Metode Penyuluhan
Metode Penyuluhan
Puji dan syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan YME karena berkat dan kasihNya
penulis masih dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan dan tanpa
hambatan yang berarti.
Makalah ini di harapkan dapat lebih membantu mahasiswa-mahasiswi untuk lebih
mengerti Metode Metode Penyuluhan. Dalam makalah ini juga kami menyajikan beberapa
contoh kasus dalam macam-macam pendekatan dan hambatan dalam berfikir kreatif.
Kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Komunikasi Pembangunan
dan Penyuluhan kami dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata kami menyampaikan tak
ada gading yang tak retak, sehingga setiap saran dan kritik yang membangun guna
kesempurnaan makalah ini, kami terima dengan baik. Karena kami sadar bahwasanya kami juga
masih dalam proses belajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Hormat Kami
(Penulis)
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................................3
1.2 Tujuan ...............................................................................................................3
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Metode Penyuluhan.........................................................................4
2.2 Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan..............................................................4
2.3 Penggolongan Metode Penyuluhan...................................................................5
2.4 Metode Penyuluhan Lainnya.............................................................................8
2.5 Gabungan Berbagai Media Dan Penggunaan Alat Bantu Audio Visual...........10
2.6 Keuntungan Menggunakan Alat Bantu Audio Visual.......................................11
2.7 Penggunaan Media Rakyat................................................................................11
Daftar Pustaka......................................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Menjelaskan tentang metode apa saja yang digunakan dalam komunikasi penyuluhan. Dalam
makalah ini akan dibahas juga tentang studi kasus sehingga memudahkan pembaca untuk lebih
mengerti akan metode penyuluhan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2) Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk
bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan
inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
3) Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yangtelah
diketahui informasinya secara lebih lengkap.
4) Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk lebih
meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas.
5) Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan uji
coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.
5
2. Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba)
3. Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)
C. Penggolongan Berdasarkan Pendekatan Kepada Sasaran
a) Metode berdasarkan pendekatan perorangan
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan
sasarannya secara perorangan. Metode perorangan atau personal approach menurut
Kartasaputra (Setiana, 2005), sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat
secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika
dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya
jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Metode
pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang
berpengaruh ataupun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat
setempat.
Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), metode pendekatan perorangan pada hakikatnya
adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan
di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program penyuluhan yang
membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara
langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan.Contohnya :
a. Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.
b. Surat menyurat secara perorangan.
c. Demonstrasi pilot.
d. Belajar perorangan, belajar praktek.
e. Hubungan telepon
b) Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Dalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara
kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach menurut Kartasaputra (Setiana,
2005) cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok
untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam
pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi
informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam
kelompok yang bersangkutan.
Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih
menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang
memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para
anggotanya. Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran Contohya :
a. pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.
b. Perlombaan.
c. Demonstrtasi cara/hasil.
6
d. Kursus tani.
e. Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.
f. Karyawisata.
g. Hari lapangan petani (farm field day).
7
Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian dari ketiga metode tersebut (Setiana, 2005),
yakni:
Metode Keuntungan Kerugian
Penyuluhan § Waktu lebih efisien § Komunikasi tersamar
perorangan § Adanya persiapan yang § Sifatnya lebih formal
mantap § Pengaruhnya relatif sukar
§ Relatif lebih mudah diukur
mengorganisasikan
Penyuluhan § Relatif lebih efisien, § Masalah pengorganisasian
kelompok pertanian berkelompok § Pendekatan aktifitas
§ Komunikator tidak pembentukan kelompok bersama
tersamar § Kesulitan dalam
pengorganisasian aktivitas diskusi
§ Memerlukan pembinaan calon
pimpinan kelompok yang cakap dan
dinamis
Penyuluhan § Tidak terlalu resmi, § Memakan waktu lebih banyak
massal pertanian massal § Biaya lebih besar
§ Penuh kepercayaan § Bersifat kurang efisien
§ Langsung dapat pengaruhnya
dirasakan
8
kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali
potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan, termasuk permasalahan yang ditemukan
(Suwandi, 2006). Dengan pelatihan metode penyuluhan pertanian partisipatif, para penyuluh
pertanian akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat
yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pelatihan juga akan
mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani, melalui pendekatan partisipatif
untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di lapangan (BBPP Lembang, 2009).
Tabel 3. Kelebihan dan kekurangan metode penyuluhan partisipatif
Kelebihan Kelemahan
melibatkan partisipasi penuh dari Membutuhkan waktu yang
masyarakat relative lebih lama
pendekatan penyuluhan dari bawah Pembicaraan dapat
ke atas (bottom up) untuk memberikan menyimpang dari arah pembelajaran
kekuasaan kepada petani agar dapat yang telah ditetapkan sebelumnya.
mandiri
Mendorong inisiatif positif para
penyuluh maupun petani
Memebrikan motivasi bagi
penyuluh
9
(4) Internet browsing untuk penyuluhan pertanian; (5) Video Conferencing- Static, Mobile;
(6) Kisan Call Centers;(7)Satelite Communication Networks (Sharma, 2005)
Cyber Extension adalah program yang dikembangkan Badan Penyuluhan dan Pengembangan
SDM Pertanian, merupakan metode penyuluhan masa depan yang dirancang dengan tujuan,
sebagai berikut: (1) meningkatkan arus informasi dari pusat sampai tingkat petani; (2)
meningkatkan penyediaan materi penyuluhan pertanian bagi penyuluh; (3) meningkatkan akses
petani dalam mendapatkan informasi; dan (4) menyediakan peralatan komputer yang dapat
mengakses informasi Cyber Extension (Badan PPSDMP, 2010)
Tabel 4. Kelebihan dan kelemahan metode penyuluhan berbasis ICT
Kelebihan Kelemahan
Pengembangan kelembagaan Belum semua petani mau
penyuluhan dan mampu menerima adanya
Penguatan ketenagaan penyuluhan teknologi
Perbaikan penyelenggaraan Informasi yang diterima
penyuluhan tidak seluruhnya dapat dimengerti
Penguatan dukungan teknologi pada
usaha tani/agribisnis di tingkat petani
Perbaikan pelayanan teknologi dan
informasi pertanian
2.5 Gabungan Berbagai Media Dan Penggunaan Alat Bantu Audio Visual
Pada umumnya dianjurkan untuk menggabungkan berbagai metode sesuai dengan tujuan. Ada
metode terbaik untuk setiap tujuan atau fungsi yang hendak dicapai.
Universitas Terbuka United Kingdom telah menggunakan multimedia dengan sangat sistematis.
Pada awalnya hanya televisi dan radio yang merupakan media utama tetapi ternyata bahwa
televisi tidak selalu yang paling tepat . Radio jauh lebih murah, dan sama efektifnya bila
informasi tidak harus disampaikan secara visual. Di samping itu, mahasiswa merasa perlu untuk
membaca kembali pelajarannya, dan buku-buku serta bahan tertulis lainnya sering digunakan.
Pertemuan juga diselenggarakan untuk memberi kesempatan kepada mhasiswa melaksanaan
pekerjaan laboratorium atau mendiskusikan berbagai isu dengan dosennya. Diskusi pribadi
antara mahaguru dan mahasiswa juga diperlukan untuk membantu mahasiswa mengatasi
kesulitannya.
Pendekatan multimedia bukan hanya penting dalam pelaksanaan fungsi proses komunikasi, tapi
juga untuk penampilannya melalui media yang paling cocok dan dapat mencapai pemirsa yang
lebih besar . Dengan demikian semua jenis kelompok dapat dicapai : Yang kurang
berpendidikan dengan sarana televisi dan yang berpendidikan melalui bahan tercetak.
10
Penelitian iklan menunjukkan bahwa orang yang menerima pesan yang sama melalui berbagai
media akan lebih tanggap, karena isi pesan telah dikenal hanya konteks yang berlainan. Rasanya
tidak berkelebihan jika hal ini disebut sebagai suatu goncangan pengenalan.
Saat merencanakan kombikansi berbagai media, biasanya yang dipikirkan tidak hanya soal
kampanye yang tersusun tetapi juga penggunaan alat bantu audio visual untuk mendukung
ceramah dan diskusi kelompok, seperti papan tulis, papan flanel, flip card, proyektor, foto,
gambar, grafik, peta, slide, flimstrip, film, radio, televisi, rekaman suara dan video tape, CD-
ROM dan terminal belajar terprogram.
11
membangkitkan motivasi untuk melakukan perubahan daripada ahli pengetahuan kepada suatu
perubahan dari penduduk desa.
Media tradisional bersaing dengan media modern seperti radio, televisi, kaset, atau video dan
didalam beberapa hal media tradisional mengalami kekalahan. Media rakyat dan media modern
seharusnya tidak harus saling bersaing melainkan saling melengkapi. Dengan demikian media
rakyat dapat dipertunjukkan ditelevisi dan lagu-lagu rakyat dengan tema pembangunan dapat
disiarkan melalui radio. Cara demikian sering dilakukan di Indonesia, sebagian karena
pemerintah melihatnya sebagai suatu cara untuk meningkatkan kesatuan nasional.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode penyuluhan merupakan cara penyampaian materi penyuluhan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya
untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta
meningkatkan kesadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup.
Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:
1. agar penyuluh dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yangtepat
dan berhasil guna
2. agar kegiatan penyuluhan yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang
dikehendaki yaitu perubahan perilaku anggota keluarganya dapat berdayaguna dan berhasil
guna.
Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam
pendekatannya :
A. Penggolongan dari Segi Komunikasi
1. Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face Communication)
2. Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication)
B. Penggolongan berdasarkan indera penerima
1. Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan.
2. Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran.
3. Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra secara
kombinasi. Misalnya:
Demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba)
Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba)
Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)
C. Penggolongan Berdasarkan Pendekatan Kepada Sasaran
a) Metode berdasarkan pendekatan perorangan
b) Metode berdasarkan pendekatan kelompok
c) Metode berdasarkan pendekatan massal
13
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18687/4/Chapter%20II.pdf
(diakses pada tanggal 27 mei 2015)
14