Anda di halaman 1dari 9

BUDIDAYA TANAMAN JAHE DI DESA PLESUNGAN KECAMATAN GONDANGREJO

KAB. KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh:
Kharis Triyono dan Sumarmi
Prodi Agroteknologi Fak.Pertanian Univ. Slamet Riyadi Surakarta
Jl.Sumpah Pemuda 18 Kadipiro Surakarta
Email: kharis.triyono@unisri.ac.id

ABSTRAK
Pengabdian kepada masyarakat ini telah dilakasanakan pada hari Senin tanggal 6 Agustus 2018 di
Desa Plesungan Kec. Gondangrejo Kab Karanganyar terletak di utara Kota Solo. Pengabdian
masyarakat ini berjudul “Budidaya Jahe”. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman melalui penyuluhan dan juga demplot penanaman jahe . Luaran yang diharapkan dari
pengabdian masyarakat ini adalah rimpang jahe dan artikel yang dipublikasikan.

Kata kunci: budidaya, pekarangan, jahe

ABSTRACT
This community service was carried out on Monday, August 6, 2018 in Plesungan Village,
Gondangrejo District, Karanganyar Regency, located in the north of Solo City. This community
service is entitled "Ginger Cultivation". This community service aims to provide understanding
through counseling and also the ginger planting demonstration plot. The expected outcome of this
community service is ginger rhizome and published articles.

Keywords: cultivation, yard, ginger

PENDAHULUAN dipergunakan oleh anggota keluarganya serta


Desa Plesungan merupakan salah satu tetangga yang berada disekitarnya selain itu
dari tiga belas desa di Kec. Gondangrejo Kab juga dapat digunakan untuk menanam bunga-
Karanganyar terletak di utara Kota Solo. bungaan untuk menambah keasrian suatu
Merupakan daerah berkembang, dengan lingkungan juga untuk menanam tanaman
struktur penghasilan warga yang beragam. obat-obatan. Namun ada beberapa kendala
Tinggal sedikit sawah / tanah terbuka yang ada yang mengurangi keberhasilan penanaman
karena banyak dibangun pabrik-pabrik dan tanaman obat yang ada di Desa Plesungan
fasilitas umum yang lain misalnya jalan juga antara lain tidak tersedianya bibit yang murah
perumahan-perumahan, yang ada umumnya dan memadai untuk keperluan tersebut serta
lahan pekarangan di desa Plesungan. kurangnya teknologi yang dilakukan. Bertitik
Meskipun sempit apabila lahan pekarangan itu tolak dari kekurangan tersebut Tim
dikelola secara intensif akan memberikan Pengabdian Fak. Pertanian UNISRI berencana
manfaat yang tidak sedikit kepada mengadakan pengabdian masyarakat dengan
pengelolanya. Sorotan yang utama adalah tema “Budidaya Jahe”.
lahan pekarangan mempunyai fungsi dalam Tanaman jahe sudah terkenal sebagai
penyediaan bahan-bahan makanan“ yang bahan obat dan penghangat. Jahe merupakan
bergizi terutama buah-buahan yang dapat tanaman obat berupa tumbuhan rumpun

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 1


berbatang semu. Jahe termasuk dalam suku 3. Tahap evaluasi
temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili Pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi,
dengan temu-temuan lainnya seperti temu untuk mengungkapkan keberhasilan
lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam pelaksanaan kegiatan, baik dari aspek
(Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma teori, praktek maupun kemanfaatannya
domestica), kencur (Kaempferia galanga), yang dirasakan oleh peserta
lengkuas (Languas galanga).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tanaman Jahe merupakan salah satu
Syarat Tumbuh
tanaman rempah-rempah yang diperdagangkan
1. Iklim
di dunia. Jahe diekspor dalam bentuk jahe
Tanaman jahe membutuhkan curah hujan
segar, jahe kering, jahe segar olahan dam
relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000
minyak atsiri. Dengan semakin
mm/tahun.Pada umur 2,5 sampai 7 bulan
berkembangnya perusahaan jamu dalam negeri
atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar
bahkan telah melakukan ekspor
matahari. Dengan kata lain penanaman
kemancanegara maka peluang pengembangan
jahe dilakukan di tempat yang terbuka
jahe sebagai salah satu bahan baku pembuatan
sehingga mendapat sinar matahari
jamu menjadi sangat terbuka.
sepanjang hari. Suhu udara optimum utk
budidaya tanaman jahe antara 20-35°C.
METODE PELAKSANAAN
2. Media Tanam
Metode pelaksanaan pengabdian pada
Tanaman jahe paling cocok ditanam pada
masyarakat ini mencakup 3 (tiga) tahap
tanah yang subur, gembur dan banyak
kegiatan yaitu: persiapan, pelakasanaan, dan
mengandung humus. Tekstur tanah yang
evaluasi sebagai berikut:
baik adalah lempung berpasir, liat berpasir
1. Tahap persiapan
dan tanah laterik.Tanaman jahe dapat
Pada tahap persiapan, dilakukan survey
tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar
penentuan lokasi dan sasaran, analisis
4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH)
kebutuhan kegiatan, dan penyusunan
optimum utk jahe gajah adalah 6,8-7,0.
materi kegiatan.
3. Ketinggian Tempat
2. Tahap pelaksanaan
Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan
Pada tahap pelaksanaan kegiatan,
subtropis dengan ketinggian 0-2.000 m
diberikan pengetahuan tentang tanaman
dpl..Di Indonesia pada umumnya ditanam
jahe bagi kesehatan dan peningkatan
pada ketinggian 200-600 m dpl.
pendapatan, teknik bercocok tanam,
syarat-syarat tumbuh dan pasca panen
PEMBIBITAN JAHE
tanaman jahe.
Persyaratan Bibit Jahe: Bibit
berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 2


mutu genetik, mutu fisiologik (persentase seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian
tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. yang tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami
dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun
bebas hama dan penyakit. Oleh karena itu pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan
kriteria yang harus dipenuhi antara lain: Bahan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami
bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pula, demikian seterusnya, sehingga
pasar). Dipilih bahan bibit dari tanaman yang didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan
sudah tua (berumur 9-10 bulan) dari tanaman bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit
yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka atau pada bedengan dapat dilakukan dengan
lecet. Teknik Penyemaian Bibit: untuk penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot
pertumbuhan tanaman yang serentak atau dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya
seragam, bibit jangan langsung ditanam rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas
sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas
Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti rendah..Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan
kayu atau dengan bedengan. Penyemaian pada dengan tangan dan setiap potongan memiliki
peti kayu: Rimpang jahe yang baru dipanen 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram.
dijemur sementara (tidak sampai kering), Penyiapan Bibit Jahe: Sebelum
kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman
Patahkan rimpang tersebut dengan tangan penyakit dengan cara bibit tersebut
dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan
tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam.
Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah
dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, ditanam.
lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan PENGOLAHAN MEDIA TANAM
zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian 1. Persiapan Lahan: utk mendapatkan hasil
keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam panen yang optimal harus diperhatikan
peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan syarat-syarat tumbuh yang dibutuhkan
peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar tanaman jahe. Bila keasaman tanah yang
peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, ada tidak sesuai dengan keasaman tanah
kemudian di atasnya diberi abu gosok atau yang dibutuhkan tanaman jahe, maka
sekam padi, demikian seterusnya sehingga harus ditambah atau dikurangi keasaman
yang paling atas adalah abu gosok atau sekam dengan kapur.
padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit 2. Pembukaan Lahan: Pengolahan tanah
jahe tersebut sudah disemai. diawali dengan dibajak sedalam kurang
Penyemaian pada bedengan: Buat lebih dari 30 cm dengan tujuan utk
rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m mendapatkan kondisi tanah yang gembur
utk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah atau remah dan membersihkan tanaman

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 3


pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2- c. Derajat keasaman 6 (agak asam):
4 minggu agar gas-gas beracun menguap kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha.
serta bibit penyakit dan hama akan mati TEKNIK PENANAMAN
terkena sinar matahari. Apabila pada 1. Penentuan Pola Tanaman: Pembudidayaan
pengolahan tanah pertama dirasakan jahe secara monokultur pada suatu daerah
belum juga gembur, maka dapat dilakukan tertentu memang dinilai cukup rasional,
pengolahan tanah yang kedua sekitar 2-3 karena mampu memberikan produksi dan
minggu sebelum tanam dan sekaligus produksi tinggi. Namun di daerah,
diberikan pupuk kandang dengan dosis pembudidayaan tanaman jahe secara
1.500-2.500 kg. monokultur kurang dapat diterima karena
3. Pembentukan Bedengan: Pada daerah- selalu menimbulkan kerugian. Penanaman
daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan jahe secara tumpangsari dengan tanaman
sekaligus utk encegah terjadinya genangan lain mempunyai keuntungan-keuntungan
air, sebaiknya tanah diolah menjadi sebagai berikut: Mengurangi kerugian
bedengan-bedengan engan ukuran tinggi yang disebabkan naik turunnya harga,
20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja
anjangnya disesuaikan dengan kondisi pemeliharaan tanaman, meningkatkan
lahan. produktivitas lahan, memperbaiki sifat
4. Pengapuran: Pada tanah dengan pH fisik dan mengawetkan tanah akibat
rendah, sebagian besar unsur-unsur hara rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman
didalamnya, Terutama fosfor (p) dan pengganggu). Praktek di lapangan, ada
calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia jahe yang ditumpangsarikan dengan sayur-
atau sulit diserap. Kondisi tanah yang sayuran, seperti ketimun, bawang merah,
masam ini dapat menjadi media cabe rawit, buncis dan lain-lain. Ada juga
perkembangan beberapa cendawan yang ditumpangsarikan dengan palawija,
penyebab penyakit fusarium sp dan seperti jagung, kacang tanah dan beberapa
pythium sp. Pengapuran juga berfungsi kacang-kacangan lainnya.
menambah unsur kalium yang sangat 2. Pembutan Lubang Tanam: utk
diperlukan tanaman utk mengeraskan menghindari pertumbuhan jahe yang jelek,
bagian tanaman yang berkayu, karena kondisi air tanah yang buruk, maka
merangsang pembentukan bulu-bulu akar, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-
mempertebal dinding sel buah dan bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang
merangsang pembentukan biji. kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm untuk
a. Derajat keasaman < 4 (paling asam): menanam bibit.
kebutuhan dolomit > 10 ton/ha. 3. Cara Penanaman: Cara penanaman
b. Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dilakukan dengan cara melekatkan bibit
dolomit 5.5 ton/ha.

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 4


rimpang secara rebah ke dalam lubang pembubunan akan berbentuk gubidan dan
tanam atau alur yang sudah disiapkan. sekaligus terbentuk sistem pengairan yang
4. Perioda Tanam: Penanaman jahe berfungsi utk menyalurkan kelebihan air.
sebaiknya dilakukan pada awal musim Pertama kali dilakukan pembumbunan
hujan sekitar bulan September dan pada waktu tanaman jahe berbentuk
Oktober. Hal ini dimungkinkan karena rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu,
tanaman muda akan membutuhkan air umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali
cukup banyak utk pertumbuhannya. selama umur tanaman jahe. Namun
PEMELIHARAAN tergantung kepada kondisi tanah dan
1. Penyulaman: Sekitar 2-3 minggu setelah banyaknya hujan.
tanam, hendaknya diadakan utk melihat 4. Pemupukan:
rimpang yang mati. Bila demikian harus 1. Pemupukan Organik: Pada pertanian
segera dilaksanakan penyulaman agar organik yang tidak menggunakan
pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh bahan kimia termasuk pupuk buatan
tertinggal dengan tanaman lain, maka dan obat-obatan, maka pemupukan
sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik secara organik yaitu dengan
serta pemeliharaan yang benar. menggunakan pupuk kompos organik
2. Penyiangan: Penyiangan pertama atau pupuk kandang dilakukan lebih
dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2- sering disbanding kalau kita
4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 menggunakan pupuk buatan. Adapun
minggu sekali. Tergantung pada kondisi pemberian pupuk kompos organik ini
tanaman pengganggu yang tumbuh. dilakukan pada awal pertanaman pada
Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, saat pembuatan guludan sebagai
sebaiknya tidak perlu dilakukan pupuk dasar sebanyak 60-80 ton per
penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut hektar yang ditebar dan dicampur
rimpangnya mulai besar.. tanah olahan. utk menghemat
3. Pembubunan: Tanaman jahe memerlukan pemakaian pupuk kompos dapat juga
tanah yang peredaran udara dan air dapat dilakukan dengan jalan mengisi tiap-
berjalan dengan baik, maka tanah harus tiap lobang tanam di awal pertanaman
digemburkan. Disamping itu tujuan sebanyak 0.5-1kg per tanaman. Pupuk
pembubunan utk menimbun rimpang jahe sisipan selanjutnya dilakukan pada
yang kadang-kadang muncul ke atas umur 2-3 bulan, 4-6 bulan, dan 8-10
permukaan tanah. Apabila tanaman jahe bulan. Adapun dosis pupuk sisipan
masih muda, cukup tanah dicangkul tipis sebanyak 2-3 kg per tanaman.
di sekeliling rumpun dengan jarak kurang Pemberian pupuk kompos ini biasanya
lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat dilakukan setelah kegiatan penyiangan
diperdalam dan diperlebar setiap kali

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 5


dan bersamaan dengan kegiatan dengan pupuk organik cair atau vitamin-
pembubunan. vitamin yang mendorong pertumbuhan
2. Pemupukan Konvensional: Selain jahe.
pupuk dasar (pada awal penanaman), HAMA TANAMAN JAHE
tanaman jahe perlu diberi pupuk Hama yang dijumpai pada tanaman jahe
susulan kedua (pada saat tanaman adalah:
berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang 1. Kepik, menyerang daun tanaman hingga
digunakan adalah pupuk organik 15- berlubang-lubang.
20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua 2. Ulat penggesek akar, menyerang akar
digunakan pupuk kandang dan pupuk tanaman jahe hingga menyebabkan
buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 tanaman jahe menjadi kering dan mati.
gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), 3. Kumbang.
serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman PENYAKIT TANAMAN JAHE
yang berumur 4 bulan. Pemupukan 1. Penyakit layu bakeri
juga dilakukan dengan pupuk nitrogen o Gejala: Mula-mula helaian daun
(60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O bagian bawah melipat dan
(75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada menggulung kemudian terjadi
awal tanam, pupuk N dan K diberikan perubahan warna dari hijau menjadi
pada awal tanam (1/3 dosis) dan kuning dan mengering. Kemudian
sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tunas batang menjadi busuk dan
tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. akhirnya tanaman mati rebah. Bila
Pupuk diberikan dengan ditebarkan diperhatikan, rimpang yang sakit itu
secara merata di sekitar tanaman atau berwarna gelap dan sedikit
dalam bentuk alur dan ditanam di sela- membusuk, kalau rimpang dipotong
sela tanaman. akan keluar lendir berwarna putih susu
5. Pengairan dan Penyiraman: Tanaman Jahe sampai kecoklatan. Penyakit ini
tidak memerlukan air yang terlalu banyak menyerang tanaman jahe pada umur 3-
utk pertumbuhannya, akan tetapi pada 4 bulan dan yang paling berpengaruh
awal masa tanam diusahakan penanaman adalah faktor suhu udara yang dingin,
pada awal musim hujan sekitar bulan genangan air dan kondisi tanah yang
September; terlalu lembab.
6. Waktu Penyemprotan Pestisida: o Pengendalian:
Penyemprotan pestisida sebaiknya  jaminan kesehatan bibit jahe;
dilakukan mulai dari saat penyimpanan  karantina tanaman jahe yang
bibit yang utk disemai dan pada saat terkena penyakit; pengendalian
pemeliharaan. Penyemprotan pestisida dengan pengolahan tanah yang
pada fase pemeliharaan biasanya dicampur baik; .pengendalian fungisida

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 6


dithane M-45 (0,25%), Bavistin sudah bisa ditanam pada umur kurang
(0,25%) lebih 4 bulan dengan cara mematahkan
2. Penyakit busuk rimpang sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan
o Penyakit ini dapat masuk ke bibit sampai tua. Apabila jahe utk dipasarkan
rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan maka jahe dipanen setelah cukup tua.
tumbuh dengan baik pada suhu udara Umur tanaman jahe yang sudah bisa
20-25 derajat C dan terus berkembang dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-
akhirnya menyebabkan rimpang ciri warna daun berubah dari hijau menjadi
menjadi busuk. kuning dan batang semua mengering.
o Gejala: Daun bagian bawah yang Misal tanaman jahe gajah akan mengering
berubah menjadi kuning lalu layu dan pada umur 8 bulan dan akan berlangsung
akhirnya tanaman mati. selama 15 hari atau lebih.
o Pengendalian:. 2. Cara Panen: Cara panen yang baik, tanah
 penggunaan bibit yang sehat; dibongkar dengan hati-hati menggunakan
 penerapan pola tanam yang baik; alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan
 penggunaan fungisida. sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya
3. Penyakit bercak daun tanah dan kotoran lainnya yang menempel
o Penyakit ini dapat menular dengan pada rimpang dibersihkan dan bila perlu
bantuan angin, akan masuk melalui dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas
luka maupun tanpa luka. papan atau daun pisang kira-kira selama 1
o Gejala: Pada daun yang bercak-bercak minggu. Tempat penyimpanan harus
berukuran 3-5 mm, selanjutnya terbuka, tidak lembab dan penumpukannya
bercak-bercak itu berwarna abu-abu jangan terlalu tinggi melainkan agak
dan ditengahnya terdapat bintik-bintik disebar.
berwarna hitam, sedangkan pinggirnya 3. Periode Panen.: Waktu panen sebaiknya
busuk basah. Tanaman yang terserang dilakukan sebelum musim hujan, yaitu
bisa mati. diantara bulan Juni-Agustus. Saat panen
o Pengendalian: baik tindakan biasanya ditandai dengan mengeringnya
pencegahan maupun penyemprotan bagian atas tanah. Namun demikian
penyakit bercak daun sama halnya apabila tidak sempat dipanen pada musim
dengan cara-cara yang dijelaskan di kemarau tahun pertama ini sebaiknya
atas. dilakukan pada musim kemarau tahun
PANEN berikutnya. Pemanenan pada musim hujan
1. Ciri dan Umur Panen Jahe: Pemanenan menyebabkan rusaknya rimpang dan
dilakukan tergantung dari penggunaan menurunkan kualitas rimpang sehubungan
jahe itu sendiri. Bila kebutuhan utk bumbu dengan rendahnya bahan aktif karena lebih
penyedap masakan, maka tanaman jahe banyak kadar airnya.

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 7


4. Perkiraan Hasil Panen: Produksi rimpang secara manual atau dengan mesin
segar utk klon jahe gajah berkisar antara pemotong.
15-25 ton/hektar, sedangkan utk klon jahe 3. Pengeringan: Pengeringan dapat dilakukan
emprit atau jahe sunti berkisar antara 10- dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari
15 ton/hektar. atau alat pemanas/oven. pengeringan
PASCAPANEN rimpang dilakukan selama 3-5 hari, atau
1. Penyortiran Basah dan Pencucian: Sortasi setelah kadar airnya dibawah 8%.
pada bahan segar dilakukan utk pengeringan dengan sinar matahari
memisahkan rimpang dari kotoran berupa dilakukan diatas tikar atau rangka
tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah pengering, pastikan rimpang tidak saling
selesai, timbang jumlah bahan hasil menumpuk. Selama pengeringan harus
penyortiran dan tempatkan dalam wadah dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali
plastik utk pencucian. Pencucian agar pengeringan merata. Lindungi
dilakukan dengan air bersih, jika perlu rimpang tersebut dari air, udara yang
disemprot dengan air bertekanan tinggi. lembab dan dari bahan-bahan disekitarnya
Amati air bilasannya dan jika masih yang bisa mengkontaminasi..Pengeringan
terlihat kotor lakukan pembilasan sekali di dalam oven dilakukan pada suhu 50° C-
atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang 60° C. Rimpang yang akan dikeringkan
terlalu lama agar kualitas dan senyawa ditaruh di atas tray oven dan pastikan
aktif yang terkandung didalam tidak larut bahwa rimpang tidak saling menumpuk.
dalam air. Pemakaian air sungai harus Setelah pengeringan, timbang jumlah
dihindari karena dikhawatirkan telah rimpang yang dihasilkan
tercemar kotoran dan banyak mengandung 4. Penyortiran Kering.: Selanjutnya lakukan
bakteri/penyakit. Setelah pencucian sortasi kering pada bahan yang telah
selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang dikeringkan dengan cara memisahkan
belubang-lubang agar sisa air cucian yang bahan-bahan dari benda-benda asing
tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran
tempatkan dalam wadah plastik/ember. lain. Timbang jumlah rimpang hasil
2. Perajangan: Jika perlu proses perajangan, penyortiran ini (untuk menghitung
lakukan dengan pisau stainless steel dan rendemennya).
alasi bahan yang akan dirajang dengan 5. Pengemasan: Setelah bersih, rimpang yang
talenan. Perajangan rimpang dilakukan kering dikumpulkan dalam wadah kantong
melintang dengan ketebalan kira-kira 5 plastik atau karung yang bersih dan kedap
mm-7 mm. Setelah perajangan, timbang udara (belum pernah dipakai sebelumnya).
hasilnya dan taruh dalam wadah Berikan label yang jelas pada wadah
plastik/ember. Perajangan dapat dilakukan tersebut, yang menjelaskan nama bahan,
bagian dari tanaman bahan itu,

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 8


nomor/kode produksi, nama/alamat Titiek F. Djaafar, Sarjiman, dan Arlyna B.
2010. Pustika pengembangan budi
penghasil, berat bersih dan metode
daya tanaman garut dan teknologi
penyimpanannya. pengolahannya untuk mendukung
ketahanan pangan. Balai Pengkajian
6. Penyimpanan: Kondisi gudang harus
Teknologi Pertanian Yogyakarta, Jalan
dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak Rajawali No. 28 Demangan Baru,
Karangsari, Wedamartani Ngemplak,
melebihi 30° C dan gudang harus memiliki
Sleman Kotak Pos 101, Yogyakarta
ventilasi baik dan lancar, tidak bocor,
Suprapti, S. 1977. Pekarangan Gizi dan
terhindar dari kontaminasi bahan lain yang Ketahanan Pangan. Surakarta:
Laboratorium Ekonomi Pertanian.
menurunkan kualitas bahan yang
Fak. Pertanian Univ. Sebelas Maret
bersangkutan, memiliki penerangan yang
http://www.iptek.net.id/ind/warintek/
cukup (hindari dari sinar matahari http://budidaya-petani.blogspot.com/
2013/02/cara-budidaya-tanaman-jahe-
langsung), serta bersih dan terbebas dari
lengkap.html
hama gudang.

DAFTAR PUSTAKA
Pangerang. 2013. Pekarangan Sebagai Sumber
Pangan Keluarga. http://budidaya-
agronomispertanian.blogspot.com/201
3/06/optimalisasi-pemanfaatan-
lahan.html, Jum’at, 14 Maret 2014.

ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 – November 2018 9

Anda mungkin juga menyukai