BAB I. PENDAHULUAN
Setelah peristiwa fertilisasi normal terjadi di ampula yang menghasilkan zigot maka proses
selanjutnya adalah perubahan zigot tersebut menjadi morula dan pada bentuk blastokist peristiwa
selanjutnya yang tidak kalah penting adalah implantasi dari jaringan tersebut. Proses ini akan terus
berlanjut karena harapan akhir dari suatu peristiwa awal fertilisasi adalah hidup dan berkembangnya janin
Selama minggu ke-3 setelah fertilisasi, mulai muncul garis-garis primitif dan pada ujung kepalanya
terdapat nodus primitif. Di daerah nodus dan garis ini sel-sel epiblas bergerak masuk (invaginasi) dan
membentuk lapisan baru yaitu endoderm dan mesoderm. Hingga akhir perkembangan minggu ke-3
Proses selanjutnya, hasil fertilisasi tersebut akan melalui masa embrio dan kemudian masa janin
yang nantinya akan terus berkembang sampai kelahiran. Masa embrionik atau masa organogenesis ini
dimulai pada minggu ke-4 sampai minggu ke-8/ke-9. Pada masa inilah lapisan-lapisan ektoderm,
mesoderm dan endoderm akan mulai mengadakan perubahan untuk menjadi organ-organ tubuh manusia.
Peristiwa ini sangat penting karena populasi sel induk yang membangun setiap organ primordial dan
interaksi-interaksi ini sangat peka terhadap gangguan pengaruh genetik dan pengaruh lingkungan.
Perubahan pada masa janin akan lebih terlihat lagi, karena pada masa ini hasil fertilisasi yang pada
masa embrio belum terlihat jelas sebagai individu manusia secara bertahap tumbuh dan berkembang
menjadi bentuk manusia. Masa ini selain bentuk fisik yang berubah, aktivitas janin juga sudah ditemukan
melalui gerakan-gerakan janin yang dapat dirasakan ibu. Mempersiapkan janin untuk dapat hidup dan
bertahan selama awal-awal masa segera setelah proses bersalin tentu membutuhkan kesiapan yang
matang dari janin. Sehingga menjadi tanggung jawab semua pihak baik ibu, ayah dan tenaga kesehatan
untuk terus mengawasi perkembangan janin. Memastikan seluruh masa baik embrio dan janin berlangsung
dengan aman dan lancar menjadi salah satu alternatif yang sangat penting.