Tujuan Pembelajaran :
diharapkan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat,
mmenjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat :
1. Menganalisis bentuk negara Indonesia sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945
2. Menganalisis bentuk pemerintahan Indonesia sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945
3. Menyampaikan hasil temuan tentang bentuk negara dan pemerintahan Indonesia sesuai dengan UUD NRI
Tahun 1945
Negara dan Bentuk Sistem Pemerintahan
Pengantar
Istilah sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua kata, yaitu "sistem" dan "pemerintahan".
Sistem berarti keselumhan yang terdiri atas beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsionaJ
baik antara bagian-bagian maupun keseluruhan. Dengan demikian hubungan tersebut menimbulkan
suatu ketergantungan antara bagian-bagian yang berakibat jika salah satu bagian tidak bekerja dengan
baik akan memengaruhi keseluruhan tersebut. Pemerintahan dalam arti luas mempunyai pengertian
segala urusan yang dilakukan negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan
negara itu sendiri. Dari pengertian itu, maka secara harfiah sistem pemerintahan dapat diartikan sebagai
suatu bentuk hubungan antarlembaga negara dalam meriyfienggarakan kekuasaan-kekuasaan negara
untuk kepentingan negara itu sendiri dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Dengan
demikian dapat disimpulkan sistem pemerintahan negara adalah sistem hubungan dan tata kerja
antartembaga-lembaga negara dalam rangka penyelenggaraan negara.
Menurut Moh. Mahfud MD, sistem pemerintahan negara adalah mekanisme kerja dan koordinasi atau
hubungan antara ketiga cabang kekuasaan, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif (Moh. Mahfud MD,
2001:74).
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen
pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam pencapaian tujuan dan fungsi
pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
kekuasaan eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankari undang-urfdang atau kekuasaan menjalankan
pemerintahan; kekuasaan legislatif yang berati kekuasaan membentuk undang-undang; dan kekuasaan
yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. (tomoonen-
komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif; legislatif, dan yudikatif. Jadi, sistem
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga
negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang
bersangkutan.
Sebelum membahas sistem pemerintahan perlu diingatkan tentang bentuk negara dan pemerintahan. Hal
itu penting karena pelaksanaan sistem pemerintahan tidak lepas dari bentuk negara dan bentuk
pemerintahan.
1. Bentuk Negara
Mengenai.bentuk negara yang ada sekarang adalah bentuk negara kesatuan (unitaris) dan bentuk
negara serikat (federasi).
a. Negara kesatuan
Suatu negara yang bersusun tunggal dan kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan terletak di
tangan pemerintah pusat. Ciri-cirinya sebagai berikut.
Suatu negara yang tersusun jamak yang terdiri atas beberapa negara bagian yang tidak
berdaulat dan kedaulatan terletak pada negara federal (pusat). Ciri-cirinya sebagai berikut.
1) Dapat memiliki lebih dari satu konstitusi atau undang-undang dasar.
2) Lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif lebih dari satu.
3) Wilayahnya terdiri atas negara-negara bagian.
4) Pemerintah federal mempunyai kedaulatan ke luar dan pemerintahan negara bagian
mempunyai kedaulatan ke dalam.
2. Bentuk Pemerintahan
Menurut Polybius murid dari Aristoteles, bahwa bentuk pemerintahan senantiasa mengalami
siklus atau perubahan, karena teori siklus itu terkenal maka sering disebut "Siklus Polybius”.
Dalam siklus itu setiap bentuk pemerintahan yang mengalami kemerosotan akan ada usaha
mengganti dan muncul bentuk pemerintahan lain, dan suatu ketika kembali lagi ke bentuk yang
sama. Siklus tersebut digambarkan berikut.
Pada masa sekarang bentuk pemerintahan pada umumnya dikaitkan dengan cara pemilihan
dan cara pemerintahan serta pelaksanaan kekuasaan pemerintahan. Menurut Leon Duguit dalam
bukunya 'Traite De Droit Constitutional' disebutkan bahwa berdasarkan cara penunjukan kepala
negara bentuk pemerintahan ada 2, sebagai berikut.
a. Monarki/kerajaan
Suatu bentuk pemerintahan negara yang dikepalai oleh seorang raja, yang menjadi raja
karena hak waris. Kalau seorang raja meninggal dunia maka jabatan kepala negara diwariskan
kepada keturunannya.
b. Republik
Suatu bentuk pemerintahan negara yang kepala negaranya bukan seorang raja
melainkan presiden. Presiden menjadi kepala negara karena dipilih rakyat langsung atau melalui
badan yang diberi kekuasaan atas hal itu.
Dalam suatu pemerintahan, kepala negara atau kepala pemerintahannya ada yang
berdasarkan pengangkatan, keturunan, warisan, kudeta, dipilih oleh seluruh rakyat atau sebagian
rakyat.
Masa jabatan kepala pemerintahan atau kepala negara ada yang untuk masa jabatan
tertentu ataupun selamanya. Hal ini bergantung pada keadaan dan situasi yang dimiliki oleh
suatu kerajaan atau negara. Contoh: India, Republik Indonesia, Amerika Serikat.
3. Bentuk-Bentuk Sistem Pemerintahan
Sistem adalah keseluruhan dari berbagai bagian yang utuh, kait-mengait satu sama lain
dalam rangka mencapai sesuatu tujuan. Dalam hal ini menyangkut tata kerja dan perpaduan bagian-
bagian pola aktivitas. Adapun pemerintahan menyangkut penyelenggaraan kehidupan negara yang
dilakukan pemerintah.
Sistem pemerintahan pada masa sekarang dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Referendum, adalah suatu kegiatan politik yang dilakukan oleh rakyat untuk memberikan
keputusan setuju atau menolak terhadap kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh
parlemen atau setuju/ tidak setuju terhadap suatu kebijakan yang dimintakan persetujuan oleh
rakyat. Sistem referendum ada 3 bentuk, yaitu.
a. Referendum obligator (wajib), yaitu meminta pendapat secara langsung terhadap suatu
rancangan undang-undang yang akan diundangkan.
b. Referendum fakultatif (tidak wajib), yaitu meminta pendapat secara langsung kepada rakyat
tentang setuju atau tidaknya terhadap undang-undang yang telah beriaku, namun ada
sebagian rakyat yang menolak atau menggugatnya.
c. Referendum optatif, yaitu meminta pendapat secara langsung kepada rakyat tentang setuju
atau tidaknya terhadap rancangan undang-undang pemerintah federal atau pemerintah
pusat di wilayah negara-negara bagian atau daerah otonom.
2) Usul inisiatif rakyat, yaitu hak yang dlmiliki rakyat untuk mengajukan rancangan undang-
undang kepada parlemen atau pemerintah.
Di negara Swiss kekuasaan membentuk undang-undang ditentukan oleh seluruh warga negara
yang berhak, sehingga pada hakikatnya dalam pemilihan anggota badan legislatif para pemilih
tidak terikat oleh pertimbangan-pertimbangan kepartaian sebab bukan partai-partai politik yang
memegang kekuasaan untuk membentuk undang-undang melainkan rakyat sendiri.
LATIHAN
1. Apakah perbedaan bentuk Negara dan bentuk pemerintahan? Jelaskan dan berikan Contoh!!
2. Mengapa Indonesia memilih bentuk Negara Kesatuan? Jelaskan!
3. Jelaskan bentuk-bentuk pemerintahan berikan kekurangan dan kelebihannya!
4. Bagaimana menurut pandangan saudara jika seandainya Indonesia menggunakan bentuk
Negara Serikat? Jelaskan!
5. Berikan contoh Negara dengan bentuk pemerintahan Monarki dan jelaskan kelebihan dan
kekurangannya!
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Abidin, Said Zainal. 2004.Kebijakan Publik. Jakarta:Penerbit Pancur Siwah
Amal, Ichlasul. 2004. ”Sistem Pemerintahan RI.” Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Asshidiqie, Jimly. 2004. Etika Birokrasi Penegakan Hukum Dan “GoodGovernence.”
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Bennis, Warren & Michael Mische. 1995.
The 21st Century Organization, Reventing Through Reengineering. Kuala Lumpur:Golden Books
Center