Anda di halaman 1dari 12

BAB VI

DEMOKRASI INDONESIA

Kebebasan dalam demokrasi sesungguhnya bukan merupakan sebuah kebebasan


yang mutlak, melainkan kebebasan yang memiliki koridor dan batasan, termasuk dibatasi
oleh kebebasan yang dimiliki orang lain. Walaupun peningkatan kesadaran tentang nilai-
nilai demokrasi terasa semakin marak dikalangan aktivis politik, intektual, media massa,
LSM, belum berarti bahwa demokrasi telah benar-benar tegak di bumi Indonesia. Sampai
saat ini masih sering dijumpai adanya upaya pemaksaan kehendak dengan kekerasan,
tindakan korupsi dikalangan pemerintahan.
Bab ini memuat dua bagian yaitu : pertama, membicarakan tentang Konsep dan
Prinsip Demokrasi, kedua, membicarakan Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia. Setelah
mempelajari bagian ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mengidentifikasi nilai-nilai demokrasi.
2. Menjelaskan hubungan prinsip demokrasi universal dengan konteks demokrasi di
Indonesia.
3. Mempraktekkan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan
4. Mengambil prakarsa dalam pengembangan budaya demokrasi di Indonesia.

A. Konsep dan Prinsip Demokrasi


Istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata demos artinya
rakyat, dan kratein artinya pemerintah atau kekuasaan. Berdasarkan arti dua kata di atas
maka secara sederhana demokrasi bisa kita artikan pemerintah oleh rakyat, dalam hal ini
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Diantara beberapa pengertian tentang
demokrasi, pengertian yang dikemukakan oleh Abraham Lincoln dengan sebuah kalimat
yang sederhana dan mudah dipahami dapat dijadikan rangkuman pengertian yaitu
pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Kalimat pengertian
tersebut memang sederhana, akan tetapi bagaimana praktik / pelaksanaannya ternyata tidak
semudah seperti apa yang tersurat dalam pengertian itu. Bagaimana cara pelaksanaan
pemerintahan yang berasal dari rakyat, bagaimana rakyat melaksanakan pemerintahan itu,
dan bagaimana agar pemerintahan itu diperuntukkan bagi rakyat, dalam pelaksanaan
semua itu mengundang perdebatan panjang.

Demokrasi Indonesia 67
Bentuk pemerintahan oleh rakyat tersebut pernah benar-benar diterapkan secara
harfiah pada masa sebelum masehi yaitu masa pemerintahan Yunani kuno, ketika itu
rakyat secara langsung menjadi penentu kebijaksanaan pemerintah, mereka dapat berbicara
dan memberikan suara secara langsung di dalam dewan sebagai forum penentu kebijakan.
Pada masa itu jumlah penduduk tidak melebihi dari 10.000 warga. Masa ini ketika jumlah
penduduk semakin banyak dan setiap penduduk tidak mungkin bisa terlibat secara
langsung, maka kita membutuhkan demokrasi perwakilan untuk memutuskan berbagai
persoalan bersama, hal ini menuntut dibentuknya pemerintahan dan dewan perwakilan
yang dipilih oleh rakyat. Lembaga-lembaga tersebut memiliki mandat dari rakyat untuk
menjalankan tugas eksekutif dan legislatif. Karena dipilih dan memperoleh mandat dari
rakyat maka merekapun harus mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pemerintahan
tersebut kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Sebenarnya demokrasi tidak hanya menyangkut pemerintahan dan perwakilan saja
dan tidak hanya menyangkut hak memilih dan hak dipilih, tetapi demokrasi pada masa kini
menyangkut adanya pengakuan terhadap kesetaraan diantara warga negara, kebebasan
warga negara untuk melakukan partisipasi politik, kebebasan untuk memperoleh berbagai
sumber informasi dan komunikasi, serta kebebasan untuk menyuarakan ekspresi. Dengan
demikian demokrasi melindungi kebebasan, mengedepankan kesetaraan, dan membuka
partisipasi bagi warga negara.
Demokrasi tidak akan efektif dan lestari tanpa substansi yang berwujud ideologi
yang mewarnai pengorganisasian berbagai elemen politik seperti partai politik, lembaga-
lembaga pemerintahan maupun organisasi-organisasi kemasyarakatan. Kelestarian
demokrasi memerlukan partisipasi rakyat yang bersepakat mengenai makna dan paham
bekerjasama serta kegunaan demokrasi bagi kehidupan mereka. Demokrasi yang kuat
bersumber kepada kehendak rakyat dan bertujuan untuk mencapai kemaslahatan bersama.
Dewasa ini istilah demokrasi sudah lebih luas mencakup demokrasi ekonomi, kebudayaan,
dan bahkan demokrasi menjadi sikap hidup yang mencakup segala bidang kehidupan.
Penerapan demokrasi di berbagai negara bisa jadi berbeda-beda hal ini tidak
terlepas dari sejarah, kondisi sosial kultural, ideologi, tujuan nasional, dan aspek-aspek
lain yang tidak sama di setiap negara. Sebagai suatu kondisi ideal demokrasi tentu dicita-
citakan oleh banyak kalangan, tetapi upaya menuju demokrasi yang ideal merupakan
sebuah proses yang tidak mudah. Dibawah pemerintahan yang otoriter tidak ada demokrasi
karena hak rakyat untuk berpartisipasi dalam kegiatan poilitik, kebudayaan, atau ekonomi

Demokrasi Indonesia 68
dibatasi. Karena itu dukungan rakyat terhadap demokratisasi akan sangat menentukan
keberhasilan proses tersebut. Demokratisasi biasanya diawali dengan meluasnya
kebebasan, media massa diberi kelonggaran, masyarakat luas melakukan partisipasi sosial
melalui organisasi serta berkembangnya penghargaan terhadap keragaman.
Upaya untuk menuju demokrasi yang mantap membutuhkan partisipasi dari
segenap elemen masyarakat, lembaga-lembaga negara, militer, partai politik, dan
organisasi-organisasi politik lainnya. Yang perlu dipahami bersama adalah segenap elemen
tersebut harus bersepakat bahwa nilai-nilai demokrasi merupakan nilai yang harus
dikedepankan dalam keseluruhan proses. Jika kesepakatan ini terbangun maka tidak akan
ada pihak yang menjalankan praktek-praktek non demokratis untuk memperjuangkan
kepentingannya.
Kriteria untuk proses demokrasi (demokratisasi) menurut Robert A. Dahl yang
dikutip Budianto (2004) adalah :

1. Partisipasi efektif; Sebelum sebuah kebijaksanaan digunakan oleh negara, seluruh


anggota harus mempunyai kesempatan yang sama dan berpartisipasi efektif agar
pandangan mereka diketahui oleh anggota-anggota yang lainnya sebagaimana
seharusnya kebijaksanaan itu dibuat.
2. Persamaan suara; Setiap anggota mempunyai kesempatan yang sama dan efektif untuk
memberikan suara dalam membuat sebuah keputusan dan seluruh suara harus dihitung
sama.
3. Pemahaman yang jelas; Setiap anggota harus menpunyai kesempatan yang sama dan
efektif untuk mempelajari kebijakan-kebijakan alternatif yang relevan dan
konsekuensi-konsekuensi yang mungkin.
4. Pencakupan orang dewasa; Semua atau paling tidak sebagian besar orang dewasa yang
menjadi penduduk tetap, seharusnya memiliki hak kewarganegraan penuh yang
ditunjukkan oleh kriteria di atas.

Dalam pengertian yang mendasar, demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat yang
berarti partisipasi rakyat sangat penting. Tetapi partisipasi tersebut tidak akan dapat
dilaksankan dengan baik jika tidak terdapat kebebasan dan kesetaraan di antara warga
negara. Selain itu harus ada hukum yang mengatur segenap aspek kehidupan dan juga
harus ada wahana yang menjadi tempat menyalurkan aspirasi warga negara. Setiap warga

Demokrasi Indonesia 69
negara seharusnya terlibat dalam pembuatan keputusan politik, baik secara langsung
maupun melalui wakil-wakil pilihan mereka.
Dari uraian diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap negara yang
menerapkan demokrasi memiliki kecenderungan yang sama dalam hal prinsip-prinsip yang
dianut. Beberapa prinsip demokrasi yang dianut secara universal, mencakup :

1. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan keputusan politik.


Keterlibatan warga negara dalam pemerintahan, terutama ditujukan untuk
mengendalikan tindakan-tindakan para pemimpin politik, pemilu menjadi salah satu
cara untuk melakukan partisipasi politik. Masyarakat dapat pula menyampaikan kritik,
mengajukan usul, atau memperjuangkan kepentingan melalui saluran-saluran lain yang
demokratis sesuai dengan undang-undang.
2. Persamaan (kesetaraan) di antara warga negara.
Masalah persamaan, menjadi kepentingan utama dalam teori dan praktek politik. Pada
umumnya tingkat persamaan yang dituju antara lain persamaan politik, persamaan
dimuka hukum, persamaan kesempatan, persamaan ekonomi, persamaan sosial atau
persamaan hak.
3. Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui oleh warga negara.
Kebebasan dan kemerdekaan diperlukan untuk memberi kebebasan kepada warga
negara agar dapat memperjuangkan kepentingan dan kehendaknya serta melakukan
kontrol terhadap penyelenggara negara. Kebebasan tersebut terutama menyangkut hak-
hak kebebasan yang telah tercakup dalam hak asasi manusia seperti hak politik,
ekonomi, kesetaraan di depan hukum dan pemerintahan, ekspresi kebudayaan dan hak
pribadi.
4. Suremasi hukum.
Penghormatan terhadap hukum harus dikedepankan baik oleh penguasa maupun oleh
rakyat, tidak terdapat kesewenang-wenangan yang bisa dilakukan atas nama hukum,
karena itu pemerintah harus didasakan pada hukum yang berpihak kepada keadilan (rule
of law). Setiap warga negara berdiri setara dihadapan hukum tanpa ada pengecualian.
Jika hukum dibuat atas nama keadilan dan disusun dengan memperhatikan pendapat
rakyat, maka tidak ada alasan untuk mengabaikan apalagi melecehkan hukum dan
lembaga hukum.

Demokrasi Indonesia 70
5. Pemilihan Umum Berkala.
Pemilihan umum, sebagai mekanisme untuk menentukan komposisi pemerintah secara
periodik, juga merupakan sarana utama bagi partisipai politik individu yang hidup
dalam suatu masyarakat. Pemilihan umum menjadi kunci untuk menentukan apakah
sistem itu demokratis atau bukan. Sistem pemilihan menjadi suatu alat penting, bagi
partisipasi politik, sekaligus menjadi sarana bagi pelaksanaan perubahan kekuasaan
politik secara damai. Pemilu merupakan salah satu jalan untuk mewujudkan
pemerintahan yang memiliki wewenang yang sah (legitimasi) dengan dukungan rakyat.

B. Jenis-jenis Demokrasi
Dilihat dari berbagai sudut pandang maka dapat kita bedakan beberapa jenis
demokrasi seperti berikut.
1. Berdasarkan cara menyampaikan pendapat, terdapat dua jenis demokrasi yaitu :
a. Demokrasi Langsung : rakyat secara langsung diikut sertakan dalam proses
pengambilan keputusan.
b. Demokrasi Perwakilan : rakyat diwakili oleh wakil-wakilnya yang diperoleh
melalui pemilihan umum.
2. Berdasarkan prinsip Ideologi, terdapat dua jenis demokrasi yaitu :
a. Demokrasi Liberal : individu diberi kebebasan yang sangat luas
b. Demokrasi Rakyat atau Demokrasi Proletar : tidak mengenal perbedaan kelas
dalam masyarakat.
3. Berdasarkan titik perhatian / prioritas, terdapat tiga jenis demokrasi, yaitu :
a. Demokrasi Formal / Liberal : individu diberi kebebasan yang sangat luas
b. Demokrasi Material : manusia dipandang sama dibidang sosial ekonomi,
biasanya dikembangkan dinegara-negara sosialis-komunis
c. Demokrasi campuran: Umumnya dilakukan oleh sebagian besar negara-negara
dewasa ini.
4. Berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat kelengkapan negara, terdapatr dua
jenis demokrasi yaitu :
a. Demokrasi sistem Parlementer :
b. Demokrasi sistem Presidensial :

Demokrasi Indonesia 71
C. Demokrasi di Indonesia / Demokrasi Pancasila
Demokrasi dapat dikatakan merupakan pola hidup berkelompok di dalam
organisasi negara, sesuai dengan keinginan orang-orang yang hidup berkelompok tersebut.
Keinginan orang- orang yang hidup berkelompok tersebut ditentukan oleh pandangan
hidup, falsafah hidup, dan ideologi bangsa yang bersangkutan.
Paham demokrasi yang sejak awal kemerdekaan diterapkan di Indonesia,
sesungguhnya mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Asas musyawarah mufakat dan
kekeluargaan / gotong-royong, merupakan prinsip dan nilai-nilai luhur yang telah lama
berkembang. Hakikat demokrasi Pancasila yang kemudian dikembangkan dalam bidang
politik, ekonomi dan sosial budaya menjadi falsafah / ideologi negara yang sangat
mungkin dapat berkembang sesuai dengan ciri khas masyarakat Indonesia yang pluralistik.
Rumusan singkat demokrasi pancasila tercantum dalam sila ke-empat Pancasila
yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian totalitas yang terkait
erat antara satu sila dengan sila lainnya secara bulat dan utuh. Beberapa rumusan mengenai
pengertian Demokrasi Pancasila yang dikutip S. Sumarsono dkk. (2005) :

a. Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H


Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang besumber kepada kepribadian
dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-
ketentuan Pembukaan UUD 1945.
b.Sri Sumantri, S.H
Demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan yang mengandung semangat Ketuhanan Yang Maha
Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan keadilan sosial.
c. S. Sumarsono dkk.,(2005)
Demokrasi Indonesia adalah pemerintahan rakyat yang berdasarkan nilai-nilai
falsafah Pancasila atau pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat berdasarkan sila-sila
Pancasila. Ini berarti bahwa :

Demokrasi Indonesia 72
1) Demokrasi atau pemerintahan rakyat yang digunakan oleh pemerintah Indonesia adalah
sistem pemerintahan rakyat yang dijiwai dan dituntun oleh nilai-nilai pandangan hidup
bangsa Indonesia (Pancasila).
2) Demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah transformasi nilai-nilai falsafah pancasila
menjadi suatu bentuk dan sistem pemerintahan khas Pancasila.
3) Demokrasi Indonesia yang dituntun oleh nilai-nilai Pancasila adalah konsekuensi dan
komitmen pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen di bidang
pemerintahan atau politik.
4) Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan baik mensyaratkan pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai falsafah Pancasila.
5) Pelaksanaan demokrasi Indonesia dengan benar adalah pengamalan Pancasila melalui
politik pemerintahan.
Demokrasi Indonesia merupakan demokrasi yang khas dengan ciri pokok mengacu
pada nilai-nilai Pancasila. Rumusan formal nilai-nilai pancasila mendasarkan diri pada
kerakyatan, demokrasi diwujudkan dalam suatu proses musyawarah untuk mencapai
mufakat, dalam prinsip ini terkandung kegotongroyongan, demokrasi juga diwujudkan
dalam sistem perwakilan.
Mekanisme demokrasi Indonesia pada dasarnya adalah keseluruhan langkah
pelaksanaan kekuasaan pemerintahan rakyat yang dijiwai nilai-nilai falsafah pancasila dan
berlangsung menurut hukum yang berkiblat kepada kepentingan, aspirasi, dan
kesejahteraan rakyat banyak. Hukum yang tertinggi ini selanjutnya dijabarkan secara
formal menjadi hukum dasar tertulis yang disebut Undang-Undang Dasar.
Prinsip-prinsip demokrasi pancasila bila dikaitkan dengan prinsip-prinsip
demokrasi universal, secara normatif dapat kita simak sebagai berikut :

Demokrasi Indonesia 73
Tabel 3. Prinsip-prinsip Demokrasi Universal dan Demokrasi Pancasila
PRINSIP-PRINSIP DEMOKRASI
Demokrasi Universal Demokrasi Pancasila
1. Keterlibatan warga negara dalam 1. Persamaan bagi seluruh rakyat
pembuatan keputusan politik. Indonesia.
2. Tingkat persamaan tertentu di antara 2. Keseimbangan antara hak dan
warga negara. kewajiban.
3. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan 3. Pelaksanaan kebebasan yang
tertentu yang diakui dan dipakai oleh bertanggungjawab secara moral kepada
para warga negara. Tuhan YME, diri sendiri, dan orang
4. Suatu sistem perwakilan. lain.
5. Suatu sistem pemilihan kekuasaan 4. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
mayoritas. 5. Pengambilan keputusan dengan
musyawarah mufakat.
6. Mengutamakan persatuan nasional dan
kekeluargaan.
7. Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita
nasional.

Keterkaitan prinsip-prinsip demokrasi universal dengan demokrasi pancasila


dipraktikkan secara khusus melalui masuknya nilai dan kepribadian Indonesia yang khas
sebagaimana tercermin melalui dasar negara Pancasila. Demokrasi Indonesia merupakan
demokrasi yang khas dengan ciri pokok mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Rumusan
formal demokrasi pancasila mendasarkan diri pada kerakyatan dan juga mencakup
demokrasi politik, ekonomi, hukum, dan kebudayaan. Demokrasi diwujudkan dalam suatu
proses musyawarah untuk mencapai mufakat, dalam prinsip ini terkandung
kegotongroyongan. Demokrasi juga diwujudkan dalam sistem perwakilan.
Paham yang dianut dalam sistem kenegaraan Republik Indonesia adalah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Penyelenggara kekuasan adalah rakyat dan membaginya
dalam lembaga-lembaga pemegang kekuasaan, yaitu :
1. Kekuasaan mengubah dan menetapkan undang-undang dasar kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) BAB II Pasal 3 ayat (1).

Demokrasi Indonesia 74
2. Kekuasaan sebagai pembentuk undang-undang diberikan rakyat kepada Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR), BAB VII Pasal 20 ayat (1).
3. Kekuasaan sebagai penyelenggara pemerintahan diberikan rakyat kepada Presiden BAB
III Pasal 4 ayat (1).
4. Kekuasaan sebagain lembaga peradilan dan pengujian undang-undang diberikan rakyat
kepada Mahkamah Agung (MA), BAB IX Pasal 24 ayat (2), Pasal 24A ayat (1).
5. Kekuasaan sebagai lembaga pemeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diberikan rakyat kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BAB
VIIIA Pasal 23E ayat (1).
Beberapa lembaga negara lainnya dalam sistem ketatanegaraan menurut UUD
Negara Republik Indonesia sesudah amandemen antara lain :
 Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang anggotanya dipilih dari setiap provinsi melalui
pemilihan umum BAB VIIA Pasal 22C ayat (1)
 Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilihan umum, BAB VIIB
Pasal 22E ayat (5)
 Komisi Yudisial (KY), berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung, menjaga
dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. BAB IX Pasal
24B ayat (1)
 Mahkamah Konstsitusi (MK), berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang
Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan
oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus
perselisihan tentang hasil pemilu. BAB IX Pasal 24C ayat (1)
Pelaksanaan demokrasi di Indonesia sejak kemerdekaan bangsa tahun 1945
samapai sekarang penerapannya sangat beragam walaupun sama-sama berlandaskan
ideologi Pancasila. Keragaman atau perbedaan penerapan itu dapat kita periodekan seperti
berikut :
a. Periode 1945 – 1949, dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi pancasila
namun dalam penerapan berlaku demokrasi liberal.
b. Periode 1949 – 1950, dengan konstitusi Republik Indonesia Serikat (RIS), berlaku
demokrasi liberal.
c. Periode 1950 – 1959, dengan UUDS 1950, berlaku demorasi liberal dengan multipartai.
Selama pemberlakuan demokrasi liberal, kehidupan politik dan pemerintahan tidak
Demokrasi Indonesia 75
stabil, Dewan Konstituante gagal menetapkan Undang-Undang Dasar baru, suhu politik
yang memanas membahayakan keselamatan bangsa dan negara, yang akhirnya
menyebabkan Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden kembali ke UUD 1945
yaitu pada tanggal 5 Juli 1959
d. Periode 1959 – 1965, dengan UUD 1945, seharusnya berlaku demokrasi pancasila,
namun yang diterapkan demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin dilaksanakan atas kesadaran dan keyakinan tidak cocoknya praktik
demokrasi Parlementer (Demokrasi Liberal) yang mengakibatkan rakyat terpecah.
Secara konsep demokrasi terpimpin memiliki keunggulan yang bisa dilihat dari amanat
Presiden dihadapan Dewan Konstituante 22 April 1959 tentang pokok-pokok demokrasi
terpimpin :
1) Demokrasi Terpimpin bukan diktator,
2) Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan kepribadian dan dasar
hidup bangsa Indonesia, yaitu kekeluargaan dan gotong royong
3) Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi di segala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, sosial, dan ekonomi
4) Inti pemimpin dalam Demokrasi Terpimpin adalah Permusyawatan yang dipimpin
oleh hikmah kebijaksanaan
5) Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang membangun diharuskan
dalam Demokrasi Terpimpin.
Akan tetapi dalam praktiknya konsep itu tidak terealisasi sepenuhnya dan sering
menyimpang dari nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
e. Periode 1966 – 1998, dengan UUD 1945, seharusnya berlaku demokrasi pancasila, akan
tetapi pelaksanaannya cenderung otoriter. Berbagai penyimpangan dari Pancasila dan
UUD 1945 yang terjadi antara lain :
1) Penyelenggaraan Pemilu yang tidak adil dan tidak jujur
2) Pengekangan kebebasan berpolitik bagi warga negara terutama pegawai negeri sipil
3) Masih ada intervensi pemerintah terhadap lembaga peradilan
4) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
5) Sistem kepartaian yang tidak otonom dan tidak netral
6) Maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme
7) Struktur anggota MPR tidak proforsional didominasi oleh pemerintah

Demokrasi Indonesia 76
f. Periode 1998 – sekarang, dengan UUD 1945, berlaku demokrasi pancasila cenderung
ada perubahan menuju demokratisasi :
1) Pemilihan Umum lebih demokratis
2) Partai politik lebih mandiri
3) Pengaturan Hak Asasi Manusia lebih jelas
4) Lembaga demokrasi lebih berfungsi
Walaupun tata cara pelaksanaan Demokrasi Pancasila berlandaskan konstitusional,
masih ada terlihat kelemahan dalam pelaksanaannya dan harus terus dikawal, yaitu:
1) Praktik demokrasi cendrung menerapkan konsep demokrasi liberal, kurang bertolak
pada paham kekeluargaan dan gotong royong
2) Praktik korupsi, kolusi, nepotisme, semakim berkembang
3) Maraknya mafia peradilan dalam lembaga peradilan.

D. Rangkuman
1. Secara etimologis, demokrasi berasal dari kata Yunani yaitu demos yang berarti
rakyat dan cratos atau cratein yang berarti pemerintahan atau kekuasaan. Jadi
demokrasi diartikan pemerintahanrakyat atau kekuasaan rakyat.
2. Berdasarkan idologinya, demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang berdasarkan
Pancasila. Demokrasi Pancasila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan
tertinggi ada pada rakyat yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila.
3. Demokrasi Indonesia adalah emokrasi konstitusional, selain karena dirumuskan
nilai dan normnya dalam UUD 1945, konstritusi Indonesia juga bersifat membatasi
kekuasaan pemerintahan dan menjamin hak-hak dasar warga negara
4. Praktik demokrasi Pancasila berjalan sesuai dengan dinamika perkembangan
kehidupan kenegaraan Indonesia. Prinsi-prinsip demokrasi Pancasila secara ideal
terumuskan, sedang dalam tataran empirik mengalami pasang surut.
5. Sebagai pilihan akan pola kehidupan bernegara, sistem demokrasi dianggap penting
dan bisa diterima banyak negara sebagai jalan mencapai tujuan hidup bernegara
yakni kesejahteraan dan keadilan.

Demokrasi Indonesia 77
LATIHAN
Jawaban pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berkelompok (5 orang)
1. Mengapa warga negara perlu berpartisipasi aktif dalam sistem politik demokrasi.
2. Apa ukuran suatu pemerintahan yang demokratis.
3. Salah satu prinsip demokrasi yang berlaku universal adalah tingkat kebebasan atau
kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai warga negara. Bagaimana
pelaksanaannya di Indonesia selama masa orde baru.
4. Buat rumusan tentang demokrasi pancasila menurut kalimat anda sendiri!
5. Sikap apa yang perlu dikembangkan dalam sistem demokrasi terhadap masyarakat
Indonesia yang majemuk.
6. Jelaskan pendapat saudara bagai mana memberantas KKN dan mafia peradilan

Demokrasi Indonesia 78

Anda mungkin juga menyukai