Anda di halaman 1dari 4

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

Oleh

1. Pengantar

Limbah kotoran sapi adalah salah satu jenis limbah yang dihasilkan dari
kegiatan peternakan. Limbah ini mempunyai andil dalam pencemaran, karena
limbah kotoran sapi sering menimbulkan masalah lingkungan yang mengganggu
kenyamanan hidup masyarakat disekitar peternakan, Gangguan tersebut berupa
bau yang tidak sedap yang ditimbulkan oleh gas, terutama gas amoniak (NH3)
dan gas Hidrogen Sulfida (H2S). Kedua gas tersebut dalam konsentrasi tertentu
akan mengganggu ternak dan peternaknya. Ternak yang menghirup kedua gas
tersebut akan mengalami gangguan pada saluran pernafasan yang mengakibatkan
ternak menjadi lebih peka terhadap serangan penyakit. Pada manusia kedua gas
tersebut mengakibatkan gangguan pada saluran pernafasan yang disertai dengan
reaksi fisiologis tubuh yang ditandai dengan perutmerasamual, sakitkepala, batuk-
batuk dan berkurangnya nafsu makan.
Namun disamping itu dampak yang disebabkan oleh limbah
ternaktersebut, limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber energy yang
mempunyai peranpenting dalam kehidupan manusia, bila diberi sentuhan
teknologi, berupa pengolahan menjadi biogas. Biogas bagus untuk kelestarian
lingkungan dan membuat lingkungan menjadi lebih bersih karena pemanfaatan
limbah yang biasanya terbuang sia sia dan hanya mencemari lingkungan namun
dengan teknik tertentu dapat dijadikan biogas yang dapat bermanfaat.
Setidaknya ada lima artikel yang berkaitan dengan biogas dari kotoran
sapi. Kelima artikel tersebut masing-masing ditulis oleh Latifah Hanum Damanik,
Adi Heru Husodo, Totok Y. Sulistiyanto1, Sustiyah2Gunawan (2014), , S.
Zubaidah3, B. Satata4 (2016), A.C. Adityawarman1), Salundik2), Lucia C2)
(2015) , WedoSasongko (2010), dan Mohammad R., F., Soeroso*, Pradana S.,
Akbar, Sudarno, Irawan Wisnu Wardhana (2016). Adi Heru Husodo, Totok
Gunawan (2014) membahas tentang Pemanfaatan feses ternak sapi sebagai energy
alternatif biogas bagi rumah tangga dan dampak positif dan dampak negatif
terhadap lingkungan masyarakat setempat. Yang kedua S. Zubaidah3, B. Satata
(2016) membahas tentang kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk
mengatasi masalah pupuk organic dari kotoran sapi yang belum digunakan oleh
petani sebagai sumber biogas rumah tangga yang ada di Kabupaten Pulang Pisau
Provinsi Kalimantan Tengah. Yang ketiga A.C. Adityawarman, Salundik2), Lucia
(2015) membahas tentang peningkatkan produktivitas petani peternak sapi
dengan mengelola kotoran ternak sapi menjadi nilai tambah, memotivasi petani
peternak sapi dalam menguasai dan aplikasi teknologi Biogas sebagai sumber
energi alternative, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani ternak sapi
dalam pembuatan reaktor Biogas dengan biaya yang lebih murah. Selanjutnya
WedoSasongko (2010) membahas tentang produksi Biogas dari Biomassa
Kotoran Sapi dalam Biodigester Fix Dome dengan Pengenceran dan Penambahan
Agitasi yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi kelangkaan energy fosil di
masa mendatang. Dan yang terakhit Mohammad R., F., Soeroso, Pradana S.,
Akbar, Sudarno, Irawan Wisnu Wardhana (2016) membahas tentang pengaruh
pengenceran dan pengadukan terhadap produksi biogas pada anaerobic digestion
dengan menggunakan ekstrak rumen sapi sebagai starter dan limbah dapur sebagai
substrat dan kandungan organic pada limbah padat dapur dapat menjadi sumber
substrat bagi bakteri anaerobik, yang akan menghasilkan biogas sehingga dapat
menjadi sumber energy alternative dan terbarukan.
Masalah yang dibahas dalam artikel ini adalah (i) Kandungan apa saja
yang terdapat dalam kotoran sapi tersebut? (ii) Bagaimana proses pembuatan
kotoran sapi menjadi biogas? (iii) Apa dampak positif dan negatif yang
ditimbulkan dari pengolahan kotoran sapi menjadi biogas.

2. Metode
Dalam penelitianini, metode yang digunakan oleh peneliti adalah
metode kualitatif. Metode kualitatif sifatnya memberikan penjelasan dengan
menggunakan analisis. Metode penelitian dari berbagai jurnal yang menjadi
referensi dan ditambah pengamatan langsung di kandang dengan cara wawancara
peternak di daerah Solo. Data penelitianiniberupa data-data yang didapat melalui
refernsi jurnal sertahasil yang didapat melalui wawancara peternak. Data tersebut
dikumpulkan melalui pengamatan, peninjauan referensi, wawancara, dan dibantu
dengan alat elektronik berupa handphone serta alat tulis untuk mencatat hasil
pengamatan
Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data kualitatif.
Pengolahan data menggunakan teknik non-statistik. Data dari penelitian ini
berbentuk narasi, sehingga tidak mungkin menggunakan teknik statistik
inferensial maupun statistik deskriptif.

3. Hasil dan Pembahasan

4. Simpulan

Daftar Pustaka
A.C. Adityawarman1), Salundik2), Lucia C2) PENGOLAHAN LIMBAH
TERNAK SAPI SECARA SEDERHANA DI DESA PATTALASSANG
KABUPATEN SINJAI SULAWESI SELATAN (Jurnal Ilmu Produksi dan
Teknologi Hasil Peternakan ISSN 2303-2227 Vol. 03 No. 3 Oktober 2015
Hlm: 171-177
Latifah Hanum Damanik, Adi Heru Husodo, Totok Gunawan. 2014.
“Pemanfaatan feses ternak sapi sebagai energy alternatif biogas bagi rumah
tangga dan dampaknya terhadap lingkungan.” (Jurnal Teknosains VOL.4,
NO.1 desember 2014 Hal 54-63.)
(https://journal.ugm.ac.id/teknosains/article/download/6048/4822)
Mohammad R., F., Soeroso*, Pradana S., Akbar, Sudarno,
IrawanWisnuWardhana. 2016.
“Pengaruhpengencerandanpengadukanterhadapproduksi biogas pada
anaerobic diggestiondenganmenggunakanekstrak rumen sapisebagai starter
danlimbahdapursebagaisubstrat. UniversitasDiponegoro.”(Jurnal presitasi
volume 13, No2 september 2016 hal. 88-93)
(https://ejournal.undip.ac.id/index.php/presipitasi/article/viewFile/12489/943
0).
WedoSasongko. 2010. “Produksi biogas
daribiomassakotoransapidalambiodigester fix dome
denganpengencerandanpenambahanagitasi.”(https://digilib.uns.ac.id/doku
men/detail/18987/Produksi-Biogas-dari-Biomassa-Kotoran-Sapi-dalam-
Biodigester-Fix-Dome-dengan-Pengenceran-dan-Penambahan-Agitasi)
Y. Sulistiyanto1, Sustiyah2, S. Zubaidah3, B. Satata4. 2016. “Pemanfaatan
kotoran sapi sebagai sumber biogas rumahtangga di Kabupaten Pulang
Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Universitas Palangkaraya.”(jurnal
udayana mengabdi, volume 15, NO. 2 mei 2016 hal. 150-158)
(https://ojs.unud.ac.id/index.php/jum/article/download/22583/14841/)
https://journal.ipb.ac.id/index.php/ipthp/article/download/14502/pdf

Anda mungkin juga menyukai