Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN KOMUNITAS I

PUSKESMAS
( PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

1. INDAH PERMATA SARI 21116071


2. DINA ULYARATI 21116074
3. RIZKI RENATA A 21116075
4. ANNISA AFIANRIA Y.C 21116104
5. RESTY PERMATASARI 21116110
6. MOLINA KINTAN RJ 21116107
7. ASEP SUMANTRI 21115087

PRODI: PSIK / 3B Semester 5


DOSEN PENGAJAR: SEPTI , S.Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
PALEMBANG TAHUN AJARAN 2017 – 2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr wb
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena dengan
rahmat dan pertolongan-Nya makalah ini dapat diselesaikan dengan penuh
kemudahan. Dalam menyelasaikan makalah ini penyusun mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, jadi pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya pada semua pihak yang membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. oleh
sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan diterima dengan senang
hati dan penyusun berharap makalah ini bermanfaat bagi siapapun. Terima kasih.

Palembang, 19 November 2018

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................2


DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Tujuan Penulisan.........................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI
A. PUSKESMAS....................................................................................................6
1. Pengertian....................................................................................................7
2. Visi Puskesmas...........................................................................................7
3. Misi Puskesmas...........................................................................................7
4. Fungsi Puskesmas.......................................................................................8
5. Kedudukan Puskesmas................................................................................9
6. Organisasi Puskesmas.................................................................................9
7. Tata Kerja Puskesmas...............................................................................11
8. Upaya Kesehatan Puskesmas....................................................................12
9. Azas penyelenggaraan Puskesmas............................................................15
10. Pembiayaan Puskesmas ............................................................................15
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................17
B. Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di


indonesia. Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung
terwujudnya perubahan status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat
kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal tentu
diperlukan upaya pembangunan sistem pelayanan kesehatan dasar yang mampu
memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat selaku konsumen dari pelayanan
kesehatan dasar tersebut (Profil kesehatan indonesia, 2007).

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan terdepan dalam
sistem pelayanan kesehatan, harus melakukan upaya kesehatan wajib (basic six)
dan beberapa upaya kesehatan pilihan yang disesuaikan dengan kondisi,
kebutuhan, tuntutan, kemampuan dan inovasi serta kebijakan pemerintah daerah
setempat. Puskesmas dalam menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh dan terpadu dilaksanakan melalui upaya peningkatan, pencegahan,
penyembuhan, dan pemulihan disertai dengan upaya penunjang yang diperlukan.
Ketersediaan sumber daya baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sangat
mempengaruhi pelayanan kesehatan (Profil kesehatan indonesia, 2009).

saat ini puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk
menjangkau seluruh wilayah kerjanya, puskesmas diperkuat dengan puskesmas
pembantu serta puskesmas keliling. Jumlah puskesmas di Indonesia sampai
dengan akhir tahun 2009 sebanyak 8.737 unit dengan rincian jumlah puskesmas
perawatan 2.704 unit dan puskesmas non perawatan sebanyak 6.033 unit. Salah
satu indikator yang digunakan untuk mengetahui keterjangkauan penduduk
terhadap puskesmas adalah rasio puskesmas per 100.000 penduduk. Dalam kurun
waktu 2005 hingga 2009, rasio ini menunjukkan adanya peningkatan. Rasio

4
puskesmas per 100.000 penduduk pada tahun 2005 sebesar 3,50 pada tahun 2009
meningkat menjadi 3,78 (Profil kesehatan indonesia, 2009).

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas,


beberapa puskesmas non perawatan telah ditingkatkan statusnya menjadi
puskesmas perawatan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, yaitu tahun 2005-
2009 telah terjadi peningkatan jumlah puskesmas perawatan dari 2.077 unit pada
tahun 2005 menjadi 2.704 unit pada tahun 2009 (Profil kesehatan indonesia,
2009).

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Pengertian Puskesmas
2. Untuk Mengetahui Visi Puskesmas
3. Untuk Mengetahui Misi Puskesmas
4. Untuk Mengetahui Fungsi Puskesmas
5. Untuk Mengetahui Kedudukan Puskesmas
6. Untuk Mengetahui Organisasi Puskesmas
7. Untuk Mengetahui Tata Kerja Puskesmas
8. Untuk Mengetahui Upaya Kesehatan Puskesmas
9. Untuk Mengetahui Azas Penyelenggaraan Puskesmas
10. Untuk mengetahui pPembiayaan Puskesmas

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

I. PUSKESMAS
I.1 Pengertian
A. Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.

B. Unit Pelaksana Teknis

Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),


puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat
pertama serta ujung tembak pembangunan kesehatan di Indonesia.

C. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh


bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.

D. Penanggung Jawab Penyelanggaraan

Penanggung jawab penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan


di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sedangkan puskesmas bertanggung jawab hanya sebagian upaya
pembangunan yang diberikan oleh dinas kesehatan Kabupaten/Kota sesuai
dengan kemampuannya.

6
E. Wilayah Kerja

Secara rasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah suatu kecamatan,


tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan
memperhatikan keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW) masing-
masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab langsung
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

I.2 Visi Puskesmas


Adapun visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat dalam rangka
mewujudkan Indonesia sehat, indikator dari kecamatan sehat meliputi
lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan derajat kesehatan penduduk kecamatan.

I.3 Misi Puskesmas


Dalam rangka mencapai visi tersebut, maka misi yang harus dilaksanakan
meliputi:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya.

a.4 Fungsi Puskesmas


Berikut ini adlah beberapa fungsi yang mesti dilaksanakan oleh puskesmas
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Fungsi tersebut
mencangkup :
a. Pusat penggerak pembangungan berwawasan kesehatan
Puskesmas senantiasa berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral di wilayah kerjanya,
sehingga pembangunan yang dilaksanakan tetap berwawasan kesehatan.
Slain itu puskesmas juga memantau dan melaporkan dampak kesehatan

7
yang muncul akibat penmbangunan yang diselenggarakan di wilayah
masyarakat.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
Puskesmas berupaya agar perorangan, keluarga, kelompok, dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk
melayani diri sendiru dan hidup sehat termasuk dalam pembiayaan
kesehatan oleh dan untuk mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat tetap
memerhatikan situasi, kondisi, dan sosial budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
1. Pelayanan kesehatan perorangan
Pelayanan kesehatan ini bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan
menyembuhkan dan memulihkan seseorang ke kondisi semula., tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan.
2. Pusat pemberrdayaan masyarakat
Pelayanan kesehatan ini bersifat public goods dengan tujuan
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.

1.5 Kedudukan puskesmas


1. Sistem kesehatan
Puskesmas dijadikan sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama
dan bertanggung jawab melaksanakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat.
2. Sistem kesehatan kabupaten / kota
Bertanggung jawab melaksanakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
kabupaten / kota diwilayah kerjanya.
3. Sistem kesehatan daerah
Puskesmas merupakan unit struktural pemerintah daerah kabupaten/ kota
bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antarsarana pelayanan kesehatn strata pertama

8
Puskesmas sebagai pembina berbagai macam pelayanan kesehatan strata
pertama yang ada diwilayah kerjanya, misalnya praktik dokter, praktik
bidan, poliklinik, balai kesehatan masyarakat, atau yang lainnya.
Disamping itu, juga terdapat upaya kesehatan bersumber masyarakat
seperti posyandu, polindes, pos obat desa, dan pos upaya kesehatan kerja
(ukk)

1.6 Organisasi puskesmas


Steuktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan kegiatan dan beban tugas
masing-masing puskesmas. Struktur tersebut disusun oleh dinas kesehatan
kabupaten.kota. dan penetapannya dilakukan oleh peraturan daerah. Namun
pada umumnya seperti berikut ini:
1. Kepala puskesmas
Kriteria untuk menjadi kepala puskesmas adalah dokter, dokter gigi,
ataupun sarjana kesehatan dengan latar belakang pendidikan kesehatan
masyarakat (trihono, 2002). Saat ini sudah banyak kepala puskesmas yang
bukan dokter, misa;nya perawat dengan pendidikan diploma atau D III
keperawatan dan memiliki strata satu sarjana kesehatan masyarakat.
2. Unit tata usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas
dalam pengelolaan data dan informasi, perencanaan dan penilaian ,
keuangan , umum dan pengawasan.
3. Unit pelaksana teknis fungsional puskesmas yang mencangkup upaya
kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKNM serta upaya
kesehatan perorangan.
4. Jaringan pelayanan puskesmas, yaitu unit puskesmas pembantu, unit
puskesmas keliling, dan unit bidan didesa/komunitas.

1.7 Tata Kerja Puskesmas


a. Kantor Kecamatan
Puskesmas berkoordinasi dengan kantor kecamatan dengan melakukan
pertemuan berkala yang diselenggarakan dotingkat kecamatan. Koordinasi

9
mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta
penilain.
b. Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota
Puskesmas bertanggung jawab terhadap dinas kesehatan kabupaten / kota.
Sebaliknya Dinas kesehatan kabupaten/kota membina dan memberikan
bantuan administratif dan teknis kepada Puskesmas.
c. Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas menjalin kerja sama dengan Pelayanan Kesehatan strata
pertamayang dikelola oleh masyarakat maupun swasta, termasuk
penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang dilaksanakan.
Puskesmas melaksanakan kegiatan bimbingan teknis, pemberdayaan, dan
rujukan sesuai kebutuhan.
d. Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Puskesmas menjalin kerja sama dengan berbagai kesehatan rujukan. Untuk
perorangan,Puskesmas bekerja sama dengan rumah sakit Kabupaten/Kota.
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat kerja sama dalam hal
rujukan dilakukan dengan Dinas Kesehatan Kabupatrn/Kota, laboratorium
kesehatan, serta balai kesehatan masyarakat
e. Dengan Lintas Sektor
Sebagai pelaksana teknik penyelenggaraan sebagian tugas pembangunan
kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Puskesmas berkoordinasi dengan berbagai sektor terkait yang ada di
kecamatan.
f. Dengan Masyarakat
Puskesmas memelurkan dukungan aktif dari masyarakat sebagai objek dan
subjek dalam pembangunan kesehatan. Dukungan aktif tersebut
diwujudkan dengan pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP)
yang menghimpun berbagai potensi yang dimiliki oleh masyarakat.
Misalnya tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
kemasyarakatan, serta pelaku usaha. Nantinya BPP tersebut berperan
sebagai mitra Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan

10
kesehatan. BPP adalah suatu organisasi yang menghimpun tokoh-tokoh
masyarakat peduli kesehatan yang berperan sebagai mitra kerja Puskesmas
dalam menyelenggarakan upaya pembangunan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Adapun fungsi dari BPP inj sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan oleh Puskesmas (to serve)
2. Berfungsi dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan dan
keberhasilan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas (to advocate)
3. Berfungsi melaksanakan tinjauan kritis dan memberikan masukan
tentang kinerja Puskesmas dalam memberikan pelayanan (to watch).

1.8 Upaya Kesehatan Puskesmas


Dalam mencapai visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas, puskesmas
memiliki tanggung jawab dalam mengelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Pelayanan tersebut merupakan
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dikelompokkan menjadi dua
(kepmenkes, 2004):

1. Upaya Kesehatan Wajib


Upaya ini ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional dan global
serta memiliki daya ungkit yang tinggi dalam meningkatkan status
kesehatan masyarakat. Upaya ini wajib dilaksanakan oleh seluruh
Puskesmas yang ada di Indonesia yang mencakup:
a. Upaya promosi pesehatan
b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
f. Upaya pengobatan

11
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya ini ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ada di
masyarakat dan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya
pengembangan ini misalnya:
a. Upaya kesehatan sekolah
b. Upaya kesehatan olahraga
c. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
d. Upaya kesehatan kerja
e. Upaya kesehatan gigi dan mulut
f. Upaya kesehatan jiwa
g. Upaya kesehatan mata
h. Upaya kesehatan usia lanjut
i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional

1.9 azas penyelenggaraan puskesmas


dalam penyelenggaraannya ada beberapa azaz yang harus dipenuhi oleh
puskesmas (kepmenkes, 2004). Azas-azas tersebut mencangkup:
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Dengan
melakukan kegiatan sebagai berikut :
a. Beruapaya menggerakan pembangunan dalam berbagai sektor
dikecamatan sehingga pembangunan yang dilaksanakan ditingkat
kecamatan berwawasan kesehatan.
b. Melakukan pemauntauan berbagai dampak terhadap kesehatan
masyarakat sebagai akibat pembangunan yang dilaksanakan
kecamatan tersebut.
c. Melakukan pembianaan terhadapa upaya kesehatan strata pertama
yang dilaksanakan baik oleh masyarakat maupun dunia usaha.

12
d. Melaksankan upaya kesehatan primer secara merata dan terjangkau
diwilayah kerja puskesmas.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat


Puskesmas wajib melakukan pemberdayaan bidang kesehatan yang
mencangkup pemberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat agar
berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas, seperti
Badan Penyantun Puskesmas (BPP), Pos Obat Desa. Dengan demikian
diharapkan mereka dapat berperan aktif dalam upaya-upaya kesehatan
yang dilaksanakan oleh puskesmas.

3. Azas Keterpaduan
Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang
optimal, maka penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas harus dilakukan
secara terpadu baik lintas program maupun lintas sektor. Keterpaduan
dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Keterpaduan lintas program
Upaya memadukan usaha kesehatan yang menjadi tanggung jawab
puskesmas. Misalnya Manajemen Terpadu Balita Sakit (MBTS) yang
mencangkup keterpaduan antara KIA dengan P2M, gizi, promosi
kesehatan, dam pengobatan. Contoh lainnya misalnya posyandu yang
memadukan kegiatan KIA, gizi, promosi kesehatan, dan yang
lainnya.
b. Keterpaduan lintas sektoral
Upaya memadukan program atau kegiatan puskesmas (program
wajib, pengembangan, maupun inovasi) dengan sektor lainnya
ditingkat kecamatan, termasuk organisasi masyarakat dan dunia
usaha. Misalnya usaha kesehatan sekolah dipadukan dengan sektor
terkait lainnya seperti pendidikan, keluarahan atau desa, pertanian,
dan sektor lainnya.

13
4. Azas Rujukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas masalah
kesehatan secara timbal balik, vertikal maupun horizontal. Puskesmas
memiliki keterbatasan dalam mefasilitasi pelayanan kesehatan. Rujukan
upaya kesehatan perorangan merupakan rujukan kasus penyakit meliputi
rujukan kasus, rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) dan rujukan ilmu
pengetahuan. Rujukan upaya kesehatan masyarakat adalah rujukan
masalah kesehatan masyarakat antara lain kejadian luar biasa, bencana,
pencemaran lingkungan, rujukan sarana dan logistik, tenaga dan rujukan
operasional.
a. Rujukan upaya kesehatan perorangan
Rujukan untuk khusus penyakit. Misalnya, bila puskesmas merawat
kasus dengan penyakit tertentu, namun karena fasilitas kesehatan
yang terbatas, maka kasus tersebut dapat dirujuk ketempat pelayanan
kesehatan lebih lengakap. Demikian sebaliknya, rumah sakit dapat
juga merujuk pasiennya yang hanya perlu rawat jalan puskesmas.
Rujukan demikian dikenal dengan rujukan vertikal dan horizontal :
1) Rujukan kasus dengan keperluan diagnostik, pengobatan,
tindakan medis seperti operasi atau lainnya.
2) Rujukan bahan pemeriksaan.
3) Rujukan ilmu pengetahuan, misalnya mendatangkan tenaga ahli
ke puskesmas untuk mendapatkan bimbingan atau hal lainnya.
b. Rujukan kesehatan masyarakat
Rujukan ini mencangkup masalah kesehatan masyarakat yang
dihadapi puskesmas. Misalnya masalah out break atau kejadian luar
biasa (KLB) atau yang dikenal dengan epidemic. Puskesmas dapat
melakukan rujukkan pada dinas kesehatan kabupaten atau kota.
Rujukan tersebut dapat dibedakan menjadi :
1) Rujukan sarana dan logistik, misalnya peminjamkan alat audio
visual, obat, vaksin termasuk bahan-bahan lainnya.

14
2) Rujukan tenaga antara lain tenaga ahli untuk penyelidikan
wabah, ataukah tenaga ahli untuk menyelesaikan masalah yang
terkait dengan hukum.
3) Rujukan operasional mencangkup penyerahan sepenuhnya
masalah kesehatan masyarakat dan tanggung jawab
penyelesaianya kepada dinas kesehatan kabupaten atau kota.
Rujukan ini dijalankan bila puskesmas tidak mampu mengatasi
permasalahan yang ada.

(Subdit Keperawatan Dasar dan Komunitas Depkes, 2004)

1.10 Pembiayaan puskesmas


Demi terselenggaranya berbagai upaya kesehatan, baik perorangan maupun
upaya kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung jawab puskesmas,
maka puskesmas dalam melaksanakan tugasnya perlu didukung oleh
pendanaan atau sumber biaya yang memadai (Kepmenkes,2004). Sumber
biaya tersebut berasal dari :
1. Pemerintah
Pembiayaan puskesmas yang berasal dari pemerintah, terutama dari
pemerintah kabupaten/kota. Selain itu puskesmas juga mendapatkan
pembiayaan dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Dana yang
disediakan oleh pemerintah dapat dibedakan menjadi dua :
a. Dana anggaran pembangunan yang digunakan untuk pembangunan
gedung, peralatan, dan pengadaan obat
b. Dana anggaran rutin yang mencakup gaji karyawan, pemeliharaan
gedung dan peralatan, pembelian barang habis pakai, serta biaya
operasional.
2. Pendapatan Puskesmas
Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan biaya upaya
kesehatan perorangan yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Besarnya
ditentukan oleh pemerintah daerah masing-masing (retribusi). Pendapatan
puskesmas ada yang seluruhnya disetorkan ke kas daerah melalui dinas

15
kesehatan kabupaten/kota. Namun demikian, bebrapa daerah membenarkan
puskesmas untuk menggunakan pendapatan tersebut untuk penyelenggaraan
upaya kesehatan perorangan yang umumnya terkisar antara 25-50% dari
total dana retribusi yang diterima. Selain itu, saat ini banyak pemerintah
daerah yang menggratiskan biaya pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
oleh masyarakat dipuskemas. Disamping itu, ada juga pemerintah daerah
yang menyediakan jaminan kesehatan terutama bagi warga miskin
didaerahnya masing-masing. Jadi hal tersebut sangat dipengaruhi oleh
kemampuan keuangan daerah masing-masing. Pada umumnya pembebasan
viaya pelayanan kesehatan di puskesmas terutama ditunjukkan bagi
masyarakat miskin.
3. Sumber Lain
a. PT ASKES
Biaya yang diperuntukkan sebagai imbal jasa pelayanan yang
diberikan kepada peserta askes, selanjutnya dana tersebut dibagikan
kepada para pelaksana sesuai ketentuan yang berlaku.
b. PT (persero) Jamsostek
Peruntukkannya sebagai imbal jasa juga terdapat jasa pelayanan yang
telah diberikan kepada peserta jamsostek. Dana ini selanjutnya
dibagikan kepada para pelaksana atau pemberi pelayanan kesehatan
c. JPSBK/PKPSBBM
Pemerintah mengeluarkan dana secara langsung kepada puskesmas
yang tujuannya untuk membantu masyarakat miskin. Pengeluaran
dana ini mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses
peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi; pelayanan kesehatan
perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan
menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

B. Saran
Sebagai tenaga kesehatan seharusnya kita lebih mengahayati fungsi puskesmas,
karena puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan
masyarakat. Selayaknya kita sebagai tenaga kesehatan turut mengembangkan
program-program yang ada di Puskesmas. Sehingga kita dapat memberikan
pelayanan yang terbaik kepada klien.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Dermawan,deden.2012.Buku Ajar Keperawatan Komunitas.yogyakarta:gosyen


publishing
2. Swarjana,I ketut.2006.Keperawtan Kesehatan Komunitas.yogyakarta:CV
ANDI OFFSET
3. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31482/5/ ( diakses tanggal 19
november waktu 14.29 wib )

18

Anda mungkin juga menyukai