PENDAHULUAN
Vesica urinaria merupakan bagian dari saluran kemih yang tersusun atas otot polos
dan berfungsi sebagai penampungan sementara urine yang diproduksi dari ginjal sebelum
adanya rangsangan untuk berkemih. Pada proses berkemih vesica urinaria dipersarafi oleh
parasimpatis yang dapat rangsangan apabila vesica urinaria penuh kemudian menyebabkan
otot vesica urinaria berkontraksi dan secara mekanis sfingter eksterna terbuka.1
Batu saluran kemih terjadi di angka 5% populasi di Western. Batu saluran kemih
dibentuk oleh kalsium pada 70% kasus, asam urat 20%, MAP ( magnesium ammonium
phospate) (struvite) pada 10% kasus dan batu cystine kurang dari 1%. Urine adalah larutan
stabil dan berbagai macam derajat saturasi, pH urine dan konsentrasi dari penghambat
kristalisasi yang dapat mengganggu keseimbangan dan menghasilkan batu di saluran
kemih. Di kota baru berkembang seperti Thailand angka kejadian batu vesica urinaria
bervariasi mulai 6 per 1000 penduduk hingga 23 per 1000 penduduk. Batu vesica urinaria
lebih sering terjadi pada anak dibandingkan dewasa, yaitu 1-5 tahun (70%). Di Indonesia
batu saluran kemih memegang andil yang besar dari total pasien di bidang urologi,
walaupun angka kejadian pasti terjadinya batu belum bisa ditentukan secara pasti.2
Batu kandung kemih adalah sebuah keadaan terdapat batu atau material yang
mengalami kalsifikasi di dalam kandung kemih. Sebagian besar kasus batu kandung kemih
merupakan manifestasi dari kondisi patologis misalnya infeksi, gangguan berkemih atau
benda asing. Angka kejadian batu kandung kemih sekitar 5% dari seluruh kejadian batu
saluran kemih. Batu kandung kemih lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan
dewasa dan lebih banyak terdapat pada anak laki-laki.1
USER 1
Pada keadaan tertentu open surgery berupa Cystolithotomy menjadi pilihan yang lebih baik
dalam proses evakuasi batu vesica urinaria.1
USER 2