Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angin adalah massa udara yang bergerak. Angin dapat bergerak secara
horizontal maupun secara vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktuasi
secara dinamis. Faktor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan
tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain. Angin selalu bertiup dari
tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang lebih
rendah. Jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi, maka angin akan bergerak
secara langsung dari udara bertekanan tinggi ke udara bertekanan rendah. Akan
tetapi, perputaran bumi pada sumbunya, akan menimbulkan gaya yang akan
mempengaruhi arah pergerakan angin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Angin Siklon itu sendiri?
2. Apa Faktor Penyebab Terjadinya Angin Siklon?
3. Ada berapa Macam Angin Siklon?
4. Bagaimana dampak terjadinya Angin Siklon?
5. Daerah mana sajakah di Indonesia yang pernah terkena dampak dari Angin
Siklon?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Angin Siklon itu sendiri.
2. Untuk mengetahui Faktor Penyebab Terjadinya Angin Siklon.
3. Untuk mengetahui Macam-Macam Angin Siklon.
4. Untuk mengetahui Bagaimana Dampak Terjadinya Angin Siklon.
5. Untuk mengetahui Bagaimana Angin Siklon di wilayah Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Angin Siklon


Angin siklon merupakan salah satu jenis angin yang berhembus di Bumi.
Angin siklon adalah angin yang sangat berkaitan dengan tempat dan juga tekanan.
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, angin siklon merupakan angin yang
berhembus menuju atau masuk ke daerah pusat tekanan rendah atau daerah depresi
yang dikelilingi oleh wilayah- wilayah yang merupakan pusat tekanan tinggi, yang
kemudian berputar mengelilingi garis- garis isobar.

Menurut Hukum Buys Ballot, di belahan bumi selatan angin berbias ke kiri
dan ke sebaliknya. Gerakan angin siklon mengikuti hukum ini, sehingga arah putaran
siklon di belahan bumi utara berbeda dengan angin yang berada di belahan bumi
selatan. Gerakan angin siklon yang ada di belahan bumi sebelah utara berlawanan
dengan putaran arah jarum jam. Sementara angin yang ada di belahan bumi selatan
searah dengan jarum jam.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Angin Siklon

2
Menurut Tjasyono.et.al. (1983), pembentukan Angin Siklon harus memenuhi
3 persyaratan sebagai berikut:
(1) adanya konvergensi pada permukaan yang cukup kuat, sehingga dapat menaikan
lapisan udara lembab.
(2) adanya divergensi pada ketinggian tertentu untuk memindahkan udara yang
tertimbun dan menyebabkan permukaan udara turun.
(3) adanya energi yang cukup supaya dapat mempertahankan sirkulasi. Pola
pergerakan vertikal masa udara dalam hubungannya dengan divergensi dan
konvergensi di dalam lapisan troposfer (Barry and Chorley,1976).

C.Macam-Macam Angin Siklon.


Angin siklon dibagi sebagai beberapa bentuk sesuai gerakannya, diantaranya
1. Angin Siklon tropik
Siklon tropik terjadi di daerah tropis, yaitu antara 10 - 20 LU dan 10 - 20 LS.
Sering terjadi di wilayah lautan daripada di daratan, misalnya di Indonesia pernah terjadi
di sekitar Pulau Timor (11(LS). Mengenai wilayah pergerakan siklon tropis. Diameter
angin siklon tropik ± 100.500 km, kecepatannya antara 100 – 500 km/jam. Gradien
barometernya antara 50 - 100 mb. Siklon tropis merupakan bentuk gangguan cuaca
ekstrem, yang terjadi diawali adanya depresi tropis atau pusat tekanan rendah yang
intensif di atas lautan sehingga memicu proses konveksi dan pembentukan awan secara
intensif pula. Akibat pengaruh gaya Coriolis maka terjadilah pusaran awan yang
bergerak ke arah barat atau barat laut. Oleh karena gaya Coriolis ditentukan oleh posisi
lintang tempat, maka gerak siklonik tidak dapat atau sulit terjadi di daerah yang berada
di dekat ekuator. Umumnya pembentukan siklon tropis ini efektif pada daerah lintang di
atas 10o lintang utara maupun lintang selatan. Oleh sebab itu wilayah Indonesia bukan
merupakan daerah pembentukan badai/siklon tropis tetapi posisi geografisnya
berbatasan dengan daerah pembentukan dan lintasan siklon tropis.
Badai/siklon tropis tidak hanya berdampak terhadap daerah lintasannya secara
langsung tetapi berpengaruh pula terhadap kondisi cuaca di sekitarnya. Oleh karena
badai/siklon tropis berpengaruh terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia dan dapat
terjadi di luar periode yang semestinya, maka pemantauan badai/siklon tropis di sekitar
Indonesia penting untuk dilakukan agar informasi mengantisipasi kemungkinan
dampaknya baik berupa cuaca buruk maupun bencana banjir dan longsor. Indonesia
terletak di antara dua benua dan dua samudra memiliki permasalahan cuaca/iklim yang
sangat kompleks. Pergerakan semu matahari yang bergerak utara-selatan sangat besar

3
pengaruhnya terhadap cuaca di Indonesia. Pada saat matahari berada di utara, Benua
Asia mengalami pemanasan sehingga tekanan udara rendah dan di bagian selatan
tekanan udara tinggi, maka angin akan bergerak dari selatan ke utara. Demikian juga
terjadi dengan kondisi sebaliknya.
Pengaruh samudra juga tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan pengaruh
benua. Samudra yang luas merupakan sumber pembentukan siklon tropis. Pengaruh
perbedaan suhu pemukaan laut akan menyebabkan perbedaan tekanan udara dan
berakibat pergerakan massa udara. Perbedaan suhu permukaan laut dan tekanan udara
di wilayah Samudra Pasifik menjadi pertanda adanya kondisi Iklim El Nino. Siklon tropis
maupun El Nino dapat menyebabkan kondisi cuaca atau iklim ekstrem di daerah tropis.
Secara umum proses dan pembentukan kondisi dua fenomena tersebut berbeda, namun
diyakini bahwa kedua fenomena ini membawa pengaruh kondisi iklim ekstrem basah
maupun kering.
Kondisi iklim ekstrem, banjir maupun kekeringan merupakan suatu bencana
yang silih berganti datang dan tingkat bahaya yang sama. Banjir biasanya terjadi sesaat
dalam waktu singkat tidak sampai berbulanbulan, namun bahayanya sama dengan
kekeringan yang terjadi dalam waktu berbulan-bulan. Dalam meteorologi, siklon tropis
(hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun atau angin ribut tergantung pada daerah dan
kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara
umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya dapat bersifat destruktif tinggi,
siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer yang memindahkan
panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi. Daerah
pertumbuhan siklon tropis paling subur di dunia adalah Samudra Hindia dan perairan
barat Australia. Sebagaimana dijelaskan Biro Meteorologi
Australia, pertumbuhan siklon di kawasan tersebut Mencapai rata-rata 10 kali per
tahun. Siklon tropis selain menghancurkan daerah yang dilewati, juga menyebabkan
banjir. Australia telah mengembangkan peringatan dini untuk mengurangi tingkat risiko
ancaman siklon tropis. Tanda-tanda kejadian suatu badai/siklon tropis bisa diperkirakan.
Keberadaan dan pergerakannya pun bisa diamati dengan teknologi. Hanya kadang-
kadang, tanda-tanda badai/siklon dapat diamati dan dirasakan.
2. Angin Siklon Ekstra Tropik
Siklon ekstra tropik terjadi di daerah sedang pada lintang 35° - 65° LU dan 35° -
65° LS, yaitu di sekitar wilayah front. Tempat bertemunya massa angin barat yang panas
dan angin timur yang dingin. Misalnya, Amerika Serikat dan Eropa. Tekanan udara ± 15
mb dan kecepatannya ± 30 km/jam.
Berdasarkan sifatnya dibedakan atas:

 Gelombang udara panas


 Gelombang udara dingin

4
 Gelombang udara panas dingin
 Gelombang udara seimbang
 Gelombang udara lebih panas
 Gelombang udara lebih dingin
3. Angin Siklon Tornado
Angin siklon tornado merupakan jenis angin yang paling cepat dan paling
merusak. Tornado terjadi akibat kolom udara yang berputar kencang yang membentuk
hubungan antara awan cumulonimbus atau dasar awan cumulus denganpermukaan
tanah. Tornado memiliki kecepatan angin mencapai 177 km/jam. Tornado sering terjadi
di Amerika Serikat. Diameter angin siklon tornado antara 100–500 km, panjang
lintasannya mencapai 100 km. Kecepatannya mencapai 700 km/jam.

D. Proses Terjadinya Angin Siklon.

Angin merupakan salah satu komponen abiotik dalam ekosistem. Wujud


aslinya adalah udara, namun jika bergerak akan menimbulkan angin. Pada dasarnya
angin mempunyai banyak manfaat bagi manusia, namun tidak jarang pula bahwa
angin malah menjadi bencana. Jadi, ada dampak positif dan dampak negatif.
Beberapa dampak dari angin siklon antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dampak Positif angin siklon, yaitu:

 Menjaga keseimbangan panas atmosfer bumi


 Mengakhiri kekeringan dan kekurangan air (baca: jenis air) pada wilayah
yang dilewatinya

2. Dampak negatif angin siklon, yaitu:

 Terlalu banyak menimbulkan energi panas


 Menimbulkan gelombang tinggi, hujan deras, dan angin yang berkecepatan
tinggi
 Mengganggu jadwal pelayaran
 Menenggelamkan kapal- kapal yang melintas di lautan
 Menyebabkan tanah runtuh
 Menyebabkan kerusakan langsung di permukaan bumi, melalui:

1. Angin yang berkecepatan tinggi

5
2. Hujan deras
3. Gelombang laut
4. Angin tornado

 Menyebabkan dampak buruk tidak langsung, seperti:

1. Menimbulkan bibit penyakit


2. Ketiadaan listrik
3. Sulitnya transportasi

E. Daerah di Indonesia yang Pernah Terkena Angin Siklon.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) memberikan


peringatan kepada masyarakat untuk mewaspadai siklon tropis yang akan terjadi
beberapa hari ke depan. Siklon tropis yang diberi nama Kenanga ini memiliki
kecepatan angin maksimum di dekat pusat siklonnya mencapai 40 knot atau sekitar
75 km/jam. Dilansir dari situs resmi BMKG, bibit siklon terdeteksi berkembang sejak
Rabu (12/12/2018) lalu di wilayah Samudra Hindia. Setelah itu, menjadi siklon tropis
tiga hari kemudian, Sabtu (15/12/2018) pada jarak sekitar 1.400 kilometer dari
Bengkulu sebelah barat daya Pulau Sumatera. Menurut BMKG, siklon tropis akan
cenderung bergerak ke arah barat daya menjauhi wilayah Indonesia dan diprakirakan
berada sekitar 2.754 kilometer dari wilayah Indonesia dalam 72 jam ke depan. Siklon
ini memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan angin di sebagian
wilayah pesisir barat pulau Sumatera dan peningkatan ketinggian gelombang 2,5-4,0
meter di perairan Kepualauan Mentawai hingga Selat Sunda. Peningkatan kecepatan
angin cenderung disebabkan oleh aliran massa udara dari selatan Indonesia bagian
Tengah.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Siklon merupakan sebutan dalam dunia klimatologi di mana cuaca


berlangsung ekstrim. Angin Siklon punya beberapa macam seperti Angin Siklon
Tropik, Angin Siklon Ekstra Tropik, dan Angin Siklon Tornado.

Sumber utama energi raksasa penggerak angin siklon berasal dari proses
kondensasi yakni yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang
bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air
akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air
akan terkumpul menjadi energi penggerak dari angin siklon. Selain udara lembab
juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan
angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut
berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi
hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena siklon tropis.

Penyebab matinya sebuah angin siklon adalah ketika siklon tersebut


meninggalkan perairan pasokan energi uap air akan berkurang. Lalu ketika siklon
menuju daratan lebih cepat dingin dari pada perairan sehingga udara naik menjadi
lebih dingin. Selain itu contour atau topografi daratan yang dapat mengahambat aliran
angin.

Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung yaitu berupa angin
kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat pada daerah-daerah yang dekat dengan
tempat timbulnya siklon. Namun pengaruh siklon ini tidak mutlak selalu
terjadi.Timbulnya hujan lebat dan angin kencang karena pengaruh oleh posisi dan
besarnya (intensitas) siklon, tergantung pula pada faktor sirkulasi udara di wilayah
Indonesia.Terkadang ketika ada indikasi tumbuh siklon, pada beberapa wilyah
kecenderungan cuacanya terlihat memburuk. Tetapi ketika siklon itu sudah matang
atau sudah diberi nama, yang timbul di Indonesia justru hanya angin kencang dan

7
gelombang tinggi (kecuali daerah yang mempunyai radius 500 km dari pusat siklon
yang lebih sering mengalami hujan lebat). Kemudian di saat siklon tersebut sudah
menjauhi wilayah Indonesia atau ketika intensitasnya sudah melemah justru cuaca
bagian Selatan cenderung banyak hujan lebat.Itu semua tidak mutlak terjadi,
tergantung dari sirkulasi udara di atas wilayah Indonesia.

B. Saran

Meskipun Indonesia bukanlah daerah lintasan siklon dan menerima pengaruh secara
langsung, sebaiknya pemerintahan dan penduduk Indonesia dapat mempersiapkan diri
untuk penanggulangan dari pengaruh siklon tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Asrianti, P., Bey, A., dan Ilhamsyah, Y. 2013. Kajian Beberapa Karakteristik
Siklon Tropis (Kasus Topan Choi-wan dan Nida di lautan Pasifik Utara bagian
Barat). Depik, 2(3): 154-161 Desember 2013 ISSN 2089-7790.

BMKG. 2010. Learn About TC “Dampak Siklon Tropis”


http://meteo.bmkg.go.id/siklon/learn/07/id (akses tanggal : 18 Nopember, 2016).
Centre for Research on the Epidemiology of Disasters.

Anda mungkin juga menyukai