf Kurniawan
8. Asyhari
9. Bakat Aji Purwanto
10. Faizal Mahfud
11. Fathur Romdoni
12. Fattudin Ja’far Sidiq
13. Fattulloh Irfa’i
14. Galih Bagus Tanda
15. Hamid Mahfud
16. Ibnu Asicurrohman
17. Ibnu Masngut
18. Ibnu Nur Rohman
19. Ikhsanudin
20. Khoirudin
21. Lukman Hakim Hidayat
22. Lutfi Muadib
23. Machin Muhammad
24. Maimun Ulfah Nasrulloh
25. Masyusuf restu Pamungkas
26. Maulana Ade Prapanca
27. Miftahul Hafit
28. Muh Rifai
29. Muhammad Alif Arifin
30. Muhammad Machsun
31. Nabdurrahman
32. Rospi Anjar Wibowo
33. Saefudin
34. Slamet Mulyadi
35. Teguh Hadi Pranoto
36. Nurul Fauzi
37. Wahyu Ahmad Abdillah
38. Wahyu Nugroho
39. Zainul Arifin
40. Zainul Irfan
DAFTAR NAMA SISWA MTs Al- IMAN TAHUN PELAJARAN
2008-2009
X 78,2 X 62,95
DATA POST TEST KELAS PRAKTIKUM DAN CERAMAH
Eksperimen Kontrol
No.
X X−X (X − X ) 2 No.
X X−X (X − X ) 2
∑ (X − X ) ∑ (X − X )
2 2
2 2
S1 = S2 =
n −1 n −1
1291,63 981,8
= =
40 − 1 40 − 1
= 33,11871795 = 25,17435897
S = 33,11871795 S = 25,17435897
= 5,18 = 5,02
Pokok bahasan : Gerak pada tumbuhan
Hari/tanggal :
Waktu : 40 menit
Petunjuk mengerjakan soal !
1. Bacalah sebelum kalian mengerjakan soal !
2. Baca dan pahami soal dengan seksama
3. Pilihlah jawaban yang kalian anggap benar dengan membubuhkan tanda silang
(X) pada lembar jawab yang tersedia.
4. Bila jawaban anda salah dan kalian mau membetulkan maka berilah tanda (=)
dan pilih jawaban yang kamu anggap benar.
Contoh :
A B C D
Jawaban yang betul C, jika kalian mau mengganti dengan :
A B C D
a. S
b. T
c. U V T
d. V
U
11. Contoh gerak fototaktis adalah . . .
a. Gerak sperma menuju sel telur
b. Gerak menutupnya daun lamtoro pada sore hari
c. Gerak batang tumbuh ke arah cahaya
d. Gerak kloroplas di dalam sel tumbuhan
12. Membuka dan menutupnya stomata pada daun merupakan contoh gerak . . .
a. Niktinasti c. Nasti komplek
b. Fotonasti d. Fototaktis
13. Gerakan buluh serbuk sari menuju ke sel telur tanaman berbiji termasuk . . .
a. Gerak niktinasi c. Tropisme
b. Fotonasti d. Taktis
14. Gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis tumbuhan bersulur
disebut...
a. Hidrotrpisme c. Tigmotropisme
b. Geotropisme d. Niktinasti
15. Gerak higroskopis termasuk gerak . . . .
a. Gerak endonom c. Hidrotaktis
b. Gerak etionom d. Higroskopis
16. Taksis yang disebabkan oleh cahaya disebut . . .
a. Geotropisme c. Fotonasti
b. Hidrotropisme d. Fototaktis
17. Taksis yang disebabkan oleh zat kimia disebut . . .
a. Fototaktis c. Kemotaktis
b. Geotropisme d. Fotonasti
18. Tropisme yang disebabkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) disebut
. . .
a. Fototropis c. Hidrotropisme
b. Geotropisme d. Tigmotropisme
19. Gerak bagian tubuh tumbuhan yang gerakkannya mendekati arah rangsangan
disebut . . .
a. Tropisme positif c. Fototropisme
b. Tropisme negatif d. Nasti komplek
20. Gerak esionom dapat dibedakan menjadi tiga yaitu . . .
a. Nasti, tropisme, higrokopis
b. Nasti, tropisme, taktis
c. Nasti, higroskopis, fotonasti
d. Taktis, fotonasti, tigmonografi
21. Akar tumbuhan akan selalu tumbuh menembus tanah. Gerakan akar disebabkan
rangsangan gaya tarik bumi, sehingga disebut . . .
a. Hidrotropisme c. Geotropisme
b. Kemotaktis d. Fototropisme
22. Gerak tumbuhan terjadi bukan karena rangsangan dari luar atau rangsangan itu
berasal dari dalam tumbuhan, disebut . . .
a. Gerak taktis c. Gerak nasti komplek
b. Gerak tropisme d. Gerak endonom
23. Perbedaan gerak endonom dan gerak etinom adalah . . . .
Gerak Endonom Gerak Etionom
a. Gerak tumbuhan terjadi karena Gerak tumbuhan yang disebabkan oleh
bukan rangsangan dari luar adanya rangsangan dari luar
b. Gerak karena rangsangan cahaya Gerak bagian tumbuhan karena
rangsangan angin
c. Gerak bagian tumbuhan karena Gerak bagian tumbahan karena
rangsangan air pengaruh gravitasi
d. Gerak bagian tumbuhan karena Gerak bagian tumbuhan karena adanya
rangsangan zat kimia rangsangan sentuhan
Jenjang Kemampuan
No. Indikator
C1 C2 C3 C4
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian
1, 27 36
gerak endonom dan gerak esionom
2. Siswa dapat membedakan gerak endonom
7, 15 22, 23 37
dan gerak esionom
3. Siswa dapat menjelaskan bagian-bagian
5, 18 20, 31
dari gerak pada tumbuhan
4. Siswa dapat mengenali bagian dari gerak 4, 6,
13, 17, 24,
pada tumbuhan 12,
26, 32, 39,
16,
34, 38 40
28
5. Siswa dapat memberikan contoh dari 2, 8, 9, 11, 12,
jenis-jenis gerak pada tumbuhan 14, 19, 21, 29,
30, 33, 35,
6. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan
3
jenis gerak pada tumbuhan
7. Berdasarkan gambar siswa dapat
10
menganalisis gerak pada tumbuhan
Keterangan: C1 = pengetahuan
C2 = pemahaman
C3 = penerapan
C4 = analisis
KUNCI JAWABAN
1. D 21. C
2. B 22. D
3. C 23. A
4. B 24. B
5. C 25. C
6. B 26. B
7. C 27. D
8. A 28. B
9. B 29. D
10. A 30. C
11. D 31. A
12. C 32. B
13. D 33. D
14. C 34. D
15. A 35. D
16. D 36. D
17. C 37. A
18. B 38. A
19. A 39. C
20. B 40. A
DAFTAR RIWAYAT PENDIDIKAN
Jenjang Pendidikan :
1. SDN 01 Ngemplak Lulus Tahun 1998
2. SMPN 22 Puworejo Tahun 2001
3. MAN 1 Purworejo Lulus Tahun 2004
4. IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah Lulus Tahun 2009
Riwayat pendidikan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.