Anda di halaman 1dari 9

. .inspirasi. .

| Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

Gastritis (Magh)
Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro,
yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis
bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang
kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan
tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang
dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor –
factor lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat
penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis. Gastritis atau lebih dikenal
sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung
dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit
tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu
mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut
merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat
mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori. Tetapi factor – factor
lain seperti trauma fisik dan pemakaian secara terus menerus beberapa obat
penghilang sakit dapat juga menyebabkan gastritis.

Pada beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan terjadinya borok (ulcer) dan
dapat meningkatkan resiko dari kanker lambung. Akan tetapi bagi banyak orang,
gastritis bukanlah penyakit yang serius dan dapat segera membaik dengan
pengobatan.

Gejala-gejala

Walaupun banyak kondisi yang dapat menyebabkan gastritis, gejala dan tanda –
tanda penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya. Gejala-gejala tersebut
antara lain :

- Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi
lebih baik atau lebih buruk ketika makan
- Mual
- Muntah
- Kehilangan selera
- Kembung
- Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan
- Kehilangan berat badan

Gastritis yang terjadi tiba – tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit
pada perut bagian atas, sedangkan gastritis kronis yang berkembang secara
bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian
atas dan terasa penuh atau kehilangan selera. Bagi sebagian orang, gastritis kronis

page 1 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

tidak menyebabkan apapun.

Kadang, gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini jarang
menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi borok pada lambung.
Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah
pada feces dan memerlukan perawatan segera.

Karena gastritis merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit pencernaan
dengan gejala - gejala yang mirip antara satu dengan yang lainnya, menyebabkan
penyakit ini mudah dianggap sebagai penyakit lainnya seperti :

- Gastroenteritis. Juga disebut sebagai flu perut (stomach flu), yang biasanya
terjadi akibat infeksi virus pada usus. Gejalanya meliputi diare, kram perut dan
mual atau muntah, juga ketidaksanggupan untuk mencerna. Gejala dari
gastroenteritis sering hilang dalam satu atau dua hari sedangkan untuk
gastritis dapat terjadi terus menerus.
- Heartburn. Rasa sakit seperti terbakar yang terasa di belakang tulang dada
ini biasanya terjadi setelah makan. Hal ini terjadi karena asam lambung naik
dan masuk ke dalam esophagus (saluran yang menghubungkan antara
tenggorokan dan perut). Heartburn dapat juga menyebabkan rasa asam pada
mulut dan terasa sensasi makanan yang sebagian sudah dicerna kembali ke
mulut.
- Stomach ulcers. Jika rasa perih dan panas dalam perut terjadi terus menerus
dan parah, maka hal itu kemungkinan disebabkan karena adanya borok dalam
lambung. Stomach (peptic) ulcer atau borok lambung adalah luka terbuka
yang terjadi dalam lambung. Gejala yang paling umum adalah rasa sakit yang
menjadi semakin parah ketika malam hari atau lambung sedang kosong.
Gastritis dan stomach ulcers mempunyai beberapa penyebab yang sama,
terutama infeksi H. pylori. Penyakit ini dapat mengakibatkan terjadinya
gastritis dan begitu juga sebaliknya.
- Nonulcer dyspepsia. Merupakan kelainan fungsional yang tidak terkait pada
penyakit tertentu. Penyebab pasti keadaan ini tidak diketahui, tetapi stress
dan terlalu banyak mengkonsumsi gorengan, makanan pedas atau makanan
berlemak diduga dapat mengakibatkan keadaan ini. Gejalanya adalah sakit
pada perut atas, kembung dan mual.

Penyebab

Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong, terletak pada bagian kiri atas
perut tepat dibawah tulang iga. Lambung orang dewasa mempunyai panjang

page 2 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

berkisar antara 10 inchi dan dapat mengembang untuk menampung makanan atau
minuman sebanyak 1 gallon. Bila lambung dalam keadaan kosong, maka ia akan
melipat, mirip seperti sebuah akordion. Ketika lambung mulai terisi dan
mengembang, lipatan - lipatan tersebut secara bertahap membuka.

Lambung memproses dan menyimpan makanan dan secara bertahap


melepaskannya ke dalam usus kecil. Ketika makanan masuk ke dalam esophagus,
sebuah cincin otot yang berada pada sambungan antara esophagus dan lambung (
esophageal sphincter) akan membuka dan membiarkan makanan masuk ke
lambung. Setelah masuk ke lambung cincin in menutup. Dinding lambung terdiri
dari lapisan lapisan otot yang kuat. Ketika makanan berada di lambung, dinding
lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut. Pada saat yang sama,
kelenjar - kelenjar yang berada di mukosa pada dinding lambung mulai
mengeluarkan cairan lambung (termasuk enzim - enzim dan asam lambung) untuk
lebih menghancurkan makanan tersebut.

Salah satu komponen cairan lambung adalah asam hidroklorida. Asam ini sangat
korosif sehingga paku besi pun dapat larut dalam cairan ini. Dinding lambung
dilindungi oleh mukosa - mukosa bicarbonate (sebuah lapisan penyangga yang
mengeluarkan ion bicarbonate secara regular sehingga menyeimbangkan
keasaman dalam lambung) sehingga terhindar dari sifat korosif asam hidroklorida.

Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan


mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung. Beberapa penyebab
yang dapat mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain :

- Infeksi bakteri. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H.


Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding
lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut
dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur
oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh
bakteri ini. Infeksi H. pylori sering terjadi pada masa kanak - kanak dan dapat
bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini
sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan
penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama
akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan
perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu
adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil
asam lambung secara perlahan rusak. Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat

page 3 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

asam lambung yang rendah dapat mengakibatkan racun-racun yang dihasilkan


oleh kanker tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan secara sempurna dari
lambung sehingga meningkatkan resiko (tingkat bahaya) dari kanker lambung.
Tapi sebagian besar orang yang terkena infeksi H. pylori kronis tidak
mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini
mengindikasikan bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian orang
rentan terhadap bakteri ini sedangkan yang lain tidak.
- Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus. Obat
analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan
naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara
mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika
pemakaian obat - obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya
masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus
menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan
peptic ulcer.
- Penggunaan alkohol secara berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi dan
mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih
rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.
- Penggunaan kokain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan
pendarahan dan gastritis.
- Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar
atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta
pendarahan pada lambung.
- Kelainan autoimmune. Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem
kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding
lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan
dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung
dan menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu
tubuh mengabsorbsi vitamin B-12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat
mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak
dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune
atrophic gastritis terjadi terutama pada orang tua.
- Crohn's disease. Walaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan
kronis pada dinding saluran cerna, namun kadang-kadang dapat juga
menyebabkan peradangan pada dinding lambung. Ketika lambung terkena
penyakit ini, gejala-gejala dari Crohn's disease (yaitu sakit perut dan diare
dalam bentuk cairan) tampak lebih menyolok daripada gejala-gejala gastritis.
- Radiasi and kemoterapi. Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi
dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang
selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika
tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya
sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut
menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak
kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.
- Penyakit bile reflux. Bile (empedu) adalah cairan yang membantu
mencerna lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati. Ketika

page 4 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian saluran kecil dan menuju ke


usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter yang berbentuk
seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu mengalir balik ke dalam
lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan
masuk ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.
- Faktor-faktor lain. Gastritis sering juga dikaitkan dengan konsisi kesehatan
lainnya seperti HIV/AIDS, infeksi oleh parasit, dan gagal hati atau ginjal.

Kapan harus pergi ke dokter

Hampir setiap orang pernah mengalami penyakit pencernaan dan iritasi lambung.
Dalam banyak kasus, terjadi hanya sebentar dan tidak membutuhkan perawatan
medis. Tapi jika terdapat gejala-gejala gastritis yang terjadi secara terus menerus
selama seminggu atau lebih, segera temui dokter. Dan pastikan untuk
menginformasikan semua yang anda rasakan terutama bila anda merasakan sakit
setelah meminum obat-obat bebas seperti aspirin atau yang lainnya.

Jika terjadi muntah darah atau terdapat darah dalam feces, segera temui dokter
untuk menemukan penyebabnya.

Screening dan diagnosa

Bila seorang pasien didiagnosa terkena gastritis, biasanya dilanjutkan dengan


pemeriksaan tambahan untuk mengetahui secara jelas penyebabnya. Pemeriksaan
tersebut meliputi :

- Pemeriksaan darah. Tes ini digunakan untuk memeriksa adanya antibodi H.


pylori dalam darah. Hasil tes yang positif menunjukkan bahwa pasien pernah
kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya, tapi itu tidak
menunjukkan bahwa pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga
dilakukan untuk memeriksa anemia, yang terjadi akibat pendarahan lambung
akibat gastritis.
- Pemeriksaan pernapasan. Tes ini dapat menentukan apakah pasien
terinfeksi oleh bakteri H. pylori atau tidak.
- Pemeriksaan feces. Tes ini memeriksa apakah terdapat H. pylori dalam
feses atau tidak. Hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi.
Pemeriksaan juga dilakukan terhadap adanya darah dalam feces. Hal ini
menunjukkan adanya pendarahan pada lambung.
- Endoskopi saluran cerna bagian atas. Dengan tes ini dapat terlihat
adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian atas yang mungkin tidak
terlihat dari sinar-X. Tes ini dilakukan dengan cara memasukkan sebuah selang

page 5 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

kecil yang fleksibel (endoskop) melalui mulut dan masuk ke dalam esophagus,
lambung dan bagian atas usus kecil. Tenggorokan akan terlebih dahulu
dimati-rasakan (anestesi) sebelum endoskop dimasukkan untuk memastikan
pasien merasa nyaman menjalani tes ini. Jika ada jaringan dalam saluran cerna
yang terlihat mencurigakan, dokter akan mengambil sedikit sampel (biopsy)
dari jaringan tersebut. Sampel itu kemudian akan dibawa ke laboratorium
untuk diperiksa. Tes ini memakan waktu kurang lebih 20 sampai 30 menit.
Pasien biasanya tidak langsung disuruh pulang ketika tes ini selesai, tetapi
harus menunggu sampai efek dari anestesi menghilang, kurang lebih satu atau
dua jam. Hampir tidak ada resiko akibat tes ini. Komplikasi yang sering terjadi
adalah rasa tidak nyaman pada tenggorokan akibat menelan endoskop.
- Ronsen saluran cerna bagian atas. Tes ini akan melihat adanya
tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan lainnya. Biasanya akan
diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum dilakukan ronsen.
Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas ketika di
ronsen.

Komplikasi

Jika dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan peptic ulcers dan
pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan
resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada
dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.

Kebanyakan kanker lambung adalah adenocarcinomas, yang bermula pada sel-sel


kelenjar dalam mukosa. Adenocarcinomas tipe 1 biasanya terjadi akibat infeksi H.
pylori. Kanker jenis lain yang terkait dengan infeksi akibat H. pylori adalah MALT (
mucosa associated lymphoid tissue) lymphomas, kanker ini berkembang secara
perlahan pada jaringan sistem kekebalan pada dinding lambung. Kanker jenis ini
dapat disembuhkan bila ditemukan pada tahap awal.

Terapi

Terapi gastritis sangat bergantung pada penyebab spesifiknya dan mungkin


memerlukan perubahan dalam gaya hidup, pengobatan atau, dalam kasus yang
jarang, pembedahan untuk mengobatinya.

Terapi terhadap asam lambung

page 6 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

Asam lambung mengiritasi jaringan yang meradang dalam lambung dan


menyebabkan sakit dan peradangan yang lebih parah. Itulah sebabnya, bagi
sebagian besar tipe gastritis, terapinya melibatkan obat-obat yang mengurangi
atau menetralkan asam lambung seperti :

- Anatsida. Antasida merupakan obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau
tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis
ringan. Antasida menetralisir asam lambung dan dapat menghilangkan rasa
sakit akibat asam lambung dengan cepat.
- Penghambat asam. Ketika antasida sudah tidak dapat lagi mengatasi rasa
sakit tersebut, dokter kemungkinan akan merekomendasikan obat seperti
cimetidin, ranitidin, nizatidin atau famotidin untuk mengurangi jumlah asam
lambung yang diproduksi.
- Penghambat pompa proton. Cara yang lebih efektif untuk mengurangi
asam lambung adalah dengan cara menutup “pompa” asam dalam sel-sel
lambung penghasil asam. Penghambat pompa proton mengurangi asam
dengan cara menutup kerja dari “pompa-pompa” ini. Yang termasuk obat
golongan ini adalah omeprazole, lansoprazole, rabeprazole dan esomeprazole.
Obat-obat golongan ini juga menghambat kerja H. pylori.
- Cytoprotective agents. Obat-obat golongan ini membantu untuk melindungi
jaringan-jaringan yang melapisi lambung dan usus kecil. Yang termasuk ke
dalamnya adalah sucraflate dan misoprostol. Jika meminum obat-obat AINS
secara teratur (karena suatu sebab), dokter biasanya menganjurkan untuk
meminum obat-obat golongan ini. Cytoprotective agents yang lainnya adalah
bismuth subsalicylate yang juga menghambat aktivitas H. pylori.

Terapi terhadap H. pylori

Terdapat beberapa regimen dalam mengatasi infeksi H. pylori. Yang paling sering
digunakan adalah kombinasi dari antibiotik dan penghambat pompa proton.
Terkadang ditambahkan pula bismuth subsalycilate. Antibiotik berfungsi untuk
membunuh bakteri, penghambat pompa proton berfungsi untuk meringankan rasa
sakit, mual, menyembuhkan inflamasi dan meningkatkan efektifitas antibiotik.

Terapi terhadap infeksi H. pylori tidak selalu berhasil, kecepatan untuk membunuh
H. pylori sangat beragam, bergantung pada regimen yang digunakan. Akan tetapi
kombinasi dari tiga obat tampaknya lebih efektif daripada kombinasi dua obat.
Terapi dalam jangka waktu yang lama (terapi selama 2 minggu dibandingkan
dengan 10 hari) juga tampaknya meningkatkan efektifitas.

page 7 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

Untuk memastikan H. pylori sudah hilang, dapat dilakukan pemeriksaan kembali


setelah terapi dilaksanakan. Pemeriksaan pernapasan dan pemeriksaan feces
adalah dua jenis pemeriksaan yang sering dipakai untuk memastikan sudah tidak
adanya H. pylori. Pemeriksaan darah akan menunjukkan hasil yang positif selama
beberapa bulan atau bahkan lebih walaupun pada kenyataanya bakteri tersebut
sudah hilang.

Pencegahan

Walaupun infeksi H. pylori tidak dapat selalu dicegah, berikut beberapa saran untuk
dapat mengurangi resiko terkena gastritis :

- Makan secara benar. Hindari makanan yang dapat mengiritasi terutama


makanan yang pedas, asam, gorengan atau berlemak. Yang sama pentingnya
dengan pemilihan jenis makanan yang tepat bagi kesehatan adalah
bagaimana cara memakannya. Makanlah dengan jumlah yang cukup, pada
waktunya dan lakukan dengan santai.
- Hindari alkohol. Penggunaan alkohol dapat mengiritasi dan mengikis lapisan
mukosa dalam lambung dan dapat mengakibatkan peradangan dan
pendarahan.
- Jangan merokok. Merokok mengganggu kerja lapisan pelindung lambung,
membuat lambung lebih rentan terhadap gastritis dan borok. Merokok juga
meningkatkan asam lambung, sehingga menunda penyembuhan lambung dan
merupakan penyebab utama terjadinya kanker lambung. Tetapi, untuk dapat
berhenti merokok tidaklah mudah, terutama bagi perokok berat. Konsultasikan
dengan dokter mengenai metode yang dapat membantu untuk berhenti
merokok.
- Lakukan olah raga secara teratur. Aerobik dapat meningkatkan kecepatan
pernapasan dan jantung, juga dapat menstimulasi aktifitas otot usus sehingga
membantu mengeluarkan limbah makanan dari usus secara lebih cepat.
- Kendalikan stress. Stress meningkatkan resiko serangan jantung dan
stroke, menurunkan sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu terjadinya
permasalahan kulit. Stress juga meningkatkan produksi asam lambung dan
melambatkan kecepatan pencernaan. Karena stress bagi sebagian orang tidak
dapat dihindari, maka kuncinya adalah mengendalikannya secara effektif
dengan cara diet yang bernutrisi, istirahat yang cukup, olah raga teratur dan
relaksasi yang cukup.
- Ganti obat penghilang nyeri. Jika dimungkinkan, hindari penggunaan AINS,
obat-obat golongan ini akan menyebabkan terjadinya peradangan dan akan
membuat peradangan yang sudah ada menjadi lebih parah. Ganti dengan
penghilang nyeri yang mengandung acetaminophen.

page 8 / 9
. .inspirasi. . | Gastritis (Magh)
Copyright aiwanobe beruangbiru@webmail.umm.ac.id
http://bluebear.student.umm.ac.id/2010/07/14/gastritis-magh/

- Ikuti rekomendasi dokter.

Daftar Pustaka

-
1. http://healthlink.mcw.edu, Gastritis, David A. Severance, MD
2. http://en.wikipedia.org, Gastritis
3. http://www.gicare.com, Gastritis, Jackson Siegelbaum Gastroenterology
4. http://digestive.niddk.nih.gov, Gastritis, National Digestive Diseases
Information Clearinghouse
5. http://www.mamashealth.com, Gastritis
6. http://www.kompas.com, Sakit pada Lambung, Bagaimana
Terjadinya, Widyandana
7. http://www.hanyawanita.com, Berdamai dengan Sakit Maag Selama
Puasa,
8. Http://www.mayoclinic.com, Gastritis

Perhatian

Tulisan ini tidak diperuntukkan sebagai panduan untuk melakukan swamedikasi


(pengobatan sendiri) terhadap penyakit yang anda derita. Karena kesalahan dalam
mendiagnosa dan menggunakan obat akan mengakibatkan kefatalan. Tulisan ini
diperuntukkan sebagai penambah wawasan dan sedikit pegangan dalam
melakukan konsultasi dengan dokter mengenai penyakit yang anda derita atau
konsultasi dengan apoteker mengenai pemakaian obat yang diresepkan dokter
secara benar sehingga anda dapat memahami dengan tepat mengenai penyakit
yang anda derita dan bagaimana terapi yang benar terhadap penyakit tersebut.

dari sumber :

Indofarma

page 9 / 9

Anda mungkin juga menyukai