Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

I. Judul Percobaan : Identifikasi Jenis Bahan Pewarna


II. Hari / Tanggal Percobaan : Kamis / 20 September 2018
III. Tujuan Percobaan :
Mengidentifikasi jenis bahan pewarna pada bebarapa jenis bahan
makanan
IV. Dasar Teori
Warna merupakan salah satu aspek penting dalam hal penerimaan
konsumen terhadap suatu produk pangan. Warna dalam bahan pangan
dapat menjadi ukuran terhadap mutu, warna juga dapat digunakan
sebagai indikator kesegaran dan kematangan. Menurut Winarno
(1992), zat warna sintetik harus melalui berbagai prosedur pengujian
sebelum dapat digunakan sebagai pewarna makanan. Zat warna
tersebut harus menjalani tes prosedur bersertifikasi.
Pewarna makanan dibagi menjadi 2, yaitu pewarna alami dan
pewarna sintetis. Berikut beberapa contoh bahan pewarna alami :
a. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang memberikan warna
kuning. Jika kunyit dicelupkan kedalam larutan asam,maka warna
kunyit tetap kuning.Jika dicelupkan pada larutan basa maka warna
kunyit berubah menjadi merah.
b. Daun pandan suji
Bahan kimia yang terkandung dalam daun pandan suji
adalah klorofil sehingga menghasilkan warna hijau. Jika daun suji
di celupkan dalam larutan basa maka daun pandan suji berwarna
hijau.Jika daun suji dimasukkan dalam larutan asam,maka akan
berubah menjadi warna kuning.
Sedangkan, pewarna sintetis berasal dari zat kimia. Pewarna
sintetis yang diperbolehkan namun dibatasi penggunaannya antara lain
tartrazin, hijau FCF, cokelat HT, merah allura, dan ponceau. Ada dua
macam pewarna sintetis yaitu FD&C Dyes dan FD&C Lakes. FD&C
dyes adalah zat warna yang larut dalam air namun tidak dapat larut di
semua jenis pelarut organic. Sedangkan FD&C Lakes pada umumnya
digunakan pada produk yang kadar airnya terlalu rendah untuk dapat
melarutkan dye.

V. Alat dan Bahan


 Alat :
 Pipet Tetes 1 buah
 Mortar Alu 1 buah
 Plat Tetes 1 buah
 Bahan :
 Daun Suji secukupnya
 Kunyit secukupnya
 Nasi Kuning 2 macam
 Roti Spiku secukupnya
 Dadar Gulung secukupnya
VI. Alur Percobaan :
 Percobaan 1

Daun Suji

dihaluskan dengan mortar alu


ditetsi etanol (10ml) dengan pipet tetes
diambil dengan pipet tetes ekstrak daun suji
ditetesi 3 tetes ekstrak daun suji pada plat tetes

1 tetes HCl 1 tetes NaOH 1 tetes CH3COOH 1 tetes Ca(OH)2

Hasil Hasil Hasil Hasil


 Percobaan 2

Kunyit

dihaluskan dengan mortar alu


ditetsi etanol (10ml) dengan pipet tetes
diambil dengan pipet tetes ekstrak daun suji
ditetesi 3 tetes ekstrak daun suji pada plat tetes

1 tetes HCl 1 tetes NaOH 1 tetes CH3COOH 1 tetes Ca(OH)2

Hasil Hasil Hasil Hasil

 Percobaan 3

Nasi Kuning I
dihaluskan dengan mortar alu
ditetempatkan di plat tetes

1 tetes HCl 1 tetes NaOH 1 tetes CH3COOH 1 tetes Ca(OH)2

Hasil Hasil Hasil Hasil

 Percobaan 4
Nasi Kuning II

dihaluskan dengan mortar alu


ditetempatkan di plat tetes

1 tetes HCl 1 tetes NaOH 1 tetes CH3COOH 1 tetes Ca(OH)2

Hasil Hasil Hasil Hasil


 Percobaan 5

Roti Spiku

dihaluskan dengan mortar alu


ditetempatkan di plat tetes

1 tetes HCl 1 tetes NaOH 1 tetes CH3COOH 1 tetes Ca(OH)2

Hasil Hasil Hasil Hasil

 Percobaan 6

Dadar Gulung

dihaluskan dengan mortar alu


ditetempatkan di plat tetes

1 tetes HCl 1 tetes NaOH 1 tetes CH3COOH 1 tetes Ca(OH)2

Hasil Hasil Hasil Hasil

VII. Hasil Pengamatan


VIII. Pembahasan
Pembuatan indikator alami baik kunyit maupun daun suji
menggunakan etanol sebagai pelarut untuk mengambil ekstraknya.
Penggunaan etanol ini bertujuan untuk mendapatkan substansi yang
diinginkan tanpa melarutkan materialnya.

Kunyit merupakan indikator alami yang bersifat basa karena pada


saat ditambahkan NaOH yang bersifat basa, ekstrak kunyit berubah
warna yang semula berwarna kuning menjadi berwarna merah. Hal ini
telah sesuai dengan teori bahwa kunyit memiliki trayek pH 8-9. Nasi
kuning yang kami identifikasi menggunakan pewarna alami karena
pada saat direksikan dengan 1 tetes NaOH 1 M warna yang dihasilkan
adalah warna merah yang sama dengan warna yang dihasilkan dari
reaksi ekstrak kunyit dengan 1 tetes NaOH 1 M. Sedangkan Roti Spiku
yang kami identifikasi menggunakan pewarna sintetis karena pada saat
direksikan dengan Ca(OH)2 warna yang dihasilkan tetap yaitu kuning
dan warna tersebut tidak sesuai dengan warna ekstrak kunyit yang
ditambahkan Ca(OH)2 yang menghasilkan warna merah pekat.

Daun suji merupakan indikator alami yang bersifat asam karena


warna ekstrak pandan suji sensitif dengan penambahan asam seperti
HCl. Hal ini telah sesui dengan teori bahwa daun suji memiliki trayek
pH <7. Kue dadar gulung yang berwarna hijau menggunakan pewarna
sintetis karena pada saat sampel tersebut ditambahkan HCl kue
tersebut tidak mengalami perubahan warna yaitu tetap hijau. Warna
tersebut tidak sesuai dengan warna yang dihasilkan dari reaksi antara
ekstrak daun suji dengan HCl yang menghasilkan warna kuning.
IX. Kesimpulan

Nasi kuning yang kami identifikasi menggunakan indikator alami


kunyit terbukti menggunakan pewarna alami. Sedangkan roti spiku
yang kami identifikasi menggunakan indikator alami kunyit juga,
terbukti menggunakan pewarna sintetis. Dan kue dadar gulung yang
kami uji menggunakan indikator alami daun suji terbukti
menggunakan pewarna sintetis.

X. Daftar Pustaka
Chang, Raymond.2004.Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid
Satu.Gramedia:Jakarta
Tim Kimia Dasar.2015.Petunjuk Praktikum Kimia Umum.Surabaya :
Universitas Negeri Surabaya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Suji
https://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit
Dokumentasi
Pertanyaan

1. Dari jenis bahan makanan yang telah anda uji, manakah yang memakai
pewarna kunyit?
2. Dari jenis bahan makanan yang telah anda uji, manakah yang memakai
pewarna bukan kunyit (sintetis)?

Jawaban :

1. Nasi Kuning I dan Nasi Kuning II


2. Roti Spiku dan Dadar Gulung

Anda mungkin juga menyukai