Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENGANTAR HUKUM PIDANA


Pada prinsipnya ada dua pengertian yang berbeda tentang Hukum
Pidana, yang disebut dengan ius poenale dan ius puniendi. Ius poenale
merupakan pengertian Hukum Pidana yang obyektif.
Satochid Kartanegara
Pengertian hukum pidana dapat dipandang dari beberapa sudut yaitu: pengertian hukum
pidana dalam arti objektif, yaitu sejumlah peraturan yang mengandung larangan-larangan
ataukeharusan-kaharusan terhadap pelanggarnya diancam dengan hukuman. Dan Pengertian
hukum pidana dalam arti subjektif yaitu sejumlah peraturan yang mengatur hak negara untuk
menghukum seseorang yang melakukan perbuatan yang dilarang.

Sudarto
Pengertian hukum pidana bahwa hukum pidana dapat dipandang sebagai sistem sangsi
negati, ia diterapkan jika sarana lain sudah tidak memadai, maka hukumpidana dikatakan
mempunyai fungsi yang subsidier. Pidana termasuk juga tindakan (maltregelen)
bagaimanapun juga merupakan suatu penderitaan, sesuatu yang dirasakan tidak enak oleh
orang lain yang dikenai, oleh karena itu hakikat dan tujuan pidana dan pemidanaan, untuk
memberikan alasan pembenaran (justification) pidana itu.

Simons
Hukum Pidana adalah semua perintah dan larangan yang diadakan oleh negara dan yang
diancam dengan suatu pidana/nestapa bagi barangsiapa yang tidak menaatinya. Dan juga
merupakan semua aturan yang ditentukan oleh negara yang berisi syarat-syarat untuk
menjalankan pidana tersebut.

Van Hattum
Hukum Pidana adalah suatu keseluruhan dari asas-asas dan peraturan-peraturan yang
diikuti dan ditetapkan oleh suatu negara atau oleh suatu masyarakat hukum umum lainnya,
dimana mereka itu sebagai pemelihara dari ketertiban hukum umum telah melarang
dilakukannya tindakan-tindakan yang bersifat melanggar hukum dan telah mengkaitkan
pelanggaran terhadap peraturan-peraturannya dengan suatu penderitaan yang bersifat khusus
berupa pidana.

Mezger
Hukum pidana adalah semua aturan hukum (die jenige rechtnermen) yang menentukan /
menghubungkan suatu pidana sebagai akibat hukum (rechtfolge) kepada suatu perbuatan
yang dilakukan.
W.L.G. Lemaire
Hukum pidana terdiri dari norma-norma yang berisi keharusan-keharusan dan larangan-
larangan yang (oleh pembentuk undang-undang) telah dikaitkan dengan suatu sanksi berupa
hukuman, yakni suatu penderitaan yang bersifat khusus.

Pengertian Hukum Publik adalah peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan


hukum antara warga Negara dengan Negara yang menyangkut kepentingan umum. Hukum
publik merupakan hukum yang mengatur public/ masyarakat. Hukum publik juga bisa
disebut dengan Hukum Negara. Berikut ini adalah cirri-cri hukum public:
1. Negara bertindak untuk tujuan kepentingan umum.
2. secara top down diatur oleh penguasa.
3. Terkait hubungan antara kepentingan negara atau masyarakat dengan individu.
4. Kaya muatan politik.
Berikut ini adalah Yang termasuk hukum publik:
- Hukum Tata Negara.
- Hukum Administrasi Negara.
- Hukum Pidana.
- Hukum Internasional Publik.
Contoh Hukum public yaitu: kegiatan pemerintahan sehari-hari (hukum administrasi / tata
usaha Negara), pemili dan politik (hukum tata Negara), kejahatan (hukum pidana),

KUHP (Wet Boek van Strafrecht) sebagai sumber utama hukum


pidana Indonesia terdiri dari :
- Buku I bagian umum, Buku II tentang Kejahatan, Buku III
tentang Pelanggaran, dan
- Memorie van Toelichting (MvT) atau Penjelasan terhadap
KUHP. Penjelasan ini tidak seperti penjelasan dalam
perundang-undangan Indonesia. Penjelasan ini
disampaikan bersama rancangan KUHP pada Tweede
Kamer (Parlemen Belanda) pada tahun 1881 dan diundang
tahun 1886
Di daerah-daaerah tertentu untuk perbuatan-perbuatan tertentu
yang tidak diatur oleh hukum pidana positif, hukum adat (hukum
pidana adat) masih tetap berlaku. Keberadaan hukum adat ini
masih diakui berdasarkan UU drt. No. 1 tahun 1951 Pasal 5 ayat
3sub b
Dilihat dari ruang lingkupnya hukum pidana dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Hukum pidana tertulis dan hukum pidana tidak tertulis
2. Hukum pidana sebagai hukum positif
3. Hukum pidana sebagai bagian dari hukum public
4.Hukum pidana objektif dan hukum pidana subjektif
5.Hukum pidana material dan hukum pidana formal
6.Hukum pidana kodifikasi dan hukum pidana tersebar
7. Hukum pidana umum dan hukum pidana khusus
8.Hukum pidana umum (nasional) dan hukum pidana setempat

Kriminologi menurut Sutherland adalah ilmu yang mempelajari tentang kejahatan, penjahat,
dan reaksi masyarakat terhadap kejahatan. Sedangkan ilmu pengetahuan hukum pidana
adalah untuk menjelaskan (interpretasi) , mengaji norma hukum pidana (konstruksi) dan
penerapan ketentuan yang berlaku terhadap suatu tindak pidana yang terjadi (sistematisasi)

Viktimologi adalah ilmu yang pada awal perkembanganya mengkaji tentang peran korban
dalam suatu kejahatan, kemudian berkembang menjadi ilmu yang objek kajian terpentingnya
adalah bagaimana memberikan perlindungan pada korban dalam system peradilan pidana,
bahkan korban pada umumnya. Viktimologi dapat membantu hukum pidana untuk
menanggulangi/menyelesaikan persoalan korban kejahatan. Viktimologi telah mendorong
hukum pidana memperhatikan hak-hak korban kejahatan seprti dikenalnya restitusi,
kompensasi, bantuan psikologi/sosial, dan membantu terealisasinya hak-hak korban dalam
proses peradilan pidana

Anda mungkin juga menyukai