Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1 (1):60-67

Agustus 2016

PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI INTERAKSI SOSIAL


DENGAN TEMAN SEBAYA DI PAUD NURUL HIDAYAH, DESA LAMPUUK,
KABUPATEN ACEH BESAR

Nurhabibah,1) Anizar Ahmad, Erni Maidiyah 2)

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh, Indonesia
Email: Nurhabibah0293@gmail.com

Abstract: This study aims at determining the social-emotional development of children


through social interaction with peers atNurul Hidayah Early Childhood Education
ofLampuuk, Aceh Besarsubdistrict. This study used a qualitative descriptive approach. The
results showed that the social-emotional development of children through social interaction
with peers atNurul Hidayah Early Childhood Education of Lampuuk tended to be positive,
which include; 1) the subjectscouldshare with peers, 2) be able to comply with the rules in the
game, 3) play well with peers, and 4) show the attitude of etiquette and manners in
accordance with the local social and cultural values. However there were some subjects
showed negative behavior such as hitting, pushing, taunting and kicking. The deviant
behaviors that were done by the subjectsatNurul Hidayah Early Childhood Education of
Lampuuk, Aceh Besarsub-district can still be controlled in a positive direction; when the
subjects made deviant behaviors toward peers, the teachers always advised and showed
exemplary behaviors.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan sosial emosional anak
melalui interaksi sosial dengan teman sebaya di lembaga PAUD Nurul Hidayah, Desa
Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sosial emosional anak melalui
interaksi sosial dengan teman sebaya di lembaga PAUD Nurul Hidayah cenderung positif,
yaitu meliputi; 1) subjek dapat berbagi dengan teman sebaya, 2) dapat menaati aturan yang
berlaku dalam permainan, 3) subjek dapat bermain dengan teman sebaya, 4) menunjukkan
sikap tata krama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat. Namun ada
diantara subjek yang melakukan penyimpangan prilaku seperti memukul, mendorong,
mengejek dan menendang temannya. Penyimpangan prilaku yang di lakukan subjek di
lembaga PAUD Nurul Hidayah Desa Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar masih dapat dikontrol
ke arah positif ketika anak melakukan penyimpangan prilaku terhadap teman sebayanya, guru
selalu menasehati dan memberi arahan.

Kata Kunci: Perkembangan Sosial Emosional, Intraksi Sosial, Teman Sebaya

Perkembangan adalah proses perubahan baik ataupun sebaliknya, begitu juga


yang terjadi pada manusia yaitu proses dengan perkembangan anak. Bertambahnya
bertambahnya kemampuan menjadi lebih kemampuan anak, baik dilihat dari postur

60
tubuh, fungsi tubuh yang lebih sempurna. komunikasi dengan orang lain, seperti
Perkembangan menyangkut adanya dalam kegiatan memimpin, bekerjasama,
perubahan dari sel-sel tubuh, jaringan berinteraksi, berbagi, permainan kelompok
tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang dan sebagainya”. Anak yang memiliki
berkembang sedemikian rupa sehingga kecerdasan interpersonal dapat dilihat pada
masing-masing dapat memenuhi fungsinya. saat bermain dengan teman sebaya, saling
Mutiah (2012:85) mengatakan berinteraksi dalam kegiatan kelompok
“perkembangan anak usia dini merupakan seperti kerjasama, dapat berbagi, mengikuti
konsep yang memiliki perubahan yang aturan. Saat itulah, anak akan menemukan
bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek pengalaman baru. Anak yang memiliki
mental/psikologis. Kemampuan anak dalam kecerdasan tersebut akan mudah
merespon pembicaraan orang tua, tawa berinteraksi dengan teman sebaya, mudah
orang dewasa, merangkak, berjalan, memahami teman dan memiliki banyak
memengang suatu benda, dan sebagainya”. teman.
Oleh karena itu, hubungan sosial sangat Pada saat berinteraksi anak-anak
penting dalam perkembangan anak. mempunyai hak untuk mengeluarkan
Lingkungan sekitar anak dipengaruhi pendapat. Anak juga sangat mudah
oleh lingkungan sosial, dengan sosial yang terpengaruh dengan lingkungan, baik
tinggi dalam diri anak maka ada dorongan melalui interaksi sosial emosional, kondisi
dan rasa ingin tahu. Anna (Ali, 2011:85) psikis, dan berbagai macam peristiwa yang
mengatakan “Hubungan sosial adalah cara- mudah diingat, walaupun sebenarnya anak
cara individu bereaksi terhadap orang- belum dapat berinteraksi dengan
orang di sekitarnya dan bagaimana lingkungan atau teman sebayanya.
pengaruh hubungan itu terhadap dirinya”. Anak yang berumur atau bertingkah
Maka dari pada itu, pengaruh hubungan laku sama dapat dikatakan sebaya. Oleh
sosial anak dengan lingkungan sekitar karena itu, sebaya sangat berperan dalam
dapat mempengaruhi dirinya, baik dalam hal perkembangan anak. Salah satu fungsi
hal positif maupun negatif. terpentingnya yaitu dapat memberikan
Interaksi sosial penting dalam informasi baru yang mungkin belum anak
kehidupan sehari-hari. Tanpa kecerdasan ketahui dari keluarganya. Anak mendapat
berinteraksi, maka akan sangat sulit untuk pengalaman baru dari teman sebayanya,
hidup masyarakat. Begitu juga dengan anak akan tetapi pengalaman tersebutlah yang
usia dini, ketika anak berada pada dapat membawa anak ke arah lebih baik,
lingkungan yang lebih luas (eksternal) bahkan ke arah yang lebih buruk.
seperti lingkungan masyarakat, lingkungan Bermain merupakan dunia anak.
bermain, dan lingkungan sekolah. Oleh Bermain dengan teman sebaya anak akan
karena itu, anak harus memiliki merasa senang, maka dari pada itu
kemampuan dalam berinteraksi dengan dimanapun dan kapanpun anak akan
teman sebaya. Kemampuan untuk bermain. Piaget (Ahmad, 2012:33)
berinteraksi dan bekerjasama dengan teman mengatakan “bagi anak bermain adalah
sebaya disebut dengan kecerdasan sarana mengubah kekuatan potensial dalam
interpersonal. Soefandi (2014:83) diri menjadi berbagai kemampuan dan
mengemukakan “Kecerdasan interpersonal kecakapan”. Mungkin kegiatan bermain
adalah kemampuan berpikir lewat terlihat kurang bermanfaat, akan tetapi

61
melalui bermain anak dapat memahami METODE
lingkungannya. Melalui interaksi pada saat Penelitian ini menggunakan
anak bermain dengan teman sebaya, anak pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
mendapatkan pengalaman baru. digunakan agar penulis dapat menganalisis
Dari beberapa penjelasan di atas secara menyeluruh tentang perkembangan
diketahui bahwa lingkungan sekitar sangat sosial emosional anak melalui interaksi
berperan dalam proses pertumbuhan dan sosial dengan teman sebaya, sehingga dapat
juga perkembangan anak, baik dalam hal mengumpulkan data yang rinci mengenai
positif maupun negatif. Akan tetapi hal-hal yang diteliti dan dapat menguraikan
sebagian orang tua melarang anak untuk langsung apa yang terlihat di lapangan
bermain, karena melalui bermain anak-anak tentang perkembangan sosial emosional
akan berinteraksi dengan anak lain. anak. Zuriah (2006:92) mengatakan
Interaksi antara anak dengan teman sebaya “Penelitian kualitatif adalah prosedur
akan mempengaruhi perkembangan anak penelitian yang menghasilkan data
kearah negatif. Orang tua sering deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
menyalahkan teman ketika anak melakukan lisan dari orang-orang dan perilaku yang
hal-hal yang tidak baik. Sebagian orang tua dapat diamati”.
berpendapat bahwa teman sebaya hanya Lokasi penelitian dilakukan di PAUD
dapat membawa pengaruh negatif terhadap Nurul Hidayah, Desa Lampuuk, Kabupaten
perkembangan anak. Aceh Besar. Adapun sebelah timur
Perkembangan anak di PAUD Nurul berbatasan dengan rumah warga, sebelah
Hidayah, Desa Lampuuk, Kabupaten Aceh barat berbatasan dengan sawah warga,
Besar terlihat bahwa perilaku anak dengan sebelah selatan berbatasan dengan sawah
teman sebaya bermacam-macam baik warga, sebelah utara berbatasan dengan
dalam segi positif maupun negatif yang rumah warga.
berperan dalam proses perkembangan Subjek dalam penelitian ini adalah
sosial emosional anak. anak di PAUD Nurul Hidayah, Desa
Dengan latar belakang tersebut Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar. Anak
menjelaskan bahwa interaksi sosial saat yang masih berusia 4 s/d 6 tahun dengan
anak bermain sangat penting untuk jumlah enam orang, yaitu empat orang
meningkatkan perkembangan sosial berjenis kelamin laki-laki dan dua orang
emosional anak. Mengingat pentingnya anak berjenis kelamin perempuan.
perkembnagna sosial emosional dalam Sedangkan yang menjadi informan adalah
kehidupan sehari-hari, maka perkembangan guru di PAUD Nurul Hidayah. Teknik
sosial emosional harus dibentuk sejak anak pengumpulan data dengan cara observasi
usia dini. Oleh karena itu, penulis tertarik dan wawancara. Observasi dilakukan
untuk memperdalam bagaimana dengan cara mengamati langsung anak
perkembangan sosial emosional anak yang sedang bermain di PAUD Nurul
melalui interaksi sosial dengan teman Hidayah. Sedangkan wawancara dilakukan
sebaya di PAUD Nurul Hidayah, Desa dengan guru yang ada di PAUD Nurul
Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar. Hidayah
Teknik analisis data merupakan proses
pengolahan data yang diperoleh dari
lapangan. Teknik pengumpulan data

62
merupakan tahap yang paling penting mengikuti aturan, terkadang ada anak yang
dalam suatu penelitian karena pada tahap mengajak temannya untuk melanggar suatu
inilah penulis dapat merumuskan hasil aturan yang telah disepakati bersama dalam
penelitiannya. Oleh karena itu, ada tiga pembelajaran. Ada juga anak yang tidak
langkah yang dilakukan dalam dapat mengahargai temannya, seperti kata-
menganalisis data yaitu reduksi data, kata yang sering dilontarkan “Pu nyan
penyajian data, penarikan kesimpulan brok, bek mengen ngen jih”.
(Sugiyono, 2010:338). Tema 2: Kekerasan yang sering
dilakukan Anak
HASIL DAN PEMBAHASAN Tindakan kekerasan merupakan
Hasil perilaku yang menyimpang pada seorang
Berdasarkan hasil pengumpulan data individu yang diperlihatkan atau terlihat
yang penulis dapatkan di lapangan dalam kehidupan sehari-hari. Kekerasan
menunjukkan bahwa mengenai dapat berupa pukulan, dorongan, ejekan,
perkembangan sosial emosional anak sepak dan sebagainya, yang membuat orang
melalui interaksi sosial dengan teman disekeliling merasa tidak nyaman.
sebaya di PAUD Nurul Hidayah, Desa Kekerasan yang di lakukan anak-anak
Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar. Penulis di PAUD Nurul Hidayah biasanya seperti
mengelompokkan ke dalam tema berikut: memukul, mendorong, menyepak, dan
(1) interaksi sosial anak dengan teman mengejek. Akan tetapi penyimpangan
sebaya; (2) kekerasan yang sering prilaku yang dialkukan anak masih normal
dilakukan anak; (3) sikap sosial emosional karena anak masih mendengar nasehat dari
anak dengan teman sebaya; (4) pengaruh guru atau orang tua disekitarnya. Ketika
interaksi sosial teman sebaya. anak melakukan penyimpangan prilaku
Tema 1: Interaksi Sosial Anak dengan tersebut, penulis melihat guru selalu
Teman Sebaya memberi nasehat kepada anak yang
Interaksi merupakan komunikasi antara melakukan penyimpangan prilaku terhadap
satu orang dengan orang lain. Interaksi teman sebayanya.
anak dengan teman sebaya di PAUD Nurul Tema 3: Sikap Sosial Emosional Anak
Hidayah sebagian anak berkembangan dengan Teman Sebaya
dengan baik, dan bermain secara wajar Sikap sosial anak dengan teman sebaya
dengan anak-anak lain, tidak bermain biasanya yang paling menonjol pada aspek
sendiri. selalu bermain dengan teman perkembangan berbagi. Anak dapat berbagi
sebayanya. Interaksi ini biasanya terjadi dengan teman sebaya seperti ketika
pada saat bermain bersama teman sebaya bermain anak dapat untuk berbagi mainan
ataupun pada saat proses pembelajaran dengan teman dan ketika anak makan anak
berlangsung. Akan tetapi ada juga anak dapat berbagi makanan dengan temannya.
yang pendiam dan menuruti apa kata Selain dari pada aspek berbagi, anak di
temannya, seperti “Bek mengen ngen jih” PAUD Nurul Hidayah juga terlihat
walaupun anak tersebut sedang asyik perkembangan sosial yang lain yaitu anak
bermain. dapat menaati aturan yang berlaku dalam
Penulis melihat interaksi anak yang permainan, anak dapat bermain dengan
kurang baik, seperti terlihat ketika guru teman sebaya, menunjukkan sikap tata
melakukan kegiatan, anak sering tidak

63
krama dan sopan santun sesuai dengan nilai Penulis “Neuk, kenapa memintak maaf
sosial budaya setempat. marah-marah?” anak menjawab
Menaati aturan merupakan salah satu dengan sedikit kasar “biar dia mau
aspek perkembangan sosial emosional berkawan” penulis “Neuk liat dimana?
anak. Anak akan menaati aturan akan tetapi jika mintak maaf marah-marah mau
ketika ia melihat temannya melangar aturan berkawan” Anak menjawab “liat di
yang telah disepakati bersama, ia akan TV, di Tv kan bu, kok minta maaf buat-
mengikuti temannya tersebut. buat mata kek gini” anak tersebut
Tema 4: Pengaruh Interaksi Sosial menceritakan sambil memperliatkan
Teman Sebaya matanya yang melotot, persis adengan
Pengaruh merupakan sesuatu hal yang yang ditayangkan televisi.
dapat merubah seseorang kearah yang baik Dari kejadian tersebut penulis
dan sebaliknya. Menurut hasil penelitian, menemukan jawaban bahwa teknologi
penulis melihat sebagian anak tidak pernah (televisi) juga mempengaruhi
mempengaruhi teman untuk suatu hal yang perkembangan sosial emosional anak.
tidak baik, seperti menyuruh teman untuk Pengaruh dari televisi sering menujukkan
memukul, menendang, mengejek dan ke arah yang kurang baik atau negatif,
sebagainya. Akan tetapi ada juga anak yang seperti sikap yang ditunjukkan oleh anak
memberi contoh yang kurang baik seperti tersebut. Hal ini juga dapat mempengaruhi
sikap tidak menghargai, mengejek, dan teman sebaya melalui interaksi antara anak
menendang. Hal inilah yang memberi dengan temannya. Tindakan atau prilaku
contoh yang tidak baik untuk teman menyimpang akan menjadi contoh untuk
sebayanya. Ketika anak tidak menghargai temannya, karena anak merupakan peniru
hasil karya teman, maka teman yang yang ulung.
merasa tidak dihargai tersebut, marah atau
tidak terima. Oleh karena itu anak-anak lain Pembahasan
akan mengikuti tingkah laku temannya. Interaksi Sosial Anak dengan Teman
Lingkungan sekitar anak sangat Sebaya
menentukan perkembangan sosial Pada umumnya subjek dalam
emosional anak. Dalam penelitian ini penelitian ini mempunyai interaksi sosial
penulis melihat anak sering melakukan yang baik, hal ini terlihat ketika anak
penyimpangan prilaku terhadap temannya mampu berkomunikasi dengan temannya.
karena ada contoh yang ditiru dari Penelitian ini membuktikan bahwa melalui
lingkungan sekitarnya. Seperti kejadian interaksi sosial anak memperoleh
Pada tanggal 8 Maret 2016, penulis melihat pengalaman baru ataupun pengetahuan
anak melakukan sikap yang kurang baik baru, baik pengetahuan kearah positif
terhadap temannya. Anak tersebut maupun ke arah negatif.
menyuruh temannya untuk minta maaf Peran orang tua sangat penting dalam
kepada anak yang terjatuh akibat di dorong. perkembangan sosial emosional anak. Anak
Akan tetapi cara yang ia lakukan kurang yang masih berusia 4 s/d 6 tahun, belum
baik, karena dengan cara marah-marah, mampu memilah-milahkan yang baik dan
kasar dan membentak. Percakapan pendek tidak baik untuknya. Kejadian dan
antara penulis dengan anak yang pengalaman yang didapatkan dari
melakukan penyimpangan prilaku. lingkungan sekitar akan menjadi suatu

64
penemuan baru bagi anak, anak akan yang lebih serius. Jika ada anak
mudah mengingat hal baru dan menirunya. mengganggu teman sebaya hal tersebut
Dalam berinteraksi juga lebih dari masih normal.
sekedar terjadi hubungan antara pihak- Anak yang lebih muda sering
pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mendapatkan perilaku menyimpang dari
mempengaruhi baik yang bersifat negatif anak usia yang lebih tua. Terlihat ketika
maupun yang bersifat positif. Homans ( anak yang lebih muda sering mendapatkan
Ali, 2011:87) mengatakan ”Interaksi adalah perlakuan kekerasan dari anak yang lebih
sebagai suatu kejadian ketika suatu tua. Hal itu dikarenakan anak yang lebih
aktivitas atau sentimen yang dilakukan oleh tua merasa apa yang telah ia lakukan adalah
seseorang terhadap individu lain diberi benar. Oleh karena itu, perlakuan yang
ganjaran (reward) atau hukuman sering dialami anak yang lebih muda, dia
(punishment) dengan menggunakan suatu akan mencontoh dan meniru. Maka dari
aktifitas atau sentimen oleh individu lain pada itu, anak yang lebih muda sering
yang menjadi pasangannya”. menunjukkan sikap sosial yang tidak sehat.
Adapun perkembangan sosial Hurlock (1980: 136) mengatakan, “sebagai
emosional anak melalui interaksi sosial akibat perlakuan teman-teman sebaya, anak
dengan teman sebaya yaitu sebagian anak yang lebih muda dapat dan sering
dapat berbagi dengan teman, menghargai mengembangkan sikap-sikap sosial yang
teman, dapat mengetahui perasaan teman, tidak sehat”.
dapat bermain dengan teman sebaya dan Sikap Sosial Emosional Anak dengan
dapat menaati aturan dalam permainan. Teman Sebaya
Kekerasan yang sering dilakukan Anak Sikap sosial emosional anak di PAUD
Pada umumnya, kekerasan yang terjadi Nurul Hidayah, Desa Lampuuk, Kabupaten
pada subjek penelitian di PAUD Nurul Aceh Besar yaitu sebagian dari anak dapat
Hidayah, Desa Lampuuk, Kabupaten Aceh menghargai orang lain, dapat berbagi
Besar yaitu memukul, mendorong dengan teman sebaya, dapat menghargai
mengejek dan menendang. Perilaku hak/pendapat/karya orang, menaati aturan
menyimpang merupakan kekerasan dalam suatu permainan, menunjukkan rasa
seseorang yang diperlihatkan atau terlihat empati, dapat menunjukkan sikap tata
dalam kehidupan sehari-hari. Kekerasan krama dan sopan santu sesuai dengan nilai
dapat berupa kekerasan verbal dan fisik. budaya setempat dan menunjukkan sikap
Kekerasan terjadi karena anak belum toleran. Pada umumnya, penulis melihat
mampu mengontrol sosial emosionalnya anak yang memiliki sosial yang tinggi akan
dengan baik. Oleh karena itu, anak mudah berteman.
melakukan hal-hal negatif seperti memukul Pengaruh Interaksi Sosial Teman Sebaya
dan menendang. Pada umunya interaksi sosial teman
Kekerasan yang terlihat pada anak sebaya sangat besar peranya di dalam aspek
seperti suka mengejek dan tidak dapat perkembangan sosial emosional. Melalui
menghargai teman sebaya masih dapat interaksi anak mendapatkan pengetahun
diperbaiki. Peneliti melihat bahwa subjek baru, yang belum pernah ia ketahui dari
yang ada di PAUD Nurul Hidayah masih lingkungannya. Perkembangan sosial
dapat dibimbing kearah yang lebih baik. emosional anak dipengaruhi oleh berbagai
Sebagian anak belum terpengaruhi ke arah faktor yaitu lingkungan masyarakat,

65
lingkungan keluarga, televisi dan interaksi masih dapat didik ke arah yang lebih baik.
dengan teman sebaya/lingkungan sekolah. Ketika anak melakukan penyimpangan
Seperti yang dikemukan Ali (2011:93) prilaku terhadap teman sebayanya, guru
mengatakan bahwa, “faktor-faktor yang selalu menasehati. Penyimpangan prilaku
mempengaruhi perkembangan hubungan biasanya dilakukan oleh anak yang lebih
sosial adalah lingkungan keluarga, muda dan tidak diterima dalam kelompok
lingkungan sekolah, dan lingkungan sebayanya pada saat bermain.
masyarakat”.
Dalam penelitian ini, penulis Saran
menemukan bahwa teknologi seperti 1. Bagi orang tua
televisi, dapat mempengaruhi Sebaiknya orang tua tidak melarang
perkembangan anak. Ketika anak anak bermain dengan teman sebaya.
menonton, ia akan meniru atau Dikarenakan sebagian dari perkembangan
mencontohkan apapun yang terlihat, karena sosial emosional anak terbentuk dari
tidak jauh dari itu anak adalah peniru yang interaksi sosial dengan teman sebaya.
ulung. Maka dari pada itu, anak suka Namun orang tua hanya menjadi petunjuk
meniru apapun yang ditayangkan di televisi untuk mengarahkan anak ke hal-hal positif
baik bersifat positif maupun bersifat dan kecerdasan sosial emosional harus
negatif. dikembangkan mulai dari usia dini.
2. Bagi guru
KESIMPULAN DAN SARAN Sebaiknya guru benar-benar memantau
Kesimpulan perkembangan sosial emosional anak ke
Berdasarkan rumusan masalah yang arah yang lebih baik. Guru harus ikut
telah dirumuskan, hasil penelitian di PAUD berperan dalam mengembangkan
Nurul Hidayah, Desa Lampuuk, Kabupaten kecerdasan sosial emosional anak di
Aceh Besar dapat disimpulkan bahwa lingkungan sekolah.
perkembangan sosial emosional anak sudah
baik, sesuai dengan harapan orang tua. DAFTAR RUJUKAN
Adapun perkembangan sosial emosional Ahmad, Anizar. 2012. Modul Bermain dan
anak melalui interaksi sosial dengan teman Permainan Anak Usia Dini.
sebaya di PAUD Nurul Hidayah, Desa Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori.
Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar adalah 1) 2011. Psikologi Remaja
anak dapat berbagi dengan teman sebaya, (Perkembangan Peserta Dididik).
2) menaati aturan yang berlaku dalam Jakarta: PT Bumi Aksara.
permainan, 3) anak bermain dengan teman Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi
sebaya, 4) menunjukkan sikap tata krama Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial Mutiah, Diana. 2012. Psikologi Bermain
budaya setempat. Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Namun ada anak yang melakukan Prenada Media Group.
penyimpangan prilaku seperti memukul, Soefandi, Indra. Ahmad Pramudya. 2014.
mendorong, mengejek dan menendang. Strategi Mengembangkan Potensi
Akan tetapi penyimpangan prilaku yang di Kecerdasan anak. jakarta: Bee
lakukan anak di PAUD Nurul Hidayah Media.
Desa Lampuuk, Kabupaten Aceh Besar

66
Zuriah, Nurul. 2006. Metodelogi Penelitian
Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

67

Anda mungkin juga menyukai