Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA KD. 3.

9
“KESETIMBANGAN KIMIA”
XI MIPA 1

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

Delia Nurul Aqila

SMAN 22 MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di alam sekitar kita banyak terjadi reaksi-reaksi kimia, seperti fotosintesis.
Fotosintesis  adalah proses kimia yang mengubah karbon dioksida dan air menjadi
karbohidrat dan oksigen, di mana reaksi ini berkataliskan klorofil dan menggunakan sinar
matahari sebagai energi untuk reaksi.
6 CO2(g) + 6 H2O(l) --> C6H12O6(s) + 6 O2(g)
                                glukosa
Reaksi pembakaran bahan bakar bensin menghasilkan energi untuk menjalankan
kendaraan. Reaksi perkaratan logam (misal besi) terjadi karena reaksi antara logam dengan
oksigen di udara. Amoniak merupakan hasil industri kimia yang sangat penting. Reaksi
kesetimbangan nitrogen dan hidrogen pada kondisi standar (STP) menghasilkan amoniak
dengan kualitas yang kurang baik. Produk amoniak dikembangkan dengan menggunakan
suhu dan tekanan tinggi.
 Dari reaksi-reaksi tersebut, apakah zat hasil reaksi dapat kembali lagi menjadi zat
semula? Apakah glukosa dapat kembali menjadi klorofil? Apakah energi yang dihasilkan
untuk menggerakkan kendaraan dapat kembali lagi menjadi bensin? Apakah besi berkarat
dapat kembali menjadi besi yang bersih seperti semula? Reaksi-reaksi tersebut
merupakan reaksi kimia satu arah (ireversibel), yaitu reaksi kimia di mana zat-zat hasil
reaksi tidak dapat kembali lagi menjadi zat-zat semula.

B.     Tujuan
1.       Sebagai syarat untuk memenuhi nilai tugas kimia KD. 4.9
2.      Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
4.   Untuk mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana
caranya menghitung kesetimbangan kimia.

C.     Rumusan Masalah


1.       Apakah yang dimaksud dengan Kesetimbangan Kimia ?
2.      Bagaimanakah contoh-contoh kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari ?
3.      Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
4.      Bagaimana tetapan kesetimbangan Kimia dan cara untuk menghitungnya ?
D.    Manfaat
1.       Dapat mengetahui apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan kimia.
2.      Dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kesetimbangan kimia.
3.  Dapat mengetahui seperti apakah tetapan kesetimbangan kimia dan bagaimana
caranya menghitung kesetimbangan kimia.

BAB II
PEMBAHASAN
. Definisi Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang
teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika suatu kimia telah mencapai keadaan
kesetimbangan maka konsentrasi reaktan dan produk menjadi konstan sehingga tidak ada
perubahan yang teramati dalam sistem. Meskipun demikian, aktivitas molekul tetap berjalan,
molekul-molekul reaktan berubah mnjadi produk secara terus-menerus sambil molekul-
molekul produk berubah menjadi reaktan kembali dengan kecepatan yang sama.
Sedikit sekali reaksi kimia yang berjalan ke satu arah saja, kebanyakan adlah reaksi
dapat balik. Pada awal reaksi dapat balik, reaksi berjalan ke arah pembentukan produk. Sesaat
setelah produk tersebut, pembentukan reaktan produk juga mulai berjalan. Jika kecepatan
reaksi maju dan reaksi balik adalah sama, dan dikatakan bahwa kesetimbangan kimia telah
dicapai. Harus diingat bahwa kesetimbangan kimia melibatkan beberapa zat yang berbeda
sebagai reaktan dan produk. Kesetimbangan antara dua fase zat-zat yang sama disebut
kesetimbangan fisika, perubahan yang terjadi adalah proses fisika. Dalam peristiwa ini,
molekul air yang meninggalkan fase cair adalah sama dengan jumlah molekul yang kembali
ke fase cair.
H2O(C)                       H2O(g)   
            Perhatian para kimiawi tercurah kepada proses kesetimbangan kimia, misalnya reaksi
dapat dibalik yang melibatkan nitrogen disebut oksida (NO2) dan nitrogen tetraosida (N2O4)
yang dinyatakan sebagai berikut.
N2O4(g)                    2NO2(g)
            Kemajuan reaksi ini mudah dimonitor karena N2O4 adalah suatu gas tak berwarna,
sedangkan NO2 adalah gas berwarna coklat tua. Andaikan sejumah tertentu gas
N2O4 diinjeksikan ke dalam labu tertutup, maka segera tampak warna coklat yang
menunjukkan terbentuknya molekul NO2. Intensitas warna terus meningkat dengan
berlangsungnya peruraian N2O4 terus-menerus sampai kesetimbangan tercapai. Pada keadaan
ini, tidak ada lagi perubahan warna yang diamati.
            Secara eksperimen kita juga dapat mendapatkan keadaan kesetimbangan dimana gas
NO2 murni sebagai starting material atau dengan suatu campuran antara gas NO2 dan gas
N2O4.
        
 Kita dapat membuat jadi lebih umum pembicaraan ini dengan meninjau reaksi dapat
balik berikut.
aA               Bb
di mana a, b, c dan d adalah koefisien-koefisien stoikiometri untuk spesies-spesies kimia A,
B, C dan D. Konstanta kesetimbangan reaksi pada temperatur tertentu adalah
K = 
            Persamaan tersebut adalah suatu bentuk matematika hukum aksi massa yang
diusulkan oleh Cato Gulberg dan Peter Waage pada tahun 1864.

Ciri-Ciri Kesetimbangan kimia


  Hanya terjadi dalam wadah tertutup, pada suhu dan tekanan tetap
  Reaksinya berlangsung terus-menerus (dinamis) dalam dua arah yang berlawanan
  Laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan laju reaksi balik (ke kiri)
  Semua komponen yang terlibat dalam reaksi tetap ada
  Tidak terjadi perubahan yang sifatnya dapat diukur maupun diamati

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia

Pengaruh konsentrasi

Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka reaksi


bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan bila konsentrasinya diperkecil
maka reaksi akan bergeser ke arah zat tersebut.

Pengaruh tekanan

Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas,


berdasarkan hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka volumenya
diperkecil, sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka volume gas
diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal PV = nRT bahwa tekanan
berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol gas bertambah maka
tekanan akan membesar, sebaliknya bila jumlah mol gas berkurang maka
tekanan akan menjadi kecil. Dengan demikian jika tekanan diperbesar
maka reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil dan
juga sebaliknya.

Pengaruh Suhu Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke


arah reaksi endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan
bergeser ke arah eksoterm. Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92
kJ, bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200° maka kesetimbangan ke
arah endoterm atau ke kiri. Katalis-katalis hanya berfungsi untuk
mempercepat tercapainya kesetimbangan kimia.

Jenis- Jenis Kesetimbangan Kimia

1) Kesetimbangan Homogen

Semua spesi kimia berada dalam fasa yang sama. Salah satu contoh
kesetimbangan homogen fasa gas adalah sistem kesetimbangan
N2O4/NO2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

N2O4(g) <——> 2 NO2(g)

Kc = [NO2]2 / [N2O4]

Konsentrasi reaktan dan produk dalam reaksi gas dapat dinyatakan


dalam bentuk tekanan parsial masing-masing gas (ingat persamaan gas
ideal, PV=nRT). Dengan demikian, satuan konsentrasi yang diganti
dengan tekanan parsial gas akan mengubah persamaan Kc menjadi Kp
sebagai berikut :

Kp = (PNO2)2 / (PN2O4)

PNO2 dan PN2O4 adalah tekanan parsial masing-masing gas pada


saat kesetimbangan tercapai. Nilai Kp menunjukkan konstanta
kesetimbangan yang dinyatakan dalam satuan tekanan (atm). Kp hanya
dimiliki oleh sistem kesetimbangan yang melibatkan fasa gas saja.

Secara umum, nilai Kc tidak sama dengan nilai Kp, sebab besarnya
konsentrasi reaktan dan produk tidak sama dengan tekanan parsial
masing-masing gas saat kesetimbangan. Dengan demikian, terdapat
hubungan sederhana antara Kc dan Kp yang dapat dinyatakan dalam
persamaan matematis berikut :

Kp = Kc (RT)∆n

Kp = konstanta kesetimbangan tekanan parsial gas


Kc = konstanta kesetimbangan konsentrasi gas

R = konstanta universal gas ideal (0,0821 L.atm/mol.K)

T = temperatur reaksi (K)

∆n = Σ koefisien gas produk - Σ koefisien gas reaktan

Selain kesetimbangan homogen fasa gas, terdapat pula sejumlah


kesetimbangan homogen fasa larutan. Salah satu contoh kesetimbangan
homogen fasa larutan adalah kesetimbangan ionisasi asam asetat (asam
cuka) dalam air. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CH3COOH(aq) <——> CH3COO-(aq) + H+(aq)

Kc = [CH3COO-] [H+] / [CH3COOH]

2) Kesetimbangan Heterogen

Kesetimbangan ini melibatkan reaktan dan produk dalam fasa yang


berbeda. Sebagai contoh, saat padatan kalsium karbonat dipanaskan
dalam wadah tertutup, akan terjadi reaksi berikut :

CaCO3(s) <——> CaO(s) + CO2(g)

Dalam reaksi penguraian padatan kalsium karbonat, terdapat tiga


fasa yang berbeda, yaitu padatan kalsium karbonat, padatan kalsium
oksida, dan gas karbon dioksida. Dalam kesetimbangan kimia, konsentrasi
padatan dan cairan relatif konstan, sehingga tidak disertakan dalam
persamaan konstanta kesetimbangan kimia. Dengan demikian,
persamaan konstanta kesetimbangan reaksi penguraian padatan kalsium
karbonat menjadi sebagai berikut :

Kc = [CO2]

Kp = PCO2

Baik nilai Kcmaupun Kp tidak dipengaruhi oleh jumlah CaCO3 dan CaO
(jumlah padatan). Beberapa aturan yang berlaku dalam penentuan nilai
konstanta kesetimbangan kimia saat reaksi kesetimbangan dimanipulasi
(diubah) antara lain :
1. Jika reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk penjumlahan dua atau lebih
reaksi, nilai konstanta kesetimbangan reaksi keseluruhan adalah hasil
perkalian konstanta kesetimbangan masing-masing reaksi.

A + B <——> C + D Kc’

C + D <——> E + F Kc’’

A + B <——> E + F Kc = Kc’ x Kc’’

2. Jika reaksi ditulis dalam bentuk kebalikan dari reaksi semula, nilai
konstanta kesetimbangan menjadi kebalikan dari nilai konstanta
kesetimbangan semula.

A + B <——> C + D Kc’ = [C] [D] / [A] [B]

C + D <——> A + B Kc = [A] [B] / [C] [D] = 1 / Kc’

3. Jika suatu reaksi kesetimbangan dikalikan dengan faktor n, nilai


konstanta kesetimbangan menjadi nilai konstanta kesetimbangan semula
dipangkatkan dengan faktor n.

A + B <——> C + D Kc’ = [C] [D] / [A] [B]

2 A + 2 B D 2 C + 2 D Kc = [C]2 [D]2 / [A]2 [B]2 = { [C] [D] / [A] [B] }2 =


(Kc’)2

Salah satu kegunaan konstanta kesetimbangan kimia adalah


memprediksi arah reaksi. Untuk mempelajari kecenderungan arah reaksi,
digunakan besaran Qc, yaitu hasil perkalian konsentrasi awal produk
dibagi hasil perkalian konsentrasi awal reaktan yang masing-masing
dipangkatkan dengan koefisien reaksinya. Jika nilai Qc dibandingkan
dengan nilai Kc, terdapat tiga kemungkinan hubungan yang terjadi, antara
lain :

1. Qc < Kc

Sistem reaksi reversibel kelebihan reaktan dan kekurangan produk.


Untuk mencapai kesetimbangan, sejumlah reaktan diubah menjadi
produk. Akibatnya, reaksi cenderung ke arah produk (ke kanan).
2. Qc = Kc

Sistem berada dalam keadaan kesetimbangan. Laju reaksi, baik ke


arah reaktan maupun produk, sama.

3. Qc > Kc

Sistem reaksi reversibel kelebihan produk dan kekurangan reaktan.


Untuk mencapai kesetimbangan, sejumlah produk diubah menjadi
reaktan. Akibatnya, reaksi cenderung ke arah reaktan (ke kiri).

Kesetimbangan kimia dapat diganggu oleh beberapa faktor


eksternal. Sebagai contoh, pada pembahasan proses Haber sebelumnya,
telah diketahui bahwa nilai Kc pada proses Haber adalah 3,5.108 pada
suhu kamar. Nilai yang besar ini menunjukkan bahwa pada
kesetimbangan, terdapat banyak gas amonia yang dihasilkan dari gas
nitrogen dan gas hidrogen. Akan tetapi, masih ada gas nitrogen dan gas
hidrogen yang tersisa pada kesetimbangan. Dengan menerapkan prinsip
ekonomi dalam dunia industri, diharapkan sebanyak mungkin reaktan
diubah menjadi produk dan reaksi tersebut berlangsung sempurna. Untuk
mendapatkan produk dalam jumlah yang lebih banyak, kesetimbangan
dapat dimanipulasi dengan menggunakan prinsip Le Chatelier.

Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, Henri Le Chatelier,


menemukan bahwa jika reaksi kimia yang setimbang menerima
perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar), reaksi tersebut akan
menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu pergeseran tertentu
untuk mengatasi perubahan yang diterima (melakukan reaksi sebagai
respon terhadap perubahan yang diterima). Hal ini disebut Prinsip Le
Chatelier.

Ada 5 faktor yang dapat mengubah kesetimbangan kimia, antara lain :

1. Konsentrasi reaktan atau produk

2. Suhu

3. Tekanan pada sistem yang mengandung fasa gas


4. Volume pada sistem yang mengandung fasa gas

5. Katalis pada reaksi setimbang

Untuk memproduksi gas amonia sebanyak mungkin, dapat


dilakukan manipulasi kesetimbangan kimia dari segi konsentrasi reaktan
maupun produk, tekanan ruangan, volume ruangan, dan suhu reaksi.

Berikut ini adalah pembahasan mengenai masing-masing faktor.

1. Mengubah konsentrasi

Jika ke dalam sistem kesetimbangan ditambahkan gas nitrogen


maupun gas hidrogen berlebih (reaktan berlebih), nilai Qc menjadi lebih
kecil dibandingkan Kc. Untuk mengembalikan ke kondisi setimbang, reaksi
akan bergeser ke arah produk (ke kanan). Akibatnya, jumlah produk yang
terbentuk meningkat. Hal yang sama juga akan terjadi jika gas amonia
yang terbentuk langsung diambil. Reaksi akan bergeser ke arah kanan
untuk mencapai kembali kesetimbangan.

Dapat disimpulkan bahwa jika dalam sistem kesetimbangan


ditambahkan lebih banyak reaktan atau produk, reaksi akan bergeser ke
sisi lain untuk menghabiskannya. Sebaliknya, jika sebagian reaktan atau
produk diambil, reaksi akan bergeser ke sisinya untuk menggantikannya.

2.Mengubah suhu

Reaksi pada proses Haber adalah reaksi eksotermis. Reaksi tersebut


dapat dinyatakan dalam persamaan reaksi berikut :

N2(g) + 3 H2(g) <——> 2 NH3(g) + Kalor

Jika campuran reaksi tersebut dipanaskan, akan terjadi peningkatan


jumlah kalor dalam sistem kesetimbangan. Untuk mengembalikan reaksi
ke kondisi setimbang, reaksi akan bergeser dari arah kanan ke kiri.

Akibatnya, jumlah reaktan akan meningkat disertai penurunan


jumlah produk. Tentu saja hal ini bukanlah sesuatu yang diharapkan. Agar
jumlah amonia yang terbentuk meningkat, campuran reaksi harus
didinginkan. Dengan demikian, jumlah kalor di sisi kanan akan berkurang
sehingga reaksi akan bergeser ke arah kanan.

Secara umum, memanaskan suatu reaksi menyebabkan reaksi


tersebut bergeser ke sisi endotermis. Sebaliknya, mendinginkan
campuran reaksi menyebabkan kesetimbangan bergeser ke sisi
eksotermis.

3. Mengubah tekanan, volume dan pengaruh katalis

Mengubah tekanan hanya mempengaruhi kesetimbangan bila


terdapat reaktan dan/atau produk yang berwujud gas. Pada proses Haber,
semua spesi adalah gas, sehingga tekanan dapat mempengaruhi
kesetimbangan.

Reaksi pada proses Haber terjadi dalam ruangan tertutup. Tekanan


pada ruangan terjadi akibat tumbukan gas hidrogen, gas nitrogen, serta
gas amonia terhadap dinding ruangan tersebut. Saat sistem mencapai
keadaan setimbang, terdapat sejumlah gas nitrogen, gas hidrogen, dan
gas amonia dalam ruangan. Tekanan ruang dapat dinaikkan dengan
membuat tempat reaksinya menjadi lebih kecil (dengan
memampatkannya, misal dengan piston) atau dengan memasukkan suatu
gas yang tidak reaktif, seperti gas neon. Akibatnya, lebih banyak
tumbukan akan terjadi pada dinding ruangan bagian dalam, sehingga
kesetimbangan terganggu. Untuk mengatasi pengaruh tersebut dan
memantapkan kembali kesetimbangan, tekanan harus dikurangi.

Setiap kali terjadi reaksi maju (dari kiri ke kanan), empat molekul
gas (satu molekul gas nitrogen dan tiga molekul gas hidrogen) akan
membentuk dua molekul gas amonia. Reaksi ini mengurangi jumlah
molekul gas dalam ruangan. Sebaliknya, reaksi balik (dari kanan ke kiri),
digunakan dua molekul gas amonia untuk mendapatkan empat molekul
gas (satu molekul gas nitrogen dan tiga molekul gas hidrogen). Reaksi ini
menaikkan jumlah molekul gas dalam ruangan.

Kesetimbangan telah diganggu dengan peningkatan tekanan.


Dengan mengurangi tekanan, gangguan tersebut dapat dihilangkan.
Mengurangi jumlah molekul gas di dalam ruangan akan mengurangi
tekanan (sebab jumlah tumbukan akan berkurang). Oleh sebab itu, reaksi
maju (dari kiri ke kanan) lebih disukai, sebab empat molekul gas akan
digunakan dan hanya dua molekul gas yang akan terbentuk. Sebagai
akibat dari reaksi maju ini, akan dihasilkan gas amonia yang lebih banyak.

Secara umum, meningkatkan tekanan (mengurangi volume


ruangan) pada campuran yang setimbang menyebabkan reaksinya
bergeser ke sisi yang mengandung jumlah molekul gas yang paling
sedikit. Sebaliknya, menurunkan tekanan (memperbesar volume ruangan)
pada campuran yang setimbang menyebabkan reaksinya bergeser ke sisi
yang mengandung jumlah molekul gas yang paling banyak.

Sementara untuk reaksi yang tidak mengalami perubahan jumlah


molekul gas (mol reaktan = mol produk), faktor tekanan dan volume tidak
mempengaruhi kesetimbangan kimia.

Katalis meningkatkan laju reaksi dengan mengubah mekanisme


reaksi agar melewati mekanisme dengan energi aktivasi terendah. Katalis
tidak dapat menggeser kesetimbangan kimia. Penambahan katalis hanya
mempercepat tercapainya keadaan setimbang.

Dari beberapa faktor di atas, hanya perubahan temperatur (suhu)


reaksi yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan (Kc maupun
Kp). Perubahan konsentrasi, tekanan, dan volume hanya mengubah
konsentrasi spesi kimia saat kesetimbangan, tidak mengubah nilai K.
Katalis hanya mempercepat tercapainya keadaan kesetimbangan, tidak
dapat menggeser kesetimbangan kimia
BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
  

Kesetimbangan kimia adalah reaksi yang terbentuk bila laju reaksi sama besar dan
konsentrasi reaktan dan produk tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu. Berdasarkan
wujud zat-zat dalam keadaan setimbang, kesetimbangan kimia dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu
a.            Kesetimbangan homogen
b.           Kesetimbangan heterogen

Faktor- faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan antar lain:


a.            Pengaruh konsentrasi
b.           Pengaruh suhu
c.            Pengaruh tekanan
d.           Pengaruh volume
e.            Pengaruh katalis

Hubungan kuantitaf antara pereaksi dan hasil reaksi terdiri atas


a.            Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (kc)
b.           Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (kp)
  Tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan parsial (Kp)
  Hubungan kc dan kp
  Disosiasi

B. Saran
 Demikianlah makalah Saya tentang kesetimbangan kimia, semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan keilmuan kita. Saya
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga
makalah Saya ini bisa selesai. Saya juga meminta maaf kepada pembaca atas semua
kesalahan dan kekurangan yang ada pada makalah Saya ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aymond Chang, 2005, Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti, jakarta: erlangga,


Sri Rahayu Ningsih, dkk, Sains Kimia 2 SMA/MA, 2007, Jakarta: Bumi Aksara
Keenan, dkk, 1984, Kimia untuk Universitaslahu, jakarta: Erlangga,

Anda mungkin juga menyukai