Anda di halaman 1dari 4

Semoga yang Fatamorgana menjadi Nyata

Aku Faqih Hibatullah lahir di Depok 22 september 2002, aku anak pertama dari
empat bersaudara, terlahir dalam pasangan yang sederhana, dan berbahagia. Ayah
aku adalah seorang yang hebat, memberikan motivasi kepadaku secara tidak
langsung bagaimana cara menjalani hidup di hutan. Ibu saya sama hebatnya dan
bahkan bisa dibilang lebih hebat dari ayahku, karena ia yang telah membuat mata
aku bisa melihat seperti inilah dunia, ia membesarkanku dengan kasih sayang dan
moral yang baik. Salah satu ucapan ibu yang selalu aku ingat sampai saat ini
adalah ” kamu tidak perlu takut kepada siapa pun jika kamu merasa benar”.
Saat ini aku sedang menempa ilmu di SMAN 1 CITEUREUP, lebih tepatnya
kelas XII Ipa 1 adalah kelas yang menjadi tempat aku memulai masa-masa yang
berkesan, suka, maupun duka di putih abu-abu. Tidak terasa hampir sudah 3 tahun
berlalu aku menempa ilmu di sekolah ini, dan sekarang aku sedang bersiap untuk
melewati ujian-ujian yang ada untuk menamatkan kisah putih abu ini.
Dalam hidupku yang baru mengenal bagaimana kehidupan setelah SMA, aku
memiliki target dalam hidup untuk beberapa tahun aku harus mempunyai rumah,
dan di umur yang ke 25 aku menikah. Lalu target hidup aku selebihnya akan
ditentukan ketika aku sudah berhasil mencapai kedua target itu.
Sejak duduk di bangku taman kanak-kanak aku mempunyai cita-cita ingin
menjadi seoarng pilot. Namun seiring berjalannya waktu cita-citaku berubah,
ingin menjadi seorang pengusaha, karena aku berpikir dengan jadi pengusaha
keinginan dan impian yang lainnya dengan mudah aku dapatkan. Mimpiku adalah
ingin menjadi orang yang mempunyai manfaat dan makna bagi orang di sekitar
juga ingin menjalani kehidupan selanjutnya dengan bahagia,, mempunyai
kebebasan waktu, dalam bekerja, bebas dari masalah finansial, mewujudkan
impian kedua orang tua, mengoleksi mobil sport dan klasik, mengoleksi jam
tangan tangan terkenal, memiliki Triumph Bonneville, Vespa, Harley Davidson,
memiliki asset properti baik diluar maupun di dalam negeri, dan menikah dengan
konsep garden party. Mimpi yang paling utama dalam hidupku adalah ingin
menghilangkan uang kertas dari dunia dan menggantinya dengan emas, karena
uang kertas sangat membawa kesengsaraan dengan tingkat inflasinya.
Untuk mencapai keinginan dan impian itu aku sudah membuat langkah apa saja
yang harus dilakukan supaya terwujud. Hal yang aku lakukan pertama kali adalah
membangun usaha dalam bidang pangan. Kedua setelah aku membangun usaha
dalam bidang pangan dengan berhasil, lalu aku akan membangun usaha dalam
bidang papan. Ketiga aku akan membangun usaha dalam bidang sandang, karena
menurut pandanganku jika memulai usaha dari salah satu atau semua pilar
penopang kehidupan manusia yaitu sandang, papan dan pangan bisa membuat
usaha berkembang dengan pesat. Ketika semua langkah itu berhasil dengan baik
aku akan membangun usaha ritel online yang biasa disebut dengan e-komersial
Aku adalah seorang yang senang melakukan sesuatu dengan giat ketika aku
menyukai sesuatu hal tersebut, aku suka membaca buku, dan aku sangat-sangat
ingin memahami jika sudah benar-benar tertarik dengan apapun itu. Aku seorang
yang ramah, baik dengan sesama, cara aku berkomunikasi pun baik, aku orang
yang mudah bergaul, dan juga berkepribadian independen.
Di tahun-tahun terakhir sekolah ini aku sedang dilema bagaimana harus
menggapai menggapai mimpi-mimpi ini yang ada jauh di angkasa. Aku
mempunyai dua pilihan dalam benakku. Pertama adalah setelah lulus membangun
usaha tetapi untuk membangun usaha aku membutuhkan modal yang bisa dibilang
cukup besar, disamping itu juga aku harus mewujudkan target hidupku di umur ke
20 tahun untuk mewujudkan itu setidaknya aku membutuhkan satu miliar rupiah,
tetapi dari mana aku harus mendapatkan uang sebanyak itu dalam jangka waktu 3
tahun. Jika aku mencari pekerjaan untuk mencari modal pasti sedikit sulit
mendapatkan pekerjaan dengan gaji di atas UMR karena aku hanya bergelar
SMA. Pilihan kedua adalah aku harus mengalir seperti air di sungai yang sesudah
lulus melanjutkan ke pendidikan tinggi. Namun paling lama menempa ilmu di
pendidikan tinggi itu membutuhkan waktu 4 tahun, sementara bagaimana dengan
target hidupku, posisi saya sebagai anak pertama dalam keluarga setidaknya saya
harus membantu orang tua dalam biaya pendidikan adik-adik saya, dan biaya yang
lainnya.
Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik untuk saya dalam menentukan
pilihan dibalik dilema ini, dan semoga apa yang saya impikan dan inginkan
terwujud.
Kendala Tugas Akhir yang menyita Waktu Belajar saat menjelang
UNBK
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) adalah sebuah sistem ujian nasional
dimana dalam pelaksanaanya menggunakan media elektronik seperti komputer,
laptop, ataupun tablet. Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) telah
menggantikan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) yang dianggap
terlalu memakan banyak biaya dalam pelaksanaanya, dan kurang ramah
lingkungan. UNBK mulai pertama kali pada tahun 2014, pada tahun itu hanya dua
sekolah yang melaksanakan UNBK dan berjalan sukses
Pemerintah mengadakan program UNBK bertujuan untuk meningkatkan mutu
dan kualitas dalam program ujian nasional juga untuk membangun siswa dan
siswi supaya bisa mengikuti perkembangan teknologi pada saat ini.
Fungsi UNBK, yaitu dapat meredam banyak kecurangan dalam pelaksanaan ujian
nasional sehingga akan mampu menumbuhkan minat belajar dikalangan siswa
dan siswi.
Dalam menjalankan UNBK tentunya pasti ada persiapan dari pihak sekolah mulai
dari menyiapkan tempat menyimpan komputer, menyusun komputer, dan
memeriksa apakah komputer bisa digunakan dalam melaksanakan ujian nasional.
Dari sekian banyak sekolah yang sudah mempersiapkan SMAN 1 CITEUREUP lah
yang sudah hampir 40% dalam persiapan menghadapi UNBK.
Disaat SMAN 1 CITEUREUP mempersiapkan UNBK yang akan dimulai dalam
beberapa bulan lagi, siswa dan siswi nya pun sedang dalam mempersiapkan
Tugas akhir yang berbagai macam bentuknya seperti fortopolio, makalah, dan
pemetaan pikiran yang di perintahkan guru, hampir semua guru mata pelajaran
meminta tugas akhir. Tentu saja dalam hal ini siswa dan siswi yang harusnya
mempersiapkan diri untuk menghadapi UNBK dengan belajar, membuat waktu
belajar menjadi terganggu dan semakin sempit saja. Sehingga hal ini dapat
mengakibatkan hasil siswa dan siswi dalam melaksanakan UNBK tidak optimal
atau maksimal begitupun dengan hasilnya, dan dampaknya pun bukan hanya
sampai disitu saja siswa dan sisiwi akan merasa kesulitan saat ingin mendaftar ke
Perguruan Tinggi Negeri dengan meminta nilai ujian nasional (UN).
Diharapkan kepada pemerintah tidak menganggap sepele masalah ini dan segera
mencari solusi supaya siswa dan siswi bisa mempersiapkan diri lebih baik, dan
mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri dengan mudah.
Disisi lain tugas akhir memberikan dampak positif terhadap pembelajaran,
diantaranya siswa dan siswi dituntut untuk disiplin waktu dalam mengerjakan
tugas, bertanggung jawab dengan tugasnya, menambah ilmu pengetahuan di
tiap mata pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai