Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

FILUM MOLUSKA

NAMA : AINUN REGITA CAHYANI ASNAR


NIM : H041171304
KELAS : BIOSISTEMATIKA HEWAN B

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
dibuat guna memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Biosistematik Hewan dengan tema
“Phylum Mollusca”. Makalah ini membahas diantaranya tentang Pengertian Phylum Mollusca,
Ciri, Klasifikasi, Kelas, dan Peran Phylum Mollusca.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah dan masih jauh
dari kesempurnaan. Mohon kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun sangat di
harapkan guna memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi
pembaca.

Makassar, 19 Maret 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mollusca berasal dari bahasa Latin, Mollis yang berarti lunak. Jadi, jika ditinjau dari asal
katanya, Mollusca berarti hewan yang memiliki tubuh lunak. Molluscamencakup hewan-hewan
yang bersifat triploblastik celomata dengan sebaran habitat yang sangat luas. Tubuh Mollusca yang
lunak sebagai ciri utama dari phylum ini umumnya dilindungi oleh suatu cangkang yang keras.
Mollusca memiliki sifat kosmopolit, di mana hewan-hewan ini memiliki
daerah persebaran yang sangat luas. Mollusca dapat ditemukan di darat, air tawar, maupun air
laut. Dengan persebaran ang sangat luas tersebut, Mollusca menjadi phylum dengan anggota
spesies terbesar kedua setelah Arthropoda.
Diperkirakan ada 75 ribu jenis, ditambah 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Tubuh Mollusca
yang lunak sebagai ciri utama ini dilindungi oleh suatu cangkang yang keras. Ukuran tubuh
Mollusca sangat bervariasi mulai dari yang panjangnya hanya beberpa millimeter hingga dapat
mencapai panjang 18 meter. Bentuk tubuhnya pun sangat bervariasi yang bersifat Simetri Bilateral.
Sistem klasifikasi modern, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yakni Amphineura,
Gastropoda, cephalooda, Pelecypoda (Bivalvia), Scaphopoda, Pembagian ini didasarkan pada ciri
morfologi, struktur tubuh, anatomi dan fisiologis dari hewan-hewan tersebut. Masing-masing kelas
tersebut memiliki ciri tersendiri yang sangat khas dan berbeda dengan kelas-kelas yang lain.
Phylum Mollusca memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Beberapa
spesies dari Phylum ini menjadi sumber protein bagi manusia. Selain itu, Mollusca juga dapat
menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang bagi beberapa cacing parasit yang sangat
merugkan bagi manusia. Anatomi mollusca relatif mirip dengan vertebrata. Hal ini menyebabkan
banyak ahli memperkirakan bahwa vertebrata dan moluska masih memiliki kedekatan hubungan
evolusi. Hal ini diperkuat pula dengan kenyataan bahwa moluska, terutama Cephalopoda,
memiliki otak yang berkembang baik dan beberapa di antaranya terbukti memiliki kemampuan
mengingat yang kuat.Inilah ciri-ciri moluska. Mollusca memegang peranan yang sangat penting
dalam kehidupan, terutama dalam kehidupan. Beberapa spesies dari phylum ini menjadi sumber
protein bagi manusia. Selain itu, Mollusca dapat menjadi hama bagi pertanian dan menjadi inang
bagi beberapa cacing parasit yang sangat merugkan bagi manusia.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Phylum Mollusca?
2. Bagaimana Ciri-ciri Phylum Mollusca?
3. Bagaimana struktur Phylum Mollusca?
4. Bagaimana klasifikasian dari Phylum Mollusca?
5. Bagaimana peranan dari Phylum Mollusca dalam kehidupan?

Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mengetahui pengertian dari phylum Mollusca.
2. Untuk mengetahui karakteristik atau sifat dari phylum Mollusca.
3. Untuk mengetahui pengklasifikasian dari phylum Mollusca.
4. Untuk mengetahui peranan Mollusca dalam kehidupan.
5. Untuk membantu pembaca memahami materi tentang Phylum Mollusca.
6. Sebagai salah satu syarat dalam memperoleh nilai Zoologi Invertebrata.
7. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat dalam upaya pemanfaatan Phylum Mollusca dalam
berbagai sektor kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mollusca
Mollusca berasal dari kata Mollis dalam bahasa latin yang berarti lunak. Tubuh simetri
bilateral dan terdiri atas kepala di bagian depan, kaki di bagian ventral dan massa jerohan di bagian
dorsal (sugiri, 1989). Mollusca adalah satu dari tiga phylum terbesar dalam kingdom Animalia.
Mollusca memiliki sekitar 10.000 spesies yang masih hidup. Dengan ddemikian, Mollusca hanya
kalah jumlah pesies dari Arthropoda (Marshall, 1972).

Mollusca terdiri dari tiga bagian utama yaitu:

Gambar 1.1. Anatomi Pada Tubuh Mollusca

1. Kaki
Kaki merupakan perpanjangan/penjuluran dari bagian Ventral tubuh yang berotot. Kaki
berfungsi untuk bergerak. Pada sebagian mollusca kaki telah termodifikasi menjadi tentakel
yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
2. Massa Viseral
Massa viseral adalah bagian tubuh yang lunak dari mollusca. Di dalam massa viseral terdapat
organ-organ seperti organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa viseral dilindungi
oleh mantel.

3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi massa viseral. Mantel membentuk suatu
rongga yang disebut rongga mantel. Di dalam rongga mantel berisi cairan. Cairan tersebut
adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi dan anus.

Strukur dan fungsi tubuh

1. Sitem syaraf
Sistem syaraf mollusca terdiri dari cincin syaraf. Sistem syaraf ini mengelilingi esofagus
dengan serabut saraf yang menyebar. Sistem pencernaan mollusca sudah terbilang lengkap terdiri
dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Mollusca juga memiliki lidah bergerigi yang
berfungsi untuk melumatkan makanan. Lidah bergerigi itu disebut radula.
2. Pencernaan Mollusca
Saluran pencernaan lengkap, dimulut terdapat radula, kecuali pada pelecypoda dan mulut
berhubungan dengan esophagus, perut dan usus yang melingkar. Anus terletak pada tepi dorsal
rongga mantel di bagian posterior. Sisa pencernaan berbentuk pellet yang padat.
3. Pernapasaan Mollusca
Alat pernapasan mollusca kebanyakan adalah sepasang insang atau lebih yang dinamakan
ctenidia, beberapa jenis mempunyai “paru-paru” atau kedua-duanya.Tiap insang terdiri atas
sebuah sumbu pipih yang memanjang di bagian tengah, dan pada sisi-sisinya terdapat filament.
4. Peredaran Darah Mollusca
Jantung mollusca terdiri atas dua serambi (auricle) dan sebuah bilik (ventricle), terdapat
dalam rongga pericardium. Bilik memompa darah ke aorta, beberapa arteri dan menuju sinus
dalam organ atau jaringan. Peredaran darah terbuka, artinya darah tidak melalui pembuluh darah.
5. Cara Hidup Mollusca
Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan organisme lain. Misalnya ganggan, ikan,
ataupun mollusca lainnya. Mollusca hidup di air maupun di darat. Mollusca yang hidup di air
contohnya sotong dan gurita. Sedangkan yang hidup di darat contohnya siput.
6. Reproduksi Mollusca
Mollusca bereproduksi secara seksual. pada umumnya organ reproduksi jantan dan betina
pada umumnya terpisah pada individu lain (gonokoris). Namun, meski begitu jenis siput tertentu
ada yang bersifat Hermafrodit. Fertilisasi dilakukan secara internal ataupun eksternal.
B. Karakteristik Mollusca
Moluska adalah anggota dari filum sangat besar dan beragam aminals invertebrata yang
dikenal sebagai mollusca. filum menyediakan beberapa hewan paling akrab, termasuk univalves
(kelas Gastropoda), bivalvia (kelas Bivalvia) dan cephalopoda (kelas cephalopoda). Filum
mollusca juga termasuk kurang dikenal froms menyedot sebagai Chitons (kelas Polyplacophora)
dan gading menjual (kelas Scaphopoda), antara lain.
The mollusca dari sektor Antartika dan sub-Antartika Samudra selatan dijelaskan cukup baik,
sedikit pun beberapa 1.200 moluska diidentifikasi dari daerah, yang didominasi oleh gastropoda
diikuti oleh bivalvia (Lince et al. 2006). Sampai saat ini kita tahu kira-kira tujuh puluh enam
morfospesies molluscan dari lima kelas dari wilayah HIMMI. banyak di antaranya terlalu kecil
untuk ditangkap sebagai bycatch dan hanya taksa yang lebih besar seperti cumi, siput besar atau
kerang akan akrab bagi pengamat. Namun penting untuk membuat pengamat menyadari Divercity
moluska mereka cenderung encounther.
Mollusca adalah hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini tripoblastik {
mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan
endoderm (lapisan dalam) }, bilateral simetri, umumnya memiliki mantelyang dapat menghasilkan
bahan cangkok berupa kalsium karbonat. Cangkok tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar)
yang terbuat dari zat kapur misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot.(Drs. Adun Rusyana,
M.Pd. : 86)
Cangkok kerang ini terdiri dari dua belahan, sedangkan cangkok siput berbentuk seperti
kerucut yang melingkar. Perbedaan lainnya, kaki siput tipis dan rata. Fungsinya adalah untuk
berjalan dengan cara kontraksiotot. (Drs. Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
Mollusca mempunyai alat pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai
radula (lidah perut) sampai dengan anus terbuka didaerah rongga mantel. Pernapasan dilakukan
dengan menggunakan insang atau “paru-paru”, mantel atau oleh bagian epidermis. Alat eksresi
berupa ginjal. Sistem syaraf terdiri atas tiga pasang ganglion yaitu ganglion cerebral, ganglion
visceral dan ganglion pedal yang ketiganyadi hubungkan oleh tali-tali saraf longitudinal. (Drs.
Adun Rusyana, M.Pd. : 87).
C. Ciri-ciri Mollusca:

1. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.


2. Habitatnya di ait maupun darat
3. Merupakan hewan triploblastik selomata.
4. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
5. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
6. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
7. Organ ekskresi berupa nefridia
8. Memiliki radula (lidah bergigi)
9. Hidup secara heterotrof
10. Reproduksi secara seksual

D. Klasifikasi Phylum Mollusca


1. Caudofoveata
Caudofoveata adalah kelas kecil di dalam filum Mollusca, juga dikenal sebagai
Chaetodermomorpha. Chaetodermomorpha mencakup kelompok mollusca dengan bentuk tubuh
silindris dan tidak mempunyai cangkang. Panjang tubuh 2mm sampai 14mm. Tidak mempunyai
kaki, dan mantel menutup seluruh tubuh. Sebagai pengganti cangkang, seluruh tubuh tertutup sisik
yang mengarah keposterior. Sisik tertanam pada kutikula yang mengandung khitin yang dihasilkan
epidermis mantel.
Chaetodermomorpha terlihat seperti cacing dengan tubuh silinder simetris bilateral hingga
sekitar 80 mm, yang mana perisai kaki subrostral ( bagian transversal ) adalah rudiment kaki yang
tersisa. Tubuh tidak memiliki kepala yang pasti atau subdivisi lainnya dan seringkali ujung anterior
dan posterior tidak dapat dibedakan. Mulut dan anus adalah terminal di ujung yang berlawanan
dari tubuh. Tubuh dapat dibagi menjadi 5 wilayah perkiraan. Tubuh dibatasi secara eksternal oleh
kutikula chitinous dan ditutupi dengan spikula berkapur yang terjadi sebagai sisik dan, pada ujung
posterior , sebagai duri yang relatif besar: bentuk dan distribusi struktur ini spesifik spesies.
Pelindung kaki dan rongga pallial ( bagian melintang ) adalah satusatunya daerah yang tidak
ditemukan oleh sisik atau duri. Perisai kaki memiliki epitel ciliar cuticularised dan biasanya
terletak pada posisi post-oral dengan ekstensi anterolateral yang mengapit mulut. Bentuk dan
posisi pelindung kaki adalah karakteristik untuk masing-masing. Perisai kaki mengandung banyak
sel sensorik dan sel lendir dan tampaknya merupakan area kelenjar yang terkait dengan pemilihan
dan asupan makanan. 9 Rongga pallial posterior , berbentuk lonceng adalah terminal dalam posisi
dan selalu berisi sepasang insang lamellate ( ctenidia ) yang memproyeksikan ke luar dan di mana
lamella luar lebih besar dari yang dalam.
Rongga pallial juga mengandung anus medio- ventral dan dua saluran mukosa, yang membuka
secara ventrolateral; yang terakhir membentuk gonoducts sekunder yang berpasangan. Saluran
pencernaan dimulai dengan rongga bukal evertibel, yang mengarah ke faring besar yang dilengkapi
dengan organ kelenjar. Ada radula ventral di mana gigi , pada beberapa spesies, direduksi menjadi
gigi kecil saja. Hanya gigi radular yang sclerotised secara normal meskipun ujung struktur aksesori
juga dapat diperkuat. Pelat basal biasanya terletak pada bidang pada sudut kanan terhadap gigi
radular . Esofagus postradular mengarah ke midgut pendek dan lebar yang terbagi menjadi kelenjar
pencernaan medioventral yang besar dan dengan demikian menuju usus sempit yang tidak tertutup,
dan rektum terminal.
Chaetodermomorpha hidup sebagai benthos laut didalam liang dengan kepala berada dibagian
bawah untuk memekan sedimen, dan bagaian ujung posterior mencuat diatas lubang. Pada ronnga
mantel diujung posterior terdapat insang bipectinate. Beberapa ciri khas sisitem organ mollusca
tidak dijumpai pada chaetodermomorpha, bahkan beberapa spesies tidak mempunyai radula.
Terdapat sekitar 70 spesies, dioecious,semuanya termasuk dalam satu ordo caudofoveata.

2. Solenogastres
Seperti halnya Caudofoveata, solenogaster juga termasuk diantara moluska tanpa cangkang
Aplacophora yang sedikit diketahui. Solenogaster memiliki kulit luar yang kokoh, kutikula, yang
diperkuat dengan paku berkapur, yang disebut spiculi. Bagi mata telanjang, paku-paku itu
memberikan Solenogaster penampilan yang mengkilap dan berbulu. Berbeda dari caudofoveatan
yang hidup di darat, Solenogaster pada umumnya hidup dengan cnidaria, misalnya karang, yang
polipnya mereka makan. Sebagian besar spesies mengambil mangsanya menggunakan radula
mereka dan menelannya. Lainnya menusuk kulit mereka dan menyedot cairan sel dari mereka.
Pada spesies-spesies itu, radula sering dikurangi, yang merupakan kasus sekitar sepertiga dari
semua spesies solenogaster. Jadi radula hadir juga diantara Solenogastres , menunjuk sekali lagi
ke arah kesimpulan bahwa radula adalah karakter moluska yang sangat tua.
Karakter yang sangat istimewa dari solenogaster adalah galur ventral dengan kaki pendek
yang belum sempurna, yang benar-benar berkurang di antara kerabat mereka, caudofoveatans.
Kelenjar di lubang ventral solenogaster juga menghasilkan lendir, sehingga hewan bisa merangkak
seperti siput. Pelindung kepala, seperti diantara caudofoveatan, tidak ada, tetapi solenogaster
malah memiliki alur kepala dengan banyak sel indera. Berbeda dengan caudofoveatans,
solenogaster adalah hermafrodit, yang mengubah jenis kelamin mereka selama hidup mereka
(mirip dengan sandal lemas ): Spesimen yang lebih muda hidup sebagai laki-laki, sedangkan yang
lebih tua adalah perempuan. Pemupukan terjadi secara internal setelah sanggama, tidak seperti
pemupukan eksternal di antara caudofoveatans. Namun, keduanya, memiliki kesamaan
perkembangan larva melewati tahap larva planktontik dari jenis trochophora. Dalam hal ini,
caudofoveatans dan solenogaster masih sangat dekat dengan cacing tersegmentasi Annelida , yang
juga berkembang melewati tahap larva yang serupa.

3. Kelas Polylacophora (Amphineura)


Klasifikasi Kelas Polylacophora (Amphineura)
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Amphineura
Ordo : Polyplacophora
Famili : Chitondae
Genus : Chiton
Spesies : Chiton sp
Menuuurut (Linneaus, 1769)

Polyplacophora (Amphineura) adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang


belakang yang termasuk dalam filum Mollusca. Contoh yang terkenal dari kelas ini adalah Chiton
sp. Chiton sp termasuk dalam kelas polyplacophora. Chiton sp memiliki struktur yang sesuai
dengan kebiasaan melekat pada batu karang dan cangkang mirip hewan lainnya. Apabila disentuh,
akan melekat erat pada batu karang. Hewan ini berjalan merayap perlahan-lahan pada dasar laut
di batu-batuan yang lunak. Sendi-sendi yang dimilikinya dapat dibengkokkan sehingga tubuhnya
dapat dibulatkan seperti bola.
Habitat Chiton sp ini adalah di laut, di daerah pantai sampai kedalaman sedang, dan
memakan rumput laut dan mikro organisme dari batu karang. Tubuhnya bilateral simetri, dengan
kaki di bagian perut (ventral) memanjang. Ruang mantel dengan permukaan dorsal, tertutup oleh
8 papan berkapur, sedangkan permukaan lateral mengandung insang.
Bentuk Struktur tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetris bilateral. Mulut tidak berkembang
baik, mulutnya dilengkapi dengan lidah parut atau radula dan terletak di bagian bawah kepala
(anterior), sedangkan anus terletak di posterior. Hewan ini tidak memiliki tentakel dan mata.
Permukaan dorsal tubuhnya tertutup mantel yang dilengkapi delapan kepingan kapur yang
mengandung berlapis-lapis serabut insang. Kadang-kadang kepingan itu dibungkus lapisan kitin.
Saluran mantel terdapat di tepi tubuh. Kakinya pipih dan biasanya memiliki lidah parut (radula).
Sistem Organ pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi, faring, perut, usus
halus, anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
Sistem saraf terdiri atas saraf melingkari mulut (cincin esofagus) yang berhubungan dengan
2 pasang cabang/benang saraf ventral, ada sel-sel ganglion pada cabang saraf tetapi tidak
berbentuk ganglion. Alat indera yang utama adalah organ subradula esthetes. Organ subradula
berisi sel-sel indera yang dapat di julurkan untuk memeriksa subrtrat guna mendapatkan makanan.
Sistem peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung yang terdapat pada rongga
perikardium (terdiri dari sepasang auricle dan sebuah ventricle), aorta, dan sebuah sinus.
Sistem ekskresi terdiri atas sepang nephridia yang besar, terletak memanjang di setiap sisi
tubuh kemudian ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara ke arah posterior.Sistem
reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuan sel ovum dan sel sperma yang terdapat pada
individu jantan dan betina. Hewan ini bersifat hermafrodit (berkelamin dua), fertilisasi eksternal
(pertemuan sel teur dan sperma terjadi di luar tubuh). Contohnya Cryptochiton sp atau kiton.
Hewan ini juga mempunyai fase larva trokoper.
Saat ini sudah dibedakan menjadi 3 kelas, yaitu:
1) Aplacophora (tidak bercangkang)
2) Monoplacophora (bercangkang tunggal/satu sisi)
3) Polyplacophora.
4. Monoplacophora

Pada awalnya monoplacophora ditemukan


dalam bentuk fosil. Baru pada tahun 1952 ditemukan spesies hidup di jurang dasar samudera
pasifik di lepas pantai Costa Rica. Monoplacophora termasuk kedalam kelas molluska. Bentuk
tubuhnya seperti siput berukuran 3 mm-3 cm. Tubuh bagian dorsaltertutup sebuah
cangkang, bagian ventral terdapat sebuah kaki yang datar
dan bundar, di bagian lateral dan posterior kaki di kelilingin mantel yang luas. Semua jenis kelas
monoplacophora adalah deposit feeder. Deposit feeder adalah bentos pemakan material organik y
ang terjebak didalam sedimen baik berupa detritusmaupun material organic yang lebih halus.
Bentos pemakan deposit ini biasanyalangsung memasukkan makanannya kedalam tubuhnya.

Anatomi
Monopalcophora terstruktur kuat, sistem pencernaan melingkar, memiliki 2 pasang kelenjar
kelamin (gonad), dan beberapa pasang organ ekskresi (diantaranya 4 yang berfungsisebagai
gonoducts). Sebuah ventrikel bilobed terletak di kedua sisi rectum dan terhubung melalui aorta
yang panjang saluran kompleks dari beberapa pasangan atrium yang pada gilirannya terhubung
ke organ ekskresi. Sistem saraf seperti tangga dan telah lemah dikembangkan oleh
ganglia anterior. Mulut monoplacophora dilengkapi dengan radula, yaitu, setiap baris memiliki
gigi pusat, tiga pasang gigi lateral, dan dua pasanggigi marjinal. Anus terdapat dibagian posterior.

5. Kelas Gastropoda
- Prosabranchia
Memiliki dua buah insang yang terletak di anterior, sistem syaraf terpilin membentuk angka
delapan, tentakel berjumlah dua buah. Cangkang umumnya tertutup oleh operkulum. Contohnya:
Trochus sp.
Sub kelas ini dibagi lagi ke dalam tiga ordo yaitu :
1. Archaeogastropoda , Contoh: Acmaea sp
2. Ordo Mesogastropoda, Contoh: Pleurocera sp
3. Ordo Neogastropoda , Contoh: Urosalpinx sp

- Ophistobranchia
Kelompok gastropoda ini memiliki dua buah insang yang terletak di posterior, nefridia
berjumlah satu buah, jantung satu ruang dan organ reproduksi berumah satu. Kebanyakan hidup
di laut. Contohnya: Aplysia sp
Subkelas ini dibagi kedalam delapan ordo yaitu:
1. Cephalaspidea , Contoh: Bulla sp.
2. Anaspidea, Contoh: Aplysia Sp.
3. Thecosomata, Contoh: Cavolinia sp.
4. Gymnosomata, Contoh: Clione sp.
5. Nataspidea, Contoh: Umbraculum sp.
6. Acochilidiacea, Contoh: Microhedyle sp.
7. Sacoglossa, Contoh: Berthelinia sp.
8. Nudibranchia, Contoh: Glossodoris sp.
- Pulmonata
Bernapas dengan paru-paru, cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapi dengan satu atau
dua pasang tentakel, sepasang diantaranya mempunyai mata, rongga mentel terletak di interior,
organ reproduksi hermaprodit atau berumah satu. Contohnya: Achatina.

Sub kelas ini dibagi menjadi dua ordo yaitu:


2. Stylomatophora, Contoh: Achatina sp.
3. Basomatophora, Contoh: Physa sp.
Gambar. Pylum Gastropoda

Gastropoda adalah kelas Mollusca yang terbesar dan ada sekitar 60.000 spesies. Dalam
bahasa Yunani, Gaster artinya perut dan Podos artinya kaki. Gastropoda merupakan hewan
bertubuh lunak yang bejalan dengan menggunakan perut sebagai kaki. Banyaknya jenis
Gastropoda, hewan ini mudah ditemukan. Hewan ini dapat ditemukan pada air laut, tawar, dan
darat. Kelas Gastropoda bersifat Hermafrodit, yaitu tidak terjadi pembuahan secara sendiri.
Sebagian besar Gastropoda mempunyai cangkang (rumah) dan berbentuk kerucut terpilin
(spiral) dan ada pula Gastropoda yang tidak mempunyai cangkang disebut siput telanjang
(vaginula). Bentuk tubuhnya menyesuaikan dengan bentuk cangkang. Gastropoda dapat bergerak
disebabkan karena adanya kontraksi otot seperti gelomban yang menjalar dari belakang ke depan.
Pada saat bergerak kaki depan memiliki kelenjar untuk menghasilkan lendir yang berfungsi
mempermudah untuk berjalan. Di kepala siput terdapat sepasang tentakel panjang dan sepasang
tentakel pendek. Pada tentakel panjang, terdapat mata. Mata ini hanya berfungsi untuk
membedakan gelap dan terang. Sedangkan pada tentakel pendek berfungsi sebagai indera peraba
dan pembau.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk. Di
dalam mulut terdapat lidah parut atau radula dengan gigi-gigi kecil dari kitin. Selanjutnya terdapat
kerongkongan, kemudian lambung yang bulat, usus halus dan berakhir di
anus. Gastropoda umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan atau disebut hewan herbivore, dan
karnivore.
Gastropoda hidup di darat bernafas menggunakan paru-paru, sedangkan Gastropoda yang
hidup di air, bernapas dengan insang.
Alat ekskresi adalah sepasang protonephridia pada ordo Archeogastropoda, sedangkan
pada Gastropoda yang lain nephridium kanan lenyap. Nephridium terletak didalam massa
visceral, urine di buang bersama dengan aliran air keluar dalam bentuk amonia atau dalam bentuk
senyawa amonium.
Sistem saraf terdiri atas sepasang ganglion otak (ganglion cerebral) di bagian
posterior esofagos yang berhubungan langsung pada saraf mata, tentakel dan statocyst, serta
sepasang ganglion mulut berhubungan dengan rongga mulut. Dari ganglion otak terdapat sepasang
benang saraf ventral yang berhubungan dengan ganglon kaki, dan sepasang lagi ke ganglion sisi
yang berhubungan dengan mantel dan otot columella.
Sistem peredaran darah terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ
transportasi. Darah mengalir dari ventricle (bilik) menuju aorta pendek, kearteri posterior dan
arteri anterior. Arteri posterior memasok darah ke massa visceral sedangkan arteri anterior
memasok darah ke kepala dan kaki.Sistem pencernaan makanan meliputi rongga mulut,
kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, dan usus. Gastropoda mempunyai alat
reproduksi jantan dan betina yang bergabung atau disebut juga Ovotestes. Gastropoda adalah
hewan hemafrodit, tetapi tidak mampu melakukan autofertilisasi

Beberapa contoh Gastropoda adalah bekicot (Achatina fulica), siput air tawar (Lemnaea
javanica), siput laut (Fissurella sp), dan siput perantara fasciolosis (Lemnaea trunculata).
Ciri-ciri Kelas Gastropoda :
1. Hidup di air laut & air payau.
2. Rumahnya terdiri dari satu test yang terputar (terpilin) memanjang melalui satu sumbu.
3. Tubuhnya terdiri dari kepala, kaki dan alat pencernaan.
4. Kepala dilengkapi dengan alat pengunyah yang disebut rongga mantel (berfungsi sebagai
insang pada air laut & berfungsi sebagai paru-paru pada lingkungan darat.
5. Test terdiri dari zat gampingan dan terputar secara spiral melalui satu garis lurus (putaran
involut & evolut).
6. Arah putaran test gastropoda terdiri dari Dextral (searah jarum jam) & Sinistral (berlawanan
putaran jarum jam).

6. Kelas Cephalopoda
Klasifikasi Kelas Cephalopoda
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Sub classis : Dibranchia
Ordo : Teuthoidea
Familia : Loliginidae
Genus : Loligo
Species : Loligo pealii
(Marshall, 1972: 704)

Cephalopoda (Yunani: kephale yang berarti kepala, dan podos artinya kaki) adalah Hewan
yang memiliki alat gerak di bagian kepala. Kelas ini merupakan kelas dengan tingkat evolusi
tertinggi di antara Mollusca. Cephalopoda memiliki habitat di perairan laut. Hewan ini dapat
hidup, baik di lautan dangkal hingga laut dalam.
Tubuh simetri bilateral dengan kaki yang terbagi menjadi lengan-lengan yang dilengkapi
alat pengisap dan system saraf yang berkembang baik berpusat di kepala. Kelas Cephalopoda
memiliki badan lunak dan tidak memiliki cangkang tebal seperti kelas lainnya. Mantelnya
menyelimuti seluruh tubuh dan membentuk kerah yang longgar di dekat leher.
Tubuh Cephalopoda dilindungi oleh cangkok, kecuali Nautillus. Yang termasuk kelas
Cephalopoda, yaitu cumi-cumi (Loligo pealii), sotong (Sepia) dan gurita (Octopus).
Tubuh terdiri atas kepala yang terletak ventral, leher yang pendek dan badan yang
berbentuk tabung dengan sirip pada kedua sisinya. Pada kepala terdapat sepasang mata yang
berkembang sempurna, dan mulut yang terletak diujung dikelilingi oleh delapan tentakel pendek
dan dua tentakel panjang. Pada tangan terdapat mangkuk pengisap, Pada sisi posterior kepala
terdapat sifon. Saluran pencernaan makan pada cumi-cumi telah lengkap dan berkembang dengan
baik dan terdiri dari mulut yang mengandung radula, faring berotot, esophagus, lambung berbentuk
kantung, sekum berdinding tipis, usus, rectum dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri atas sepasang
kelenjar ludah, hati dan pancreas. Pada bagian perut tepatnya sebelah sifon akan ditemukan cairan
tinta berwarna hitam yang mengandung pigmen melanin. Fungsinya untuk melindungi diri. Jika
dalam keadaan bahaya cumi-cumi menyemprotkan tinta hitam ke luar sehingga air menjadi keruh.
Pada saat itu cumi-cumi dapat meloloskan diri dari lawan.
Sistem Respirasi dilakukan dengan menggunakan insang yang berjumlah sepasang di
kanan kiri ruang mantel bagian ventral. Sirkulasi darah dilakukan dengan baik. Alat-alat sirkulasi
terdiri atas jantung dan sejumlah pembuluh darah. Jantung menerima darah dari vena cava anterior
dan vena cava posterior kemudian meuju insang melalui pembuluh darah afferent ke kapiler dan
terjadilah pertukaran O2 dengan CO2. Darah yang mengandung O2 keluar dari masing-masing
insang melalui pembuluh darah efferent menuju aurikel di setiap sisi yang masing-masing
bermuara pada jantung sistemik.
Sistem saraf Cephalopoda terdiri atas beberapa pasang ganglia yang terletaknya berjauhan
dan beberapa saraf penghung dan berpusat di kepalanya menyerupai otak. terdiri atas beberapa
ganglion, yakni ganglion serebral, ganglion pedal serta beberapa ganglion yang lain.
Sistem pembuluh darah cumi-cumi adalah sistem pembuluh darah tertutup, jadi darah
seluruhnya mengalir di dalam pembuluh darah. Hewan ini bernafas dengan insang yang terdapat
di rongga mantel yang juga menyediakan oksigen untuk pernapasan. Alat ekskresi dilakukan
dengan ginjal. Alat reproduksinya terpisah, masing-masing dengan gonad yang terletak dekat
ujung rongga mantel. Reproduksi hewan ini berlangsung secara seksual. Cephalopoda memiliki
organ reproduksi berumah dua (dioseus).Pembuahan berlangsung secra internal dan menghasilkan
telur.
7. Kelas Pelecypoda (Bivalvia)
1. Ordo Taksodonta
Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen, mempunyai gigi yang hampir sama besar
dan berjumlah 35 buah.
2. Ordo Anisomyaria
Mempunyai kisaran umur Ordovisium-Resen. Mempunyai dua muscle scar, dimana muscle
scar bagian belakang (posterior) lebih besar dari anterior, serta mempunyai gigi dan socket
dua buah.
3. Ordo Eulamellibranchiata

Mempunyai anterior muscle scar yang lebih kecil dari posterior muscle scar, tetapi
umumnya sama besar dimana gigi dan susunan giginya tidak sama besar.

Berasal dari bahasa Yunani, Pelekys yaitu kapak kecil dan Pous = kaki. Pelecypoda adalah
binatang yang mempunyai dua cangkang dan kaki yang mirip kapak kecil, disebut jg lempeng
kecil (Lamellibranchia), dalam bahasa latin, lamella adalah lembaran, dan branchia adalah insang.
Cangkang tersebut terkunci seperti engsel sehingga dapat terbuka atau tertutup dengan bantuan
beberapa otot yang besar. Ketika menutup, cangkang berfungsi menutupi atau melindungi tubuh
dari predator lain. Sedangkan disebut Lamellibrankhiata dikarenakan insangnya berbentuk
lembaran-lembaran. Sementara itu antara tubuh dan mantel terdapat rongga mantel. Rongga ini
merupakan jalan masuk keluarnya air. Hewan Bivalvia ialah berbagai jenis kerang, remis dan
kijing. Bivalvia hidup di air tawar, dasar laut, danau, kolam, atau sungai yang lainnya banyak
mengandung zat kapur. Zat kapur ini digunakan untuk membuat cangkangnya.
Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral, pada bagian torsal terdapat:
1. Gigi sendi sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruskan kedua katup.
2. Ligament sendi berfungsi menyatukan katup bagian dorsal dan memisahkan katup sebelah
vertal.
3. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh
tubuh kerang.
4. Mantel adalah jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak.
Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi
untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
5. Insang berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung
pembuluh darah.
6. Kaki pipih bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
7. Di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang
menembus jantung, alat peredaran. Dan alat ekskresi (ginjal).

Cangkok ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu :


1. Lapisan Periostrakumadalah lapisan terluar yang tersusun dari zat kitin atau zat tanduk yang
dihasilkan oleh tepi mantel, sehingga sering disebut lapisan tanduk dan berfungsi untuk
melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya, lapisan ini juga berguna untuk melindungi
cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang.
2. LapisanPrismatik adalah lapisan tengah yang tersusun dari kristal-kristal kapur (kalsium
karbonat) yang berbentuk prisma dan berasal dari materi organik yangg dihasilkan oleh tepi
mantel.
3. Lapisan Nakreas adalah lapisan dalam yang tersusun dari kristal-kristak halus kalsium
karbonat atau sering disebut lapisan induk mutiara yang dihasilkan dari seluruh permukaan
mantel.
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, esofagus yang pendek, lambung, usus, rektum dan
akhirnya bermuara pada anus. Anus terdapat pada saluran yang sama dengan saluran untuk
keluarnya air. Makanan filum ini adalah hewan-hewan kecil yang terdapat dalam perairan
berupa plankton, terutama fitoplankton. Makanan ini dicerna di lambung dengan bantuan getah
pencernaan dan hati. Sisa-sisa makanan dikeluarkan melalui anus.
Hewan seperti kerang air tawar ini memiliki kelamin terpisah atau berumah dua. Umumnya
pembuahan dilakukan secara eksternal dan menghasilkan telur. Sperma terdapat pada bagian yang
berbeda berada didalam gonad yang sama dan mempunyai gonaduct yang sama. Keadaan ini
terdapadat pada Tridacnidae, Pectinidae, Teredinidae, Sphaeriidae air tawar.
Dalam kerang air tawar, sel telur yang telah matang akan dikeluarkan dari ovarium.
Kemudian masuk ke dalam ruangan suprabranchial. Di sini terjadi pembuahan oleh sperma yang
dilepaskan oleh hewan jantan. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi larva glochidium.
Larva ini pada beberapa jenis ada yang memiliki alat kait dan ada pula yang tidak. Selanjutnya
larva akan keluar dari induknya dan menempel pada ikan sebagai parasit, lalu menjadi kista.
Setelah beberapa hari kista tadi akan membuka dan keluarlah Mollusca muda.
AkhirnyaMollusca ini hidup bebas di alam.
Pelecypoda diidentefikasikan sebagai kerang (Anadara sp.), tiram mutiara (Pinctada
margaritifera dan Pinctada mertinsis), kerang raksasa (Tridacna sp.), dan kerang hijau (Mytilus
viridis). Pelecypoda memiliki ciri khas, yaitu kaki berbentuk pipih seperti kapak. Kaki Pelecypoda
dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atau menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada
yang hidup menetap dan membenamkan diri di dasar perairan. Pelecypoda mampu melekat pada
bebatuan, cangkang hewan lain, atau perahu karena mensekresikan zat perekat.

Makanannya berupa hewan kecil seperti protozoa, diatom, dan sejenis lainnya. Insang
Pelecypoda berbentuk lembaran sehingga hewan ini disebut juga Lamellibranchiata. Lembaran
insang dalam rongga mantel menyaring makanan dari air yang masuk kedalam rongga mantel
melalui sifon.

Sistem saraf Pelecypoda terdiri dari tiga pasang ganglion yang saling berhubungan. Tiga
ganglion adalah ganjglion anterior, ganglion pedal, dan ganglion posterior.
Reproduksi Pelecypoda terjadi secara seksual. Organ seksual terpisah pada masing-
masing individu. Fertilisasi terjadi secara internal maupun eksternal.Pembuahan menghasilkan
zigot yang kemudian akan menjadi larva.

8. Kelas Scaphopoda
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Animalia
Divisio : Mollusca
Classis : Scaphopoda
Ordo : Dentaliida
Familia : Dentaliidae
Genus : Dentalium
Spesies : Dentalium vulgare
(Wikipedia, 2013) dan (Linnaeus, 1758)

Scaphopoda disebut juga “tusk shells” atau siput taring, karena bentuk cangkangnya mirip
taring pada umumnya. Scphopoda hidup membenamkan diri pada substrat pasir atau lumpur yang
bersih di laut dangkal tetapi beberapa jenis spesies terdapat pada kedalam 1.850 m. Cangkangnya
tajam berbentuk silinder, taring atau terompet yang kedua ujungnya terbuka, karena disesuaikan
dengan tempat. Scaphopoda termasuk dalam filum Mullosca dan merupakan kelas terkecil dari
mollusca, panjang tubuhnya sekitar 2 mm – 15 cm. Kebanyakan filum skaphopoda memiliki warna
dominan adalah putih-coklat atau putih-hijau. Cangkang skaphopoda berfungsi untuk melindungi
cangkangnya yang sangat lunak. Scaphopoda ini tidak memiliki insang, juga tidak memiliki
jantung dan pembuluh darah.
Dekat mulut terdapat tentakel kontraktif bersilia, yaitu alat peraba. Fungsinya untuk
menangkap mikroflora dan mikrofauna. Sirkulasi air untuk pernafasan digerakkan oleh gerakan
kaki dan silia, sementara itu pertukaran gas terjadi dimantel.
Kaki dan kepala Scaphopoda yang kecil berbentuk seperti probosis, pada kepala terdapat
mulut dan captacula, tetapi tidak ada mata dan tentakel pada alat indera. Captacula berbentuk
filamaen yang kontraktil, dan pada ujungnya terdapat pentolan yang adhesif. Fungsi captacula
untuk menangkap makanan. Makanannya adalah organisme mikroskopis, terutama foraminifera
yang berda di sekitarnya.
Sistem peredaran darah berupa berupa sistem sinus darah, dan tidak mempunyai jantung.
Sistem saraf ganglion dan tidak berpusat. Sistem ekskresi terdiri dari sepasang
nephridia, nephridiopore terdekat dekat anus.
Hewan ini mempunyai kelamin terpisah, baik yang jantan maupun betina melepaskan
sperma dan sel telur nya langsung kedalam air. Jika sel telur ini bertemu maka terjadilah fertilisasi
dan lahirlah scaphopoda baru. Scaphopoda ini memiliki lebih dari 350 spesies dan habitatnya
mulai dari laut dangkal sampai laut dalam, hingga 2000 meter dari permukaan laut.
Peranan Mollusca
Beberapa mollusca sangat berperan dan menimbulkan dampak yang menguntungkan dan
merugikan bagi kehidupan manusia.

1. Mollusca yang menguntungkan


▪ Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang
(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis), sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis
(corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
▪ Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
▪ Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara.
▪ Bahan baku teraso,misalnya cangkang tridacna sp.
▪ Cumi-cumi, siput, tiram, kerang dan sotong merupakan sumber protein hewani yang cukup
tinggi selain enak rasanya.
▪ Cangkang dari berbagai mollusca dijadikan bahan industry dan hiasan karen banyak yang
berwarna sangat indah.
▪ Mutiara yaitu permata yang dihasilkan sejenis kerang dan merupakan komoditas ekspor non
migas yang cukup penting terutama bagi Negara kita.
1. Mollusca yang merugikan
▪ Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
▪ Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
▪ Keong mas adalah musuh para petani yang sering merusak tanaman padi. Begitu pula
bekicot Achatina fulicamerupakan hama tanaman yang sulit diberantas.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi,Filum
Molluscaadalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak.
2. Ciri-ciri Mollusca:
3. Merupakan hewan multiselular yang tidak mempunyai tulang belakang.
4. Habitatnya di ait maupun darat
5. Merupakan hewan triploblastik selomata.
6. Struktur tubuhnya simetri bilateral.
7. Tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel.
8. Memiliki sistem syaraf berupa cincin syaraf
9. Organ ekskresi berupa nefridia
10. Memiliki radula (lidah bergigi)
11. Hidup secara heterotrof
12. Reproduksi secara seksual
13. Klasifikasi Mollusca terbagi atas 5 kelas, yaitu :
14. Kelas Gastropoda
15. Kelas Chepalopoda
16. Kelas Bivalvia atau Pelecypoda
17. Kelas Polyplacophora atau Amphineura
18. Kelas Scaphopoda
19. Peranan mollusca bagi kehidupan manusia terdiri atas :
20. Mollusca yang menguntungkan
▪ Sumber makanan yang mengandung protein tinggi,misalnya: tiram batu (Aemaea sp),kerang
(Anadara sp),kerang hijau (Mytilus viridis),sotong (Sepia sp),cumi-cumi (logio sp),remis
(corbicula jjavanica),dan bekicot (Achatina fulica).
▪ Perhiasan,misalnya tiram mutiara (pinchada margaritifera).
▪ Hiasan dan Kancing,misalnya: dari cangkang tiram batu,Nautilus dan Tiram mutiara, dll.
21. Moluusca yang merugikan
▪ Teredo navalis, merusak kerang-kerang piaran dan bangunan kapal.
▪ Lymnea javanicasebagai inang perantara berbagai cacing fasciola hepatica.
DAFTAR PUSTAKA

Dahuri, R. 2006. Kumpulan Koleksi Bivalvia. Pusat Penelitian Kelautan. Jakarta


Hibberd, Ty and Kirrily Moore. 2009. Field Identification Guide to Heard Island
and McDonnal Islands Benthic InvertebratesI. Australian antartic Division. Australia
Jasin, M., 1984. Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya.Surabaya.
Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid III Edisi V. Erlangga. Jakarta.
Marshall, A.J., 1972. Textbooks of Zoology Invertebrata. The Macmillan Press LTD. London.
Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk Kelas X
Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga.ISBN : 979-781-726-1.
Romimohtarto, K., 2007. Biologi laut. Djambatan. Jakarta.
Sugiri, N., 1989. Zoologi Avertebrata II. IPB. Bogor.
Widayati, Hartini Etik. Biologi. Intan Pariwara
Suwignyo, sugiarti, dkk. 2005. Anvertebrata Air jilid 1. Jakarta: Penebar swadaya
Rusyana, adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Jakarta: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai