Anda di halaman 1dari 8

Lex Crimen Vol. V/No.

4/Apr-Jun/2016

PENANGGALAN KEKEBALAN DIPLOMATIK DI bersama, harta milik, gedung dan komunikasi


NEGARA PENERIMA MENURUT KONVENSI serta dokumentasi.
WINA 19611 Hal ini melindungi mereka dari segala
Oleh : Windy Lasut2 macam gangguan dan tentu saja dari atau
penahanan oleh penguasa setempat. Hak
ABSTRAK kekebalan tersebut sangat menguntungkan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk setiap pejabat diplomat. Hak kekebalan
mengetahui bagaimana terjadinya pelanggaran diplomatik itulah yang dapat menjadi ancaman
yang dilakukan oleh pejabat diplomatik bagi seorang diplomat. Terkadang pejabat
sehingga terjadi penanggalan kekebalan diplomat menyalahgunakan tugas hak dan
diplomatik dan bagaimana penanggalan kekebalan itu sendiri untuk kepentingan pribadi
kekebalan diplomatik di negara penerima mereka sendiri. Maka dari itu sebelum
menurut hukum internasional. Dengan melakukan hubungan diplomatik setiap negara
menggunakan metode penelitian yuridis melakukan kesepakatan sesuai yang tertera
normatif disimpulkan: 1. Pelanggaran hak dan pada pasal 2 Konvensi Wina tahun 1961:
kekebalan seorang diplomat merupakan pembukaan hubungan diplomatik dilakukan
pelanggaran terhadap Hukum Internasional. atas dasar saling kesepakatan. Kesepakatan ini
Terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh biasanya diumumkan dalam bentuk resmi
pejabat diplomatik adalah karena adanya seperti komunikasi bersama, perjanjian
penyalahgunaan tugas dan kewenangan yang bersama, perjanjian persahabatan, dan lain-
dilakukan oleh pejabat diplomatik itu sendiri. 2. lain.4
Kekebalan dan keistimewaan diplomatik Pelaksanaan para pejabat diplomat tersebut
bersumber pada hukum internasional sehingga seringkali melakukan pelanggaran.Mereka
yang mempunyai hak untuk memberikan dan mengandalkan hak dan kekebalan seorang
menanggalkannya adalah subjek hukum pejabat diplomat untuk melakukan
internasional. Penanggalan kekebalan hanya penyalahgunaan tanggungjawab.Perwakilan
dapat dilakukan oleh negara pengirim yang diplomat tidak seharusnya berlindung kepada
merupakan instansi yang berwewenang untuk atributnya yang memberikan kekebalan dan
menanggalkan tugas dari pejabat diplomatik itu keistimewaan pada saat melakukan kegiatan-
sendiri. Penanggalan kekebalan dan kegiatan yang melanggar hukumNasional
keistimewaan pejabat diplomatik tidak harus negara penerima dimana kegiatan tersebut
dilakukan oleh kepala negara penerima. bertentangan dengan fungsi dan tugasnya
Kata kunci: Penanggalan, kekebalan, sebagai seorang perwakilan diplomat terlebih
diplomatik, negara penerima. hanya anggota keluarganya saja.
Contohnya yang terjadi di Indonesia pada
PENDAHULUAN bulan Februari tahun 1994 dimana dua orang
A. LATAR BELAKANG staf Kedutaan Besar Amerika Serikat yang
Konvensi Wina tahun 1961 dalam pasal 25 berkedudukan sebagai staf teknis dan
menyatakan hak kekebalan dan hak-hak administrasi telah terbukti melakukan suatu
istimewa yaitu perutusan-perutusan diplomat tindak pidana pengedaran obat-obatan
tidak dapat diganggu-gugat diri sendiri. Hak terlarang dengan barang bukti pil
dan kekebalan itu diberikan untuk menjamin ectasy.Terhadap tindakan yang dianggap
terlaksananya tugas dan tanggungjawab bertentangan dengan undang-undang negara
mereka secara efisiensi.3 Hak dan Kekebalan penerima,pemerintah harus memproses dan
tersebut berlaku untuk keluarga yang tinggal mengambil tindakan tegas dengan jalan
penyidikan dan penyelidikan, penahanan
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. J. Ronald
bahkan persona non grata.5
Mawuntu, SH, MH; Drs. Frans Kalesaran, SH, M.Si, MH;
Kenny R. Wijaya, SH, MH
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
4
110711488 Pasal 9 undang-undang Republik Indonesia nomor 37
3
http://cwiexz.blogspot/2011/01/implikasi-persona-non- Tahun 1999 tentang Hubungan luar negeri.
5
grata-terhadap.html http://repository.unand.ac.id/15020/

84
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016

B. RUMUSAN MASALAH saja. Ketentuan dalam konvensi Wina 1961


1. Bagaimana terjadinya pelanggaran yang yang menyangkut fungsi perwakilan diplomatik
dilakukan oleh pejabat diplomatik sehingga meliputi empat tugas yaitu6:
terjadi penanggalan kekebalan diplomatik? 1. Mewakili negaranya di negara penerima
2. Bagaimana penanggalan kekebalan Perwakilan diplomatik yang dibuka oleh
diplomatik di negara penerima menurut sesuatu negara ke negara lain merupakan
hukum internasional? suatu perwakilan yang permanen
(permanen mission) dan mempunyai tugas
C. METODE PENELITIAN dan fungsi yang cukup beragam (ius
Penulisan skripsi ini menggunakan penelitian representationis) yaitu hak keterwakilan
hukum normatif,yang menggunakan bahan suatu negara secara keseluruhan. Tugas
hukum primer dan sekunder. Bahan hukum utama seorang Duta Besar adalah untuk
primer terdiri dari Konvensi Wina 1961 dan mewakili negara pengirim di negara
ketentuan-ketentuan hukum internasional penerima dan untuk bertindak sebagai
lainnya mengenai pejabat diplomatik serta saluran hubungan yang resmi antara
peraturan perundang-undangan nasional. pemerintah dari kedua negara.
Bahan hukum sekunder yaitu,buku-buku ilmu 2. Perlindungan terhadap kepentingan
hukum,karya-karya ilmiah hukum dibidang negara pengirim dan warga negaranya
hukum internasional khususnya hukum Tugas kedua yang juga penting dari
diplomatik dan laporan penelitian hukum. perwakilan diplomatik adalah untuk
melindungi kepentingan dari negara
PEMBAHASAN pengirim dan kepentingan dari warga-
A. Pelanggaran Oleh Pejabat Diplomatik negaranya di negara penerima dalam
Sehingga Terjadi Penanggalan Kekebalan batas-batas yang diperbolehkan oleh
Diplomatik hukum internasional.
Seorang pejabat diplomatik mendapatkan 3. Melakukan perundingan dengan Negara
kekebalan dan keistimewaan kepada penerima
perwakilan diplomatik bertujuan untuk Perwakilan diplomatik juga mempunyai
menjamin terlaksananya tugas para pejabat tugas untuk melakukan perundingan
diplomatik secara efisien terutama tugas dari mengenai berbagai masalah yang pada
negara yang diwakilinya. Dalam perkembangan umumnya dilakukan oleh Duta Besar.
hukum diplomatik, semua negara membina Perundingan-perundingan tersebut bukan
hubungan dan kerjasama satu sama lain antar saja menyangkut berbagai permasalahan
negara. Hubungan diplomatik mengalami termasuk kerjasama bilateral baik di
pasang surut dalam tingkat keharmonisannya. bidang politik, ekonomi, perdagangan,
Banyak pelanggaran dalam suatu hubungan kebudayaan, militer, ilmu pengetahuan
diplomatik yang terjadi. Banyak tantangan yang dan lain sebagainya.
ada misalnya pelanggaran terhadap ketentuan 4. Laporan perwakilan diplomatik kepada
dalam konvensi sendiri oleh diplomat itu pemerintahnya
sendiri. Seorang pejabat diplomat memiliki hak Fungsi perwakilan diplomatik lainnya yang
kekebalan (immunities), keistimewaan juga penting adalah menyangkut
(privileges), kemudahan (facilities) agar kewajiban untuk memberikan laporan
memudahkannya dalam melaksanakan tugas kepada negaranya mengenai keadaan dan
sebagai seorang wakil negara. perkembangan negara penerima dengan
Seorang perwakilan diplomatik tidak cara-cara yang tidak bertentangan dengan
seharusnya berlindung pada atributnya yaitu hukum mengenai berbagai aspek baik
kekebalan dan keistimewaan pada saat ia politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-
melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar lain.
hukum nasional negara penerima dimana Dalam ketentuan Konvensi Wina 1961
kegiatan tersebut bertentangan dengan fungsi dinyatakan bahwa tugas Perwakilan Diplomatik
dan tugasnya sebagai seorang perwakilan
diplomatik terlebih hanya anggota keluarganya 6
Sumaro Suryono Kusumo, Op.Cit, Hal.70.

85
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016

: “untuk memperoleh kepastian dengan segala yuridiksi agen diplomatik dan orang lain yang
cara yang sah mengenai keadaan dan memiliki kekebalan di bawah konvensi9. Dalam
perkembangan di negara penerima dan suatu kasus yang terjadi pada duta Besar
melaporkannya kepada pemerintah negara Rumania di Swiss, ia telah terlibat dalam suatu
pengirim”7 kejahatan di Negara tersebut. Pada waktu
Dasar yuridis yang mengatur tentang hak dimajukan ke pengadilan Swiss, ia menolak
kekebalan dan hak istimewa dalam Konvensi dengan alasan karena tindakan pemerintah
Wina 1961 dijumpai dalam pasal 22 sampai 33, Swiss itu bertentangan dengan hukum
yang mana dapat diklasifikasikan dalam : kebiasaan internasional tentang pemberian
1. Ketentuan-ketentuan hak-hak istimewa kekebalan dan keistimewaan bagi para
dan kekebalan gedung-gedung diplomat. Pengadilan di Swiss kemudian telah
perwakilan beserta arsip-arsip, kita memutuskan bahwa sebelum ia diterima
jumpai pada Pasal 22,24 dan 30 sebagai Duta Besar untuk pemerintah
2. Ketentuan-ketentuan hak-hak istimewa Swiss(menyerahkan surat-surat kepercayaan),ia
dan kekebalan mengenai pekerjaan belum berhak memperoleh hak-hak
10
atau pelaksanaan tugas wakil itu. Keselamatan dan hak resmi karena,
diplomatik, kita jumpai alam pasal 25, kedudukannya sebagai Duta Besar dianggap
26 dan 27 sudah berlaku saat ia telah menerima surat-
3. Ketentuan-ketentuan hak-hak istimewa surat kepercayaan dari pemerintahnya.
dan kekebalan mengenai pribadi wakil Pasal 29 Konvensi Wina “The person of
diplomatik, kita jumpai dalam Pasal 29 diplomatic agent shallbe inviolable. He shall
dan 3. Disamping Konvensi Wina 1961 both be liable to any form of arrest or
yang merupakan dasar yuridis detention” yang berarti bahwa pejabat
pemberian dan pengakuan hak diplomatik adalah “inviolable”. Ia tidak dapat
kekebalan dan hak-hak istimewa ditangkap dan ditahan.11Negara penerima
diplomatik yang merupakan perjanjian- harus memperlakukan seorang pejabat
perjanjian multilateral bagi negara- diplomatik suatu negara mempunyai kebebasan
negara pesertanya, juga dibutuhkan di wilayah negara penerima kecuali dalam
perjanjian bilateral antar negara yang daerah tertentu yang dimana undang-undang
merupakan pelaksanaan pertukaran atau peraturan yang ada dalam daerah tersebut
diplomatik tersebut, sebagai dasar melarang demi keamanan negara penerima
pelaksanaan kekebalan dan hak-hak tersebut.
istimewa diplomatik.8 Ketentuan- Itulah sebabnya para pejabat diplomatik
ketentuan hukum Konvensi Wina 1961 menikmati kekebalan keistimewaan tertentu.
dalam pasal 22-33 telah mengatur Adapun alasan-alasan untuk memberikan
secara rinci mengenai hak-hak diplomatik tersebut adalah sebagai berikut:
kekebalan dan keistimewaan terhadap a. Para diplomat adalah wakil-wakil
pejabat diplomatik dalam pelaksanaan negara
tugas-tugasnya. b. Mereka tidak dapat menjalankan tugas
Apabila pejabat diplomatik tidak secara bebas kecuali jika mereka
melaksanakan tugas-tugasnya yang diberikan kekebalan-kekebalan
berhubungan langsung dengan dinas diplomatik tertentu. Jelaslah bahwa jika mereka
dan melakukan tindakan-tindakan lainnya yang tetap tergantung dari “good will”
melanggar ketentuan internasional maka pemerintah mereka mungkin
pejabat diplomatik tersebut dapat dikenakan terpengaruh oleh pertimbangan-
persona non grata oleh negara penerima. pertimbangan keselamatan
Menurut Konvensi Wina tahun 1961 negara perorangan.
pengirim dapat mencabut kekebalan dari
7
Pasal 31 Konvensi Wina 961.
8 9
http://tyokronisilicus.wordpress.com/2010/04/17/keisti Konvensi Wina 1961 Pasal 32.
10
mewaan-dan-kekebalan-diplomatik-menurut-hukum- Sumaryo Suryo Kusumo, Op.Cit, Hal.139.
11
internasional-tinjauan-yuridis-konvensi-wina-1961/ Edy Suryono dan Moenir Arisoendha,Op.Cit,hal.49.

86
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016

c. Jelaslah bahwa jika terjadi gangguan tersebut oleh pemerintah negara pengirimnya
pada komunikasi mereka dengan karena sudah tidak disenangi lagi (pesona non
negaranya, tugas mereka tidak dapat grata) jika terjadi kejahatan yang sangat serius
berhasil.12 dan melibatkan pejabat diplomatik di negara
Meskipun para pejabat diplomatik diberikan penerima dan negara penerima tidak bisa untuk
kekebalan-kekebalan terhadap yuridiksi menggunakan persona non grata kepada
peradilan negara penerima baik yurisdiksi sipil pejabat diplomatik tersebut, karena tindak
maupun kriminal. Sebaliknya kekebalan kejahatan yang dilakukannya sangat melanggar
tersebut dapat dihapus.13 Kekebalan seorang undang-undang yang berlaku dan juga dianggap
pejabat diplomatik tersebut dapat dihapus merugikan negara penerima, maka Konvensi
seperti yang terdapat dalam Konvensi Wina Wina 1961 memuat ketentuan bahwa negara
tahun 1961 pasal 32. Pelanggaran atau kegiatan penerima dapat meminta kepada perwakilan
diplomatik yang bertentangan dalam Diplomatiknya agar kekebalan diplomatik
pelaksanaan tugas seorang pejabat diplomatik pejabat diplomatik tersebut dapat ditanggalkan
dijelaskan juga dalam Konvensi Wina 1961 dengan maksud agar setelah ditanggalkannya,
pasal 41. pejabat diplomat tersebut dapat diadili oleh
Apapun yang tidak dapat diterima dalam pengadilan di negara penerima.
kebiasaan-kebiasaan diplomatik secara umum Seorang pejabat diplomatik pada dasarnya
adalah jika dalam mengumpulkan keterangan- memiliki hak keistimewaan dan kekebalan dari
keterangan itu ditempuh dengan cara sembunyi negara penerima. Perbuatan atau kegiatan
atau gelap termasuk pembelian-pembelian yang bertentangan dengan ketentuan-
melalui agen-agen yang ada dinegara penerima, ketentuan yang terdapat dalam pasal 41
atau bahkan memanfaatkan orang-orang Konvensi Wina 1961 :
setempat secara intensif dan berlebih-lebihan 1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
sebagai sumber informasi apa saja yang para diplomat asing yang dianggap
dianggap sensitif. Demikianlah apapun alasan politis maupun subsersif dan bukan saja
yang dipakai untuk mempersonanon grata kan dapat merugikan kepentingan nasional
seseorang diplomat atas dasar spionase, tetapi juga melanggar kedaulatan suatu
konspirasi, ancaman keamanan, negara penerima.
penyalahgunaan hak-hak istimewa dan lain- 2. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
lainnya, selalu dilaksanakan sesuai modalitas tersebut jelas-jelas melanggar
dan prosedur yang ditetapkan negara peraturan hukum dan peraturan
penerima.14 Tanpa merugikan hak-hak istimewa perundang-undangan.
dan kekebalan hukum pejabat diplomatik, 3. Kegiatan-kegiatan yang dapat
semua yang menikmati kekebalan dan digolongkan sebagai kegitan spionase
keistimewaan diplomatik di negara penerima yang dapat dianggap mengganggu baik
harus menghormati peraturan yang ada dalam stabilitas maupun keamanan
negara penerima tersebut. internasional negara penerima.16
Kekebalan yang dimiliki pejabat diplomatik
bersifat tidak mutlak tetapi bersifat pribadi atau B. Penanggalan Kekebalan Diplomatik Di
bukan untuk kepentingan pribadi atau bukan Negara Penerima Menurut Hukum
untuk kepentingan pribadi pejabat fungsional Internasional
dalam hal menjalankan tugas diplomatiknya.15 Terlahir dari bentuk sistem hukum
Pada umumnya tugas seorang pejabat internasional serta doktrin kedaulatan negara
diplomatik berakhir karena sudah habis masa dan doktrin persamaan antara negara-negara,
jabatan yang diberikan tapi bisa juga karena pertanggungjawaban negara merupakan asas
ditarik kembali seorang pejabat diplomatik dasar hukum internasional.
Pertanggungjawaban negara menetapkan
12
Sumaryo Suryokusumo, Op.Cit, Hal.2. bahwa setiap kali suatu negara melakukan
13
Edy Suryono dan Moenir Arisoendha. Op.Cit, Hal.60.
14
Ibid.
15 16
http://murtiblogs.blogspot.co.id/2013/04/hak- http://mukahukum.blogspot.co.id/2010/02/pelanggaran
kekebalan-dan-keistimewaan.html?m=1 -yang-dilakukan-pejabat-staf.html?m=1

87
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016

tindakan yang melawan hukum internasional 37, berinisiatif mengajukan gugatan maka
terhadap negara lain, maka hal ini akan menyebabkan dia kehilangan
pertanggungjawaban internasional wajib hak untuk memohon kekebalan dari
ditegakkan di antara keduanya. Pelanggaran yurisdiksi negara penerima jika ada
kewajiban internasional akan menimbukan gugatan balik yang berhubungan langsung
kewajiban untuk melakukan tindakan dengan gugatan semula.
perbaikan.17 4. Penanggalan kekebalan didalam tuntutan
Dalam pelaksanaannya para pejabat pengadilan perdata atau administrasi tidak
diplomat tersebut seringkali melakukan dengan sendirinya menanggalkan
pelanggaran. Para pejabat diplomat ini kekebalan diplomatik dalam eksekusi
seringkali mengandalkan hak dan kekebalan putusan hakim, melainkan harus terdapat
diplomatik itu sendiri untuk melakukan sendiri suatu pernyataan penanggalan
penyalahgunaan tugas dan tanggungjawab. diplomarik secara terpisah.
Seorang wakil negara tersebut tidak seharusya Hak untuk menegakkan kekebalan
berlindung pada atributnya yang memberikan diplomatik adalah negara pengirim tetapi
kekebalan dan keistimewaan pada saat biasanya terlebih dahulu diajukan permohonan
melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar yang dilakukan oleh negara penerima. Baik itu
hukum nasional negara penerima yang dimana dengan adanya pengesahan khusus dari negara
kegiatan tersebut bertentangan dengan fungsi pengirim atau hanya diwakilkan oleh kepala
dan tugasnya sebagai seorang perwakilan perwakilan diplomatik. Hal tersebut sesuai
negara terlebih hanya anggota keluarganya dengan Konvensi Wina 1961, antara lain :
saja. Dalam hal ini, jika terjadi pelanggaran 1. Negara penerima, setiap waktu dan tanpa
terhadap hukum nasional negara penerima harus memberikan penjelasan atas
perwakilan diplomatik tetap memiliki kekebalan keputusannya, dapat memberitahukan
dari yurisdiksi negara penerima karena itu kepada negara pengirim bahwa kepala
merupakan bagian dari kekebalan dan perwakilan atau salah seorang anggota staf
keistimewaan yang sudah diatur dalam perwakilan tersebut tidak dapat diterima
Konvensi Wina 1961. baik. Dalam keadaan demikian negara
Meskipun para pejabat diplomatik diberikan pengirim sepatutnya harus memanggil
kekebalan-kekebalan terhadap yurisdiksi kembali orang yang bersangkutan atau
peradilan negara penerima baik yurisdiksi sipil mengakhiri hilangnya kekebalan
maupun kriminal, tetapi kekebalan tersebut merupakan hal yang tidak umum.
dapat ditanggalkan atau dihapus. Mengenai 2. Negara penerima memberikan kekebalan
penanggalan atau penghapusan kekebalan dan keistimewaan kepada orang-orang
diplomatik ini ditentukan dalam Pasal 32 yang berhak memperolehnya pada waktu
Konvensi Wina 1961. kedatangan mereka di wilayahnya, atau
setelah menerima pemberitahuan
Pengertian penanggalan kekebalan mengenai pengangkatan mereka jika
18
diplomatik ialah : mereka sudah berada di wilayahnya.19
1. Kekebalan agen diplomatik dan orang- Kelalaian dan kegagalan negara penerima
orang yang menikmati kekebalan dari dalam memberikan perlindungan terhadap
yurisdiksi negara penerima sebagaimana kekebalan diplomatik merupakan suatu bentuk
yang diatur dalam pasal 37, dapat pelanggaran terhadap konvensi, oleh karenanya
ditanggalkan oleh negara pengirim. negara penerima wajib bertanggung jawab atas
2. Penanggalan harus dinyatakan dengan terjadinya hal yang tidak menyenangkan
tegas. tersebut.
3. Jika agen diplomatik dan orang-orang yang Kekebalan dan keistimewaan bagi
memperoleh kekebalan bedasarkan pasal perwakilan asing di suatu negara pada
hakikatnya dapat digolongkan dalam 3 kategori
17
Ibid. :
18
Sri Wartini, Efekifitas Penanggalan Kekebalan Diplomatik
Sebagai Bentuk Perlindungan Negara Penerima, Jurnal
19
Hukum dan Keadilan.Vol.2.No.1,1999,hal.134. Sumaryo Suryokusumo, Op.Cit, Hal.147.

88
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016

1. Kekebalan tersebut meliputi tidak dikenakan penahanan karena ia akan tetap


diganggu-gugatnya para diplomat kebal dari kekuasaan hukum baik pidana,
termasuk tempat tinggal serta miliknya hukum perdata dan hukum acara.22 Hingga saat
2. Keistimewaan atau kelonggaran yang ini wakil diplomatik bukanlah merupakan
diberikan kepada para diplomat yaitu subjek Hukum Internasional, melainkan
dibebaskannya kewajiban mereka untuk merupakan alat perlengkapan negara.
membayar pajak, bea cukai, jaminan sosial Negaralah yang merupakan subjek Hukum
dan perorangan. Internasional. Dengan demikian negara
3. Kekebalan dan keistimewaan yang pengirimlah yang merupakan instansi yang
diberikan pada perwakilan diplomatik dapat berwenang untuk melepaskan atau
bukan saja menyangkut tidak diganggu- menanggalkan kekebalan diplomatik tersebut.23
gugatnya gedung perwakilan asing di suatu Sebagaimana telah disinggung sebelumnya
negara termasuk arsip dan kebebasan para pejabat diplomatik dan misi-misi
berkomunikasi, tetapi juga pembebasan diplomatik di suatu negara berada dalam suatu
dari segala perpajakan dari negara situasi yang khusus. Misi diplomatik tersebut
penerima.20 merupakan sarana negara pengirim dalam
Kekebalan dan keistimewaan tersebut tidak melakukan tugas-tugas resmi di negara
bersifat absolut karena negara penerima penerima. Keadaan khusus ini berakibat
mempunyai kewenangan unuk menolak diberikannya pejabat ataupun perwakilan tetap
perwakilan diplomatik yang dianggap jaminan-jaminan yang memungkinkan atau
bermasalah dengan menyatakan sebagai mempermudah pelaksanaan tugas-tugas
persona non grata yang didefinisikan sebagai perwakilan tersebut. Kemudahan-kemudahan
sikap politik yang dilaksanakan oleh pemerintah ini diberikan dalam bentuk hak-hak istimewa
tentang penolakan atau ketidaksukaan dan kekebalan-kekebalan.24
terhadap warga negara asing yang berada di Menurut hukum internasional negara
wilayah negaranya yang memiliki kekebalan penerima tidak memiliki hak dalam keadaan
diplomatik. Pasal 9 Konvensi Wina berisikan yang bagaimanapun juga untuk menuntut dan
ketentuan-ketentuan mengenai persona non juga menghukum seorang pejabat diplomatik.
grata dari Pasal 32 Konvensi Wina ayat 1 jelas Permintaan untuk menanggalkan kekebalan
bahwa yang berhak untuk menanggalkan seorang diplomat bisa dikaitkan sebagai suatu
kekebalan diplomatik adalah negara pengirim. jalan yang layak untuk membatasi kekebalan
Lebih jauh lagi perlu diperhatikan bahwa hak diplomat dan yurisdiksi negara penerima.
innocent passage tidaklah mengandung hak Permintaan untuk menanggalkan oleh
untuk tinggal di wilayah negara ketiga lebih Kemenrian Luar Negeri Negara penerima
lama daripada yang dibutuhkan lagi sebelum deklarasi persona non grata bisa
penglewatannya oleh seseorang wakil dikenakan terhadap diplomat tersebut.25
diplomatik yang sedang menuju ke posnya atau Tetapi dalam kekebalan terhadap yurisdiksi
kembali ke negara asal, tetapi hak innocent perdata dan administrasi terdapat pengecualian
passage tidaklah perlu diberikan kepada wakil yaitu tentang perkara yang berhubungan
diplomatik, jikanegara pengirim maupun dengan barang-barang tetap yang terletak
dengan negara penerima.21 didalam wilayah ngara penerima. Jika seorang
Penanggalan kekebalan biasanya dilakukan pejabat diplomatik di negara penerima ternyata
oleh perwakilan diplomatik kepada negara melakukan suatu kegiatan yang menimbulkan
pengirim dan biasanya diberikan oleh kepala persoalan gugatan ke pengadilan perdata dan
negara atau pemerintahannya dan pernyataan administrasi, maka dalam hal ini pejabat
penanggalan semacam itu harus dinyatakan diplomatik tersebut dapat dituntut di
secara resmi. Selama tidak ditanggalkan pengadilan perdata dari negara penerima.
kekebalan diplomatiknya maka ia akan tetap
tidak bisa diganggu-gugat, baik ditangkap atau
22
Sumaryo Suryokusumo,Op.Cit.hal.144
23
Edy Suryono dan Moenir Arisoendha, Op.Cit, Hal.61
20 24
Setyo Widagdo dan Hanif Nur W, Op.Cit, hal.70 Boer Mauna, Op.Cit, hal.547
21 25
Edy Suryono dan Moenir Arisoendha.Op.Cit.hal.72 Sumaryo Suryokusumo,Op.Cit, Hal.144.

89
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016

PENUTUP Hiariej O.S. Eddy, Pengantar Hukum Pidana


A. KESIMPULAN Internasional, Erlangga, Jakarta, 2009.
1. Pelanggaran hak dan kekebalan seorang Kusumaatmadja Mochtar, Pengantar Hukum
diplomat merupakan pelanggaran Internasional, Binacipta, Bandung, 1990.
terhadap Hukum Internasional. Masriani Tiena Yulies, Pengantar Hukum
Terjadinya pelanggaran yang dilakukan Indonesia, Cetakan Kelima, Sinar Grafika,
oleh pejabat diplomatik adalah karena Jakarta, November 2009.
adanya penyalahgunaan tugas dan Mauna Boer, Hukum Internasional Pengertian,
kewenangan yang dilakukan oleh pejabat Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika
diplomatik itu sendiri. Global (Edisi Kedua), PT Alumni, Bandung,
2. Kekebalan dan keistimewaan diplomatik 2011.
bersumber pada hukum internasional Mauna Boer, Hukum Internasional (Pengertian,
sehingga yang mempunyai hak untuk Peranan dan Fungsi Dalam Era Dinamika
memberikan dan menanggalkannya Global (Edisi Kedua), PT Alumni, Bandung,
adalah subjek hukum internasional. 2005.
Penanggalan kekebalan hanya dapat Parthiana Wayan I, Pengantar Hukum
dilakukan oleh negara pengirim yang Internasional, Mandar Maju, Bandung, 2003.
merupakan instansi yang berwewenang Parthiana Wayan I, Pengantar Hukum
untuk menanggalkan tugas dari pejabat Internasional Jilid I, Mandar Maju, Bandung,
diplomatik itu sendiri. Penanggalan 1990.
kekebalan dan keistimewaan pejabat Rudy May T, Hukum Internasional 2, Cetakan
diplomatik tidak harus dilakukan oleh Keempat, PT. Refika Aditama, Bandung
kepala negara penerima. 2011.
Sefriani,Hukum Internasional Suatu Pengantar,
B. SARAN Ed. I. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,
1. Negara pengirim dan penerima pejabat 2010.
diplomatik perlu melakukan kerjasama Starke J. G, Pengantar Hukum Internasional I
untuk mencegah dan menindak pejabat (Edisi Kesepuluh) Sinar Grafika, Jakarta,
diplomatik yang melakukan 2008.
penyalahgunaan tugas dan Suryono Edy dan Moenir Arisoendha, Hukum
kewenangannya berdasarkan itikad baik Diplomatik, Kekebalan dan
dan prinsip timbal balik. Keistimewaannya, Angkasa, Bandung, 1986.
2. Penanggalan kekebalan diplomatik perlu Suryokusumo Sumaryo, Hukum Diplomatik dan
dilakukan apabila pejabat diplomatik Konsuler, Hukum Diplomatik Teori dan
telah melakukan pelanggaran berat kasus, Alumni, Bandung, 1995.
terhadap ketentuan-ketentuan hukum Wartini Sri,Efektifitas Penanggalan Kekebalan
internasional khususnya dalam hubungan Diplomatik sebagai Bentuk Perlindungan
diplomatik, karena perbuatan pejabat Negara Penerima, Jurnal Hukum, dan
diplomatik tersebut dapat merusak Keadilan. Vol. 2. No. 1.1999.
hubungan kerjasama antar negara yang Widagdo Setyo, dan Hanif Nur widhiyanti,
seharusnya dipelihara dan berkelanjutan. Hukum Diplomatik dan Konsuler, Malang,
2008.
DAFTAR PUSTAKA
Adolf Huala, Aspek-Aspek Negara Dalam Hukum KONVENSI INTERNASIONAL DAN PERATURAN
Internasional (Edisi Revisi), PT.Raja Grafindo PERUNDANG-UNDANGAN
Persada, Jakarta.2002. Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan
____________, Aspek-Aspek Negara Dalam Diplomatik
Hukum Internasional, Rajawali jakarta.1991. Undang-undang Republik Indonesia nomor 37
Agusman Dumoli Damos, Hukum Perjanjian Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri
Internasional (Kajian Teori dan Praktik di Undang-undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang
Indonesia), PT.Refika Aditama, Perjanjian Internasional
Bandung,2010. INTERNET

90
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016

http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nega
ra, diakses 2 April 2015.
http://cwiexz.blogspot.com/2011/01/implikasi-
persona-non-grata-terhadap.htm
http://repository.unand.ac.id/15020/
http://akucintahukum.blogspot.com/2012/10/
pengertian-diplomatik-dan-
hukum.html?m=1
http://pkndisma.blogspot.com/2013/02/kekeb
alan-dan-keistimewaan-perwakilan.html.
http://muhammadchoirulrosiqin.wordpress.co
m/category/hukum-internasional/
htttp://www.zonasiswa.com/2014/11/perwakil
an-diplomatik-tingkatan-tugas.html
http://pkndisma.bolgspot.com/20112/12modul
-perwakilan-diplomatik.html?m=1
https://tyokronisilicus.wordpress.com.2010/04
/17/keistimewaan-dan-kekebalan-
diplomatik-menurut-hukum-internasional-
tinjauan-yuridis-konvensi-wina-1961/
http://lawlowlew.blogspot.co.id/2013/07/huku
m-diplomatik-dan-konsuler
http://murtiblogs.blogspot.co.id/2013/04/hak-
kekebalan-dan-keistimewaan.html?m=1
http://mukahukum.blogspot.co.id/2012/02/pel
anggaran-yang-dilakukan-pejabat-
staf.html?m=1

91

Anda mungkin juga menyukai