PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fungi (jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak
dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin.
Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klassifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan
dalam kingdom nya tesendiri,ia tidak termasuk dalam kindom protista,monera,
maupun plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup
heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup
dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya.
Umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan menguai sampah oganik seperti
bankai menjadi bahan anoganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit
(memperoleh bahan organik dari inangnya), adapula yang hidup dengan simbiosis
mutualisme (yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan
untung).
B. TUJUAN
Nama yang diberikan untuk cendawan berasal dari wakilnya yang mencolok,
yaitu cendawan topi (Yunani: mykes, latin : fungus). Fungi termasuk eukariot, dan
memiliki sifat-sifat tertentu sama dengan tumbuh-tumbuhan, seperti memiliki dinding
sel, vakuola berisi etah sel dan dengan mikroskop dapat diamati aliran plasma yang
baik dan juga sifat nyata ketidakmampuan untuk bergerak. Fungi tidak mengandung
pigmen fotosintesis dan bersifat C-heterotrof (khemoorganoheterotrof). Fungi tumbuh
pada kondisi aerob dan memperoleh energi dengan mengoksidadi bahan organic.
Kalau dibandingkan dengan tumbuh-tumbuhan terbagi-bagi dalam daun,batang, dan
akar, fungi menunjukkan diferensiasi yang sederhana, dan juga hampir tidak ada
pembagian kerja.
Fungi merupakan organisme eukarotik, dengan sifat tidak memiliki klorofil, bersifat
heterotrof (hidup bergantung pada bahan-bahan organik yang telah tersedia)
terkadang ada yang parasit dan saprobe atau pengurai, fungi bersifat uniseluler
(khamir) maupun multiseluler dengan membentuk hifa yang bercabang-cabang
membentuk misselium, fungi berhabitat di tempat yang lembab, kurang cahaya
matahari, dan cenderung asam, perkembangbiakkan fungi dapat secara seksual
(dengan konjugasi asokspora maupun basidiospora) dan secara aseksual
(pembentukan spora, membelah diri, fragmentasi, dan dengan konidium).
Secara umum fungi dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya
yaitu,fungi bersifat uniselluler yang biasa disebut khamir dan fungi bersifat
multiselluler yang biasa disebut kapang (Pelczar, 2005).
Kapang (Mould)
Tubuh atau talus kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian yaitu miselium dan spora
(sel resisten, istirahat atau dorman).Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen
yang dinamakan hifa.Setiap hifa lebarnya 5-10 μm, dibandingkan dengan sel bakteri
yang biasanya berdiameter 1 μm.Disepanjang setiap hifa terdapat sitoplasma bersama
(Syamsuri, 2004).
Menurut fungsinya ada dua macam hifa, yaitu hifa fertil dan hifa vegetatif.Hifa fertil
dapat membentuk sel-sel reproduktif atau badan buah (spora).Biasanya arah
pertumbuhannya ke atas sebagai hifa udara.Hifa vegetatif berfungsi mencari makanan
ke dalam substrat. Sedangkan menurut morfologinya, ada 3 macam hifa: (1) Aseptat
atau senosit, hifa seperti ini tidak mempunyai dinding sekat atau septum; (2) Septat
dengan sel-sel uninukleat, sekat membagi hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi
nucleus tunggal, pada setiap septum terdapat pori ditengah-tengah yang
memungkinkan perpindahan nucleus dan sitoplasma dari satu ruang keruang yang
lain, setiap ruang suatu hifa yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane
sebagaimana halnya pada sel yang khas, setiap ruang itu biasanya dinamakan sel; (3)
Septat dengan sel-sel multinukleat, septum membagi hifa menjadi sel-sel dengan
lebih dari satu nukleus dalam setiap ruang. (Syamsuri 2004).
Kapang lebih tahan asam, sehingga kapang sering membusukkan makanan asam,
seperti buah-buahan asam dan minuman asam.Kapang sepertiBysochamys
fulva, Talaromyces flavus, Neosartorya fischeri dan lain-lain telah diketahui sebagai
penyebab kebusukan minuman sari buah kaleng dan produk-produk yang
mengandung buah.Spora kapang-kapang ini ternyata mampu bertahan pada
pemanasan yang digunakan untuk mengawetkan produk tersebut.Spora kapang ini
tahan terhadap pemanasan selama 1 menit pada 920C dalam kondisi asam atau pada
makanan yang diasamkan.Akan tetapi untuk mencapai konsistensi yang seperti ini,
kapang tersebut memerlukan waktu untuk membentuk spora, sehingga sanitasi sehari-
hari terhadap peralatan sangat penting untuk mencegah pertumbuhan kapang ini dan
pembentukan sporanya.Pada umumnya kapang yang tumbuh pada makanan yang
diolah dengan panas tidak menyebabkan penyakit pada manusia.
Khamir (Yeast)
Khamir (yeast) adalah fungi bersel satu yang mikroskopik, beberapa generasi ada
yang membentuk miselium dengan percabangan.Khamir hidupnya sebagian ada yang
saprofit dan ada beberapa yang parasitik. Sel khamir mempunyai ukuran yang
bervariasi, yaitu dengan panjang 1-5 μm sampai 20-50 μm, dan lebar 1-10 μm.
(Pelczar,2005).
Khamir termasuk fungi tetapi dibedakan dari kapang karena bentuknya yang bersifat
uniseluler. Reproduksi khamir terutama dengan cara pertunasan. Sebagai sel tunggal
khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat jika dibandingkan dengan kapang
karena mempunyai perbandingan luas permukaan dengan volume yang lebih besar.
Khamir pada umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat-sifat fisiologinya dan tidak
atas perbedaan morfologinya seperti pada kapang.Yeast dapat dibedakan atas dua
kelompok berdasarkan sifat metabolismenya yaitu bersifat fermentatif dan oksidatif.
Jenis fermentatif dapat melakukan fermentasi alkohol yaitu memecah gula (glukosa)
menjadi alkohol dan gas contohnya pada produk roti.Sedangkan oksidatif (respirasi)
maka akan menghasilkan CO2 dan H2O. Keduanya bagi yeast adalah dipergunakan
untuk energi walaupun energi yang dihasilkan melalui respirasi lebih tinggi dari yang
melalui fermentasi(Natsir, 2003).
Adanya sifat-sifat yang tahan pada lingkungan yang stress (garam, asam dan gula)
maka dalam persaingannya dengan mikroba lain yeast lebih bisa hidup normal.
Khamir hanya sedikit resisten terhadap pemanasan, dimana kebanyakan khamir dapat
terbunuh pada suhu 60oC.Jika makanan kaleng busuk karena pertumbuhan khamir,
maka dapat diduga pemanasan makanan tersebut tidak cukup atau kaleng telah
bocor.Pada umumnya kebusukan karena khamir disertai dengan pembentukan alkohol
dan gas CO2 yang menyebabkan kaleng menjadi kembung.Khamir dapat
membusukkan buah kaleng, jam dan jelly serta dapat menggembungkan kaleng
karena produksi CO2.Seperti halnya kapang, khamir yang tumbuh pada makanan
yang diolah dengan pemanasan tidak menyebabkan penyakit pada manusia.
Jamur uniseluler berkembang biak dengan cara seksual dan dengan cara aseksual.
Pada perkembangbiakannya yang secara seksual jamur membentuk tunas,sedangkan
secara aseksual jamur membentuk spora askus (Pelczar,2005).
Fungi ada yang bermanfaat dan juga ada yang merugikan baik manusia maupun
tumbuhan.
PENUTUP
http://sayangbundabanget.blogspot.com/2013/03/contoh-jamur-yang-
menguntungkan-dan.html (diakses 25/10/14 11:33)
http://firanuudianhusada.blogspot.com/p/mikologi_1097.html(diakses25/10/14
11:34)