Erna Kusmiati BAB II PDF
Erna Kusmiati BAB II PDF
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Kehamilan
a. Definisi
: 17).
12
Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Erna Kusmiati, Kebidanan DIII UMP, 2014
13
ballotement.
a) Tanda Hegar
b) Tanda Chadwicks
c) Tanda Piscaseck
plasenta.
e) Teraba Ballotement
108).
minggu ke 20 kehamilan.
bagian janin.
akhir kehamilan.
ultrasonografi.
3) Ngidam
5) Payudara tegang
6) Sering miksi
8) Pigmentasi kulit
9) Epulis
saat menstruasi.
3) Kista ovarium.
4) Hematometra.
akan menghilang.
1) Uterus
2) Traktus urinarius
kepala bayi pada hamil tua, terjadi gangguan miksi dalam bentuk
livide atau alba, areola mamae, papilla mamae, linea nigra, pipi
4) Metabolisme
janin,
protein tinggi sekitar 0,5 g/kg berat badan atau sebutir telur
ayam sehari,
(4) Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat
5) Serviks Uteri
6) Ovarium
7) Payudara / Mammae
8) Sistem Endrokin
9) Kardiovaskuler
e. Perubahan Psikologis
1) Trimester I
2) Trimester II
3) Trimester III
a. Abortus
abortus :
a) Abortus iminens
b) Abortus insipiens
c) Abortus inkompletus
d) Abortus kompletus
e) Missed abortion
f) Abortus habitualis
yaitu:
( diatas 112x/menit),
d) Perut kembung,
tubuh digerakan,
c. Molahidatidosa
d. Hiperemesis gravidarum
608).
e. Hipertensi
a. Plasenta previa
b. Solusio plasenta
hipoksia janin.
gestasi.
kunjungan rumah.
jadwal
2. Persalinan
a) Definisi
187).
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin
hal : 672).
c) Proses Persalinan
1) Kala I
cm).
Persalinan kala I dibagi dua fase, yaitu fase laten dan fase
janin.
a) Perubahan hormon
c) Perubahan serviks
pembukaan.
d) Perubahan uterus
e) Penurunan janin
simfisis pubis
(4) 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih
digerakkan)
(5) 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
(6) 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba
marah – marah.
spiritual.
jaga martabatnya
keluarganya
kekhawatiran ibu
kelahiran bayinya
bayinya
2) Kala II
meliputi :
a) Tekanan darah
b) Metabolisme
c) Denyut nadi
2008. h; 757).
d) Sistem cardiovaskuler
2013; h : 218).
e) Respirasi
219), yaitu :
f) Peningkatan suhu
kedalaman respirasi.
g) Urinaria
h) Muskuloskeletal
i) Saluran cerna
memanjang.
j) Sistem saraf
Pada saat ibu mengalami persalinan kala dua maka ibu akan
3) Kala III
uteri naik.
4) Kala IV
pusat.
a) Tanda vital
b) Gemetar
c) Sistem gastrointestinal
setelah melahirkan.
d) Sistem renal
Adalah :
serviks
b. Tenaga mengejan
(PBP)
c. Bidang panggul
persalinan.
bokong, bahu
b) Sikap janin
c) Posisi janin
meliputi :
dan scapula
jalan lahir.
1) Persalinan palsu.
pembukaan serviks.
set.
pemeriksaan dalam.
jika terkontaminasi.
meneran.
posisi yang nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
17. Memakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.
kepala lahir.
19. Menyeka dengan lembut muka, mulut, dan hidung bayi dengan
20. Memeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai
kelahiran bayi.
secara spontan.
sebelah atas.
kaki dan pegang masing – masing mata kaki dengan ibu jari dan
tangan.
ibu.
27. Memeriksa kembali perut ibu untuk memastikan tak ada bayi lain
30. Menjepit tali pusat dengan klem (dua menit setelah bayi lahir)
pada sekitar 3 cm dari pusat (umbilikus) bayi. Dari sisi luar klem
penjepit, dorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan lakukan
kunci.
disediakan.
bayi.
ibu.
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
kepala bayi.
dari vulva.
35. Meletakkan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas
pusat.
36. Menegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain
prosedur di atas.
tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas,
manual.
gunakan jari – jari tangan atau kelm DTT atau steril untuk
masase.
40. Memeriksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu mauoun bayi dan
perdarahan pervaginam.
43. Memberi cukup waktu untuk melakukan kontak kulit ibu – bayi (di
pervaginam.
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
setelah didekontaminasi.
0,5 %.
57. Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
a) Definisi
4. Identifikasi
yaitu :
3. Berat badan
5. Pakaian
imunisasi.
49).
suhu tubuh belum berfungsi sempurna. Oleh sebab itu apabila tidak
kulit bayi, selimuti ibu dan bayi dan pakaikan topi di kepala bayi,
KR.2008. h; 123).
626).
1) Injeksi vitamin K1
2) Salep mata
h) Reflek Bayi
bukan, meliputi
bayi.
3. Reflek sucking : Areola putting susu tertekan gusi bayi, lidah dan
memancarkan ASI.
kepalanya.
per satu disentuhkan pada satu dasar maka reflek kaki bayi
dan gerakan.
panas atau suhu badan bayi rendah, kurang aktif, berat lahir
1. Sulit minum
3. Perut kembung
4. Periode apneu
6. Merintih
7. Perdarahan
8. Sangat kuning
4. Postpartum (Nifas)
a) Definisi
lahirnya plasenta sampai dengan enam minggu (42 hari) setelah itu
bayinya
gejala berikut :
4) Sembelit. Hemoroid
8) Sulit menyusui
9) Rabun senja
a. Involusi uterus
minggu postpartum.
b. Lochea
b) Lokia sanguilenta
pasca persalinan.
c) Lokia serosa
eritrosit.
d) Lokia alba
desidua.
d. Cerviks
60).
hal : 58).
a) Tekanan darah
postpartum.
b) Nadi
dewasa : 60 – 80 x/menit).
c) Pernafasan
tidak normal.
d) Suhu
a) Taking in
gangguan.
b) Taking hold
c) Letting go
penting bagi ibu dan keluarganya mengenal tanda bahaya dan perlu
meliputi:
a) Perdarahan per vaginam yang luar biasa banyak atau yang tiba
d) Sakit kepala yang terus menerus, nyeri ulu hati, atau masalah
penglihatan
f) Demam, muntah, rasa sakit waktu buang air kecil, atau merasa
1) Anemia
a. Subinvolusi uteri
sebagai berikut :
2) Berwarna putih
a. Bendungan ASI
b. Mastitis
hal : 1006).
c. Abses mamae
Tujuannya yaitu :
perdarahan berlanjut
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
stabil.
Tujuannya yaitu :
perdarahan abnormal
istirahat
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari
– hari.
Tujuannya yaitu :
perdarahan abnormal
istirahat
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari
– hari.
Tujuannya yaitu :
a) Definisi
b) Tujuan
penduduk
a) Menunda kehamilan
b) Menjarangkan kehamilan
c) Mengakhiri kesuburan
1. Kontrasepsi hormonal
senggama
bengkak (oedem)
mmHg (diastolik)
2. Kontrasepsi AKDR
istirahat baring
setelah senggama
3. Kontrasepsi tubektomi
4) Berat badan 38 – 85 kg
7) Hb > 8 gr%.
b. Fasilitas rujukan
panggul
7) Hb < 8 gr%.
4. Kontrasepsi vasektomi
paru, ginjal
5) Hb > 8 gr%.
b. Fasilitas rujukan
atau ginjal
5) Hb < 8 gr%.
a. Metode alamiah
knauss)
menstruasinya.
hal : 84).
a. Kondom
b. Spermiside
c. Diafragma
tidak boleh lebih dari 24 jam (Icemi Sukarni. 2013. hal : 369).
d. Kap serviks
a. Pil
1) Pil kombinasi
2) Mini pil
b. Kontrasepsi suntikan
Asetat).
2) Suntikan kombinasi
c. Implan
1. Norplant
2. Implanon
tiga tahun.
(AKDR).
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur
hal : 370).
396).
a) Pengertian
bidan pada awal tahun 1970. Proses ini memperkenalkan sebuah metode
urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi klien maupun bagi tenaga
diuraikan lagi menjadi langkah - langkah yang lebih rinci dan ini bisa
a. Riwayat kesehatan
studi.
yang benar atas dasar data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar
benar terjadi.
diidentifikasi atau diantisipasi, pada langkah ini data dasar yang belum
yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah
6. Langkah VI : Pelaksanaan
klien.
S : Data Subyektif
O : Data Obyektif
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data
obyektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta
A: Assessment
P: Planning
saat ini dan yang akan datang. rencana asuhan disusun berdasarkan
ini biasanya berisi sejumlah gejala pada sistem tubuh, disertai sebuah
berikut:
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas Klien
a) Nama
b) Umur
zat besi lebih tinggi dari laki- laki karena menjadi menstruasi.
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Alamat
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Kesehatan
32).
hal : 32).
33).
4) Riwayat Obstetri
a) Riwayat Menstruasi
jenis kelamin.
(1) G P A
G : Gravida
P: Para
komplikasi
A: Abortus
5) Riwayat Kontrasepsi
a) Pola Nutrisi
sel-sel darah merah. Selain zat besi, vitamin B12 dan folat
b) Pola Seksual
7) Psikososial
8) Kultural
9) Ekonomi
b. Data Obyektif
1) Keadaan Umum
2) Tingkat Kesadaran
3) Tanda Vital
a) Tekanan darah
b) Nadi
22).
c) Respirasi
22).
4) Berat badan
hal : 161).
6) Status present
a) Mata
dan sklera.
b) Muka
oedema.
c) Mulut
warna bibirnya.
d) Ekstremitas
e) Kulit
7) Status Obstetrikus
a) Abdomen
hal : 1063).
(2) Leopold I – IV
(a) Leopold I
(b) Leopold II
panggul.
(d) Leopold IV
1063).
8) Pemeriksaan penunjang
saja.
2. Interpretasi Data
1) Diagnosa
Data subyektif :
pusing, pandangan mata tidak kabur. Keluhan ini bukan tanda pre
Data obyektif :
hidung tidak ada polip, bibir tidak kering, telinga bersih tidak ada
2) Masalah
3. Diagnosa Potensial
Konsultasi.
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Data baru mungkin
: 116).
5. Perencanaan
pemeriksaan.
6. Pelaksanaan
dilakukan pemeriksaan.
besi dan kaya vitamin C, serta menghindari minum teh atau kopi
sesudah makan.
f. Jika ibu teradapat komplikasi maka segera rujuk ibu ke rumah sakit
7. Evaluasi
1. Peraturan - peraturan
1464/MENKES/PER/2010
Pasal 9
berencana
Pasal 10
meliputi:
berwenang untuk:
a. Episiotomi
postpartum
berlangsung.
lengkap.
hipotermia.
Persalinan
dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar, penemuan dini
bayi baru lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB (Meilani. 2009; hal
: 41-42).