4/Apr-Jun/2016
84
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
85
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
: “untuk memperoleh kepastian dengan segala yuridiksi agen diplomatik dan orang lain yang
cara yang sah mengenai keadaan dan memiliki kekebalan di bawah konvensi9. Dalam
perkembangan di negara penerima dan suatu kasus yang terjadi pada duta Besar
melaporkannya kepada pemerintah negara Rumania di Swiss, ia telah terlibat dalam suatu
pengirim”7 kejahatan di Negara tersebut. Pada waktu
Dasar yuridis yang mengatur tentang hak dimajukan ke pengadilan Swiss, ia menolak
kekebalan dan hak istimewa dalam Konvensi dengan alasan karena tindakan pemerintah
Wina 1961 dijumpai dalam pasal 22 sampai 33, Swiss itu bertentangan dengan hukum
yang mana dapat diklasifikasikan dalam : kebiasaan internasional tentang pemberian
1. Ketentuan-ketentuan hak-hak istimewa kekebalan dan keistimewaan bagi para
dan kekebalan gedung-gedung diplomat. Pengadilan di Swiss kemudian telah
perwakilan beserta arsip-arsip, kita memutuskan bahwa sebelum ia diterima
jumpai pada Pasal 22,24 dan 30 sebagai Duta Besar untuk pemerintah
2. Ketentuan-ketentuan hak-hak istimewa Swiss(menyerahkan surat-surat kepercayaan),ia
dan kekebalan mengenai pekerjaan belum berhak memperoleh hak-hak
10
atau pelaksanaan tugas wakil itu. Keselamatan dan hak resmi karena,
diplomatik, kita jumpai alam pasal 25, kedudukannya sebagai Duta Besar dianggap
26 dan 27 sudah berlaku saat ia telah menerima surat-
3. Ketentuan-ketentuan hak-hak istimewa surat kepercayaan dari pemerintahnya.
dan kekebalan mengenai pribadi wakil Pasal 29 Konvensi Wina “The person of
diplomatik, kita jumpai dalam Pasal 29 diplomatic agent shallbe inviolable. He shall
dan 3. Disamping Konvensi Wina 1961 both be liable to any form of arrest or
yang merupakan dasar yuridis detention” yang berarti bahwa pejabat
pemberian dan pengakuan hak diplomatik adalah “inviolable”. Ia tidak dapat
kekebalan dan hak-hak istimewa ditangkap dan ditahan.11Negara penerima
diplomatik yang merupakan perjanjian- harus memperlakukan seorang pejabat
perjanjian multilateral bagi negara- diplomatik suatu negara mempunyai kebebasan
negara pesertanya, juga dibutuhkan di wilayah negara penerima kecuali dalam
perjanjian bilateral antar negara yang daerah tertentu yang dimana undang-undang
merupakan pelaksanaan pertukaran atau peraturan yang ada dalam daerah tersebut
diplomatik tersebut, sebagai dasar melarang demi keamanan negara penerima
pelaksanaan kekebalan dan hak-hak tersebut.
istimewa diplomatik.8 Ketentuan- Itulah sebabnya para pejabat diplomatik
ketentuan hukum Konvensi Wina 1961 menikmati kekebalan keistimewaan tertentu.
dalam pasal 22-33 telah mengatur Adapun alasan-alasan untuk memberikan
secara rinci mengenai hak-hak diplomatik tersebut adalah sebagai berikut:
kekebalan dan keistimewaan terhadap a. Para diplomat adalah wakil-wakil
pejabat diplomatik dalam pelaksanaan negara
tugas-tugasnya. b. Mereka tidak dapat menjalankan tugas
Apabila pejabat diplomatik tidak secara bebas kecuali jika mereka
melaksanakan tugas-tugasnya yang diberikan kekebalan-kekebalan
berhubungan langsung dengan dinas diplomatik tertentu. Jelaslah bahwa jika mereka
dan melakukan tindakan-tindakan lainnya yang tetap tergantung dari “good will”
melanggar ketentuan internasional maka pemerintah mereka mungkin
pejabat diplomatik tersebut dapat dikenakan terpengaruh oleh pertimbangan-
persona non grata oleh negara penerima. pertimbangan keselamatan
Menurut Konvensi Wina tahun 1961 negara perorangan.
pengirim dapat mencabut kekebalan dari
7
Pasal 31 Konvensi Wina 961.
8 9
http://tyokronisilicus.wordpress.com/2010/04/17/keisti Konvensi Wina 1961 Pasal 32.
10
mewaan-dan-kekebalan-diplomatik-menurut-hukum- Sumaryo Suryo Kusumo, Op.Cit, Hal.139.
11
internasional-tinjauan-yuridis-konvensi-wina-1961/ Edy Suryono dan Moenir Arisoendha,Op.Cit,hal.49.
86
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
c. Jelaslah bahwa jika terjadi gangguan tersebut oleh pemerintah negara pengirimnya
pada komunikasi mereka dengan karena sudah tidak disenangi lagi (pesona non
negaranya, tugas mereka tidak dapat grata) jika terjadi kejahatan yang sangat serius
berhasil.12 dan melibatkan pejabat diplomatik di negara
Meskipun para pejabat diplomatik diberikan penerima dan negara penerima tidak bisa untuk
kekebalan-kekebalan terhadap yuridiksi menggunakan persona non grata kepada
peradilan negara penerima baik yurisdiksi sipil pejabat diplomatik tersebut, karena tindak
maupun kriminal. Sebaliknya kekebalan kejahatan yang dilakukannya sangat melanggar
tersebut dapat dihapus.13 Kekebalan seorang undang-undang yang berlaku dan juga dianggap
pejabat diplomatik tersebut dapat dihapus merugikan negara penerima, maka Konvensi
seperti yang terdapat dalam Konvensi Wina Wina 1961 memuat ketentuan bahwa negara
tahun 1961 pasal 32. Pelanggaran atau kegiatan penerima dapat meminta kepada perwakilan
diplomatik yang bertentangan dalam Diplomatiknya agar kekebalan diplomatik
pelaksanaan tugas seorang pejabat diplomatik pejabat diplomatik tersebut dapat ditanggalkan
dijelaskan juga dalam Konvensi Wina 1961 dengan maksud agar setelah ditanggalkannya,
pasal 41. pejabat diplomat tersebut dapat diadili oleh
Apapun yang tidak dapat diterima dalam pengadilan di negara penerima.
kebiasaan-kebiasaan diplomatik secara umum Seorang pejabat diplomatik pada dasarnya
adalah jika dalam mengumpulkan keterangan- memiliki hak keistimewaan dan kekebalan dari
keterangan itu ditempuh dengan cara sembunyi negara penerima. Perbuatan atau kegiatan
atau gelap termasuk pembelian-pembelian yang bertentangan dengan ketentuan-
melalui agen-agen yang ada dinegara penerima, ketentuan yang terdapat dalam pasal 41
atau bahkan memanfaatkan orang-orang Konvensi Wina 1961 :
setempat secara intensif dan berlebih-lebihan 1. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
sebagai sumber informasi apa saja yang para diplomat asing yang dianggap
dianggap sensitif. Demikianlah apapun alasan politis maupun subsersif dan bukan saja
yang dipakai untuk mempersonanon grata kan dapat merugikan kepentingan nasional
seseorang diplomat atas dasar spionase, tetapi juga melanggar kedaulatan suatu
konspirasi, ancaman keamanan, negara penerima.
penyalahgunaan hak-hak istimewa dan lain- 2. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
lainnya, selalu dilaksanakan sesuai modalitas tersebut jelas-jelas melanggar
dan prosedur yang ditetapkan negara peraturan hukum dan peraturan
penerima.14 Tanpa merugikan hak-hak istimewa perundang-undangan.
dan kekebalan hukum pejabat diplomatik, 3. Kegiatan-kegiatan yang dapat
semua yang menikmati kekebalan dan digolongkan sebagai kegitan spionase
keistimewaan diplomatik di negara penerima yang dapat dianggap mengganggu baik
harus menghormati peraturan yang ada dalam stabilitas maupun keamanan
negara penerima tersebut. internasional negara penerima.16
Kekebalan yang dimiliki pejabat diplomatik
bersifat tidak mutlak tetapi bersifat pribadi atau B. Penanggalan Kekebalan Diplomatik Di
bukan untuk kepentingan pribadi atau bukan Negara Penerima Menurut Hukum
untuk kepentingan pribadi pejabat fungsional Internasional
dalam hal menjalankan tugas diplomatiknya.15 Terlahir dari bentuk sistem hukum
Pada umumnya tugas seorang pejabat internasional serta doktrin kedaulatan negara
diplomatik berakhir karena sudah habis masa dan doktrin persamaan antara negara-negara,
jabatan yang diberikan tapi bisa juga karena pertanggungjawaban negara merupakan asas
ditarik kembali seorang pejabat diplomatik dasar hukum internasional.
Pertanggungjawaban negara menetapkan
12
Sumaryo Suryokusumo, Op.Cit, Hal.2. bahwa setiap kali suatu negara melakukan
13
Edy Suryono dan Moenir Arisoendha. Op.Cit, Hal.60.
14
Ibid.
15 16
http://murtiblogs.blogspot.co.id/2013/04/hak- http://mukahukum.blogspot.co.id/2010/02/pelanggaran
kekebalan-dan-keistimewaan.html?m=1 -yang-dilakukan-pejabat-staf.html?m=1
87
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
tindakan yang melawan hukum internasional 37, berinisiatif mengajukan gugatan maka
terhadap negara lain, maka hal ini akan menyebabkan dia kehilangan
pertanggungjawaban internasional wajib hak untuk memohon kekebalan dari
ditegakkan di antara keduanya. Pelanggaran yurisdiksi negara penerima jika ada
kewajiban internasional akan menimbukan gugatan balik yang berhubungan langsung
kewajiban untuk melakukan tindakan dengan gugatan semula.
perbaikan.17 4. Penanggalan kekebalan didalam tuntutan
Dalam pelaksanaannya para pejabat pengadilan perdata atau administrasi tidak
diplomat tersebut seringkali melakukan dengan sendirinya menanggalkan
pelanggaran. Para pejabat diplomat ini kekebalan diplomatik dalam eksekusi
seringkali mengandalkan hak dan kekebalan putusan hakim, melainkan harus terdapat
diplomatik itu sendiri untuk melakukan sendiri suatu pernyataan penanggalan
penyalahgunaan tugas dan tanggungjawab. diplomarik secara terpisah.
Seorang wakil negara tersebut tidak seharusya Hak untuk menegakkan kekebalan
berlindung pada atributnya yang memberikan diplomatik adalah negara pengirim tetapi
kekebalan dan keistimewaan pada saat biasanya terlebih dahulu diajukan permohonan
melakukan kegiatan-kegiatan yang melanggar yang dilakukan oleh negara penerima. Baik itu
hukum nasional negara penerima yang dimana dengan adanya pengesahan khusus dari negara
kegiatan tersebut bertentangan dengan fungsi pengirim atau hanya diwakilkan oleh kepala
dan tugasnya sebagai seorang perwakilan perwakilan diplomatik. Hal tersebut sesuai
negara terlebih hanya anggota keluarganya dengan Konvensi Wina 1961, antara lain :
saja. Dalam hal ini, jika terjadi pelanggaran 1. Negara penerima, setiap waktu dan tanpa
terhadap hukum nasional negara penerima harus memberikan penjelasan atas
perwakilan diplomatik tetap memiliki kekebalan keputusannya, dapat memberitahukan
dari yurisdiksi negara penerima karena itu kepada negara pengirim bahwa kepala
merupakan bagian dari kekebalan dan perwakilan atau salah seorang anggota staf
keistimewaan yang sudah diatur dalam perwakilan tersebut tidak dapat diterima
Konvensi Wina 1961. baik. Dalam keadaan demikian negara
Meskipun para pejabat diplomatik diberikan pengirim sepatutnya harus memanggil
kekebalan-kekebalan terhadap yurisdiksi kembali orang yang bersangkutan atau
peradilan negara penerima baik yurisdiksi sipil mengakhiri hilangnya kekebalan
maupun kriminal, tetapi kekebalan tersebut merupakan hal yang tidak umum.
dapat ditanggalkan atau dihapus. Mengenai 2. Negara penerima memberikan kekebalan
penanggalan atau penghapusan kekebalan dan keistimewaan kepada orang-orang
diplomatik ini ditentukan dalam Pasal 32 yang berhak memperolehnya pada waktu
Konvensi Wina 1961. kedatangan mereka di wilayahnya, atau
setelah menerima pemberitahuan
Pengertian penanggalan kekebalan mengenai pengangkatan mereka jika
18
diplomatik ialah : mereka sudah berada di wilayahnya.19
1. Kekebalan agen diplomatik dan orang- Kelalaian dan kegagalan negara penerima
orang yang menikmati kekebalan dari dalam memberikan perlindungan terhadap
yurisdiksi negara penerima sebagaimana kekebalan diplomatik merupakan suatu bentuk
yang diatur dalam pasal 37, dapat pelanggaran terhadap konvensi, oleh karenanya
ditanggalkan oleh negara pengirim. negara penerima wajib bertanggung jawab atas
2. Penanggalan harus dinyatakan dengan terjadinya hal yang tidak menyenangkan
tegas. tersebut.
3. Jika agen diplomatik dan orang-orang yang Kekebalan dan keistimewaan bagi
memperoleh kekebalan bedasarkan pasal perwakilan asing di suatu negara pada
hakikatnya dapat digolongkan dalam 3 kategori
17
Ibid. :
18
Sri Wartini, Efekifitas Penanggalan Kekebalan Diplomatik
Sebagai Bentuk Perlindungan Negara Penerima, Jurnal
19
Hukum dan Keadilan.Vol.2.No.1,1999,hal.134. Sumaryo Suryokusumo, Op.Cit, Hal.147.
88
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
89
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
90
Lex Crimen Vol. V/No. 4/Apr-Jun/2016
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nega
ra, diakses 2 April 2015.
http://cwiexz.blogspot.com/2011/01/implikasi-
persona-non-grata-terhadap.htm
http://repository.unand.ac.id/15020/
http://akucintahukum.blogspot.com/2012/10/
pengertian-diplomatik-dan-
hukum.html?m=1
http://pkndisma.blogspot.com/2013/02/kekeb
alan-dan-keistimewaan-perwakilan.html.
http://muhammadchoirulrosiqin.wordpress.co
m/category/hukum-internasional/
htttp://www.zonasiswa.com/2014/11/perwakil
an-diplomatik-tingkatan-tugas.html
http://pkndisma.bolgspot.com/20112/12modul
-perwakilan-diplomatik.html?m=1
https://tyokronisilicus.wordpress.com.2010/04
/17/keistimewaan-dan-kekebalan-
diplomatik-menurut-hukum-internasional-
tinjauan-yuridis-konvensi-wina-1961/
http://lawlowlew.blogspot.co.id/2013/07/huku
m-diplomatik-dan-konsuler
http://murtiblogs.blogspot.co.id/2013/04/hak-
kekebalan-dan-keistimewaan.html?m=1
http://mukahukum.blogspot.co.id/2012/02/pel
anggaran-yang-dilakukan-pejabat-
staf.html?m=1
91