Anda di halaman 1dari 6

Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.

MANAJEMEN PEMBENIHAN LELE MUTIARA (Clarias sp.) DENGAN


APLIKASI PROBIOTIK DI UNIT PELAYANAN TEKNIS
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERIKANAN BUDIDAYA (UPT
PTPB) KEPANJEN, MALANG, JAWA TIMUR

Hatchery Management for Mutiara Catfish (Clarias sp.) with Probiotics Application In
the Technical Services Unit Technological Development of Aquaculture Kepanjen,
Malang, East Java

Regita Ardyanti1*, Daruti Dinda Nindarwi2, Luthfiana Aprilianita Sari2 dan Putri Desi Wulan Sari2.
1
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
2
Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas
Airlangga, Surabaya
*regita.ardyanti-13@fpk.unair.ac.id

Abstrak

Lele (Clarias sp.) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan tubuh memanjang dan kulit licin.
Ikan lele MUTIARA adalah strain baru ikan lele Afrika Clarias gariepinus Burchell, 1822 unggul hasil
pemuliaan Badan Penelitian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi yang telah dinyatakan lulus pada Penilaian
Pelepasan Jenis/Varietas pada tanggal 27 Oktober 2014, dengan nama ikan lele MUTIARA (Mutu Tinggi Tiada
Tara). Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan di Unit Pelayanan Teknis Pengembangan Teknologi Perikanan
Budidaya Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada tanggal 18 Januari - 12 Februari 2016. Praktek Kerja
Lapang ini adalah metode partisipasi aktif dengan mengikuti secara langsung kegiatan yang dilakukan
dilapangan. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan partisipasi aktif. Hasil
pengamatan menunjukkan bahwa manajemen pembenihan ikan lele mutiara dengan aplikasi probiotik dilakukan
dengan pemijahan alami meliputi: persiapan kolam, seleksi induk, pemijahan, fase penetasan telur,
pemeliharaan larva dan benih, pemberian pakan, pengendalian hama penyakit dan pembuatan pakan fermentasi.
Manajemen Pembenihan Lele Mutiara (Clarias sp.)dilakukan secara alami dengan perbandingan induk jantan
dan betina adalah 1 : 1. Jumlah telur yang dihasilkan adalah 71.648 butir, telur yang terbuahi adalah 47.376 butir
dan telur yang berhasil menetas adalah 37.310 butir sehingga didapatkan Hatching Rate (HR) sebesar 78,7%.
Kelangsungan hidup larva ikan gurami awal pemeliharaan larva berjumlah 37.310 ekor dan jumlah akhir
pemeliharaan larva berjumlah 35.000 ekor sehingga didapatkan Survival Rate (SR) sebesar 93,80%.

Kata kunci: Ikan Lele Mutiara, Manajemen Pembenihan dan Pemijahan Alami

Abstract

Catfish (Clarias sp.) Is a type of freshwater fish consumption with an elongated body and smooth skin.
Mutiara Catfish is a new strain of African Catfish Clarias gariepinus Burchell, 1822 superior breeding Agency
for Research Breeding fish (ARDI) Sukamandi who have passed on Ratings Release Type / Variety on October
27, 2014, with name of Mutiara catfish (Mutu Tinggi Tiada Tara) / high quality matchless. Field Work Practice
was done in TechnologyDevelopment Technical Services Unit Aquaculture, Kepanjen, Malang, East Java on
January 18 to February 12, 2016. Field Work Practice this is a method of active participation by following
directly the activities conducted in the field. Data were collected by observation, interview and active
participation. The results showed that the management of hatchery mutiara catfish with application of probiotics
in a naturallyway, include: fishpond preparation, broodstock selection, spawning phase, the phase of hatching
eggs, maintenance of larva and seed, feeding, pest disease control and feed production fermentation.
Management of hatchery mutiara catfish(Clarias sp.) isdone by spawning naturally with a comparison ratio of
male and female broodstock is 1: 1.Total of eggs produced is 71.648 grains, a fertilized egg is 47.376 grains and
eggs were successfully hatched is 37.310 grains so obtained Hatching Rate (HR) by 78,7%.The Survival of larva
gouramy early larva rearing amounted 37.310 tail and the final amount larvae rearing amounted 35.000 tail so
obtained Survival Rate (SR) by 93,80%.

Keywords: Mutiara Catfish, The Management of Hatchery and Spawning Natural

84
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.2

PENDAHULUAN bisa dicampurkan dengan pakan buatan


Lele (Clarias sp.) merupakan jenis pabrik (pelet) maupun pakan alami seperti
ikan konsumsi air tawar dengan tubuh daun-daunan. Penebaran probiotik pada
memanjang dan kulit licin. Ikan lele kolam akan membantu tumbuhnya plank-
MUTIARA merupakan strain baru ikan ton-plankton dan mikroorganisme lainnya
lele Afrika Clarias gariepinus Burchell, dalam air kolam sebagai makanan alami
1822 unggul hasil pemuliaan Badan Pene- ikan (Hendri, 2012). Tujuan dari praktek
litian Pemuliaan Ikan (BPPI) Sukamandi kerja lapang ini adalah untuk mempelajari
yang telah dinyatakan lulus pada Penilaian dan mempraktekan manajemen pembeni-
Pelepasan Jenis/Varietas pada tanggal 27 han lele mutiara (Clarias sp.) dengan
Oktober 2014, dengan namaikan lele aplikasi probiotik di unit pelayanan teknis
MUTIARA (Mutu Tinggi Tiada Tara). pengembangan teknologi perikanan budi-
Ikan lele MUTIARA memiliki daya, mengetahui masalah yang dihadapi,
keunggulan performa budidaya yang relatif serta mengetahui prospek usaha pembe-
lengkap sesuai dengan harapan para nihan tersebut.
pembudidaya terutama pertumbuhan yang
cepat, pakan yang efisien, variasi ukuran METODOLOGI
yang rendah dan tahan penyakit Waktu dan Tempat
(Bambang, 2014). Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini
Berdasarkan UU No. 31 Tahun dilakukan di Unit Pelayanan Teknis
2004 tentang Perikanan, pembudidayaan Pengembangan Teknologi Perikanan Budi-
ikan adalah kegiatan untuk memelihara, daya Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa
membesarkan, dan/atau membiakkan ikan Timur. Kegiatan Praktek Kerja Lapang
serta memanen hasilnya dalam lingkungan dilaksanakan mulai tanggal 18 Januari
yang terkontrol. Pembenihan merupakan sampai 12 Februari 2016.
kegiatan yang meliputi kegiatan pena-
nganan induk, pembuahan dan pasca Metode Penelitian
penetasan untuk menghasilkan benih.Mutu Metode kerja yang digunakan
benih yang dihasilkan banyak dipengaruhi adalah metode partisipasi aktif dengan
oleh mutu induk dan lingkungan seperti mengikuti secara langsung kegiatan yang
kualitas ikan dan penyakit. Sifat genetis dilakukan dilapangan. Pengambilan data
induk yang baik sangat diharapkan dan dilakukan dengan cara observasi, wawan-
dapat diturunkan antara lain pertumbuhan cara dan partisipasi aktif.
yang cepat, tahan terhadap penyakit dan
tidak cacat fisik. HASIL DAN PEMBAHASAN
Probiotik merupakan mikroorganis- Persiapan Kolam
me hidup yang sangat bermanfaat bagi Pemijahan yang dilakukan di UPT
makhluk hidup. Mikroorganisme yang PTPB Kepanjen adalah dengan pemijahan
terkandung pada Probiotik mampu mem- alami.Bentuk kolam adalah persegi
bantu pencernakan makanan pada tubuh panjang. Dengan ukuran bak bervariasi
hewan dan manusia sehingga makanan kolam benih berukuran 2x2 m dengan
yang mengandung probiotik akan mampu ketinggian air 60 cm, kolam induk
dicerna dan diserap tubuh dengan baik. berukuran 4x6 m dengan ketinggian air 80
Selain itu probiotik mampu meningkatkan cm. Menurut Sunarma (2004) wadah
kekebalan tubuh dari serangan penyakit pemijahan dapat berupa bak plastik atau
(Fenta, 2012). tembok dengan ukuran 2x1 m.
Probiotik diberikan pada budidaya Kolam yang terbuat dari beton akan
ikan sebagai campuran makanan dan ada memberikan konstruksi kolam yang lebih
yang ditaburkan pada kolam pemeli- permanen, selain itu untuk mencegah
haraan.Probiotik yang dicampur pakan, keluarnya air melalui perembesan, peresa-
85
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.2

pan, dan kebocoran pada dasar serta mutiara, yang terdiri 270 induk jantan dan
dinding kolam. Saluran inlet berupa pipa 310 induk betina.
paralon yang mengelilingi sisi kolam dan Induk jantan dipelihara secara ter-
saluran outlet berupa pipa PVC yang pisah dengan induk betina. Hal ini
berada di bagian dasar kolam yang bertujuan untuk memudahkan dalam
mengarah pada selokan.Pada saluran outlet pengelolaan, pengontrolan dan yang paling
diberi kasa agar larva tidak ikut terbuang penting dapat mencegah terjadinya pemi-
bersama dengan air. jahan diluar kehendak. Kolam yang digu-
Di dalam kolam pemijahan diletak- nakan dapat berupa kolam tanah maupun
kan kakaban untuk tempat menempelnya kolam beton.Tidak ada ketentuan khusus
telur ikan.Bentuk kakaban yang digunakan tentang ukuran kolam untuk pemeliharaan
di UPT PTPB Kepanjen adalah bentuk induk. Setiap kolam dilengkapi dengan
kakaban pipih dipasang sejajar di permu- inlet dan outlet, dikedua saluran ini
kaan dasar kolam. Menurut Sunarma dipasang saringan agar hewan liar (hama)
(2004) kakaban digunakan untuk tidak masuk dan induk yang dipelihara
meletakkan telur disimpan di dasar kolam. tidak keluar atau kabur. Saluran inlet
Kakaban yang digunakan untuk melakukan digunakan sebagai saluran pemasukan air
pemijahan lele mutiara terbuat dari ijuk dan saluran outlet digunakan untuk
yang diapit dengan kayu atau bambu yang pengeluaran air.Saluran inlet dan outlet
direkatkan dengan menggunakan paku. terbuat dari pipa PVC dengan diameter 10
Kakaban memiliki panjang 140 cm dan cm.
lebar 40 cm. Kakaban harus dibersihkan Selama masa perawatan induk ikan
dengan cara di cuci terlebih dahulu lele diberi pakan pelet hi-pro-vite 781
sebelum digunakan untuk menghilangkan dengan kandungan protein 31-33%.
sisa telur yang tidak menetas dari pemi- Kandungan protein yang tinggi akan
jahan sebelumnya. Kakaban yang telah mempercepat proses pematangan gonad.
dibersikan kemudian dikeringkan dengan Pemberian pakan dilakukan secara adlibi-
cara dijemur dengan tujuan agar kakaban tum dengan cara menebar pakan sedikit
terbebas dari mikroorganisme yang dapat demi sedikit. Induk diberi pakan dua kali
menyebabkan telur lele mutiara gagal sehari yaitu pada jam 12 siang dan 7
menetas. Penjemuran kakaban dilakukan malam. Dalam pemeliharaan induk juga
selama satu hari. diberikan pakan tambahan yang digunakan
untuk memacu pematangan gonad dan
Pemeliharaan Induk agar telur yang dihasilkan berkualitas.
Unit Pelayanan Teknis Pengem- Pakan tambahan yang diberikan dapat
bangan Teknologi Perikanan Budidaya berupa ikan rucah maupun bekicot. Calon
Kepanjen memilih delapan kolam induk induk sebaiknya tidak diberi makan bang-
yang terdiri dari empat kolam induk jantan kai ayam terlalu banyak karena mengan-
dan empat kolam induk betina. Ukuran dung lemak yang dapat memperlambat
kolam bervariasi mulai 3x3x1 m hingga induk matang gonad. Induk sebaiknya
4x6x0,8 m.Padat tebar kolam induk 2 - 5 diberi makan cacing atau bekicot, karena
ekor/m³.Menurut Sunarma (2004) induk tinggi protein. Cacing sutra kurang baik
ikan lele mutiara sebaiknya dipelihara digunakan sebagai pakan induk, karena
secara terpisah dalam kolam tanah atau banyak mengandung lemak.
bak tembok dengan padat tebar 5 ekor/m²
dapat dengan air mengalir ataupun air Seleksi Induk
diam. Unit Pelayanan Teknis Pengem- Seleksi calon induk di Unit Pela-
bangan Teknologi Perikanan Budidaya yanan Teknis Pengembangan Teknologi
Kepanjen memiliki 580 ekor induk lele Perikanan Budidaya Kepanjen merupakan
kegiatan yang dilakukan dalam upaya
86
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.2

memilih bibit yang baik sehingga produksi kolam induk. Setelah induk jantan dan
meningkat dengan sifat-sifat unggul, meli- betina diangkat dari kolam pemijahan
puti pertumbuhan cepat dan mampu kemudian dilakukan pergantian air seba-
bertahan pada kondisi lingkungannya. gian yaitu sebanyak 50-80%.
Induk jantan memiliki ciri warna kelamin
terlihat kemerahan, bentuk urogenital Penetasan dan Pemeliharaan Larva dan
meruncing, bentuk tulang kepala lebih Benih
mendatar (pipih), warna dasar tubuhnya Telur hasil pemijahan menempel
hitam, maka ikan tersebut akan berubah pada serabut kakaban.Kakaban diletakkan
menjadi lebih hitam, perut tetap meruncing dengan posisi rata dan semua permukaan
bila diurut ke arah urogenital akan menge- kakaban harus terendam di dalam air.Hal
luarkan cairan berwarna putih susu. ini dimaksudkan agar seluruh telur juga
Sedangkan induk betina memiliki ciri ikut terendam. Jika ada telur yang tidak
warna alat kelamin terlihat kemerahan, terendam air, dapat dipastikan telur terse-
bentuk urogenital membulat, bentuk tulang but tidak akan menetas. Telur yang ter-
kepala agak cekung, warna tubuh lebih buahi berwarna hijau bening dengan inti
cerah dari pada warna biasa, perut berwarna merah pada bagian tepi, sedang-
membesar dan bila diurut akan mengeluar- kan telur yang tidak terbuahi berwarna
kan telur berwarna kuning kehijauan putih susu. Telur yang terbuahi akan
(Wawancara pribadi, 2016) menetas menjadi larva setelah 24-48
jam.Telur yang baik akan menetas menjadi
Pemijahan Alami Ikan Lele Mutiara larva sedangkan telur yang jelek akan
Induk lele ikan mutiara jantan dan membusuk.
betina yang sudah diseleksi dimasukan ke Selama penetasan telur kolam
dalam kolam pemijahan dan ditunggu dialiri dengan debit air yang kecil, agar air
sampai 1x24 jam. Pemijahan alami meng- terus berganti dan air yang kotor akibat
gunakan induk betina dan jantan dengan pembusukan telur yang tidak terbuahi
perbandingan 1 : 1 baik jumlah ataupun keluar melalui saluran outlet. Air mengalir
berat (Sunarma, 2004). Untuk induk lele tersebut juga digunakan untuk menjaga
mutiara betina sebelum dimasukkan ke ketersediaan oksigen terlarut dalam kolam
kolam pemijahan sebaiknya di timbang yang dapat mempercepat proses penetasan
terlebih dahulu. Proses pemijahan diawali telur. Hal ini sesuai dengan pernyataan
dengan saling kejar antara induk jantan Sunarma (2004), bahwa penetasan telur
dan induk betina dilanjutkan dengan sebaiknya pada air yang mengalir untuk
pengeluaran telur oleh induk betina kemu- menjamin ketersediaan oksigen terlarut
dian disusul dengan penyemprotan sperma dan penggantian air yang kotor akibat
oleh induk jantan. Proses pemijahan biasa- pembusukan telur yang tidak terbuahi
nya berlangsung diatas jam 12 malam. Kakaban diangkat setelah 3 hari
Setelah 24 jam induk jantan dan induk sejak telur menetas.Kemudian, kakaban
betina diangkat dari kolam pemijahan. dibersihkan dan dikeringkan.Kakaban ini
Pengangkatan induk harus dilakukan sese- dapat digunakan lagi untuk pemijahan
gera mungkin agar telur-telur hasil pemi- berikutnya. Telur yang tidak menetas atau
jahan tidak dimakan oleh indukan. Hal ini mati dibuang dengan cara disipon. Setelah
dikarenakan setelah melakukan pemijahan, telur menetas, bak penetasan harus sering
induk akan merasa lapar sehingga berpo- dikontrol atau diamati.Larva yang baru
tensi untuk memakan telur yang ada pada menetas berwarna hitam seperti kecebong
kakaban dan menempel pada dasar serta bergerak berenang di dasar kolam atau
dinding kolam. Induk betina yang telah melayang di sekitar serabut kakaban.
dipijahkan di timbang, kemudian induk Perawatan larva di UPT PTPB
jantan dan induk betina dikembalikan pada Kepanjen dilakukan dengan pemberian
87
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.2

pakan, mengganti air, memberi aerasi dan benih ikan lele tidak perlu diberi pakan
penyimponan untuk membuang sisa tepung.
makanan, kotoran dan bangkai ikan lele
mutiara.Dalam perawatan larva ikan lele Pengendalian Hama dan Penyakit
mutiara membutuhkan ketelatenan dalam Pada Unit Pelayanan Teknis
mengurus karena ikan lele mutiara dalam Pengembangan Teknologi Perikanan Budi-
stadia larva sangat mudah mati, maka daya Kepanjen hama yang sering menye-
selama perawatan larva ikan lele mutiara rang baik pada kolam pemeliharaan induk,
harus diamati. pemijahan, pemeliharaan larva, dan pende-
Dari hasil praktek kerja lapang, deran adalah hama katak. Katak biasanya
fekunditas yang dihasilkan adalah 71.648 juga bertelur di dalam kolam pemijahan
dengan sebanyak 24.272 telur tidak sehingga sel telur harus dibuang secepat
terbuahi. Banyaknya jumlah telur yang mungkin sebelum menetas agar berudunya
tidak terbuahi mengakibatkan rendahnya tidak mengganggu larva lele mutiara.
presentase fertilization rate yang hanya Apabila ditemukan adanya katak pada
mencapai 66,12%. Untuk perhitungan kolam pemijahan maupun kolam pendede-
Heatching Rate dari pembenihan yang ran, maka sesegera mungkin katak tersebut
dilakukan di Unit Pelayan Teknis diambil dan dibuang. Penyakit yang sering
Pengembangan Teknologi Perikana menyeranglarva lele mutiara adalah
Budidaya Kepanjen diperoleh hasil sebesar penyakit Trichodiniasis, yang disebabkan
78,7%.Kelangsungan hidup larva ikan lele oleh parasit Trichodina sp. Penyakit ini
mutiara selama pemeliharaan mempunyai ditandai dengan pergerakan lele mutiara
jumlah awal pemeliharaan sebesar 37.310 lemah, nafsu makan menurun, produksi
ekor dan jumlah akhir pemeliharaan larva lendir yang berlebihan, dan sering dijum-
sebesar 35.000 ekormaka dapat dikatakan pai pendarahan pada permukaan tubuh.
kelangsungan hidup (survival rate) sebesar
93,80%. Aplikasi Probiotik
Probiotik yang digunakan di UPT
Pemberian Pakan PTPB Kepanjen yaitu Probiofish (produksi
Pemberian pakan larva ikan pada sendiri) dan Bioliser (produksi CV
hari pertama sampai tiga hari setelah Nelayan). Kelebihan Probiofish yaitu
menetas, pakan merupakan kuning telur jumlah bakteri sudah jelas dari hasil uji
(yolk sac) yang dibawa sejak menetas. Laboraturium tidak bersifat komersil
Setelah tiga hari memakan kuning telur sedangkan kelebihan Bioliser formulasi
(yolk sac) hari berikutnya larva memakan yang digunakan sama dan bersifat
cacing sutra.Setelah larva berukuran 1 cm komersil. Bakteri yang terkandung dalam
atau dapat berenang naik turun diberikan probiotik tersebut adalah Lactobacillus,
pakan tepung udang atau tepung ikan yang Nitrobacter, Bacillus, Yeast, dan Aceto-
memiliki protein 40-60% karena pencer- bacter (Wawancara Pribadi, 2016). Penga-
naan benih sudah mulai sempurna.Pakan ruh penggunaan probiotik mempercepat
ini diberikan tiga kali, pagi pada pukul 8-9, pertumbuhan benih ikan, menjaga kualitas
sore pada pukul 16-17, malam pada pukul air kolam, benih ikan lebih sehat, penye-
20-21.Pada ukuran 2-3 cm diberikan pakan rapan nutrisi pakan lebih sempurna, sistem
pellet. Dalam pemberian pellet ini dilaku- kekebalan tubuh benih ikan meningkat
kan secara bertahap karena benih ikan (Supriyanto, 2010). Aplikasi probiotik
masih belum terbiasa dengan pellet, diberikan dengan cara dicampurkan pada
sehingga harus dilakukan secara bertahap pakan pellet dan air kolam. Pemberian
(pengurangan pakan tepung) setiap hari probiotik pada pakan fermentasi yaitu 10
sampai benih ikan lele mutiara memakan cc jus cacing, 10 cc SGB Bionutrien, 10 cc
pellet apung secara permanen. Setelah itu SGB Biolizer, 10 cc rojo tani (pupuk tani),
88
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.2

satu sendok makan susu skim, satu sendok Lele Mutiara. Balai Penelitian
makan vita chicks, 80 ml molase, 1 liter Pemuliaan Ikan. Sukamandi.
air, dan 1 sak pellet diamkan selama 3 hari, Fenta Aquarista, Iskandar, Ujang Subhan.
sedangkan pemberian probiotik pada air 2012. Pemberian Probiotik dengan
kolam cukup ambil probiotik satu gelas Carrier Zeolit pada Pembesaran
kecil lalu campurkan pada air kolam. Ikan Lele Dumbo (Clarias
Fungsi dari SGB Bionutrien dan SGB gariepinus).Jurnal Perikanan dan
Biolizer hampir sama yaitu memacu Kelautan.
pertumbuhan ikan, meningkatkan nafsu Hendri Ahmadi, Iskandar, dkk. 2012.
makan, meningkatkan kekebalan (sistem Pemberian Probiotik Dalam Pakan
immuno) dari serangan penyakit, mening- Terhadap Pertumbuhan Lele
katkan efisiensi pakan. Keunggulan pakan Sangkuriang (Clarias gariepinus)
yang difermentasi adalah mempercepat Pada Pendederan II.Jurnal
pertumbuhan dan perkembangan ikan. Perikanan dan Kelautan.
Sunarma, A. 2004. Peningkatan Produkti-
KESIMPULAN DAN SARAN vitas Usaha Lele Sangkuriang
Kesimpulan (Clarias gariepinus). Makalah
Manajemen pembenihan ikan lele disampaikan pada Temu Usaha
mutiara (Clarias sp.) di Unit Pelayanan Direktorat Jendral Perikanan Budi-
Teknis Pengembangan Teknologi Peri- daya Dinas Kelautan Perikanan,
kanan Budidaya (UPT PTPB) Kepanjen Bandung 4-7 Oktober 2004.
dilakukan dengan pemijahan alami yang Bandung, 13 hal.
meliputi persiapan kolam, pemeliharaan Supriyanto. 2007. Pengaruh Pemberian
induk, seleksi induk, pemijahan alami, Probiotik Dalam Pellet Terhadap
pemberian pakan, kontrol kualitas air, Perumbuhan Lele Sangkuriang
pengendalian hama dan penyakit. Hama (Clarias gariepinus). Jurnal
dan penyakit yang menyarang ikan lele Perikanan dan Kelautan. Pp. 233.
mutiara yaitu Trichodina sp., Aeromonas
hydrophila. Prospek Pengembangan usaha
manajemen pembenihan lele mutiara
(Clarias sp.) di Unit Pelayanan Teknis
Pengembangan Teknologi Perikana
Budidaya (UPT PTPB) Kepanjen belum
mampu memenuhi semua permintaan
benih.Salah satu penyebabnya kurangnya
tenaga kerja yang menangani masalah
pembenihan lele mutiara.

Saran
Berdasarkan praktek kerja lapang
yang telah dilakukan, disarankan agar perlu
ditingkatkan ketersediaan pakan alami
seperti cacing sutra, karena kurangnya
pakan menyebabkan benih menjadi
kanibal.

DAFTAR PUSTAKA
Bambang Iswanto, Imron, dkk. 2014.
Petunjuk Teknis Budidaya Ikan

89
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai