Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan wawancara dengan ibu RW 8 dan supervisor jumantik RW 8,

didapatkan masalah utama belum optimalnya peran supervisor dan koordinator

jumantik dalam pencegahan dan penanggulangan DBD di RW 8 Kelurahan Air

Putih Kecamatan Tampan Pekanbaru. Hingga saat ini DBD masih menjadi

masalah di Indonesia. Mengingat obat dan untuk mencegah DBD hingga saat ini

belum tersedia, maka salah satu cara yang efektif dalam pengendalian DBD dapat

dilakukan dengan pemberantasan sarang nyamuk dengan membentuk jumantik di

setiap rumah.

Permasalahan yang ditemukan adalah belum optimalnya peran supervisor

dan koordinator jumantik di RW 8 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan.

Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan berupa mengadakan pelatihan pada

supervisor dan koordinator jumantik. Pelatihan yang kami laksanakan terdiri dari

2 sesi yaitu penyuluhan dan simulasi. Sesi penyuluhan yang disampaikan dokter

muda berisi tentang struktur dan tugas jumantik, alat – alat yang dibutuhkan untuk

mencari jentik, cara pencarian jentik, pencatatan jentik di kartu pemeriksaan

jentik, rekapitulasi oleh koordinator dan supervisor. Sesi simulasi berisi simulasi

pencarian jentik di wadah jentik berupa ember dan di tempat – tempat di sekitar

Posyandu RW 8 kemudian dilanjutkan dengan simulasi rekapitulasi data kartu

pemeriksaan jentik dan simulasi perhitungan Angka Bebas Jentik, House Index,

Container Index dan Brutteau Index. Setelah diadakannya penyuluhan dan

simulasi ini kami berharap para koordinator dan supervisor dapat menjalankan

29
30

tugas sosialisasi, rekapitulasi data dan pemantauan jentik dengan baik. Sehingga

gerakan 1 rumah 1 jumantik dapat berjalan dengan baik nantinya.

Berdasarkan wawancara dengan ibu RW 8 dan supervisor jumantik RW 8

didapatkan bahwa belum adanya buku petunjuk teknis jumantik bagi supervisor

dan koordinator jumantik sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di

RW 8 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan. Alternatif pemecahan masalah

yang dilakukan berupa merancang buku petunjuk teknis untuk supervisor dan

koordinator. Buku petunjuk ini merupakan modifikasi dari pedoman 1 rumah 1

jumantik yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI dan diberikan kepada

supervisor dan koordinator jumantik RW 8 Kelurahan Air Putih Kecamatan

Tampan. Buku petunjuk ini berisi tentang tugas jumantik, cara pemantauan jentik,

cara pemberantasan jentik, cara pengisian kartu jumantik, cara pembuatan laporan

supervisor jumantik, pembuatan laporan koordinator jumantik, cara perhitungan

angka bebas jentik (ABJ), house index(HI), container index (CI), serta brutteau

index (BI), serta interpretasi ABJ, HI, dan CI.

Pelatihan supervisor dan koordinator jumantik serta buku petunjuk teknis

jumantik bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan jumantik.

Notoatmodjo menyebutkan bahwa salah satu yang dapat mempengaruhi sikap

adalah pengetahuan. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki seseorang, maka

seseorang tersebut cenderung memiliki sikap yang baik 11 Supervisor dan

koordinator jumantik yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik

diharapkan dapat mensosialisasikan gerakan ini ke jumantik rumah.

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu RW 8 dan supervisor jumantik

RW 8 didapatkan bahwa belum adanya sarana media informasi yang digunakan


31

koordinator jumantik untuk sosialisasi ke jumantik rumah mengenai gerakan 1

rumah 1 jumantik di RW 8 Kelurahan Air Putih Kecamatan Tampan. Alternatif

pemecahan masalah yang dilakukan berupa merancang flipbook sebagai media

informasi yang digunakan koordinator jumantik untuk sosialisasi ke jumantik

rumah . Tujuan dibuatnya flipbook ini sebagai media informasi untuk sosialisasi

koordinator ke jumantik rumah. Kami berharap dengan adanya flipbook ini

sosialisasi ke jumantik rumah dapat berjalan lancar dan angka bebas jentik dapat

meningkat di RW 8 Kelurahan Air putih Kecamatan Tampan. Perancangan media

informasi untuk sosialisasi ini sesuai dengan saran depkes yaitu media informasi

mengenai gerakan 1 rumah 1 jumantik yang dapat diberikan kepada masyarakat

dapat berupa media poster, banner, buku, iklan, spanduk dll.2

Dari hasil wawancara dengan ibu RW 8 dan supervisor jumantik RW 8

didapatkan bahwa belum adanya form laporan supervisor dan form laporan

koordinator jumantik. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan berupa

merancang form laporan supervisor dan form laporan koordinator. Kami berharap

dengan adanya form laporan supervisor dan form laporan koordinator jumantik,

kegiatan rekapitulasi pencatatan jentik dapat berjalan optimal dan kemudian

supervisor dan koordinator dapat menghitung Angka Bebas Jentik, House Index,

Container Index, dan Brutteau Index yang akan dilaporkan setiap bulan. Hal ini

sesuai dengan anjuran depkes untuk melaporkan hasil angka bebas jentik ke

puskesmas setiap bulannya.2

Dari hasil wawancara dengan supervisor jumantik RW 8 didapatkan

bahwa belum adanya kartu pemeriksaan jentik rumah beserta kantong pelindung

kartu. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan berupa menyediakan kartu


32

pemeriksaan jentik rumah beserta kantong pelindung kartu jentik untuk supervisor

dan koordinator yang akan dibagikan oleh mereka ke setiap rumah dan tempat –

tempat umum di RW 8 agar kegiatan pencatatan jentik oleh jumantik rumah dapat

berjalan dengan baik. Kegiatan pencatatan dilakukan setiap minggu oleh jumantik

rumah.

Dari hasil wawancara dengan supervisor jumantik RW 8 didapatkan

bahwa belum adanya senter dan wadah jentik berupa ember untuk kegiatan

sosialisasi koordinator ke jumantik rumah RW 8. Alternatif pemecahan masalah

yang dilakukan berupa menyediakan senter dan wadah jentik berupa ember untuk

kegiatan sosialisasi koordinator ke jumantik rumah. Senter dan wadah jentik

berupa ember digunakan untuk simulasi pencarian jentik. Dengan adanya senter

dan wadah jentik simulasi diharapkan materi yang disampaikan koordinator ke

jumantik rumah mengenai cara pencarian jentik dapat tersampaikan dengan baik.

Menyediakan kartu pemeriksaan jentik serta kantong pelindung untuk

setiap rumah, menyediakan senter dan wadah jentik berupa ember dapat

memperlancar kegiatan 1 rumah 1 jumantik. Berjalannya gerakan 1 rumah 1

jumantik diharapkan dapat mencegah dan menanggulangi DBD karena peran

jumantik sangat besar dalam membasmi dan memutus mata rantai penularan

jentik nyamuk Aedes Aegypti sebagai pembawa virus DBD. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Asniati bahwa jumantik memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perilaku Ibu dalam melakukan pencegahan DBD. 13

Anda mungkin juga menyukai