FARMAKODINAMIK &
FARMAKOKINETIK
BAGIAN FARMAKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
1
27/03/2018
Bioavailabilitas (BA)
▪ Persentase obat yg secara utuh diabsorpsi tubuh dari suatu dosis tertentu yg
diberikan & tersedia, untuk melakukan efek terapetiknya
Apa yang
terjadi pada
obat setelah
masuk ke
tubuh kita
2
27/03/2018
FARMAKOKINETIK
the study of rate processes involved in the absorption,
distribution, metabolism, and excretion of drugs and their
relationship to the pharmacological, therapeutic, or toxic respons
in animal or humans
3
27/03/2018
Cara/jalur pemberian
(Routes of administration)
4
27/03/2018
Absorpsi Obat
adalah perpindahan obat dari tempat pemberian menuju ke
sirkulasi darah dan target aksinya
▪ Untuk memasuki aliran sistemik/pembuluh darah obat harus dapat
melintasi membran/barrier merupakan faktor terpenting bagi obat
untuk mencapai tempat aksinya ( misal: otak, jantung, anggota badan
lain)
▪ Obat harus dapat melewati berbagai membran sel (misalnya sel usus
halus, pembuluh darah, sel glia di otak, sel saraf)
5
27/03/2018
Mekanisme perpindahan/
transport obat
▪ Difusi pasif:
– Perpindahan obat/senyawa dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
merupakan mekanisme transport sebagian besar obat
– Tergantung pada:
ukuran dan bentuk molekul obat
kelarutan obat dalam lemak
derajat ionisasi obat
▪ Transport aktif
– Perpindahan obat/senyawa dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
membutuhkan energi dan protein pembawa/carrier mekanisme transport
obat-obat tertentu
6
27/03/2018
Derajat ionisasi
banyaknya obat yang terionkan (menjadi bermuatan)
ketika dilarutkan dalam air
▪ Faktor penentu utama ionisasi:
– Sifat asam-basa obat : asam lemah atau basa lemah
sebagian besar obat adalah asam lemah atau basa lemah
– Sifat asam-basa cairan solven (pelarut)-nya : asam atau basa
(obat yang bersifat asam lemah akan lebih terionisasi pada suasana basa,
sedangkan obat yang bersifat basa lemah akan terionisasi pada suasana asam)
7
27/03/2018
makin asam
Basa Asam
▪ Diazepam ▪ Levodopa
▪ Klordiazepoksid ▪ Penisilin
▪ Trimetoprim ▪ Aspirin
▪ Morfin ▪ Metotreksat
▪ Norepinefrin ▪ Sulfametoksazol
▪ Dopamin ▪ Klorotiazid
▪ Propranolol ▪ Fenobarbital
▪ Amfetamin ▪ Fenitoin
▪ Klorokuin ▪ Asam askorbat
makin basa
Aturan
▪ Molekul akan menjadi kurang bermuatan (tidak terionisasi ) jika berada pada
suasana pH yang sama, dan akan lebih bermuatan jika berada di pH yang
berbeda
▪ Semakin bermuatan, suatu molekul akan semakin sulit menembus membran
▪ Semakin kurang bermuatan, suatu molekul akan lebih mudah menembus
membran
▪ Dapat menjadi prediktor terhadap sifat absorpsi obat, distribusi obat, serta
ekskresi obat
8
27/03/2018
2. Ukuran partikel
Untuk obat yang sukar larut dalam air, ukuran partikel sangat mmpengaruhi. Obat-obat dengan
ukuran partikel kecil relatif mudah larut dalam cairan dibandingkan partikel dengan ukuran yang
besar.
4. lonisasi
Sebagian besar obat merupakan suatu elektrolit lemah sehingga ionisasinya dipengaruhi oleh pH
medium. Dalam mediumnya obat tersebut dalam dua bentuk yaitu bentuk terion yang lebih mudah
larut dalam air dan bentuk tak terionkan yang mudah larut dalam lipid dan lebih mudah diabsorpsi.
9
27/03/2018
7. Motilitas usus
Motilitias usus yang besar misalnya pada saat diare dapat mengurangi absorpsi obat karena
waktu kontak antara obat dengan absorpsinya adalah pendek
9. Cara pemberian
• Cara pemberian obat dapat dilakukan dengan jalur enteral dan parenteral.
Pemberian enteral adalah pemberian obat melalui saluran cerna atau dari rongga mulut sampai
poros usus contohnya adalah peroral, sublingual, bukal dan rektal.
Pemberian parenteral adalah pemberian obat di luar saluran cerna misalnya topikal, suntikan dan
inhalasi.
• Pemberian obat dibedakan berdasarkan sistem vaskuler atau pembuluh darah menjadi
pemberian intravaskuler dan ekstravaskuler.
Pemberian intravaskuler adalah pemberian obat melalui sirkulasi sistemik (pembuluh
darah) misalnya intravena, intraarteri dan intrakardial.
Pemberian ekstravaskuler adalah pemberian obat diluar sirkulasi sistemik misalnya
subkutan, peroral dan intramuskular.
10
27/03/2018
D + A ↔ DA
11
27/03/2018
Volume distribusi
adalah volume cairan tubuh tempat suatu obat pada akhirnya terdistribusikan,
dinotasikan Vd. Volume distribusi menggambarkan luas distribusi obat dalam
tubuh. Volume distribusi merupakan parameter kuantitatif distribusi.
Vd =
▪ Dimana Q adalah jumlah obat total dan Cp adalah konsentrasi obat dalam darah
▪ Cairan total tubuh berkisar 0,55 L/kg dan volume distribusi dicapai oleh obat yang larut
dalam lipid
▪ Ikatan obat diluar kompartemen plasma seperti pada lemak tubuh akan meningkatkan
volume distribusi.
12
27/03/2018
▪ Kompetisi
terjadi manakala terdapat obat lain yang mempunyai afinitas yang lebih besar
terhadap protein plasma sehingga mengakibatkan kadar obat bebas meningkat dan
pada akhirnya efek obat juga meningkat.
Obat asam terikat kuat pada albumin sedangkan obat basa terikat lemah pada
albumin
Kompetisi bermakna klinik apabila ikatan obat dan protein sebesar lebih dari 80-90
% dan volume distribusinya kecil ( < 0,15 mL/g).
contoh ikatan warfarin dengan protein plasma dapat diambil alih oleh klofibrat atau
asam mefenamat sehingga meningkatkan efek antikoagulasi warfarin sehingga
penderita dapat mengalami pendarahan
FARMAKODINAMIK
Study of pengaruh obat terhadap sel hidup,
drug organ, atau makhluk, secara
action keseluruhan yg berhubungan dengan
fisiologi, biokimia, & patologi
13
27/03/2018
• Receptors,
• Enzymes,
Most • Transporters:
drugs act • ion channels (Na+, K+,
on specific Ca2+, Cl–, etc.)
protein • other transporter
molecule protein molecules
(transporter for
targets : nutrients, drugs,
etc.àABC, SLC
transporters, etc.)
Reseptor
14
27/03/2018
15
27/03/2018
16
27/03/2018
Ca2+Antagonist
Intracellular Ca2+
cell exitability
Mekanisme •Agonis
kerja Obat •Antagonis
17
27/03/2018
SPESIFISITAS
SELEKTIVITAS
AGONIS
• Selective agonist
• Nonselective agonist
ANTAGONIST
• Competitive Antagonist
• Noncompetitive Antagonist
• Partial Agonist
• Selective antagonist
• Nonselective antagonist
18
27/03/2018
19
27/03/2018
20
27/03/2018
• receptor, or • therapeutic
• enzyme system, effects
or • side effects
• transporters. • toxic effects
• Bioavailabilitas
• Rute pemberian
• Absorpsi
• Distribusi
• Difusi
• Kelarutan lipid
Farmakokinetik • Ionisasi
• Ikatan protein
• Metabolisme
• Ekskresi
• Aksi Obat
• Reseptor
Farmakodinamik • Hubungan dosis-respon
• Antagonisme
• Efek Obat
• Efek samping
• Indeks terapi
• Perubahan perilaku
21