Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR

NO. / SK / RSIK / XI / 2018

TENTANG KEBIJAKAN SUPERVISI KEGIATAN PELAYANAN


INSTALASI FARMASI DI RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG

MENIMBANG :
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Islam
Karawang, maka diperlukan penyelenggara supervisi kegiatan pelayanan
Instalasi Farmasi ;
2. Bahwa agar kegiatan pelayanan instalasi farmasi oleh supervisi di Rumah
Sakit Islam Karawang dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Direktur Rumah Sakit Islam Karawang sebagai landasan penyelenggaraan
kegiatan supervisi pelayanan Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Islam
Karawang;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 dan
2 diatas, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Islam Karawang

MENGINGAT :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009 Tentang
Narkotika;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017
Tentang Perubahan Penggolongan Narkotika;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015
Tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan ;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang Pekerjaan
Kefarmasian ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016
Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah Sakit;
8. Surat Keputusan Penggangkatan Direktur No.001/ PT.MMC/III/2013 tentang
penggangkatan Direktur Rumah Sakit Permata Bunda;
9. SK Pedoman Perorganisasian Instalasi Farmasi

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
Pertama :
Keputusan direktur Rumah Sakit Islam Karawang tentang kebijakan
supervisi kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi di Rumah Sakit Islam
Karawang.
KEDUA :
Kebijakan supervisi kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Islam Karawang sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.
KETIGA :
Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi
KEEMPAT :
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari teranyata terdapat kekeliruan dalam penetapan

Karawang, 5 November 2018


Rumah Sakit Islam Karawang
Direktur,
Dr. H. Agus M.Sukandar M.MKes

Lampiran :SK Direktur RS. Islam Karawang


Nomor : / SK / RSIK / XI / 2018
Perihal : Kebijakan Supervisi Pelayanan
Instalasi Farmasi

KEBIJAKAN SUPERVISI PELAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT


ISLAM KARAWANG

1. Mengontrol kesesuaian pemilihan obat di Rumah Sakit Islam Karawang yang


merujuk kepada Formularium Nasional, Formularium Rumah Sakit Islam
Karawang dan sedangkan pemilihan Alkes di Rumah Sakit berdasarkan data
pemakaian Standar ISO dan daftar harga alat.
2. Memastikan sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan habis pakai dengan
mutu dan spesifikas yang dipersyaratkan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Bahan baku obat harus disertai sertifikat analisa.
b. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Date Sheet (MSDS)
c. Harus mempunyai nomor izin edar.
d. Waktu kadaluarsa minimal 2 tahun kecuali sediaan farmasi alat kesehatan
dan bahan medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia)
3. Memastikan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima berdasarkan :
a. Ketepatan jumlah kemasan
b. Ketepatan kondisi kemasan seperti yang di isyarakan.
c. Kebenaran suatu dalam tiap kemasan
d. Kebenaran jenis produk yang diterima tidak terlihat tanda-tanda
kerusakan.
e. Kebenaran identitas produk
f. Penandaan yang jelas pada label, bungkus dan brosur.
g. Tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk.
h. Jangka waktu kadaluarsa 2 tahun kecuali sediaan farmasi alat kesehatan
dan bahan habis pakai tertentu (vaksin, reagensia)
4. Memastikan penyimpanan sediaan farmasi berdasarkan :
a. Alfabetis
b. Sistem FEFO dan FIFO
c. Bentuk sediaan
d. Suhu
e. Narkotika dan Psikotropik dalam lemari khusus dengan kunci ganda
f. Obat LASA (look Alike Sound Like) secara terpisah ditandai dengan garis
merah
g. Obat High Alert secara terpisah ditandai garis merah

5. Memastikan obat-obat tertentu telah mendapatkan :


a. Label LASA (look Alike Sound Like) untuk obat-obat yang beresiko tinggi
menyebabkan bahaya bermakna kepada pasien jika obat digunakan
secara salah.
b. Label High Alert untuk obat-obat yang beresiko tinggi menyebabkan
bahaya bermakna kepada pasien jika obat digunakan secara salah.
6. Memastikan suhu terpantau di ruang penyimpanan obat dan lemari pendingin
untuk sediaan obat tertentu.
7. Memastikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
didistribusikan secara Unit Dose Dispensing.
8. Memastikan penghapusan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis
habis pakai dilakukan dengan kriteria :
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. Telah kadaluarsa
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
d. Dicabut izin edarnya dari BPOM RI
9. Memastikan kesalahan obat telah dilaporkan dalam proses dan kerangka
waktu yang ditetapkan oleh Rumah

Anda mungkin juga menyukai