Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sulis Tianingsih

NIM : P07124118247

Prodi/ jurusan : D3 Kebidanan Semester IVA

Mata Kuliah : Asuhan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal

Dosen Pengampu : Hapisah, S.Si.T.,M.PH

RANGKUMAN MASTITIS

Pengertian
Mastitis adalah inflamasi atau peradangan pada payudara. Umumnya hanya satu payudara yang
terkena kondisi ini. Pada wanita menyusui penyakit mastitis ini dikenal dengan istilah mastitis laktasi.
Sering terjadi pada 3 bulan pertama setelah melahirkan. Mastitis laktasi disebabkan saluran asi tersumbat
akibat pengaruh menyusui. Misal : latch on kurang baik atau menyusu tidak teratur. Pada wanita tidak
menyusui dapat muncul mastitis periduktal. Ternyata pria juga bisa terkena mastitis namun sangat jarang
terjadi. Mastitus periduktal disebabkan kerusakan duktus akibat merokok atau melakukan tindik pada
puting. Biasanya terjadi pada wanita perokok usia 20-30 tahun.

Gejala :

1. Benjolan pada payudara

2. Merasa cemas dan stres

3. Bagian payudara memerah dan bengkak nl,nyeri serta panas bila disentuh

4. Kelelahan,pegal dan nyeri

5. Gejala serupa flu

6. Keluar cairan berwarna putih atau bercampur darah dari puting

7. Diagnosis dilakukan dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik bila tidak menyusui perlu dilakukan
pemeriksaan USG payudara.
Pengobatan

1. Menyusui lebih sering dari biasanya dan awali dengan payudara yang terkena mastitis. Asi tetap
aman dikonsumsi bayi.

2. Gunakan pakaian dan bra yang longgar.

3. Bila perlu hindari mengenakan bra sementara waktu

4. Gunakan kompres dingin pada payudara untuk membantu mengurangi rasa nyeri dan
pembengkakan

5. Jika gejala tidak membaik dalam 12-24jam maka segera berkonsultasi dengan dokter

6. Beristirahat yang banyak

Pencegahan

Selain itu, penting untuk mengetahui langkah mencegah mastitis. Upaya yang bisa dilakukan yaitu:

1. Memastikan latch on yang baik antara bayi dan payudara, serta bayi bisa menyusu dengan baik.

2. Menyusui sesering mungkin, mengikuti keinginan bayi.

3. Hindari menunda atau melewatkan waktu menyusui.

4. Jangan ragu membangunkan bayi untuk menyusui, terutama jika payudara terasa penuh.

5. Hindari tekanan pada payudara. Misalnya dengan menghindari penggunaan pakaian ketat.

6. Istirahat sebanyak mungkin.

7. Bergantian sisi payudara saat mulai menyusui. Misalnya jika saat ini diawali payudara kanan,
maka berikutnya diawali payudara kiri.

8. Hindari memberikan bayi cairan lain selain payudara.

Anda mungkin juga menyukai