Anda di halaman 1dari 8

JURNAL INKUIRI

ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)


http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING


(PBL) MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN
DEMONSTRASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS TERHADAP PRESTASI
BELAJAR DAN KETERAMPILAN
METAKOGNITIF
Ira Sawitri1, Suparmi2, Nonoh Siti Aminah3
1 Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
ira_sawitri@yahoo.com
2 Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
suparmiuns@gmail.com
3 Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
nonoh_nst@yahoo.com

Abstrak

Pembelajaran IPA, khususnya Fisika perlu disajikan secara interaktif, inspiratif, dan menyenangkan agar peserta
didik dapat termotivasi untuk berpartisipasi aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh
pembelajaran PBL dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi belajar dan keterampilan
metakognitif antara peserta didik,mengetahui pengaruh pembelajaran PBL dengan metode eksperimen dan
demonstrasi terhadap kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah dan pengaruh interaksi antara pembelajaran
PBL dengan metode eksperimen dan demonstrasi dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar
dan keterampilan metakognitif. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan populasi penelitian
kelas X MIPA MAN 1 Kediri, Kabupaten Kediri.Teknik pemilihan sampel menggunakan cluster random
sampling yaitu pemilihan sampel secara acak dengan menggunakan undian. Sampel populasi ini terdiri dari dua
kelas yaitu kelas eksperimen 1 dengan metode eksperimen dan eksperimen 2 dengan metode demonstrasi . Data
prestasi belajar pengetahuan diperoleh dari tes pilihan ganda, data kemampuan berpikir kritis dan keterampilan
metakognitif diperoleh dari tes uraian, sedangakan prestasi sikap dan keterampilan belajar diperoleh dari hasil
observasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan multivariate of anova menggunakan General Linier
Model.Hasil analisis menunjukkan bahwa pengaruh metode eksperimen lebih baik dibandingkan metode
demonstrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis, prestasi belajar, maupun keterampilan metakognitif.
Kata kunci: problem based learning, metode eksperimen dan demonstrasi, kemampuan berpikir kritis, keterampilan
metakognitif

Pendahuluan pembelajaran dan penilaian autentik untuk


mencapai kompetensi sikap, keterampilan dan
Perubahan merupakan sesuatu yang pengtahuan. Kurikulum 2013 dengan dilandasi
harus terjadi pada bidang pendidikan. pemikiran tantangan masa depan yaitu
Perubahan yang terjadi adalah pergantian tantangan abad ke 21 yang ditandai dengan
Kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya. abad ilmu pengetahuan, knowlwdge-based
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah society dan kompetensi masa depan sesuai
pembelajran dengan memperkuat proses Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013

79
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah keterampilan untuk memecahkan masalah


Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar gejala-gejala fisika yang ada dilingkungannya
Nasional Pendidikan. Penguatan proses dengan menggunakan keterampilan
pembelajaran dilakukan melalui pendekatan metakognitifnya yaitu peserta didik bertanya
saintifik dan pendekatan kontekstual. pada diri sendiri dan memahami masalah,
Pendekatan saintifik yaitu pembelajaran yang merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
mendorong peserta didik lebih mampu dalam menafsirkan dan menganalisis serta
mengamati, menanya, mencoba atau menyajikan hipotesis, merumuskan
mengumpulkan data, mengasosiasi atau generalisasi, dan mengkomunikasikan
menalar, dan mengomunikasikan dalam kesimpulan. Model pembelajaran PBL cocok
kehidupan masyarakat. Pemerintah berusaha diterapkan di SMA karena model pembelajaran
memperbaiki mutu pendidikan melalui kompleks, menuntut keterampilan berpikir
pengembangan sistem pendidikan, diantaranya tingkat tinggi dan kemampuan analisis yang
pada kurikulum 2013 dan Undang-undang baik. Melalui model PBL peserta didik dituntut
tentang sistem pendidikan. untuk lebih aktif dalam melakukan pemecahan
Sesuai dengan Standar Kompetensi masalah.
Lulusan pada Kurikulum 2013 sasaran Ada beberapa metode pembelajaran
pembelajaran mencakup pengembangan ranah fisika yang dapat mendukung model
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang pembelajaran PBL. Metode tersebut antara lain
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. eksperimen, diskusi, proyek, demonstrasi dan
Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki problem solving. Tetapi tidak semua metode
lintasan perolehan proses psikologis yang menunjang untuk meningkatkan keterampilan
berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas metakognitif peserta didik. Beberapa metode
menerima, menjalankan, menghargai, yang menunjang untuk meningkatakn
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan keterampilan metakognitif peserta didik yaitu
diperoleh melalui aktivitas mengingat, demonstrasi, eksperimen dan problem solving.
memahami, menerapkan, menganalisis, Metode eksperimen dan demonstrasi dipilih
mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan karena landasan utamanya ada
abstrak diperoleh melalui aktivitas mengamati, mengembangkan pola pikir saintifik dan
menanya,mengolah, menyaji, menyusun kontekstual.
strategi dan membuat keputusan, sedangkan Fisika merupakan sains atau ilmu
keterampilan konkret diperoleh melalui pengetahauan paling fundamental karena
mencoba, menggunakan alat, memodifikasi, merupaka dasar dari semua bidang sains
menyaji dan mencipta. Karaktersitik (Tipler, 1988:1-2). Hollabourg dalam Sear &
kompetensi beserta perbedaan lintasan Zemansky (2002:xii) menyatakan fisika
perolehan turut serta mempengaruhi merypakan hal yang besar dan hal yang kecil,
karakteristik standar proses. yang lama dan yang baru. Pendapat tersebut
Pembelajaran Problem Based Learning menekankan bahwa fisika sangat penting
(PBL) merupakan salah satu model dipelajari. Berdasarkan hasil wawancara di
pembelajaran termasuk pendekatan saintifik. MAN 1 Kediri, materi Kinematika Gerak
Pemilihan model Problem Based Learning Lurus merupakan salah satu materi yang
(PBL) diharapkan membantu peserta didik dianggap membingungkan peserta didik. Hal
untuk mencapai keberhasilan proses belajar ini dikarenakan banyak variasi soal dari materi
dan menjadikan pembelajaran lebih bermakna. terlalu banyak dan guru kelas cenderung tidak
Hal ini disebabkan karena Problem Based mengajak peserta didik untuk eksperimen di
Learning (PBL) memerlukan keterampilan laboratorium melainkan pembelajaran
guru untuk menyajikan masalah yang bersifat cenderung ceramah dan mengerjakan soal
kontekstual. Melalui model pembelajaran hitung sehingga peserta didik cepat bosan.
Problem Based Learning (PBL) peserta didik Berdasarkan karakteristik fisika, belajar
juga dapat mengembangkan pengetahuan dan fisika bukan hanya mencari jalan penyelesaian

80
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

dari persamaan, tetapi juga mendiskripsikan kinematika gerak lurus diharapkan dapat
belajar tentang suatu fenomena fisika. Peserta membantu peserta didik mengkonstruksi
didik membutuhkan kognisi lebih dari sekedar pengalamannya menjadi pengetahuan yang
kognisi akan tetapi membutuhkan pengetahuan lebih sistematis dan meningkatkan
tentang yang diketahui, memecahkan masalah, keterampilan metakognitif. Dari uraian diatas
membuat perencanaan permasalahan, membuat maka peneliti merasa perlu mengadakan
tahap-tahap pemecahan masalah, memberi penelitian yang berjudul “Pembelajaran Fisika
alasan untuk melakukan pemecahkan masalah Berbasis Problem Based Learning (PBL)
dengan cara yang ditempuhnya, memonitor menggunakan Metode Eksperimen dan
proses belajar dan kemajuannya ke arah tujuan Demonstrasi ditinjau dari Kemampuan
saat melaksanakan rencana serta mengevaluasi Berpikir Kritis terhadap Prestasi Belajar dan
yang sudah dilakukan (Tolga Gok, 2010:116). Keterampilan Metakognitif”.
Hasil wawancara di MAN 1 Kediri guru belum
menerapkan upaya pengenalan metakognitif
secara optimal. Guru kesulitan menerapkan Metode Penelitian
keterampilan metakogntitif secara konsisten
Penelitian ini dilakukan di MAN
karena tuntutan yang diberikan guru untuk
1Kediri. Penelitian ini termasuk dalam jenis
mencapai ketuntasan materi sedangkan waktu
quasi experiment. Variabel terikat pada
(jam tatap muka) di dalam kelas terbatas.
penelitian ini adalah prestasi belajar
Metakognitif berhubungan erat dengan
pengetahuan, sikap, keterampilan dan
konstruktivistik dalam membangun
keterampilan metakognitif . Variabel bebas
pengetahuan peserta didik, strategi
pada penelitian ini adalah penggunaan metode
metakognitif menyadarkan peseta didik dalam
eksperimen dan demonstrasi. Varibel
belajar dan membangun kemampuan berpikir
moderator pada penelitian ini yaitu
kritis peserta didik dengan kata lain peserta
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
didik mengembangkan control eksekutif
Populasi dalam penelitian ini adalah
(excecutive control) pada strategi-strategi
seluruh peserta didik kelas X MIA yang terdiri
belajar daripada secara pasif merespon
dari empat kelas di MAN 1 Kediri Propinsi
lingkungan pembelajaran (Joyce, Weil and
Jawa Timur. Dalam penelitian ini jumlah
Calhoun, 2011). Keterampilan metakognitif
sampel yang diambil 2 kelas dari seluruh
diperlukan kemampuan berpikir tinggi.
populasi peserta didik kelas X MIA 1 dengan
Seseorang yang dapat menggunakan
jumlah peserta didik sebanyak 35 orang dan
keterampilan metakognitifnya maka orang
kelas X MIA 2 dengan jumlah peserta didik
tersebut mempunya kemampuan berpikir kritis
sebanyak 34 orang.
tinggi. Dalam penelitian ini mengacu pendapat
Penelitian ini menggunakan desain
Schraw dan Dennison (2009: 10)
faktorial 2x2 sebagai berikut: Kelas X MIA 1
menggambarkan “kemampuan berpikir dengan
diberi perlakuan pembelajaran Fisika dengan
memperhatikan aspek sebagi berikut
menggunakan metode eksperimen dan kelas X
managemen informasi, merencanakan,
MIA 2 diberi perlakuan pembelajaran Fisika
memonitor, memprediksi dan mengevaluasi”.
dengan menggunakan metode demonstrasi.
Tinjauan yang lebih mendalam pada studi
Kemudian kedua kelas tersebut digolongkan
pendahuluan tersebut memberikan gambaran
dalam kemampuan berpikir kritis tinggi dan
bahwa kebanyakan peserta didik masih terlihat
rendah. Instrumen pelaksanaan penelitian yang
kesulitan dalam pemahaman konsep maupun
digunakan berupa silabus, rencana pelaksanaan
dalam pemahaman prosedural. Indikasi lainnya
pembelajaran (RPP), lembar kerja peserta didik
adalah peserta didik juga cenderung takut
(LKS).
memberikan gagasan, komentar, juga kurang
Teknik pengumpulan data dalam
percaya diri dalam melakukan komunikasi
penelitian ini menggunakan: 1) teknik tes
Penerapan model PBL dengan metode
melihat prestasi belajar pengetahuan peserta
eksperimen dan demonstrasi pada materi
didik, keterampilan metakognitif dan

81
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

kemampuan berpikir kritis berpikir kritis menggunakan lembar observasi dengan


peserta didik pada materi Kinematika Gerak penilaian pada lima indikator yang meliputi
Lurus; 2) teknik non-tes dengan menggunakan aspek : (1) memiliki rasa ingin tahu, (2)
lembar observasi digunakan untuk menilai menunjukkan ketekunan dan tanggung jawab
prestasi belajar sikap dan keterampilan. dalam belajar, (3) interaksi peserta didik dalam
Uji normalitas yang digunakan adalah kontens pembelajaran kelompok, (4) kerjasama
uji Kolmogorof Smirnov dan homogenitas antar peserta didik dalam belajar kelompok,
digunakan adalah Levene’s. Hipotesis dan (5) menghargai pendapat teman dalam satu
penelitian ini diuji dengan menggunakan uji dan lain kelompok. Kriteria penilaian dalam
Manova. Semua uji dilakukan menggunakan rubrik ini dikategorikan menjadi 4 kategori
Software SPSS 18. penskoran yaitu skor 1 untuk belum tampak,
skor 2 untuk mulai tampak, skor 3 untuk sering
tampak, dan yang terakhir skor 4 untuk selalu
Hasil Penelitian dan Pembahasan tampak. Sedangkan prestasi belajar
keterampilan diukur dengan menggunakan
Hasil uji Manova dengan SPSS 18 baik
lembar observasi dengan penilaian pada lima
pada prestasi pengetahuan, sikap, dan
indikator yang meliputi aspek : (1) memilih
keterampilan tersaji pada Tabel 1.
dan mengecek alat dan bahan yang diperlukan
Tabel 1:Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga Aspek Prestasi dalam percobaan, (2) proses percobaan sesuai
Belajar dengan prosedur, (3) melakukan pengamatan
dalam percobaan dengan baik dan benar, (4)
Taraf Signifikansi
menulis hasil percobaan, dan (5)
Hi-
po- Pres- Prestasi Kete- mempresentasikan hasil percobaan dan
Prestasi
te- Belajar
tasi Belajar rampi- menampilkan hasil karya. Kriteria penilaian
sis Bela- Kete- lan dalam rubrik ini dikategorikan menjadi 3
Pengeta-
jar rampi- Meta-
huan
Sikap lan kognitif kategori penskoran yaitu skor 1 untuk kurang,
1 0,177 0,007 0,002 - skor 2 untuk cukup, dan skor 3 baik.
2 - - - 0.162 Metode eksperimen terdiri atas enam
3 0,008 0,028 0,670 - langkah-langkah pembelajaran yang meliputi
4 - - - 0.002 perumusan masalah, merumuskan hipotesis,
5 0,118 0,201 0,601 -
6 - - - 0.004
pengumpulan data melalui eksperimen,
mengolah data, membuat kesimpulan dan
mengkomunikasikan atau menulis dalam
Pembahasan
bentuk laporan. Sedangkan metode
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang
demonstrasi dengan langkah-langkah guru
dirangkum pada Tabel 1, dapat dijelaskan
mengajar dengan mengenalkan alat,
masing-masing hipotesis sebagai berikut:
memperagakan alat, melakukan eksperimen,
1. Pengaruh model PBL menggunakan
mengolah data, membuat kesimpulan dan
metode eksperimen dan demonstrasi
mempresentasikan hasil. Dalam penelitian ini
terhadap prestasi belajar peserta didik.
kelas eksperimen 1 (X MIA 1) pembelajaran
Pada penelitian ini menganalisis dilakukan dengan menggunakan metode
pengaruh metode eksperimen dan metode eksperimen sedangkan kelas ekperimen 2 (X
demonstrasi terhadap prestasi belajar MIA 2) pembelajaran dilakukan dengan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Prestasi menggunakan metode demonstrasi.
belajar pengetahuan diukur melalui tes prestasi Kedua model problem based learning
belajar dengan menggunakan soal fisika dengan metode pembelajaran tersebut sesuai
tentang materi kinematika gerak lurus dengan teori konstruktivisme yaitu para peserta
sebanyak 25 butir soal dengan skor 4 untuk didik diajarkan tidak menerima begitu saja
benar dan skor 0 untuk jawaban yang salah. pengetahuan yang didapatkan, tetapi secara
Prestasi belajar sikap diukur dengan aktif membangun pengetahuan secara

82
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

individual. Pengetahuan peserta didik dibentuk metode eksperimen merupakan salah satu
dari strukstur konsepsi peserta didik saat metode pembelajaran yang memberikan
melakukan pembelajaran. Selain kedua model pengaruh positif terhadap peningkatan prestasi
ini sesuai dengan teori kontruktivisme, kedua belajar fisika (kognitif).
model pembelajaran ini juga sesuai dengan Hasil dari Tabel 1 untuk hipotesis pertama
teori Ausubel tentang pembelajaran bermakna. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
Pembelajaran bermakna adalah suatu proses signifikan pembelajaran fisika dengan
pembelajaran yaitu informasi baru menggunakan metode eksperimen dan metode
dihubungkan dengan struktur pengertian yang demonstrasi terhadap prestasi belajar sikap dan
sudah dimiliki seseorang yang sedang melalui keterampilan peserta didik pada materi
pembelajaran. Pembelajaran bermakna dalam kinematika gerak lurus (signifikansi 0,007 dan
penelitian ini, ketika peserta didik belajar 0,002). Hasil yang didapatkan sama dengan
dengan menggunakan model problem based hasil penelitian Hadma Yuliana (2012) yang
learning menggunakan metode eksperimen dan hasilnya mengatakan bahwa secara deskriptif
diskusi peserta didik diajari untuk terdapat perbedaan yang signifikan prestasi
mengidentifikasi data, melakukan percobaan, belajar sikap dan keterampilan antara peserta
mengambil data, mengolah data, dan menarik didik yang diberi pembelajaran metode
suatu kesimpulan. eksperimen dan demonstrasi. Peserta didik
Kelas eksperimen 1 dengan yang diajarkan dengan metode eksperimen
menggunakan metode eksperimen melibatkan menghasilkan prestasi belajar sikap dan
peserta didik dengan mengalami dan keterampilan yang lebih baik dibandingkan
membuktikan sendiri proses dan hasil dengan metode demonstrasi.
pecobaan dengan diarahkan oleh guru. 2. Pengaruh model problem based learning
Pembelajaran dengan metode eksperimen menggunakan metod eeksperimen dan
melatih dan mengajar peserta didik untuk demonstrasi terhadap keterampilan
belajar konsep fisika secara aktif. Model metakognitif peserta didik.
pembelajaran ini melatih peserta didik untuk Hasil dari Tabel 1 untuk hipotesis kedua
berusaha membuktikan teori-teori yang menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
berkaitan dengan materi kinematika gerak model problem based learning menggunakan
lurus melalui penyelasaian masalah-masalah metode eksperimen dan demonstrasi terhadap
yang ditemukan setiap pembelajaran keterampilan metakognitif peserta didik pada
berlangsung dengan jalan eksperimen materi kinematika gerak lurus (signifikansi
kelompok atau menyelesaikan soal-soal LKS 0,162). Hasil yang didapatkan tidak sesuai
yang diberikan oleh guru. Kelas eksperimen 2 dengan hasil penelitian yang telah
dengan menggunakan metode demonstrasi dilaksanakan oleh Yustina (2012) yang
diajarkan dengan cara peserta didik diminta menghasilkan kesimpulan bahwa pembelajaran
untuk menyaksikan kerja suatu alat atau benda menggunakan problem based learning dapat
yang diperagakan oleh guru dan mengolah data meningkatkan kemampuan kognitif dan
kemudian menyelesaikan masalah secara kemampuan metakognitif peserta didik.
pribadi ataupun kelompok. Perbedaan ini bisa disebabkan karena karakter
Hasil dari Tabel 1 untuk hipotesis pertama peserta didik pada setiap sekolah berbeda-
menunjukkan tidak terdapat pengaruh beda. Pada penelitian yang dilakukan oleh
pembelajaran fisika dengan menggunakan Yustina hanya melihat pengaruh melalui lima
metode eksperimen dan demosntrasi terhadap variabel yaitu semangat orang tua, dorongan
prestasi belajar pengetahuan peserta didik pada dari bapak guru, dorongan orang tua, semangat
materi kinematika gerak lurus (signifikansi belajar, dan keinginan belajar. Bila dilihat dari
0,177). Hasil tersebut tidak sejalan dengan ketiga variabel semangat orang tua, dorongan
penelitian yang dilakukan Fahrizal Eko (2011) guru, dan dorongan orang tua merupakan
yang hasil penelitiannya menunjukkan model faktor eksternal yang tidak terlalu berpengaruh
Problem Based Learning (PBL) menggunakan pada peserta didik. Hal ini disebabkan karena

83
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

keterampilan metakognitif tumbuh melalui 4. Kemampuan berpikir kritis terhadap


kesadaran diri peserta didik. Sedangkan faktor keterampilan metakognitif peserta didik.
internal yang terlibat dalam pembelajaran Hasil dari Tabel 1 untuk hipotesis
adalah keterampilan metakogitif yang dimiliki keempat menunjukkan bahwa terdapat
peserta didik. Indikator keterampilan pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap
metakognitif mengacu pendapat Schraw dan keterampilan metakognitif peserta didik kelas
Dennison (2009) yaitu managemen informasi, X MAN 1 Kediri materi kinematika gerak
merencanakan, memonitor, memprediksi dan lurus (signifikansi 0,002). Hasil yang diperoleh
mengevaluasi. sama dengan hasil penelitian yang
3. Pengaruh kemampuan berpikir kritis dilaksanakan oleh Eva Nurul Malahayati
tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar (2014) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
peserta didik. kemampuan berpikir kritis terhadap
Kemampuan berpikir kritis dalam keterampilan metakognitif dan prestasi belajar
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Hal ini didukung pendapat Livingstone
tes esay dengan jumlah soal 7 butir. Hasil dari (1977), kemampuan berpikir kritis dan
Tabel 1 untuk hipotesis ketiga menunjukkan metakognitif memiliki keterkaitan strategi
bahwa terdapat pengaruh kemampuan berpikir metakognitif. Metakognitif memainkan
kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis peranan sangat penting dalam belajar yang
rendah (signifikansi 0,008). Hal ini berbeda sukses, penting bagi pembelajar dan guru. Jika
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosana pembelajar mempunyai kemampuan
(2014) yang mengatakan bahwa tidak terdapat metakognitif yang lebih besar cenderung
pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap menjadi pemikir yang berhasil
prestasi belajar. Perbedaan ini bisa disebabkan 5. Interaksi antara penggunaan metode
karena pada penelitian yang dilakukan Rosana eksperimen dan metode demonstrasi
mata pelajaran yang diambil adalah sejarah. dengan kemampuan berpikir kritis
Hasil Tabel 1 untuk hipotesis ketiga terhadap prestasi belajar peserta didik.
menunjukkan ada pengaruh yang signifikan Hasil dari Tabel 1 untuk hipotesis
pembelajaran fisika dengan kemampuan kelima menunjukkan bahwa tidak terdapat
berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir interaksi metode pembelajaran dengan
kritis rendah (signifikansi 0,028). Hal ini tidak kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi
sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan belajar pengetahuan fisika peserta didik kelas
oleh Raehanah (2014) yang mengatakan bahwa X MAN 1 Kediri materi kinematika gerak
tidak ada pengaruh yang signifikan antara lurus (signifikansi 0,118)
peserta didik yang memiliki kemampuan Sedangkan berdasarkan Tabel 1 untuk
berpikir kritis tinggi dan kemampuann berpikir hipotesis kelima menunjukkan bahwa tidak ada
kritis rendah terhadap prestasi belajar sikap. interaksi metode pembelajaran dengan
Hasil Tabel 1 untuk hipotesis ketiga kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang belajar sikap fisika peserta didik kelas X MAN
signifikan pembelajaran fisika kemampuan 1 Kediri materi kinematika gerak lurus
berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir (signifikansi 0,201).
kritis rendah terhadap prestasi belajar Hasil Tabel 1 untuk hipotesis kelima
keterampilan pada materi kinematika gerak menunjukkan bahwa tidak ada interaksi
lurus (signifikansi 0,670). Hal ini sama dengan metode pembelajaran dengan kemampuan
hasil yang didapatkan dengan penelitian yang berpikir kritis terhadap prestasi belajar
dilakukan oleh Raehanah (2014) hasilnya keterampilan fisika peserta didik kelas X MAN
mengatakan bahwa tidak ada pengaruh yang 1 Kediri materi kinematika gerak lurus
signifikan kemampuan berpikir kritis tinggi (signifikansi 0,601).
dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap Hasil penelitian ini berlawanan dengan
prestasi belajar keterampilan. teori konstruktivisme menurut Mohammad
Asrori (2008: 27) yang menyatakan bahwa

84
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

belajar merupakan hasil konstruksi mental Kesimpulan dan Rekomendasi


yang juga dipengaruhi oleh, konteks,
keyakinan, dan sikap ilmiah peserta didik. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan
Yaituketerampilan berpikir kritis terbentuk dari hasil analisis data yang telah dikemukakan
ketiga hal tersebut. Hal ini bisa dikarenakan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)
oleh beberapa hal, peserta didik yang tidak terdapat pengaruh penggunan metode
pembelajarannya menggunakan metode pembelajaran eksperimen dan demonstrasi
eksperimen dan demonstrasi dengan terhadap prestasi belajar pengetahuan, tetapi
kemampuan berpikir kritis tinggi tidak ada pengaruh penggunaan metode
memiliki prestasi belajar (pengetahuan, sikap, pembelajaran eksperimen dan demonstrasi
dan keterampilan) yang tinggi, peserta didik terhadap prestasi belajar sikap dan
yang menggunakan metode eksperimen dan keterampilan; 2) tidak terdapat pengaruh
demonstrasi dengan kemampuan berpikir kritis metode pembelajaran eksperimen dan
rendah tidak memiliki prestasi belajar demonstrasi terhadap keterampilan
(pengetahuan, sikap, dan keterampilan) yang metakognitif peserta didik; 3) terdapat
rendah pula. pengaruh kemampuan berpikir kritis tterhadap
6. Interaksi antara penggunaan metode prestasi belajar pengetahuan dan sikap, tetapi
eksperimen dan metode demonstrasi tidak terdapat pengaruh kemampuan berpikir
dengan kemampuan berpikir kritis kritis terhadap prestasi belajar keterampilan; 4)
terhadap keterampilan metakognitif terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis
peserta didik. terhadap keterampilan metakognitif; 5) tidak
Berdasar hasil analisis variansi General ada interaksi pengaruh antara penggunaan
Linier Model (GLM) diperoleh nilai model PBL dan kemampuan berpikir kritis
signifikansi pengaruh interaksi antara terhadap prestasi belajar (pengetahuan, sikap,
penggunaan metode eksperimen dan dan keterampilan); 6) terdapat interaksi
demonstrasi dengan kemampuan berpikir kritis pengaruh antara model PBL dan kemampuan
terhadap keterampilan metakognitif peserta berpikir kritis terhadap keterampilan
didik adalah 0,004. Hal ini menyatakan metakognitif.
terdapat interaksi penggunaan metode Rekomendasi dari hasil penelitian yang
pembelajaran eksperimen dan demonstrasi telah dilakukan adalah dapat dikembangkan
dengan kemampuan berpikir kritis terhadap dengan penelitian yang serupa yaitu penelitian
keterampilan metakognitif peserta didik. Hasil tentang faktor internal lain seperti kreativitas,
penelitian menunjukkan bahwa rata-rata gaya belajar, sikap ilmiah, dan lain-lain yang
kemampuan berpikir kritis peserta didik lebih mempengaruhi keterampilan metakognitif
tinggi dicapai pada kelas eksperimen 1. Kelas peserta didik agar semakin luas pemahaman
eksperimen 1 merupakan kelas yang faktor internal yang mempengaruhi
menggunakan metode eksperimen dalam keterampilan metakognitif dan prestasi belajar;
pembelajaran fisika. Hal ini sesuai dengan guru diharapkan memperhatikan karakteristik
metode Eggen Kauchack yaitu metode peserta didik dalam menggunakan model
memecahkan masalah dengan eksperimen, pembelajaran PBL yang akan diterapkan
yaitu suatu proses berpikir kritis mencakup selama proses pembelajaran demi pencapaian
kombinasi antara pemahaman mendalam kemampuan berpikir kritis yang optimal;
terhadap topik-topik khusus, kecakapan mengembangkan pengukuran prestasi belajar
menggunakan proses kognitif dasar secara dan keterampilan metakognitif perlu
efektif, pemahaman dan kontrol terhadap mempertimbangkan kemampuan berpikir
proses kognitif dasar atau metakognitif . kritis.

Daftar Pustaka
Fahrizal Eko. (2011). Problem Based Learning
dalam Pembelajaran Fisika menggunakan

85
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 79-86)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

Eksperimen dan Demonstrasi untuk


Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Tesis
Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret.
Eva Nurul. (2014). Hubungan Keterampilan
Metakognitif dan Kemampuan Berpikir
Kritis dengan Hasil Belajar Biologi Siswa
yang menjalani Pembelajaran Problem
based Learning (PBL) pada Kelas XI SMA
di Kota Malang. Tesis Pendidikan Fisika
Universitas Negeri Malang.
Hadma Yuliana. (2012). Pembelajaran Fisika
dengan Pendekatan Keterampilan Proses
dengan Metode Eksperimen dan
Demonstrasi ditinjau dari Sikap Ilmiah dan
Kemampuan Berpikir Kritis. Tesis
Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret.
Raehanah. (2013). Pembelajaran Kimia
Menggunakan Metode eksperimen Tipe
Search Solve Create And Share (SSCS) dan
Cooperative Problem solving (CPS) Ditinjau
Dari Kemampuan Berpikir Kritis dan
Kemampuan Matematis. Tesis Pendidikan
Sains Sebelas Maret. Surakarta.
Yustina Iin Indah. (2012). Korelasi antara
Keterampilan Metakognitif dengan Hasil
Belajar Siswa di SMAN 1 Dawarblandong
Mojokerto . Jurnal Pendidiikan Kimia.
ISSN: 2252-9454, Vol 2, No. II, 2012 (hal
78-83).
Rosana, L.N. (2012) Pengaruh Metode
Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir
Kritis Terhadap Hasil Belajar Sejarah
Peserta didik. Jurnal Pendidikan Sejarah.
Vol. 3 no. 1 Januari - Juni 2014 (hal 34-44).
Dimyati dan Mudjiono. (2013). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
Mohammad Asrori. (2008). Psikologi
Pembelajaran. Bandung : CV Wacana
Prima.
Mohammad Surya. (2003). Psikologi Pembelajaran
dan Pengajaran. Bandung: IKIP Bandung.
Yamin Martinis. (2013). Strategi dan Metode
Pembelajaran. Jakarta : Anggota IKAPI

86

Anda mungkin juga menyukai