PENGANTAR MANAJEMEN
Dosen Pengampu :
Dr. Dina Sarah Syahreze, S.E., M. Si.
Disusun oleh :
Elisabeth Melania Sijabat
7193220033
Kelas : Akuntansi I-C
FAKULTAS EKONOMI
AKUNTANSI NON DIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya,
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian. Demikian, semoga makalah ini dapat
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
manusia atas tindakan yang dilakukannya pada sebuah organisasi yang dapat
Etika manajemen merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang dapat memahami
iii. Apa saja hal yang mendorong pelaksanaan etika dalam manajemen?
vii. Apa saja fungsi motivasi dunia bisnis melakukan tanggungjawab sosial?
Jika dilihat rumusan masalah di atas, bahwa makalah ini mempunyai tujuan:
ii. Agar mengetahui hal apa saja yang mendorong pelaksanaan etika dalam manajemen.
viii. Paham tentang bagaimana mengelola etika dan tanggungjawab social perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB 1
MANAJEMEN DAN MANAJER
Bahasan diatas membicarakan perlunya manajemen. Dikarenakan tidak semua tujuan dapat
dicaai sendirian, maka timbul organisasi dimana beberaa orang bekerjasama secara terkoordinasi
untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan secara efektif, maka organisasi
memerlukan adanya proses manajemen yang mencakup Planning, Organizing, Leading, dan
Controlling.
Ada perbedaan manajer dilihat dari level dan tugasnya, yaitu top manager, middle manager, dan
first line manager. Keterampilan yang harus dimiliki oleh manajer tersebut juga berbeda-beda
proporsinya menurut level manajer tersebut, yaitu conceptual skill, human skill, dan technical
skill. Henry Mintzberg mengemukakan bahwa manajer memiliki 10 peran manajer dalam
menjalankan tugasnya.
Organisasi juga dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok. Organisasi juga dapat dipandang
sebagai sistem, karena didalam organisasi terdaat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.
BAB 2
EVOLUSI TEORI MANAJEMEN
Teori manajemen yang baik daat mendorong profesionalisme manajemen, karena manajemen
merupakan ilmu dan seni yang setiap saat mengalami perubahan-perubahan yang fantastis.
Pengetahuan akan teori manajemen penting untuk mendasari aplikasi dalam proses manajemen.
Teori manajemen dibagi enam bagian besar, yaitu teori Manajemen Kuno yang menekankan pada
kerjasama dan kordinasi; Manajemen Klasik yang menekankan pada pengembangan prinsip yang
universal untuk digunakan dalam barbagai situasi manajemen; Teori Manajemen Perilaku yang
menekankan kebutuhan manusia, kelompok kerja, dan peran dari faktor sosial dalam lingkungan
kerja; Aliran Kuantitatif yang menekankan pada penerapan teknis matematis dalam penyelesaian
masalam manajemen; Teori Manajemen Modern yang menekankan pada pandangan bahwa
organisasi adaah sebuah sistem, dan aliran kontingensi daam lingkungan yang dinamis dan
kompleks; dan Manajemen Interaktif yang menekankan pada kemampuan manajemen untuk daat
mengintegrasikan bagian-bagian yang ada dalam aorganisasi. Masing-masing teori mempunyai
kelebihan dan kelemahan, oleh karena itu pendekatan integratif berusaha menggabungkan
pendekatan-pendekatan yang ada yang disesuaikan dengan organisasi sebagai sistem dan
pendekatan secara situasional.
BAB 3
ORGANISASI DAN LINGKUNGANNYA
Organisasi harus selalu memperhatikan pihak-pihak yang mempengaruhi organisasi, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung. Pihak-pihak yang mempengaruhi organisasi secara
langsung disebut specific environment, yang terdiri dari lingkungan langsung eksternal seperti
konsumen dan supplier, dan lingkungan langsung internal seperti karyawan. Pihak-pihak yang
mempengaruhi organisasi secara tidak langsung disebut sebagai general environment, yang harus
diperhitungkan oleh organisasi.
Sehubungan dengan internal environment, di dalam organisasi terdapat budaya organisasi, yang
terdapat dua tingkat, yaitu core culture dan observable culture. Budaya organisasi dapat
mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi.
BAB 4
MANAJEMEN GLOBAL DAN BISNIS GLOBAL
Bisnis global adalah merupakan kegiatan atau aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli
dan menjual barang dan jasa dari atau ke negara yang berbeda. Kegiatan bisnis global ini dapat
dikelompokkan menjadi 2 aktivitas bisnis. Pertama yang menjalankan kegiatan ini disebut dengan
perusahaan multinasional. Perusahaan Multinasional adalah perusahaan asing yang menjalankan
usahanya di Negara pengundang. Perusahaan multinasional ini dapat disebut sebagai perusahaan
internasional bagi perusahaan asal/negara asal. Kedua, adalah perusahaan transnasional yaitu
perusahaan yang menyelenggarakan operasi yang signifikan di lebih dari satu negara tetapi
mendesentralisasikan manajemen ke negara lokal. Manajemen internasional dapat diterapkan
dalam bentuk-bentuk perusahaan tersebut, baik dalam organisasi/perusahaan kecil atau besar,
bertujuan laba atau tidak, yang menjalankan lebih dari satu negara. Bentuk strategi yang umum
digunakan dalam memasuki pasar bagi perusahaan yang ingin memulai operasi global adalah:
expor dan impor, investasi, dan operasi perusahaan yang mapan.
BAB 5
ETIKA MANAJEMEN DAN TANGGUNGJAWAB SOSIAL
Berkaitan dengan organisasi, etika manajemen melihat baik atau tidaknya pengaruh
pengambilan keputusan oleh suatu organisasi bagi pihak-pihak lain yang berkaitan. Etika
manajemen di pengaruhi oleh beberaa faktor, antara lain keluarga, situasi, teman, pengalaman, dan
agama. Etika dalam organisasi dapat dikelompokkan dalam tiga wilayah, yaitu hubungna
organisasi dengan karyawan, hubungan karyawan dengan organisasi, dan hubungan organisasi
dengan masyarakat. Beberaa keputusan organisasi dapat mempengaruhi wilayah etika organisasi
tersebut.
Tanggung jawab sosial merupakan pelaksanaan tuntutan etika yang dilakukan organisasi untuk
memenuhi tuntutan lingkungan. Berkenaan dengan hal itu, ada macam-macam strategi yang dapat
dilakukan oleh perusahaan, yaitu obstructionist strategy, defensive strategy, accommodative
strategy, dan proactive strategy.
BAB 6
PLANNING (PERENCANAAN)
Perencanaan merupakan hal yang sangat penting bagi organisasi karena proses ini menetapkan
tujuan organisasi dan cara untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Manfaat dari adanya perencanaan
antara lain dapat memberikan arah bagi organisasi, daat memudahkan pengendalian, dan
meningkatkan koordinasi. Terdapat beberapa jenis rencana, yang dikelompokkan menjadi rencana
berdasarkan horizon waktu, rencana berdasarkan subyek, rencana berdasarkan ruang lingkupnya,
rencana berdasarkan penggunaannya, rencana berdasarkan unit organisasinya.
Salah satu metode yang dapat dipakai oleh organisasi untuk menghubungkan antara tujuan
organisasi dengan perencanaannya adaah Management By Objective, yaitu sistem yang
mengintegrasikan aktivitas-aktivitas manajerial untuk dapat mencapai tujuan organisasi secara
efektif dan efisien. Untuk organisasi yang menerapkan MBO, terdapat kelebihan antara lain
meningkatkan koordinasi, meningkatkan pengendalian, dan meningkatkan motivasi karyawan.
Selain itu MBO juga memiliki kelemahan antara lain kecenderungan untuk gagal jika tidak ada
komitmen yang continue dari manager puncak, dan tingginya tingak ketergantungan antara
subsistem-subsistem yang ada dalam organisasi.
BAB 7
INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Informasi sangat dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, baik untuk top manajer yang akan
membuat perencanaan strategis, maupun untuk middle manajer yang berhubungan dengan
perencanaan taktis dan first level manajer yang akan membuat perencanaan operasional dan
melaksanakannya. Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem yang mengumpulkan,
mengintegrasikan, menganalisis, dan menyebarkan informasi internal dan eksternal kedalam
organisasi secara cepat, efektif, dan efisien. Dengan digunakannya SIM ini, perusahaan bisa
mendapatkan keuntungan dalam proses manajemennya, mulai dari Planning, Organizing,
Leading, dan Controlling.
Pengambilan keputusan merupakan inti dari proses perencanaan. Pengambilan keputusan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni; keputusan berdasarkan kelompok, leputusan
berdasarkan sifat dan keputusan berdasarkan tingkatan manajemen. Adapun langkah-langkah
pengambilan keputusan, yakni identifikasi problem, mencari alternatif solusi, mengevaluasi
alternatif dan memilih yang terbaik, lalu mengimplementasikan solusi tersebut.
BAB 8
ORGANIZING
Proses pengorganisasian adalah proses pengaturan anggota organisasi dan sumber daya lainnya
untuk bekerjasama mencapai tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, harus diperhatikan
adanya keterbatasan jumlah orang yang dapat dikelola secara langsung oleh atasan, yang disebut
span of management. Lebar atau sempitnya span of management dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain pengalaman dan kemampuan manajer dan bawahannya, tingkat interaksi yang
diperlukan, dan lain-lain. Kelebaran span of management akan membentuk dua macam struktur
organisasi, yaitu flat organization dan tall organization, dengan masing-masing kelebihan dan
kekurangannya.
Dalam suatu organisasi, manajer memiliki suatu hak pada posisinya untuk membuat keputusan
yang akan mempengaruhi orang lain, yang disebut wewenang. Wewenang dibedakan menjadi tiga
cara, yaitu line authority, staff authority, dan functional authority. Di dalam organisasi, dapat
terjadi sentralisasi atau desentralisasi wewenang, yaitu sejauh mana wewenang didelegasikan oleh
atasan kepada bawahan di dalam organisasi. Pada akhirnya, tidak mungkin terjadi sentralisasi
mutlak atau desentralisasi mutlak, karena akan menghilangkan salah satu peran (atasan atau
bawahan) dalam organisasi.
Proses pengorganisasian akan menghasilkan struktur organisasi bagi suatu organisasi. Terdapat
beberapa macam struktur organisasi, antara lain struktur organisasi garis fungsional, struktur
organisasi berdasarkan komite, struktur organisasi matriks, dan Sirategic Business Unit. Setiap
struktur organisasi memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Pada akhirnya
organisasi akan memilih struktur organisasi yang paling cocok dengan keadaan organisasinya.
BAB 9
HUMAN RESOURCE MANAGEMENT
Untuk mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang berkualitas dalam suatu
struktur organisasi, maka harus dilakukan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan sumber
daya manusia tersebut. Aktivitas ini meliputi procurement yang meliputi aktivitas perencanaan
SDM, recruitment, selection, placement, training and development, perfomance appraisal,
maintenance yang dapat dilaksanakan dengan pemberian kompensasi. Perencanaan tenaga kerja
dimaksudkan untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja pada waktu yang tepat saat mereka
dibutuhkan. Proses ini meliputi juga dilakukannya job analisys, yang akan menghasilkan job
specification, job description, dan job evaluation.
Proses recruitment melakukan pengumpulan calon pegawai yang memenuhi syarat untuk posisi
tertentu, yang dapat bersumber dari internal perusahaan atau dari eksternal perusahaan. Proses
seleksi dilakukan untuk memilih calon karyawan yang sesuai untuk menduduki posisi tertentu.
Pelatihan dan pengembangan diperlukan untuk memberikan tambahan skill atau pengetahuan
bagi karyawan untuk meningkatkan perfomance mereka. Sedangkan performance appraisal
dilakukan untuk membandingkan hasil kerja individu dengan yang sebenarnya diharapkan dari
pekerjaan mereka. Pada akhirnya, untuk semua karyawan dan manager akan diberikan kompensasi
sebagai imbalan atas kontribusi mereka terhadap organisasi. Dengan demikian organisasi akan
tumbuh dan berkembang, sehingga organisasi dapat menjaga eksistensinya.
BAB 10
LEADING (KEPEMIMPINAN)
Kepemimpinan melibatkan kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau
berusaha untuk mencapai tujuan organisasi. Kekuasaan bisa bersumber dari 5 sumber, yaitu :
legitimate power, expert power, referent power, reward power, dan coercive power. Teori
kepemimpinan terbagi menjadi 3 kelompok. Pertama adalah teori sifat yang mengatakan bahwa
pemimpin memiliki sifat-sifat tertentu. Kedua adalah teori perilaku yang melihat pada perilaku
yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Dalam teori perilaku ini termasuk studi yang dilakukan di
Ohio State, studi yang dilakukan di University of Michigan, dan Managerial Grid. Yang ketiga
adalah contingency approach yang mengatakan bahwa tidak ada satu tipe kepemimpinan yang
cocok untuk diterapkan di segala situasi, meliputi pendekatan situasional dari Fred Fiedler, dan
Path Goal Approach. Untuk dapat mempengaruhi atau menggerakkan orang lain seorang
pemimpin perlu memahami perilaku dan sikap karyawannya. Fungsi penggerakkan ini akan
meliputi actuating, directing, dan comanding, dimana ketiga fungsi ini erat kaitannya dengan
fungsi leading.
BAB 11
MOTIVASI
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Terdapat 3 kelompok teori
motivasi. Pertama Content Theory yang membahas mengenai apa yang mendorong timbulnya
perilaku seseorang. Content theory ini meliputi teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow, Teori
ERG Clayton Alderfer, Teori motivasi McClelland, dan Teori dua faktor dari Frederick Herzberg.
Kedua yaitu teori proses (Process theory) yang menekankan pada proses motivasi seseorang.
Yang termasuk dalam process theory adalah teori pengharapan dari Victor Vroom. Yang ketiga
adalah reinforcement theory yang mengatakan bahwa perilaku seseorang tergantung pada balasan
yang ia terima. Motivasi yang dilakukan oleh para manajer dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu
motivasi positif dan motivasi negatif. Disamping itu alat motivasi juga dapat dibedakan menjadi 2
yaitu alat motivasi yang berupa material dan motivasi non material.
BAB 12
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah pertukaran informasi antara pengirim pesan dan penerima pesan dengan
tujuan untuk mendapatkan pengertian yang sama. Terdapat beberapa unsur dalam proses
komunikasi, yaitu pengirim, penerima, media komunikasi, dan umpan balik.
Komunikasi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai penyampaian informasi, fungsi perintah
dan instruksi, fungsi pengaruhi dan motivasi, fungsi integrasi, dan fungsi pengungkapan emosi.
Komunikasi dalam organisasi memiliki beberapa bentuk, antara lain berdasarkan arah komunikasi
(downward communication, upward communication, crosswise communication), berdasarkan cara
penyampaiannya (komunikasi verbal dan non-verbal), berdasarkan formalitas (komunikasi formal
dan informal). Hambatan yang mungkin timbul terhadap efektivitas komunikasi antara lain
hambatan individual, hambatan mekanik, hambatan fisik, dan hambatan semantik. Pola jaringan
komunikasi dibedakan menjadi 5 yaitu, pola rantai, pola lingkaran, pola Bintang, pola Y, dan pola
semua saluran. Jaringan atau pola komunikasi dalam organisasi akan menentukan efektivitas
komunikasi yang akhirnya akan meningkatkan efektivitas kerja.
BAB 13
PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Controlling merupakan tindakan membandingkan antara rencana dengan aktualnya. Untuk itu
pengendalian dilakukan dalam beberapa tahapan, yaitu penetapan standar, pengukuran hasil kerja,
dan pengkoreksian jika terdapat perbedaan antara standar dengan aktualnya. Terdapat beberapa
jenis pengendalian, yaitu feedforward control, concurrent control, dan feedback control. Dalam
melakukan pengendalian, ada berbagai alat pengendalian yang dapat dipakai, baik budget ataupun
alat pengendalian selain budget (non budget).
BAB 14
PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH PANITIA DAN KELOMPOK
Walaupun panitia atau komite banyak mempunyai kelemahan, masih banyak organisasi dalam
menyelesaikan masalah menggunakannya. Hal ini disebabkan oleh kelebihan-kelebihan yang
dimilikinya. Seorang manajer menyadari hal tersebut dan menyadari pula bahwa dirinya
mempunyai keterbatasan dalam menyelesaikan masalah. Oleh karena itu keberadaan
panitia/komite tetap diperlukan. Untuk itu manajer harus mampu mengelola konflik, karena
konflik yang sehat dapat membantu kemajuan-kemajuan organisasi.
2.2 Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan :
Penjelasan materi singkat, padat dan jelas
Bahasa yang digunakan baku
Mudah dimengerti, tekhusus untuk mahasiswa baru
Dilenggapi dengan gambar tabel
Dilengkapi kuis dan setuju
Kekurangan :
Tidak ada contoh kisah yang menginspirasi materi pengaplikasian
Tidak dicantumkannya buku rujukan di dalam catatan kaki
Tidak memiliki aplikasi kasus
BAB 1
Konsep Dasar Manajemen Bisnis
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian,pengarahan, dan pengendalian orang-
orang serta sumber daya organisasi lainnya.
BAB 2
Manajer Dalam Kegiatan Manajemen
Keahlian-keahlian Manajemen
Ø Keahlian teknis (technical skills), yaitu keahlian yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan
spesifik tertentu,seperti mengoperasikan komputer,mendesain bangunan,membuat layout
perusahaan,dan lain sebagainya.
Ø Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills),yaitu
keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di masyarakat.
Ø Keahlian konseptual ( conceptual skills),yaitu keahlian dalam berpikir secara
abstar,sistematis,termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam
situasi yang berbeda-beda,bahkan keahlian untuk memprediksi di masa yang akan datang.
Tingkatan-tingkatan Manajemen
Pada pratiknya,sangat jarang seseorang dapat menguasai secara sekaligus berbagai keahlian
manajemen tersebut.Misalnya saja,adalah sangat suling untuk mendapakan seseorang pebisnis
salon yang selain ahli dalam menyablon,pandai bernegosasi dalam meraih konsumen,namun juga
sekaligus hemat dalam membelanjakan uangnya. Pada praktiknya berbagai keahlian tersebut
diperlukan dalam kegiatan bisnis berdasarkan peran dan tugas masing-masing orang dalam sebuah
organisasi bisnis. Tugas dan peran dari setiap orang tersebut secara organisasional dibagi menjadi
beberapa tingkatan yang dinamakan sebagai tingkatan-tingkatan manajemen atau hieraki
manajemen.
BAB 3
Perkembangan Ilmu Manajemen
Bab 4
lingkungan Budaya Organisasi
Bab 5
Tanggung Jawab Dan Etika Manajemen
Bab 6
Fungsi Perencanaan Dan Pengambilan Keputusan
KONSEP DASAR PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN
Pengertian Perencanaan (Planning)
Robbins dan Coulter ( 2002) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari
penatapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut
secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk
mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan
organisasi.
Bab 7
Manajemen Strategi Perusahaan
KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGI
Salah satu jenis perencanaan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya adalah perencanaan
jangka panjang atau strategic planning. Perencanaan ini dimaksudkan bukan sekadar untuk
mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang, akan tetapi juga untuk memastikan bahwa
perusahaan dapat bertahan dalam jangka panjang. Topik yang membahas mengenai cara
bagaimana perusahaan dapat memelihara keberlangsungan operasinya dalam jangka panjang,
yaitu manajemen strategis ( strategic management).
Bab 8
Desain & Struktur Organisasi
Bab 9
Kekuasan,Kewenangan,Tanggung Jawab & Delegasi
Salah satu konsekuensi logis dari adanya struktur organisasi adalah terdapatnya bagian-bagian
dalam sebuah organisasi yang keseluruh bagian tersebut terdiri dari hierarki yang tertinggi hingga
hierarki yang terendah.
Selain struktur organisasi menggambarkan adanya hierarki tertinggi hingga terendah, struktur
organisasi juga menggambarkan terdapatnya kekuasaan,wewenang,tanggung jawab dari setiap
bagian dalam sebuah organisasi.
Wewenang pada dasarnya merupakan kekuasaan yang terlegitimasi menurut mekanisme tertentu
dalam sebuah organisasi. Secara garis besar terdapat 3 jenis wewenang, yaitu wewenang lini, staf,
dan fungsional.
Manajer juga melakukan pelimpahan wewenang atas dasar pertimbangan pengembangan tenaga
kerja,pengalihan sebagian tanggung jawab pelaksanaan kepada hierarki yang lebih bawah, atau
sebagai upaya perbaikan pola pengorganisasian dari yang sifatnya sntralistik kepada desentralistik.
Bab 10
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM adalah proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta
mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian
tujuannya.
Sebagai bagian dari proses pengorganisasian, penempatan SDM sebagai bagain dari manajemen
SDM merupakan langkah terakhir dari pengorganisasian untuk memastikan bahwa sruktur
organisasi yang telah dibuat akan diisi oleh orang-orang yang memiliki kualifikasi yang tepat.
Secara garis besar proses manajemen SDM terdiri dari Human Resource Planning, Personnel
procurment, personnel Development, Personnel Maintenance, dan Personnel utilization.
Termasuk ke dalam bagian dari manajemen SDM adalah menegelolah keragaman yang terdapat
dalam organisasi, terutama yang menyangkut keragaman di antara tenaga kerja atau SDM yang
dimiliki organisasi. Dua hal bisa dilakukan untuk mengelolaan keragaman tersebut, yaitu dari sisi
individual dan peran organisasi.
Bab 11
Faktor Individu Dalam Organisasi
Individu sebagai esensi dari faktor sumber daya manusia dalam organisasi memegang peranan
penting dalam langkah implementasi dari rencana organisasi.
Individu memiliki keragaman kerakteristik yang terkait dengan perilaku dan kepribadiannya.
Perilaku individu akan menentukan sikap, persepsi dan peran yang akan dijalankannya dalam
organisasi.
Di antara isu-isu seputar karakteristik individu dalam organisasi adalah mengenai stres dan
kreativitas. Stres terkait dengan respons negatif dari individu ketika berhadapan dengan suatu
tekanan, sedangkan kreativitas terkait dengan respons positif dari individu ketika berhadapan
dengan suatu situasi yang memberikan tantangan bagi individu untuk memunculkan gagasan-
gagasan baru bagi organisasi.
Bab 12
Motivasi Dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi pengarahan dan
implementasi dari manajemen organisasi.
Motivasi terkait dengan berbagai hal yang mendorong seseorang untuk menunjukkan perilaku
tertentu dalam organisasi dan lingkungannya. Terdapat berbagai pendekatan dalam menjelaskan
teori motivasi, di antaranya adalah pendekatan klasik dan kontemporer.
Yang termasuk ke dalam pendekatan klasik mengenai teori motivasi adalah mencakup pendakatan
kebutuhan, pendekatan relasi manusia, dan pendekatan manajemen SDM.
Yang termasuk ke dalam pendekatan kontemporer mengenai teori motivasi adalah mencakup
pendekatan kebutuhan, pendekatan keseimbangan dan keadilan, pendekatan pengharapan,
pendekatan penguatan, dan pendekatan penyusunan tujuan. Kepemimpinan adalah proses
memengaruhi orang-orang dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Dalam praktiknya,
kepemimpinan dibedakan dengan manajemen. Terdapat beberapa pendekatan dalam menjelaskan
teori-teori kepemimpinan, antara lain pendekatan personal, pendekatan perilaku, dan pendekatan
kontingensi.
Bab 13
Kelompok Kerja & Komunikasi Dalam Organisasi
Sebagai konsenkuensi logis dari adanya struktur organisasi di mana organisasi dibagi menjadi
berbagai bagian-bagian organisasi,maka muncul kelompok-kelompok kerja yang dibentuk untuk
mendukung pencapaian tujuan di tingkat bagian hingga keseluruhan organisasi.
Kelompok kerja merupakan salah satu faktor kunci dalam fungsi implementasi dan mengarahan,
karena kelompok kerja inilah yang akan menjalankan berbagai rencana yang telah disusun dalam
organisasi.
Kelompok kerjalah yang juga melakukan integrasi atas berbagai karakteristik individu yang
berbeda-beda dalam organisasi. Oleh karena itu, jika kelompok kejra dapat berjalan secara efektif
maka hal tersebut menunjukkan bahwa perbedaan karakteristik individu secara efektif dapat
dikelola dan konsenkuensi positifnya tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai.
Bab 14
Pengawasan Dan Pengendalian Organisasi
Fungsi pengawasan dan pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktivitas
yang terlaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dalam beberapa sumber literatur,
fungsi pengawasan sering dinamakan sebagai fungsi controlling. Evaluating, appraising, hingga
correcting. Namun yang lebih populer digunakan adalah fungsi controllingyang memiliki dua arti
utama, yaitu pengawasan : kegiatan untuk mengamati kegiatan yang dijalankan sekaligus
mengidentifikasi berbagai penyimpangan serta pengendalian : kegiatan untuk mengantisipasi dan
mengoreksi setiap penyimpangan dalam kegiatan.
Terdapat 4 tujuan dari fungsi pengawasan dan pengendalian. Keempat tujuan tersebut adalah
adaptasi lingkungan, meminimalkan kegagalana,meminimumkan biaya, danmengantisipasikan
kompleksitas dari organisasi.
Bab 15
Manajemen Operasi Dalam Produktivitas Dalam Organisasi
Manajemen operasi adalah rangkaian proses pengelolaan keseluruhan sumber daya perusahaan
yang dibutuhkan dalam menghasilkan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Dengan kata lain, manajemen operasi berusaha menjawab bagaimana pengelolaan terhadap 5P
dalam operasi perusahaan, yaitu people atau orang-orang, plants atau pabrik, rumah produksi, atau
bagian dari perusahaan, processes atau proses yang dilakukan, dan planning and control systems
atau sistem perencanaan dan pengawasan.
Untuk memahami manajemen operasi,perlu diketahui konsep dasar dari sistem produksi. Pada
dasarnya sistem produksi adalah proses transformasi input menjadi output, atau dengan kata lain
produksi adalah sebuah proses mengubah input menjadi output. Berdasarkan pengertian ini, sistem
produksi memiliki tiga komponen utama, yaitu masukan ( input), keluaran ( output ), dan proses
( processes ).
Terdapat empat elemen dalam desain sistem produksi, yaitu lokasi kegiatan produksi, tipe proses
produksi yang akan dijalankan, rancangan rumah produksi, serta rancangan sisitem produksi yang
akan dijalankan.
Bab 16
Manajemen Informasi Dan Manajemen Internasional
Informasi menjadi salah satu faktor penting bagi kegiatan perusahaan, terutama dalam hal
pengambilan keputusan mengenai perencanaan kegiatan perusahaan. Informasi perlu bersifat
akurat, tepat, dan cepat, sehingga keputusan yang diambil perusahaan yangtepat dan akurat. Oleh
karena informasi begitu penting, maka perusahaan perlu melakukan manajemen informasi. Di
antara manajemen informasi yang dilakukan perusahaan adalah penggunaan sistem informasi
manajemen perusahaan dengan mengintegrasikan berbagai fungsi dan kegiatan perusahaan
melalui penggunaan teknologi komputer.
Faktor internasional juga menjadi faktor yang pada hari ini memengaruhi kegiatan perusahaan.
Banyak motif yang mendorong sebuah perusahaan perlu melakukan ekspansi secara internasional,
di antaranya adalah motif pasar, motif sumber daya, dan motif biaya.
Bab 17
Manajemen Usaha Kecil & Manajemen Organisasi Nirlaba
Manajemen usaha kecil pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan manajemen organisasi bisnis
pada umumnya, kecuali dalah hal skala dan jenis usaha yang di jalankan. Agar manajemen usaha
kecil berjalan dengan baik, maka terdapat beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh para pengelola
usaha kecil, yaitu kewirausahaan, profesional, inovatif, keluasan jaringan usaha, dan kemampuan
adaptif.
Manajemen organisasi nirbala merupakan bahasan terakhir dari buku pengantar manajemen ini.
Sekalipun menjadi bahasan terakhir tidak berarti bahwa topik-topik yang dibahas tifak relevan
dalam kegiatan berbagai organisasi di Indonesia.
Kekurangan :
Menurut saya kelemahan dari buku ini sendiri adalah penggunaan bahasa yang terlalu bertele-tele
da tidak efektif, banyak sekali terdapat pengulangan kata dalam satu paragraf teks. Penggunaan
tanda baca yang juga tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Dalam buku ini juga
terdapat banyak kosakata yang terlalu rumit, sehingga meulitkan pembaca memahami teks yang
dibacanya. Di setiap bab juga sering terjadi pengulangan ide/penjelasan pada paragraf nya yang
padahal di paragraf sebelumnya sudah terdapat ide/penjelasan tersebut .
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarah-kan, mengoordinasikan serta
mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi. Proses manajemen
dilakukan oleh manajemen bawah, menengah dan puncak. Manajemen dalam pengertian orang
menjalankan peranan melakukan hubungan pribadi, pemberi informasi dan pengambil keputusan
dan manajemen harus berketerampilan konseptual, manusiawi, dan teknis.
3.2 Saran
Saran saya mengenai isi buku ini adalah sebaiknya dalam setiap bab disajikan tambahan seperti
kuis atau informasi unik agar buku ini tidak terkesan membosankan saat dibaca. Begitu juga
dengan penyajian contoh-contoh yang mudah dipahami.
Daftar Pustaka
Sule, Tisnawati, Ernie, dkk, 2005, Pengantar Manajemen Edisi Pertama, Kencana Prenada Media
Group.