Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SENIBUDAYA

DISUSUN OLEH :

DEVINASARI OCTORIA SILALAHI

VIII 1 (DELAPAN SATU)

SMP BUDI MURNI 2 MEDAN


BUTET
1. Judul : Butet
2. Lirik : Butet,,,di Pangungsiang do AmangMu ale Butet
 (Butet,,,di Pengungsian nya AyahMu oo Butet)

Da Margurilla da Mardarurat ale Butet

 (Mengikuti Perang Gerilya)

Da Margurilla da Mardarurat ale Butet

 (Mengikuti Perang Gerilya)

Butet,Sotung Ngolngolan ro Hamuna ale Butet

 (Butet,Jangan sampai Sedih ketika Kalian Datang)

Paima Tona manang Surat ale Butet

 (Menunggu Pesan atau Surat oo Butet)

Paima Tona manang Surat ale Butet

 (Menunggu Pesan atau Surat oo Butet)

I doge doge doge,I dogei doge doge

I doge doge doge,I dogei doge doge

 (Menyatakan Perasaan Keheranan)

Butet,Haru Patibu ma Magodang ale Butet

 ( Butet,Cepatlah Besar oo Butet)

Asa Adong da Palang Merah ale Butet

 (Agar ada yang Menjadi Palang Merah oo Butet)

Da Palang Merah ni Negara ale Butet


 (Palang Merah untuk Negara oo Butet)

I doge doge doge,I dogei doge doge

I doge doge doge.I dogei doge doge

 (Menyatakan Perasaan Keheranan)


3. Makna lagu : Butet adalah lagu daerah yang berasal dari Provinsi Sumatra Utara.
Dalam bahasa Indonesia, kata "butet" berarti anak perempuan. Lagu ini menceritakan
tentang seorang ayah yang rindu berpesan kepada anak perempuannya ketika sang ayah
sedang mengikuti perang gerilya.

4. Pencipta : NN

AMPAR AMPAR PISANG

1.Judul : Ampar ampar pisang

2. Lirik : Ampar ampar pisang

 (Susun susun pisang)

Pisangku balum masak

 (Pisangku belum masak)

Masak sabigi di hurung bari-bari

Masak sabigi di hurung bari-bari

 (Masak sebiji, dipenuhi bari-bari)

Manggalepak manggalepok

 (Manggalepak manggalepok "bunyi dahan/ batang


patah")

Patah kayu bengkok

 (Patah kayu yang bengkok)

Bengkok dimakan api, apinya clang curupan

Bengkok dimakan api, apinya clang curupan

 (Bengkok dilalap api, apinya hampir padam)

(Masak sebiji, dipenuhi bari-bari)

(Dua kali)
Nang mana batis kutung, diki tipi dawang

 (Siapa kaki yang buntung berarti dimakan bidawang)

Nang mana batis kutung, diki tipi dawang

 (Siapa kaki yang buntung berarti dimakan bidawang)

3. Makna lagu : Pada dasarnya lagu ini merupakan lagu anak-anak yang dibawakan
dalam sebuah permainan anak. Dalam permainan yang diiringi dengan lagu ampar-ampar pisang
ini diikuti oleh beberapa anak sambil bernyanyi dan seiring dengan berakhirnya lagu ini anak
terakhir disentuh, kemudian anak tersebut melipat kakinya ibarat kaki yang buntung karena
digigit biawak. Sang anak yang melipat kakinya tersebut berarti telah kalah dalam permainan
tersebut. Lagu ini juga menggambarkan kebiasaan masyarakat Kalimantan Selatan yang suka
menyusun buah pisang yang mulai masak. Kalaupun sudah masak dan hanya sebiji, anak-anak
mulai menggerumuti pisang tersebut dan memakannya. Anak-anak tersebut memakan pisang
dengan lahap seperti api memakan batang kayu.

4. Pencipta : Hamiedan AC

APUSE

1. Judul : Apuse
2. Lirik : Apuse kokon dao

 kakek / nenek aku akan pergi

Yarabe soren doreri

 ke negeri seberang, Teluk Doreri

Wuf lenso bani nema baki pase

 pegang sapu tangan dan melambaikan tangan

(Dua kali)

Arafabye aswarakwar

Arafabye aswarakwar

 kasihan aku, selamat jalan cucuku


3. Makna lagu : Menceritakan tentang seorang cucu yang berpamitan kepada kakek dan
neneknya.Cucu tersebut berpamitan karena hendak pergi merantau yaitu ke Teluk Doreri.

4. Pencipta : NN

BUNGONG JEUMPA
1. Judul : Bungong jeumpa
2. Lirik : Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh
 Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh

Bungong teuleubèh, teuleubèh indah lagoina

 Bunga yang lebih, yang lebih indah rupanya

Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh

 Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh

Bungong teuleubèh, teuleubèh indah lagoina

 Bunga yang lebih, yang lebih indah rupanya

Putéh, kunèng, meujampu mirah

 Putih, kuning, bercampur merah

Bungong siulah, siulah indah lagoina

 Bunga setangkai, setangkai yang indah sekali

Putéh, kunèng, meujampu mirah

 Putih, kuning, bercampur merah

Bungong siulah, siulah indah lagoina

 Bunga setangkai, setangkai yang indah sekali

Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh

 Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh

Bungong teuleubèh, teuleubèh indah lagoina

 Bunga yang lebih, yang lebih indah rupanya

Bungong jeumpa, bungong jeumpa meugah di Aceh


 Bunga cempaka, bunga cempaka terkenal di Aceh

Bungong teuleubèh, teuleubèh indah lagoina

 Bunga yang lebih, yang lebih indah rupanya

Lam sinar buleuen, lam sinar buleuen angèn peuayôn

 Di bawah sinar rembulan, di bawah sinar rembulan,


angin mengayun-ayun

Durôh meususôn, meususôn, nyang mala-mala

 Gugur dan bertumpuk-tumpuk, (dari bunga) yang layu.

Mangat that mubèe, meunyoe tatém côm

 Harum sekali baunya, jikalau ingin dicium

Leupah that harôm, si bungong jeumpa

 Sungguh sangat harum, si bunga cempaka

Mangat that mubèe, meunyo tatém côm

 Harum sekali baunya, jikalau ingin dicium

Leupah that harôm, si bungong jeumpa

 Sungguh sangat harum, si bunga cempaka

3. Makna lagu : Lagu Bungong Jeumpa adalah lagu daerah Aceh. Lagu Bungong
Jeumpa ini menceritakan tentang keindahan sebuah bunga yang sangat terkenal di
Aceh. Bungong Jeumpa dalam bahasa Aceh yang berarti Bunga Cempaka. Bunga ini
beraneka macam, ada yang berwarna merah, putih dan kuning

4. Pencipta : Ikhtisar Radja Jeumpa

Cik cik periuk


1.Judul : Cik cik periuk

2.Lirik : Cik cik periook bilanga sumping dari jawe

 Cik cik periuk Belanga sumbing(pecah) dari jawa

Datang nek krcibook bawa kepiting dua ekook

 Datang nenek kecibok bawa kepiting dua ekor

Cik cik periook bilanga sumping dari jawe

 Cik cik periuk Belanga sumbing(pecah) dari jawa

Datang nek krcibook bawa kepiting dua ekook

 Datang nenek kecibok bawa kepiting dua ekor

Cak cak bur dalam bilanga picak iddung gigi rongak

 Diceburkan ke belanga Hidung pesek gigi ompong

Sape kitawa dolok dipancung raje tunggak hei

 Siapa ketawa dulu Dipancung raja tunggal

3. Makna lagu : Berisi tentang sindiran masyarakat Sambas pada zaman dulu terhadap
orang-orang yang datang ke daerah tersebut yang berasal dari luar daerah Sambas.Orang-orang
tersebut yaitu para tentara Jawa yang memakai pakaian tentara Hindia Belanda.Kedatangan
mereka membawa dampak negatif. Mereka saling mengadu domba. Selain itu, lagu Cik cik
periuk menceritakan tentang kehidupan yang sudah campur baur. Mereka lebih memikirkan
dunia padahal hidup tidak hanya dunia saja melainkan akherat.

4. Pencipta : NN

Anda mungkin juga menyukai