Disusun Oleh:
Nama : Saminah
NRP : 3203014311
Kelas :B
FAKULTAS BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
SURABAYA
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu kegian terpenting dalam suatu perusahaan adalah penilaian kinerja.
Mengingat penilaian kinerja merupakan tolok ukur dan sebagai evaluasi bagi suatu
manajemen atas kinerja karyawannya di dalam perusahaan yang telah dilakukan selama
periode tertentu. Manajemen memerlukan informasi yang berguna sebagai landasan penilaian
kinerja sebelum melakukan penilaian. Informasi tersebut adalah informasi mengenai
akuntansi pertanggungjawaban dalam suatu perusahaan.
Salah satu cara untuk mempermudah penilaian kinerja di dalam suatu perusahaan yaitu
dengan membagi perusahaan menjadi beberapa pusat pertanggungjawaban atau yang biasa
disebut dengan divisi atau departemen. Dimana pada setiap divisi ini terdapat satu manajer
yang bertanggung jawab atas divisinya. Pembagian pusat pertanggungjawaban ini
disesuaikan dengan karakteriktik masing-masing perusahaan. Selain untuk mempermudah
dalam penilaian kinerja perusahaan, pembagian perusahaan menjadi beberapa pusat
pertanggungjawaban juga bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam
mengambil keputusan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, baik tujuan
perusahaan jangka panjang yaitu keberlanjutan usaha maupun tujuan jangka pendek yaitu
untuk mendapatkan laba.
Penilaian kinerja yang dilakukan pada masing-masing pusat pertanggungjawaban
bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi kinerja dari setiap pusat pertanggungjawaban yang
ada di dalam suatu perusahaan. Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan menyusun
anggaran yang diajukan oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban. Dimana penilaian
kinerja ini dapat dilihat dari realisasi yang terjadi terhadap anggaran yang telah disusun.
Pengklasifikasian pusat-pusat pertanggungjawaban dapat dibedakan menjadi pusat-
pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi. Pada PT X ini pusat
pertanggungjawabannya terdiri dari divisi investasi dan divisi hukum yang memiliki fungsi
masing-masing. Oleh karena itu, makalah ini disusun dengan tujuan untuk menganalisis
akuntasi pertanggungjawaban PT X yang berkaitan dengan divisi investasi dan divisi hukum
yang dimilikinya. Dimana lebih ditekankan pada analisis pusat biaya pada divisi hukum
untuk bagian pinjaman individual dan bagian pinjaman perusahaan.
BAB 2
KAJIAN TEORI
Tabel 1
Laporan Anggaran, Divisi Hukum PT X, Surabaya
Enam Bulan Pertama, Tahun 1987
Bagian Anggaran Realisasi Diatas Dibawah
Anggaran Anggaran
Pinjaman Individu $1.330.893 $1.385.154 $54.261
Pinjaman Perusahaan $1.176.302 $1.130.073 - $46.229
(Tiga bagian lainnya - - - -
tidak disebutkan)
Total $5.082.448 $5.107.822 $25.374 -
Jumlah pekerja paruh 166 160 6
waktu
Tabel 2
Golongan dan Kenis Kode Rekening
Golonga
Rekening
n
11 Aktiva Lancar
12 Investasi Jangka Panjang
13 Aktiva Tetap
14 Aktiva Lain
21 Kewajiban Lancar
22 Kewajiban Jangka Panjang
23 Kewajiban Lainnya
31 Modal dan Cadangan
41 Pendapatan Usaha
42 Pendapatan Lainnya
51 Biaya Karyawan
52 Biaya Servis Langsung
53 Biaya Liannya
Pada setiap penggolongan, dibagi lagi atau dirinci lagi untuk keperluan analisis dan
pengawasan. Salah satu caranya dengan dibuatkan sub rekening golongan dan buku
pembantu yang lebih detail, sebagai contoh
51 : Biaya Karyawan
511 : Biaya Gaji
5111 : Biaya gaji, penuh waktu
5112 : Biaya gaji, paruh waktu
5113 : Biaya gaji, lembur
512 : Pinjaman karyawan
513 : Biaya makan siang karyawan
514 : Biaya asuaransi, pension, SS dan sebagainya
52 : Biaya Servis Langsung
53 : Biaya Lainnya
531 : Sewa
532 : Persediaan kantor
Dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dketahui bahwa pengklasifikasian dan pengkodean
rekening yang diterapkan pada PT X akan memudahkan dalam pencatatan dan pengikhtisaran
informasi akuntansi sesuai dengan pusat pertanggungjawaban
Tabel 3
Penggolongan Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali Pada PT X, Surabaya
Enam Bulan Pertama, Tahun 1987
TIDAK PIHAK YANG DAPAT
BIAYA TERKENDALI
TERKENDALI MENGENDALIKAN
Biaya Karyawan:
Gaji, penuh waktu √ -
Gaji, paruh waktu √ -
Manajer Bagian
Gaji, lembur √ -
Pinjaman karyawan √ - Atlantic Coast Group,
Makan siang karyawan √ - Midwest Group, dan
Asuransi, pension, SS dan sebagainya √ -
Biaya servis langsung (photografi, reproduksi, Pacific Coast Group.
√ -
dsb)
Biaya lainnya:
Wakil Presiden Divisi
Sewa - √
Hukum
Supervisor Pinjaman
Persediaan kantor √ - Individual dan
Perusahaan
Penyusutan dan pemeliharaan peralatan - √
Kertas cetak √ - Supervisor Pinjaman
Individual dan
Perusahaan
Wakil Presiden Divisi
Perjalanan √ -
Hukum
Supervisor Pinjaman
Telepon √ - Individual dan
Perusahaan
Supervisor Pinjaman
Pengeposan √ - Individual dan
Perusahaan
Servis perusahaan secara prorata - √
Supervisor Pinjaman
Gaji professional √ - Individual dan
Perusahaan
Supervisor Pinjaman
Lain-lain √ - Individual dan
Perusahaan
Tabel 4
Anggaran dan Realisasi Biaya Terkendali dan Tidak Terkendali pada PT X, Surabaya
Enam Bulan Pertama, Tahun 1987
Divisi Hukum (Pinjaman Divisi Hukum (Pinjaman
Keterangan Individual) Perusahaan)
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi
Biaya Terkendali $1.181.913 $1.235.579 $1.086.396 $1.042.023
Biaya Tidak
$ 148.980 $ 149.575 $ 89.906 $ 88.050
Terkendali
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan, 2008, Management Control (System system
Pengendalian Managemen), Jakarta, Salemba Empat.
Dwipayanti, Ayu Made Dian P. dan Ida Bagus P.A., 2013, Analisis Akuntansi
Pertanggungjawaban Pada Hotel The Oberoi Bali, Jurnal Akuntansi, Hlm. 436-449.